Li Ya Ya si gadis matrealistik, meninggal karna di bunuh oleh para mantan kekasihnya yang pernah ia ploroti hartanya untuk memenuhi gaya kehidupannya, sayangnya jiwa Li Ya Ya bukannya pindah ke alam baka, malah pindah ke dalam novel, menjadi pemeran si antagonist yang memiliki akhir hidup yang mengenaskan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Ke esokan paginya Zhou Yi yang berada di mansion orang tuanya mulai merasa bosan, padahal baru satu hari tidak bertemu Fu Sihan, tapi mampu membuat moodnya menurun.
'' Hah, dia sekarang lagi ngapain ya di sana ? '' gumamnya sembari menikmati mentari pagi di balkon kamarnya.
Jiwa di dalam raga Zhou Yi belum menyadari kalau keberadaan Fu Sihan mulai berarti untuk dirinya, mungkin karna selama ini dia hanya menganggap Fu Sihan sebagai dewa uangnya saja.
Karna tidak mau berlarut dengan rasa bosannya, akhirnya Zhou Yi memutuskan untuk pergi ke mall, dia akan membawa Nana untuk menemaninya.
Di meja makan Nyonya Zhou memperhatikan putri kesayangannya yang sudah terlihat rapi.
'' Sayang, apa kamu mau pergi? '' tanyanya di sela sela menyantap sarapan paginya.
'' Iya Ibu, aku mau ke mall sama Nana, dia sudah aku suruh ke sini, sekalian aku suruh untuk membawakan mobilku '' sahut Zhou Yi.
Nyonya Zhou menganggukkan kepalanya, dia sudah tidak penasaran dengan orang yang di panggil Nana oleh putrinya, dia adalah pelayan di villa sijin yang paling dekat dengan putrinya, mungkin karna umur mereka tidak beda jauh, jadi mereka bisa mudah akrab.
Dan benar saja, tak berselang lama mereka mendengar deru mesin mobil sport milik Zhou Yi, yang berhenti di depan mansion.
Zhou Yi yang sudah menyelesaikan sarapannya dia segera beralari keluar, untuk menyambut kedatangan Nana yang membawa mobilnya bersamanya.
'' Selamat pagi Nona Muda '' sapa Nana membungkuk sopan saat melihat Zhou Yi muncul dari dalam mansion.
'' Pagi juga Nana '' melangkah mendekat ke arah Nana.
'' Kamu sudah sarapan ?'' tanya Zhou Yi saat sudah berdiri di depan Nana.
'' Sudah Nona ''
Nana kembali membungkukkan badannya untuk memberi hormat, saat melihat kedua orang tua Zhou Yi muncul dari dalam mansion.
'' Selamat pagi, Tuan Zhou, Nyonya Zhou ''
'' Pagi juga Nana '' balas Nyonya Zhou tersenyum, sedangkan Tuan Zhou hanya menganggukkan kepalanya sebagai tanda membalas sapaan Nana.
Zhou Yi berbalik dan berjalan mendekati kedua orang tuanya.
'' Ayah, Ibu, aku jalan jalan dulu ya sama Nana '' pamit Zhou Yi.
'' Hem, tapi ingat, pulangnya jangan larut malam '' tukas Nyonya Zhou.
'' Ok Ibu '' balas Zhou Yi.
'' Oh, satu lagi, jangan lupa pamit juga sama suamimu '' tutur Nyonya Zhou.
Zhou Yi hanya menganggukkan kepalanya, lalu dia membalikkan badannya dan berjalan ke arah mobil sport miliknya, Zhou Yi mengemudikan sendiri mobilnya, sedangkan Nana duduk di jok samping kemudi.
Seperti yang di perintahkan oleh Ibunya, sebelum menjalankan kemudinya Zhou Yi mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Fu Sihan, kalau dirinya akan pergi ke mall bersama Nana, tanpa menunggu balasan dari Fu Sihan, Zhou Yi langsung menyimpan kembali ponselnya di dalam tas selempangnya, lalu menjalankan kemudinya meninggalkan halaman mansion keluarga Zhou.
Setiba di mall Zhou Yi langsung menyeret Nana dan membawanya naik ke lantai tiga mall, hari ini Zhou Yi ingin mengajak Nana untuk menonton bioskop.
'' Nana, kamu beli tiket sana, aku mau beli popcorn '' perintah Zhou Yi sembari menyodorkan beberapa lembar uang pada Nana.
'' Baik ''
Nana menerima uang itu dan langsung pergi ke loket untuk membeli tiket, sedangkan Zhou Yi pergi ke tempat penjual popcorn.
Dua puluh menit kemudian Zhou Yi dan Nana, mereka berdua begitu fokus pada layar besar di depan mereka, sembari melahap popcorn yang di beli oleh Zhou Yi tadi, karna terlalu asyik menonton Zhou Yi sampai tidak dengar kalau ponselnya terus bedering berkali kali.
'' Yi yi, tadi filmnya seru ya '' ucap Nana sembari berjalan keluar dari bioskop.
'' Emm, iya, lain kali kita nonton lagi ya, mana banyak pasangan couple '' sahut Zhou Yi.
'' Oh ya, kenapa kamu tidak mencoba mengajak Tuan untuk Nonton film film romantis, seperti mereka mereka ? ''
'' Dih,,, mana mau dia, orang di fikirannya cuma kerja kerja dan kerja '' sahutnya ketus.
Nana terkekeh mendengarnya. '' Gimana Tuan gak sibuk kerja, orang kesukaan istrinya foya foya ''
Zhou Yi seketika tertawa dengan lebar mendengarnya, karna yang di katakan oleh Nana ada benarnya juga.
'' Nana, ke restoran yuk, aku lapar ''
'' Baik ''
Nana selalu mengikuti Zhou Yi kemanapun dia mau, karna semalam kepala pelayan Zhang menyampaikan pesan dari Tuannya untuk dirinya, agar dirinya selalu ada di samping Nona Mudanya selama Tuan Mudanya pergi ke Luar Negri.
Restoran pusat kota, Zhou Yi mencari tempat duduk yang berada di dekat jendela, yang bisa melihat langsung pemandangan sungai besar yang berada di tengah tengah kota.
'' Nana, kamu mau pesan apa? '' tanya Zhou Yi sembari membolak balikkan buku menu yang di pegang.
'' Samakan saja '' jawabnya.
Dan akhirnya Zhou Yi memesan dua menu makanan begitu juga minumannya.
Saat mereka menunggu pesanan mereka, tiba tiba seseorang datang menghampiri meja mereka, yang mana membuat mood Zhou Yi langsung hilang seketika.
'' Yi yi, sudah lama kita tidak bertemu '' ucap orang itu yang tak lain adalah Lin Mie Mie.
Zhou Yi sama sekali tidak menghiraukan keberadaan Lin Mie Mie, yang mana membuat Lin Mie Mie merasa geram.
Saat masuk ke restoran Lin Mie Mie tidak sengaja melihat keberadaan Zhou Yi duduk di jendela bersama Nana, jadi dia menghampirinya.
'' Yi yi, dimana Paman Sihan ? ''
'' Tuan Muda sedang melakukan perjalanan bisnis ke luar negri '' bukan Zhou Yi yang menjawab melainkan Nana.
'' Oh ''
'' Mie Mie, lebih baik kamu pergi dari hadapanku, wajahmu itu membuatku muak tahu '' cetus Zhou Yi.
Lin Mie Mie seketika geram mendengarnya, dan saat melihat pelayan yang datang membawa pesanan Zhou Yi dan Nana, dia langsung mengambil jus dari atas nampan dan menyiramkannya ke kepala Zhou Yi, yang mana membuat Zhou Yi dan Nana terkejut.
'' Mie Mie, kamu apa apan ha!! '' sentak Zhou Yi rambut dan bajunya basah oleh Lin Mie Mie.
'' Ha ha ha,, rasakan, itu balasan karna kamu sudah berani mengusirku dari villa sijin, dan juga kamu sudah berani merebut Paman Sihan dariku '' tukas Lin Mie Mie dengan tertawa.
'' Sialan,, ''
Zhou Yi tidak tinggal diam, dia langsung menarik rambut Lin Mie Mie dengan keras, yang mana membuat si empunya memekik.
'' Akh,, sakit, lepas!! '' teriak Line Mie Mie.
'' Rasain, ini balasan karna sudah berani mengusikku '' ucap Zhou Yi.
Suasana restoran langsung gaduh karna ulah mereka berdua yang bertengkar, diamana Zhou Yi yang mengendalikan pertengkaran itu, karna dia menjambak rambut Lin Mie Mie sekaligus menindih tubuh Lin Mie Mie, yang mana membuat Lin Mie Mie tidak bisa melawan Zhou Yi.
Sedangkan Nana dia kebingungan, ingin melerai mereka berdua namun tidak berani menghalangi Nona Mudanya yang sedang melampiaskan kekesalannya pada Lin Mie Mie, hingga terdengar suara teriakan seseorang yang muncul dari kermunan orang orang di restoran.
'' Zhou Yi, apa yang kamu lakukan?! ''
Gu Yancheng dengan kasar menarik Zhou Yi dari atas tubuh Lin Mie Mie, lalu membantu Lin Mie Mie berdiri.
'' Yancheng, kepalaku sakit sekali '' ucap Lin Mie Mie mengadu.
'' Zhou Yi, kenapa kamu menyerang Mie Mie?, dia salah apa lagi sama kamu '' tanya Gu Yancheng, dia sudah tahu dari Fu Sihan, kalau Zhou Yi bukanlah orang yang mudah melukai seseorang, kecuali orang itu mencari masalah lebih dulu dengannya, dan Gu Yancheng langsung mempercayai perkataan Fu Sihan.
'' Dia bilang aku merebut Paman Sihan darinya, sudah jelas jelas dia menikah denganmu sesuai keinginannya, kenapa masih berharap sama Paman Sihan, apa kamu tidak membuatnya puas ''
Perkataan Zhou Yi seketika membuat Lin Mie Mie gugup.
'' Ti,, tidak Yancheng, Yi yi bohong sama kamu, aku tidak bilang seperti itu ''
Gu Yancheng hanya diam saja sembari menatap datar Lin Mie Mie, yang mana membuat Lin Mie Mie semakin gugup.
'' Yang di katakan Nona Muda benar, Tuan Gu '' sela Nana.
'' Oh ,,, atau jangan jangan kamu kecewa, karna ternyata Gu Yancheng tak sekaya Paman Sihan '' ucap Zhou Yi yang sudah menyadari fikiran Lin Mie Mie.
'' Yi yi kenapa kamu fitnah aku seperti itu, aku tulus menyukai Yancheng, bukan karna,,, ''
'' Diam!!! ''
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊💪
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊👍