NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Tawanan Tuan Muda

Menjadi Istri Tawanan Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta Paksa
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Anggraini 27

*"Ah ... ampun, Kak. U-udah! Naya ngakuh, Naya salah."*


Masa remaja yang seharusnya dilalui dengan ceria dan bahagia, mungkin tidak akan pernah dialami dengan gadis yang bernama Hanaya Humairah. Gadis cantik yang lemah lembut itu, harus terpaksa menikah dengan Tuan muda dingin nan kejam.

Demi menyelamatkan ibunya dari tuduhan penyebab kematian mama dari sang tuan muda, ia rela mengorbankan kebahagiaannya.

Akankah Gadis itu bisa menjalani hari-harinya yang penuh penderitaan.
Dan akankah ada pelangi yang turun setelah Badai di kehidupannya.

Penasaran ...?
Yuk ikuti kisahnya ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggraini 27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 18

"Jangan pergi!"

Deg.

Seketika, Naya langsung diam di tempat. Kemudian dia kembali menatap ke arah Malik. Ternyata si empunya masih tertidur.

"Hah, untunglah. Cuma ngigau," guman Naya yang memegang dadanya, serasa jantungnya mau copot. Dikiranya Malik sudah sadar, ternyata cuma ngigau.

Naya pun melepaskan genggaman Malik dengan sangat hati-hati. Namun, tiba-tiba ...

Malik makin mempererat, dan menarik Naya kepelukannya. Seketika membuat Naya lupa bernafas.

"Tolong jangan pergi! Jangan pergi, Ma! Jangan tinggalkan Malik sendiri. Malik sayang, Mama," tutur Malik, masih dalam tidurnya.

Seketika Naya pun menjadi tersentuh, mendengar betapa rapuhnya suaminya itu. Dia sadar, bahwa kehilangan sosok orang yang dia sayangi. Mampu melakukan apapun, demi yang dia kasihi.

'Kak, ternyata ini sisi rapuhmu. Aku tau kamu pasti orang baik. Mungkin rasa sayangmu, membuat kamu menjadi seperti ini. Aku janji, Kak. Akan berusaha meluruskan semuanya,' batin Naya yang merasa nyaman dipelukan sang suami.

***

Pagi yang cerah, mentari pun sudah menampakan jati dirinya. Hingga cahayanya pun sampai masuk ke sela-sela ventilasi udara yang berada di dalam kamar Malik.

Malik yang merasa silau, dengan sinar mentari yang masuk. Terbangun dari tidurnya. Namun, saat dia terbangun. Alangkah terkejut saat ada seseorang berada didekatnya.

Siapa lagi kalau bukan Naya, yang posisi tidurnya sedang duduk dan kepalanya berada di pinggir ranjang. Sedangkan tangannya digenggam oleh Malik.

Deg.

Seperti ada desiran aneh dalam diri Malik, saat dia menatap lekat-lekat wajah Naya.

"Cantik," satu kata yang lolos dari bibir Malik.

Hingga detik berikutnya. Dia baru menyadari, kalau tangannya masih memegang tanga Naya. Namun, seperti ada rasa bersalah, saat dia menatap tangan yang dibalut oleh kain perban. Ya, semua itu adalah perbuatannya.

'Aku cuma gak mau, yang kumiliki disentuh oleh orang lain. Walau pun kamu hanyalah tawananku,' batin Malik yang mengelus tangan Naya.

"Eummghh ... eh, Kak Malik!" ucap Naya yang langsung berdiri, saat dia baru tersadar dari tidurnya.

"Hm ... lebih baik, kamu bersihkan dirimu sekarang. Sebelum melayaniku," cetus Malik.

"I-iya, Kak."

Kemudian, Naya pun segera berjalan menuju kamar mandi.

"Tunggu!" seru Malik. Yang menghentikan langkah Naya. Naya pun segera membalikkan badanya kehadapan Malik.

"I-iya, Kak. Ada apa?" tanya Naya gugup. Takut membuat kesalahan.

"Sebaiknya kamu tidak usah berangkat sekolah hari ini, karena tidak mungkin, kamu bisa menulis dengan tanganmu seperti itu," terang Malik.

"Tapi tangan Naya udah gapapa kok, Kak. Udah gak sakit," ucap Naya sambil menujukkan tangannya dengan gerakkan, digenggam dan dibuka.

"Jangan membantah! Kalo lo masih ingin sekolah," seru Malik tegas.

"I-iya, Kak. Maaf!" Hanya kata itu yang mampu keluar, karena rasa terkejutnya.

"Bagus. Cepat mandi! Setelah itu, siapkan air buat gue mandi," tukas Malik.

Naya pun mengangguk, Dan langsung segera membersihkan dirinya.

Saat ini Malik sudah siap dengan seragamnya. Lalu sudah akan pergi menuju sekolah, setelah selesai sarapan pagi.

Namun, sebelum Malik pergi. Naya berkata sesuatu denganya.

"Kak, apa Naya gak perlu buat surat ijin," tutur Naya hati-hati.

"Gak perlu," lugas Malik.

"Tapi, Kak. Naya gak enak, masih murid baru sudah gak masuk sekolah tanpa ijin, apa kata guru dan semua murid," terang Naya menjelaskan.

"Lo, lupa! sekolah itu milik siapa? Lo gak usah perdulikan omongan mereka. Yang harus lo dengar itu omongan  gue, Dan turuti semua perintah gue," bentak Malik.

"I-iya, Kak. Maaf, Naya lupa," balas Naya sambil menundukkan kepalanya.

"Dan ingat satu hal! Lo gak boleh ke mana-mana, tanpa sepengetahuan gue. Ingat itu!" seru Malik memperingati.

"Iya, Kak. Naya akan selalu ingat dan nurut perintah kakak," ucap Naya pasrah.

"Bagus!"

Setelah itu Malik pun pergi bersama mobilnya menyusuri jalanan.

***

Di sekolah Nusa Jaya.

Bel pertama pun sudah berbunyi. Menandakan pelajaran pertama akan segera dimulai, dan semua murid harus sudah berada di dalam kelasnya masing-masing.

"Hai, anak-anak. Selamat pagi," sapa buk Ratih, yang akan membuka pelajaran hari ini.

"Pagi, buk ... ," sahut serempak dari semua murid.

"Oh, iya anak-anak. Sebelum memulai pelajaran kita hari ini. Ibu mau memberi kabar, bahwa teman baru kita bernama Hanaya tidak bisa masuk hari ini, dikarena kan sakit," tutur buk Ratih.

"Loh, kok bisa sakit. Padahal semalam baik-baik saja. Apa mungkin terjadi sesuatu sama dia semalam ya?" tanya Lili kepada Bayu.

"Mungkin," balas bayu.

'Apa mungkin, Naya sakit karena kena hujan semalam,' batin Kelvin yang mengkhawatirkan keadaan Naya juga.

"Alah ... paling cuma pura-pura sakit doang. Cari perhatian aja tu anak, bilang aja mau minta sumbangan," sahut Zia dengan lantang nya.

"Yups, bener tu yang dibilang Zia. Cari sensasi aja," sambung Riska memprovokasi.

Hingga suara riuh pun terjadi.

"Eh, sembarang aja lo bilang. Jangan asal ngomong ya. Kalo gak tau sebenarnya!" ucap Lili yang geram.

"Iya, jangan-jangan geng kalian yang bullying Naya. Makanya dia jadi sakit," tuduh Bayu kepada Zia.

"Eh, Cupu! Jangan asal bacot lo ya!" seru Zia yang tak terima dituduh, padahal memang dialah pelakunya.

Dok ... dok ... dok.

Buk Ratih menggedor papan tulis. Menghentikan kegaduhan yang ada.

"Udah, stop! Kalian ini, seperti tidak berpendidikkan aja ya! Padahal ibu selalu mengajarkan kalian tentang solidaritas. Tapi kenapa kalian saling menyudutkan satu sama lain seperti ini. Ibu kecewa sama kalian. Bukannya teman sakit di doakan yang baik-baik, biar cepat sembuh. Ini tidak! Malah kalian berprasangka buruk."

"Udah, ibu capek mendengar kalian ribut-ribut. Lebih baik kita lanjutkan pelajaran kita hari ini," sambung buk Ratih.

Akhirnya semua murid hanya bisa diam dan mendengarkan.

***

Saatnya waktu istirahat.

Semua murid sudah pada berkumpul di kantin, ada yang sedang makan dan ada pula yang hanya sekedar berbincang dengan temannya.

"Woi, Bro. Kenali kita dong sama sepupu, Lo!" ucap Andra. Saat mereka sudah berkumpul di kantin.

Malik hanya mengerutkan keningnya, bingung. Sepupunya mana yang dimaksud.

"Maksud, lo?" tanya Malik.

"Itu, loh. Cewek cantik yang ada di rumah, Lo," sahut Riski.

Andra pun mengangguk, membenarkan perkataan temannya.

Tak ... seketika Malik meletakkan gawainya dengan keras di atas meja.

Bersambung ...

1
partini
up lagi Thor bagus ceritanya
Anggraini 27: Terima kasih menyukai cerita Naya. Sebentar lagi up ya/Smile/
total 1 replies
Nuriati Mulian Ani26
keten
muna
lanjut trss thor
muna
lanjut
Anggraini 27: sudah up ya.
terima kasih sudah menjadi pembaca setia Naya dan Malik😍
total 1 replies
muna
kok gak up sih thoor
Tóc tém^^~
Mantap banget nih ceritanya, bikin ketagihan!
Anggraini 27: Terima kasih/Smile/
ikutin terus ceritanya ya/Kiss/
total 1 replies
Nami/Namiko
Bikin gelisah, tapi enak banget rasanya. Tungguin terus karyanya ya thor.
Anggraini 27: Terima kasih /Smile/
ikutin terus ceritanya, ya/Kiss/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!