"Killa, Astaghfirullahalazim. Kenapa rambut Lo jadi bondol gitu?" Pekik seorang wanita paruh baya berdaster lengkap dengan hijab instan yang menutupi rambut dua warna yang termakan usia, kala melihat cucu nya merubah drastis penampilan nya setelah di khianati kekasih nya yang terkenal alim di lingkungan rumah mereka, namun bisa menghamili sahabat nya sendiri dengan dalil khilaf.
Gadis cantik berambut pixy cut dengan warna merah maroon itu hanya menampilkan cengiran yang lagi-lagi membuat wanita membuat wanita paruh baya itu beristighfar bahkan nyaris pingsan, mana kala melihat sikap gadis bernama Syakilla Humairah yang terkenal santun dan lemah lembut itu berubah 360° menjadi tomboy dan bar bar, ketika dengan santai nya gadis berusia dua puluh tahun itu berucap "Emang Killa pengen kaya gini dari dulu, Mak!"
Apakah Syakilla sengaja merubah penampilan nya karena sakit hati, atau memang sejak dulu Syakilla memang ingin kembali menjadi diri nya sendiri?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Choco 33, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 07. Nggak Salah Pak?
"Syasya?"
Syakilla terjengkit kaget, ketika sebuah tepukan dan juga terdengar panggilan yang dimana hanya satu orang saja yang memanggil nya seperti itu, serta suara yang cukup familiar di telinga nya itu berada di belakang nya saat Dia tengah menyusun nasi box pesanan keluarga Bapak Bram untuk acara jumat berkah di pelataran masjid sekitar rumah Mak Aminah.
"Kak Nio?" Kedua alis Syakilla menukik tajam melihat Arsenio berada di masjid dekat rumah Mak Aminah, padahal setahu Syakilla rumah Arsenio jauh dari sini sedangkan jarak dari toko ke sini pun lumayan jauh dengan motor saja Syakilla membutuhkan waktu dua puluh menit untuk sampai di toko Teh Nadilla.
"Ngapain Kakak / Kamu disini?" Tanya Syakilla dan Arsenio bersamaan.
"Aku / Saya _ " Kedua kembali berucap dan menghentikan ucapan secara bersamaan, hingga akhir nya tawa kecil mereka berdua pun terdengar bersamaan lagi.
"Aku dulu. Ngapain Kamu disini?" Setelah tawa mereka reda, Arsenio memilih terlebih dahulu bertanya kepada Syakilla mengenai keberadaan nya di pelataran masjid menjelang waktu sholat jumat ini.
"Kakak liat nya Saya lagi ngapain?" Syakilla membalikkan pertanyaan Arsenio.
"Yang Aku lihat, kamu lagi ngacak ngacak box nasi kotak, pasti mau nilep ya?"
Syakilla berdecak kesal mendengar jawaban Arsenio walaupun di ujung kalimat yang Arsenio ucapkan disertai tawa kecil Arsenio.
"Mana ada orang ngacak ngacak kaya gini!"
Syakilla protes tak terima namun tangan nya dengan cekatan kembali menyusun box nasi kotak pesanan keluarga Bapak Bram.
"Ya kali, Kamu mau ngintip menu nasi box nya, terus Kamu bawa pulang, hehehe"
Inilah kebiasaan Arsenio kalau hanya berdua dengan Syakilla. Sejak beberapa kali menemani live Syakilla.
Entah mengapa kalau sudah berdua Syakilla naluri jahil Arsenio menguar begitu saja, hingga tak jarang ocehan usil selalu Arsenio layangkan kepada Syakilla dan membuat Syakilla cemberut.
"Mana ada. Lagian juga Saya udah kenyang duluan liat menu nasi box nya, Kak Nio. Secara kan Saya yang masak"
Kedua bola mata Arsenio membulat tak percaya melihat kepada Syakilla.
"Emang nya Kamu bisa masak, Sya?"
"Lah Kak Nio, kira ini nasi juga lauk nya punya kaki, terus jalan sendiri buat di olah jadi makanan?"
Nah kan ada saja ocehan Syakilla yang di luar nalar hingga membuat Arsenio pun tertawa.
"Ya Mana Aku tahu kalau Kamu bisa masak Sya, secara_"
"Nih nih nih, modelan orang kaya gini nih, yang selalu saja menilai orang dari sampul buku nya,"
Sudah hal yang wajar kalau Syakilla dan Arsenio berbicara berdua mereka akan berbicara santai apalagi di luar jam kerja, dan itu semua tentu saja atas permintaan Arsenio yang sering bertemu Syakilla di luar jam kerja gadis cantik itu, entah di kampus karena ternyata saat berbincang santai dengan Syakilla di jeda acara live, mereka baru tahu kalau Arsenio juga mengambil kuliah Magister dikampus yang sama dengan Syakilla atau ketika mereka bertemu tak sengaja di mana saja.
Terkadang kalau bertemu di perpustakaan kampus Syakilla sering meminta bantuan atau saran Arsenio dalam mengerjakan tugas nya.
Namun selama dua bulan ini semua hal itu tentu saja menjadi rahasia mereka berdua, sehingga Nadilla juga Fathir dan ketiga teman satu toko Syakilla tidak ada yang tahu kala di luar toko Syakilla dan Arsenio berteman sehingga kalau diluar seperti ini Syakilla memanggil Kakak kepada Arsenio.
"Dilihat dari sisi mana juga Kamu itu lebih cocok jadi tukang makan bukan tukang masak"
Syakilla memutar malas kedua bola mata nya, dan tanpa aba-aba langsung memasukkan sesedok nasi dari box nasi kotak yang sengaja Syakilla lebihkan ke mulut Arsenio tepat ketika pria berusia dua puluh delapan tahun itu membuka mulut nya.
Arsenio sempat terkejut dengan ulah Syakilla yang tiba-tiba saja menyuapi nya, dan segera menikmati makanan yang di suapkan Syakilla tadi kepada nya.
"Gimana?. Enak kan?".
Kepala Arsenio menggeleng,
"Kalau cuma di suapi sekali mana ketauan rasa nya enak atau nggak, Sya"
Biebier Syakilla kembali mengerucut kala ocehan Arsenio terucap santai.
"Idih malah ngelunjak!" Syakilla menyodorkan bos nasi kotak yang sudah di makan sesuap oleh Arsenio itu untuk di makan kembali oleh Arsenio sendiri, sementara Syakilla kembali melanjutkan merapikan box nasi kotak lain nya.
Arsenio duduk dengan santai di rumput pelataran masjid di belakang Syakilla sambil menikmati satu box nasi kotak yang tadi Syakilla berikan.
"Kak Nio belum jawab pertanyaan Saya. Ngapain Kak Nio di sini?"
Arsenio menerima sebotol air mineral yang diberikan oleh Syakilla saat Syakilla bertanya kepada nya selepas Dia selesai makan.
"Cuma iseng aja, mau lihat gimana penyaluran acara jumat berkah" Ujar nya lalu kembali berdiri di samping Syakilla.
"Oh"
Syakilla pun hanya menjawab kata Oh sebagai reaksi nya atas ucapan Arsenio. Gadis cantik bertubuh tinggi semampai sebatas telinga Arsenio itu melipat kembali kantung plastik besar yang tadi di pakai nya untuk membawa ratusan nasi box pesanan keluarga Pak Bram.
"Tiap minggu Kamu bikin nasi box?" Syakilla memgangguki pertanyaan Arsenio.
"Alhamdulillah ada seorang donatur mengatasnamakan Keluarga Pak Bram yang secara rutin memesan seratus box nasi kotak untuk acara jumat berkah ini, Kak"
"Pak Bram?"
"Hem, Bunda Ida biasa nya mentranser uang untuk acara jumat berkah ini setiap awal bulan"
"Bunda Ida?"
"Hem, Bunda Ida. Beliau istri Almarhum Pak Bram. Kalau nggak salah Bunda Ida itu pemilik konveksi busana muslim, sama kaya Kak Nio"
Arsenio mengulum senyuman nya selepas Syakilla bercerita.
"Udah azan, masuk sana!" Titah Syakilla yang di angguki Arsenio.
"Kamu masih di sini kan?."
Syakilla mengangguki ucapan Arsenio dan setelah itu Arsenio pun berjalan memasuki area wudhu, sementara Syakilla menunggu meja tempat makan untuk berikan kepada jemaah selepas melaksanakan sholat jumat, dengan di bantu oleh beberapa orang remaja masjid lain nya nanti.
Selepas sholat jumat, meja tempat nasi box buatan Syakilla pun di kerubungi para jemaah berbagai usia hingga membuat Syakilla dan dua orang remaja masjid yang membantu nya sedikit kewalahan, padahal di meja sebelah juga anak nasi kotak lain yang di buat oleh salah seorang kerabat pengurus masjid namun justru di meja itu tidak ada satu pun jemaah yang mengambil nasi kotak tersebut.
"Lho Mas Arsen?" Syakilla mengalihkan pandangan nya sesaat ketika mendengar salah seorang pengurus masjid mengenal Arsenio, dan kebetulan pengurus masjid bernama Pak Husen tersebut masih kerabat keluarga Zahra.
"Pasti habis ini mau main kerumah Aaliyah ya?" Kedua alis Syakilla berkerut heran ketika nama kakak Zahra di ucapkan oleh Pak Husen.
"Kalau nggak salah Mas Mas itu pacar nya Kak Aliyah, Kak Killa" Bisik Haekal remaja berusia lima belas tahun yang merupakan anak Pak Husen.
"Hah?. Nggak Salah Pak?" Pekik Syakilla tak percaya kalau ternyata Arsenio adalah kekasih Aaliyah Kakak Zahra yang selama ini selalu di agung agung kan oleh para tetangga keluarga Zahra, karena Aaliyah Kakak nya Zahra menjadi kekasih salah seorang pria tampan dan juga kaya.
#################################
Jangan lupa bantu like juga komen nya ya Kak
Makasih
apa namanya Syakila