Li Ya Ya si gadis matrealistik, meninggal karna di bunuh oleh para mantan kekasihnya yang pernah ia ploroti hartanya untuk memenuhi gaya kehidupannya, sayangnya jiwa Li Ya Ya bukannya pindah ke alam baka, malah pindah ke dalam novel, menjadi pemeran si antagonist yang memiliki akhir hidup yang mengenaskan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Fu Sihan hanya bisa berdiri di samping ranjang dengan sabar, membiarkan Zhou Yi yang sedang melampiaskan kekesalannya dengan melempar apapun yang ada di ranjang kepadanya, entah itu bantal atupun boneka.
'' Tuan, Nona Muda sedang kedatangan tamu bulanannya, jadi mood Nona sedikit tidak baik '' gumam Nana pelan, mampu di dengar oleh Fu Sihan.
Grepp
Fu Sihan dengan sigap menangkap kotak tissue yang melayang ke arahnya.
'' Sana, Paman pergi sana, aku malas liat wajah Paman '' omel Zhou yi entah sudah yang keberapa kalinya.
Fu Sihan hanya bisa menghela nafasnya saja, dia sedikit menyesal karna sudah menahan Zhou Yi yang sedang melampiaskan amarahnya pada Lin Mie Mie, dan sekarang dirinya yang menjadi penggantinya.
Melihat Zhou Yi sudah duduk dengan nafasnya naik turun, mungkin karna sudah tidak ada barang yang bisa di lemparkan ke arahnya lagi, lalu Fu Sihan perlahan duduk di tepi ranjang.
'' Ngapain Paman duduk di situ, pergi sana '' usir Zhou Yi dengan tangan bersedekap dan menatap lurus ke depan.
'' Yi yi, aku bawa oleh oleh untukmu, baju dan tas branded dari Luar Negri '' ucap Fu Sihan dengan tersenyum.
Mendengar perkataan Fu Sihan, Zhou Yi langsung menoleh dengan antusias, bahkan wajahnya juga langsung berbinar, saat mendengar kata barang branded.
'' Mana? ''
Fu Sihan langsung tersenyum, ternyata tidak sulit mengembalikan mood Zhou Yi pikirnya.
'' Nana, kamu panggil Hans, suruh bawa semua oleh oleh untuk Yi yi ke sini '' perintah Fu Sihan.
'' Baik Tuan '' sahut Nana membungkukkan badannya, lalu bergegas pergi untuk melakukan perintah Tuan Mudanya.
Di teras depan asisten Hans yang sedang berdiri sembari bersandar di body mobil, langsung menegakkan badannya saat melihat Nana datang menghampirinya.
'' Ada apa? ''
'' Tuan Muda meminta anda membawa oleh oleh yang di bawa Tuan Muda, ke kamar Nona '' jawab Nana dengan sopan, karna bagaimanapun asisten Hans adalah orang yang paling dekat dengan Tuan Mudanya.
'' Baiklah ''
Asisten Hans segera membuka bagasi mobil, dan mengeluarkan beberapa paperbag yang berisikan berbagai baju dan tas oleh oleh Tuan Mudanya untuk Nona Mudanya, sampai sampai Nana melongo yang melihatnya.
" Astaga,, banyak sekali oleh olehnya " batin Nana melihat kedua tangan asisten Hans penuh dengan paperbag, mungkin ada dua puluh lebih paperbag.
" Pak Hans, biar saya bantu '' ucap Nana.
'' Tidak perlu, ini lumayan berat, kamu tunjukan saja aku dimana kamar Nona Muda '' sahut Asisten Hans, yang memang tidak pernah tahu dimana letak kamar Zhou Yi di mansion keluarga Zhou.
'' Oh, baik Pak Hans ''
Nana segera berjalan masuk ke dalam mansion, dan di ikuti oleh asisten Hans di belakangnya. Dan saat melewati ruang tengah, mereka berpapasan dengan Nyonya Zhou yang hendak pergi ke taman bunganya, dan mereka berdua berhenti sejenak untuk memberi hormat pada si pemilik mansion.
'' Hans, itu punya siapa? '' tanya Nyonya Zhou.
'' Ini oleh oleh untuk Nona Muda, yang di bawa Tuan Muda dari Luar Negri, Nyonya '' jawab asisten Hans dengan sopan.
'' Sebanyak itu '' seru Nyonya Zhou terkejut.
Asisten Hans tersenyum. '' Benar Nyonya ''
" Sikap Sihan pada Yi yi sudah kembali seperti dulu lagi, apa jangan jangan dia sudah ingat semuanya " batin Nyonya Zhou, ada rasa hawatir yang di rasakannnya di dalam hatinya.
'' Nyonya, saya permisi ke kamar Nona '' ucap asisten Hans dengan sopan, membuyarkan lamunan Nyonya Zhou tentang Fu Sihan.
'' Ah, iya pergilah ''
Di dalam kamar yang luas, Zhou Yi yang sedang duduk bersila di atas ranjang langsung turun dengan semangat, begitu melihat asisten Hans datang dengan kedua tangannya penuh paperbag, dari brand brand termahal di dunia.
'' Paman, ini untukku semua '' seru Zhou Yi.
'' Hem, bukalah '' sahut Fu Sihan.
Zhou Yi dengan penuh semangat mengmabil semua paperbag dari tangan asisten Hans, lalu dia letakkan di bawah yang beralaskan karpet tebal bermotif hellow kitty, setelah itu Zhou Yi duduk bersila, dan mulai membuka sat paperbag.
Saat membuka paperbag pertama Mata Zhou Yi langsung berbinar saat melihat kemeja wanita yang di belikan oleh Fu Sihan, karna warna kemeja itu adalah warna favoritnya.
'' Akhh,, ''
Zhou Yi langsung bangkit dan berlari ke arah Fu Sihan yang sedang duduk di tepi ranjang, dan duduk di pangkuannya, dan Fu Sihan dengan sigap memeluk pinggang ramping Zhou Yi agar tidak jatuh.
'' Paman, kamu tahu, aku sudah lama ingin kemeja warna ini '' ucap Zhou Yi.
Fu Sihan tersenyum. '' Benarkah? ''
'' Hem '' Zhou Yi menganggukkan kepalanya.
'' Aku mau lihat yang lainnya '' ucap Zhou Yi langsung bangkit dari pangkuan Fu Sihan, dan duduk kembali di bawah, untuk membuka semua isi paperbag yang di bawa oleh Fu Sihan.
Raut berbinar tidak lepas dari wajah Zhou Yi, saat melihat beberapa tas dan baju juga sepatu branded yang di belikan oleh Fu Sihan.
'' Paman, kenapa sepatu high heels nya hanya satu pasang saja ? '' tanya Zhou Yi, karna yang tiga lainnya sepatu sneakers semua.
'' Aku pikir kamu tidak suka pakai Heels, karna aku lebih sering melihatmu pakai sepatu biasa '' jawab Fu Sihan, bangkit dan berjalan menghampiri Zhou Yi.
'' Aku akan meminta pemilik toko untuk mengirmikan beberapa Heels lagi '' ucap Fu Sihan.
'' Ah, tidak perlu, Paman benar, aku tidak terlalu suka pakai Heels, aku lebih suka pakai sepatu sneakers, biar gak ribet kalau lagi adu banteng sama Mie Mie ''
Asisten Hans dan Nana yang masih berdiri di sana, hampir menyemburkan tawanya, saat mendengar kata terakhir yang keluar dari mulut Zhou Yi, ternyata Nona Mudanya memang sudah menyiapkan diri untuk berkelahi dengan Nona Lin pikir mereka.
Sedangkan di tempat lain, Lin Mie Mie sepanjang perjalanan kembali ke rumahnya terus mendapat amarah dari Gu Yancheng, tadi saat dia sedang buru buru pergi ke perusahaan karna ada rapat penting, terpaksa dia batalkan saat sang Paman menghubunginya dan meminta dirinya untuk datang ke mansion Zhou dalam waktu lima menit, untuk menjemput Lin Mie Mie yang sedang terkena amarah Zhou Yi.
'' Mei Mie, bukannya kamu sendiri yang bilang kalau Yi yi sangat membencimu, kenapa kamu masih saja menemuinya, apa kamu sengaja membuat dia marah dan melukaimu, agar membuat aku dan Paman menilai buruk Yi yi '' marah Gu Yancheng.
Lin Mie Mie dengan cepat menggelengkan kepalanya. '' Yancheng, aku kesana untuk menemui Ibu dan Ayah, aku juga tidak tahu kalau Yi yi ternyata sedang berada di sana '' kenyataannya memang seperti itu, Lin Mie Mie memang tidak tahu kalau Zhou Yi sedang pulang ke mansion kedua orang tuanya.
'' Ck, tidak usah bohong, aku lama lama muak sama kamu, sudah ku bilang berkali kali, jauhi Zhou Yi, jangan cari masalah sama dia '' geram Gu Yancheng.
'' Yancheng, kenapa kamu bisa menuduhku berbohong, apa kamu sudah tidak percaya aku lagi '' ucap Lin Mie Mie menatap tak percaya pada Gu Yancheng.
'' Iya, puas kamu '' sahut Gu Yancheng ketus.
Lin Mie Mie terkejut dan langsun mengepalkan tangannya dengan kuat, dia semakin membenci Zhou Yi, karna kini bukan hanya Fu Sihan yang berubah bahkan Gu Yancheng juga berubah, dan itu karna Zhou Yi.
" Zhou Yi awas kamu, tunggu saja, aku akan mengambil semua yang menjadi milikmu "
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊💪
semangat Thor up nya 🤗🤗
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat Thor up nya 🤗🤗