NovelToon NovelToon
Ku Jadikan Sepupuku Sebagai Maduku

Ku Jadikan Sepupuku Sebagai Maduku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Poligami / Selingkuh / Keluarga / Pernikahan rahasia
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Donacute

"Oke, aku mau menikah dengan Kiara," putus pria.

"Alhamdulilah, aku sangat bahagia Bang mendengar keputusan kamu. Kak Ara pasti sangat bahagia karena bisa menjadi istri Abang," balas gadis itu dengan senyum sumringah, ia bahagia karena Kakak sepupu kesayangannya bisa menikah dengan pria yang dicintainya.

"Tapi aku ada syarat yang harus kamu lakukan."

"Katakan apa syaratnya Bang, aku bakal ngelakuin apapun agar Abang mau menikah dengan Kak Ara."

"Aku mau kamu jadi istriku, aku mau kamu menjadi istri pertamaku. Kiara tetap akan aku nikahi, tetapi dia akan menjadi istri keduaku." Mendengar ucapan dari pria yang ia panggil Abang barusan, jelas gadis itu kaget sekali. Bagaimana bisa punya ide gila seperti itu.

"Aku mau, Bang," putus gadis itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Donacute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 27

"Alhamdulilah aku enggak papa kok, Mas. Enggak ada yang penting sih, tapi aku dua hari ini mimpi buruk tau Mas. Perasaanku juga enggak enak tentang Mas Digo, Bunda sama Ayah udah bilang Mas baik-baik aja tapi aku enggak bisa percaya gitu aja. Jadi aku video call Mas aja deh, Mas enggak kerja ya hari ini?"

Tentu saja Kiara punya feeling tidak enak, feeling seorang istri kan tidak pernah salah. Kenyataan kemarin suami menikah dengan wanita lain dibelakangnya. Untuk bertanya tentang Digo tidak bekerja hari ini, kan Kiara taunya Digo ada di London. Perbedaan jamnya pasti jauh sekali, pasti dipikiran Kiara di tempat Digo pasti sudah sore.

"Iya, cuma perasaan kamu aja, kok. Aku di sini memang baik-baik aja, kamu enggak usah khawatirin aku. Kamu pikirin aja kesembuhan kamu ya, Ki. Aku sudah pulang kok, capek bangat makanya istirahat."

"Owh, oke. Kalau gitu Mas, disana dingin banget ya, sampe kamu selimutan segitunya?" Kiara rupanya sadar, Digo membungkus tubuhnya dengan selimut.

"Iya, emang dingin banget. Kalau kamu enggak kenapa-napa bagus itu, udah dulu ya video callnya, aku mau mandi biar agak segeran. Nanti kalau enggak sibuk, aku bisa telfon atau video call kamu."

"Oke, Mas. Jaga kesehatan di sana ya, jangan lupa makan juga." Digo mematikan video callnya, Manda langsung bangkit dari persembunyiannya.

"Katanya mau cerita?" todong Manda pada sang suami.

"Iya, sayang, Mas ingat kok." Digo lalu menceritakan semuanya pada Manda, tentang dirinya yang memiliki tiga ponsel. Khusus untuk pekerjaan, Kiara, dan Manda.

Setelah mendengar cerita suaminya, Manda mengangguk paham. "Kita belum ngerencanain loh sayang, mau bulan madu ke mana?"

"Emang enggak papa ya, kalau kita bulan madu? Aku enggak enak kalau sampai Uncle Aldo sama Aunty Kei tau," ujat Manda ragu.

"Enggak papalah, mereka pasti ngerti. Lagi pula kalau Kiara udah sembuh, kita juga kan bakal nikah secara resmi lalu bulan madu. Cuma untuk sekarang kan belum bisa, jadi sama kamu dulu aja." Digo tahu, istrinya itu punya sifat terlalu baik dan tidak enakkan. Jadi ia harus menyakinkan istrinya agar mau bulan madu, walau memang hanya beberapa hari saja.

Ya karena tidak ada waktunya, kan waktunya sudah dibagi hanya bisa seminggu saja mereka berdua. Jika tidak, Digo pasti akan mengajak Manda untuk keliling luar negri. Tidak perduli menghabiskan banyak waktu dan hari, tetapi itu hanya keinginannya dulu saat belum menikah dengan Kiara juga.

***

Digo dan Manda baru pulang bulan madu, mereka bulan madu di paris hanya 3 hari saja. Namun, pasangan itu sudah merasa bahagia. Daribpada tidak melakukan bulan madu sama sekali.

Mereka sedang berada di mobil, perjalanan untuk pulang ke masion Revano. Digo tidak tega melihat keadaan istrinya, turun dari dari pesawat malah muntah-muntah. Tidak biasanya Manda seperti itu.

Digo sudah menawarkan untuk ke rumah sakit, tetapi Manda menolaknya. Manda hanya ingin segera pulang lalu istirahat saja.

"Gimana nih bulan madu kalian?" tanya Darrel memggoda sahabatnya. Memang Darrellah yang menjemput Manda dan Digo di Bandara, tetapi bukan hanya Darrel sih. Ada Zatta juga, Sheira dan Shena tidak bisa ikut menjemput pasangan pengantin baru itu karena ada meeting yang sangat penting.

Sekalian mendekatkan Zatta dan Darrel juga, siapa tau bisa berjodoh.

"Alhamdulilah lancar, kita berdua juga senang banget kok," jawab Digo.

"Ini serius enggak ke rumah sakit dulu, Bang? Aku takut aja Manda kenapa-napa, pucet banget gitu loh. Enggak tega aku," kata Zatta.

"Enggak usah, Mandanya enggak mau. Kalau dipaksa nanti nangis ngambek, kalau dibuat istirahat Manda masih sakit, mungkin nanti manggil dokter aja."

Akhir-akhir ini Manda memang agak sering ngambekkan, gampang nangis juga. Digo tidak tahu kenapa istrinya jadi seperti itu.

Zatta pasrah saja dengan keputusan suami sahabatnya, karena Digo lebih berhak atas Manda sahabatnya dibandingkan dirinya.

Mereka akhirnya sampai di masion Revano, Trissya yang membukakan pintu kaget. Melihat Digo menggendong menantunya yang terlihat sangat pucat.

"Manda sakit? Kok enggak dibawa ke rumah sakit?" tanya Trissya khawatir.

"Iya, Ma. Tadi muntah-muntah di bandara juga, cuma enggak mau dibawa ke rumah sakit. Katanya nanti juga enakkan kalau udah istirahat di masion," jawab Digo.

"Kalau enggak mau ya paksa dong, udah tau istrinya sakit gitu. Emang kamu mau istri kamu kenapa-napa? Karena enggak dibawa-bawa ke rumah sakit," omel Trissya pada putranya. Tanpa mendengarkan omelan Mommynya, Digo menggendong Manda sampai kamar mereka. Darrel dan Zatta sudah berpamitan, sebelum pergi Digo sudah berterima kasih pada mereka karena sudah mau menjemputnya di bandara. Padahal mereka juga pasti punya kesibukkan lain.

Digo merebahkan tubuh istrinya di kasur, lalu menyelimuti istrinya. Sedangkan ia memutuskan untuk mandi, karena merasa tubuhnya sangat lengket.

Selesai mandi, Digo mencoba membangunkan sang istri.

"Sayang bangun yuk, mandi dulu biar kamu agak segeran." Namun, Manda tak kunjung bangun. Digo mengide menciumi wajah Manda, sampai mendekatkan jambangnya ke pipi Manda agar Manda kegelian.

Manda mengerjapkan matanya perlahan." Loh aku udah di masion? Bukannya tadi masih di mobil ya?" Bukan menjawab, Digo malah mendekatkan wajahnya ke Manda. Diluar dugaan, Manda malah mendorong suaminya itu.

"Kok Mas di dorong sih sayang?"

"Mas mandi sana, bau banget tau. Aku enggak suka baunya," kata Manda lalu berlari ke wastafel untuk memuntahkan semua isi perutnya.

Digo terkejut dengan tingkah Manda, bisa-bisanya ia dibilang bau. Padahal Digo baru saja selesai Mandi, bahkan dirinya bisa mencium tubuhnya yang sangat wangi. Digo tidak ingin terlalu memikirkannya, ia menghampiri sang istri. Memijat tengkuk Manda, agar Manda bisa lebih enak muntahnya.

1
Arabella
semangat kak. ceritanya bagus
Abc
Keren
Erarefo Alfin Artharizki
suka sama ceritanya, àku gift mawarnya ya
Donacute: terima kasih Kak, semoga kakak mau baca ceritanya sampai part akhir hehehehe
total 1 replies
chipsz🌙
Hai kak, aku mampir✨✨✨
Amelia story
lanjut
Amelia story
keren lanjutkan ka
Donacute: terima kasih Kak
total 1 replies
Sylvia Rosyta
aku mampir kak 😊 semangat buat nulisnya kak 💪
Amelia story
keren ceritanya semangat ka
secret enjel
haii kak aku dah mampir, mampir yu kak ke cs ku
Yoona
lanjutkan semangat terus💞💞
Yoona
semangat💞💞
Mobs Jinsei
sudah mampir dan baca, alurnya ok, mampir di karya ku Ace Disciple kalau berkenan ya kak, makasih /Pray//Smirk/
Yoona
bagus cerita nya,semangat terus ya nulis nya 💜💜
Donacute: terima kasih, Kak. terima kasih sudah mampir. semoga suka sama ceritanya
total 1 replies
Ocha Soraya
Bagus ceritanya ❤️
Donacute: terima kasih sudah mampir
total 1 replies
Aulia Nur
best 🥰
Donacute: terima kasih sudah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!