Zayana, seorang aktris papan atas, ia mengalami kecelakan pada saat ia syuting di sebuah film aksi. secara dia merupakan seorang yang sangat profesional, ia dengan beraninya melakukan aksi berbahaya yaitu terjun dari sebuah gedung yang sangat tinggi. Sayangnya tali yang menahan beban tubuh Zayana tiba-tiba terputus begitu saja. dan membuat tubuh Zayana langsung jatuh bebas dan tidak bisa di selamatkan lagi. Zayana mati di tempat pada saat itu juga.
dikarenakan Zayana memiliki Bakat yang hebat dan sebuah keburuntangan yang tak terbatas. ia bertransmigrasi dan hidup kembali ke dalam tubuh seorang gadis di dalam buku novel yang terakhir ia baca sebelum ia mati.
Ia menjadi pemeran pembantu dan hanya sampai di Episode 5 di akan mati karena kebodohanya sendiri. dia bunuh diri karena pria yang ia cintai memiliki kekasih lain dan suaminya yang di jodohkan paksa tak pernah ia lihat sekalipun itu selalu mengabaikanya.
bahkan matipun tidak ada yang memperdulikannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27
Di bangunan yang terlantar, Jenna menjadikan dirinya sebagai sandra baru untuk menggantikan Karina. Karina yang mulutnya di ikat dengan kain dan tangan serta kakinya diikat dengan tali, hanya bisa mengeluarkan suara berharap Jenna tidak melakukan itu.
"sebelum itu, saya ingin kalian melepaskan Karina terlebih dahulu. saya tidak percaya dengan orang jahat, bagaimana jika tanganku sudah terkunci dan Karina masih belum di lepaskan!?"tanya Jenna mencoba mengulur waktu, sebelum Lennox datang membawa pertolongan untuk mereka.
"AAAAH LAKUKAN SAJA APA YANG KU SURUH! APA KAMU INGIN MELIHAT SAHABATMU INI MATI DI TANGANKU! CEPAT PAKAI ITU!"teriak pria tersebut dengan tidak sabar.
Saat pria itu membentak Jenna, seseorang yang juga menggunakan penutup wajah, mendekat dan berbisik ke pria tersebut. Jenna bisa menebak bahwa dua lainnya merupakan wanita, karena melihat dari postur tubuhnya.
"baik"ucap pria tersebut mengangguk setuju, setelah wanita itu selesai berbisik.
*ape nih! apa yang wanita itu bisikin di telinga dia, perasaanku kok ga enaaak...*batin Jenna, sambil bersiap siaga jika orang jahat ini melakukan hal yang tidak terduga.
"AYO CEPAT! PAKAI BORGOL ITU! JANGAN MENGUJI KESABARAN KU"teriak pria itu lagi sambil menyodorkan pistol ke arah Karina.
"baik-baik saya akan lakukan tapi jangan sentuh sahabat saya"sentak Jenna, ia langsung dengan cepat memakai borgol di sampingnya.
Setelah Jenna menggunakan borgol tersebut. Ia didatangi oleh wanita lain yang menggunakan penutup wajah juga, tapi karena hanya tangan Jenna saja yang terborgol. ia masih bisa kabur dari wanita tersebut, ia melihat langkah wanita itu anggun, jadi Jenna dengan mudah menjauh darinya, dan Ia berjalan mendekat ke arah Karina.
"HEY! JANGAN MENGHINDAR... DIAM KAMU! ATAU TEMANMU INI, AKAN AKU SAKITI!"teriak pria tersebut sambil mendorong kepala Karina, membuat Karina menangis ketakutan.
"aah maaf-maaf, ini gerakan tak sengaja dari tubuh saya, untuk melindungi diri"Lirih Jenna. Tapi pada saat ia berbicara, ia membuat dirinya selangkah lebih maju lagi ke arah Karina dan pria jahat itu.
"APA MAKSUDMU? TUBUHMU TIDAK MENJAUH MELAINKAN MENDEKAT KEMARI! APA ITU MELINDUNGI DIRI? APA KAMU BODO*!"teriak pria itu lagi karena merasa ia di permainan oleh Jenna.
"DIAM DAN JANGAN BERGERAK LAGI! SAAT TEMANKU MEMBERIMU PELAJARAN!"
*ck! apa dia tuli? dia selalu berteriak! lihat saja sampai aku menjatuhkanmu nanti, pita suaramu akan ku cabik-cabik"batin Jenna menatap sinis ke pria yang selalu berteriak itu.
Saat fokus Jenna masih menatap sinis ke pria tersebut, tiba-tiba ia di kagetkan dengan seseorang yang memegangnya dari belakang. orang itu langsung saja melingkarkan tali ke seluruh tubuh Jenna dari dada hingga ke kaki sambil tertawa riang.
Jenna tidak bisa memberontak lagi, jika ia melakukan hal itu, bisa saja pria yang memegang pistol itu menembak Karina karena ia merasa kesal.
Sekarang tangan dan kaki Jenna sudah terikat semua, ia hanya bisa terduduk jatuh ke tanah karena betis bawahnya di tendang kuat oleh orang yang mengikatnya.
"hahaha! Jenna... Jenna, akhirnya aku bisa membalaskan dendamku kepadamu. Karena kamu begitu bodo*, lihat bagaimana aku memberimu pelajaran!"
pada saat orang itu mengangkat kayu besar dan berencana memukul tubuh Jenna. Jenna reflek mejatuhkan badanya ke tanah secara telentang, dan mengangkat kedua kaki yang masih terikat ke atas, langsung menendang perut orang itu dengan tenaganya yang kuat, mengakibatkan orang tersebut terdorong ke belakang sambil menahan perutnya yang kesakitan.
"Alica!"teriak seorang wanita yang menggunakan penutup wajah lainya, sambil berlari menuju Alica.
*Alica?*batin Jenna kaget, saat mendengar wanita yang ia tendang ini bernama Alica, wanita yang membenci dirinya.
DOR!
Satu bunyi tembakan ke langit dari pria tersebut untuk memperingati Jenna yang selalu memberontak, ia memberikan ancaman kali ini dengan bunyi pistol.
Jenna sebenarnya hanya terkejut, tapi saat ia melihat Karina gemetar ketakutan, raut wajahnya langsung berubah serius.
"SEKALI LAGI KAMU MEMBERONTAK! MAKA PISTOL KEDUA INI AKAN KU TEMBAK DI KEPALA DIA"ucap Pria tersebut, yang semakin membuat Karina takut dan menangis kencang.
Akhirnya Jenna pasrah di pukuli oleh kedua wanita tersebut dengn kayu bertubi-tubi. Namun pukulan itu tidak begitu lama. Karena akhirnya bala bantuan berhasil datang, mereka cepat dan dapat menemukan mereka di karenakan bunyi pistol pertama yang di tembaki oleh penjahat itu.
"BERHENTI! ANGKAT TANGAN KALIAN! KALIAN SEKARANG DI KEPUNG"teriak seorang polisi yang terlihat seperti pemimpinya.
"aaaaaaa ibu! a_ada polisi!"pekik Alica langsung menghentikan aksi mereka memukuli Jenna.
Pada saat itu juga, tali yang di ikat oleh Alica, di tubuh Jenna menjadi longgar, Jenna dengan lihainya melepaskan tali itu, saat fokus mereka masih di alihkan untuk melihat para polisi yang mengelilingi mereka sambil menodongkan senjata kepada mereka.
"AAA! BUKANKAH AKU SUDAH BILANG JANGAN MENGHUBUNGI SIAPAPUN! APALAGI POLISI!"teriak Pria tersebut yang sudah gila, karena itu ia mengarahkan pistol ke Jenna dan hampir menembaki Jenna, namun Jenna yang sudah terlepas dari ikatan tali, langsung dengan cepat menghindar tembakan itu.
"JENNA!"teriak Zevan dan Lennox secara bersamaan karena melihat tembakan itu mengarah ke arah Jenna, mereka berdua juga sudah berada di TKP.
Jenna tidak perduli akan teriakan itu, karena pada saat itu, ia melihat peluang untuk menyerang pria tersebut, walau tanganya masih terborgol, dengan lincahnya Jenna hanya melompat tinggi, menjadikan kursi Karina sebagai acuan dan dorongan nya untuk melompat, dengan sekali tendangan kuat, ia melakukan salto samping mengarah ke wajah pria itu, dan ia berhasil menjatuhkannya.
Saat itu juga, semua polisi langsung maju mengamankan mereka bertiga. Sementara Ziven dan Lennox berlari menyelamatkan Jenna dan Karina.
"tolong bantu Karina dulu, aku tidak apa-apa"ucap Jenna saat kedua pria itu menghampirinya.
Lennox yang peka, langsung pergi menuju Karina yang masih terikat. Ia dengan hati-hati melepaskan semua tali yang mengikat tubuh Karina.
"LEPAAAASKAN AKU! JENNA! TOLONG AKU JENNA! AKU SEBENARNYA TIDAK BERMAKSUD MEMBUNUH SIAPAPUN! AKU HANYA INGIN MEMBALAS DENDAMKU KARENA MU WAJAHKU DAN TUBUH KU TERLUKA! AKU MOHON TOLONG SURUH MEREKA UNTUK MELEPASKAN AKU!"teriak Alica di hadapan Jenna dengan raut wajah ketakutan.
"hm? baiklah, tapi katakan kepadaku dulu, dimana kunci borgol ini?"tanya Jenna mencoba membohongi Alica.
"kunci itu ada di ibuku! Ibuku yang menyembunyikannya. Ibu dimana kunci itu?"celetuk Alica kini membuka jati diri orang kedua.
"dasar bodoh! Kenapa kamu memanggilku ibu? Kini kita benar-benar sudah ketahuan!"ketus Ibu Alica merasa kesal, dengan kebodohan anaknya itu.
Ziven yang bisa melihat kunci tersebut di pakai di pergelangan tangan wanita yang di panggil Alica dengan panggilan ibu itu, Ziven langsung saja merebutnya dengan kasar.
"eh!!?"kaget ibunya Alica, namun ia tidak bisa melawan karena kedua tanganya sudah di pegang dengan kuat oleh polisi dari belakang.
Ziven dengan cepat melepaskan borgol tersebut dari lengan Jenna. Dan tanpa aba-aba, Ziven langsung saja menggendong Jenna dengan gaya bridal style.
"eh!!! Ziven!? Eh?"teriak Jenna karena kaget di gendong oleh Ziven.
"kak!"Lennox yang tadi menolong Karina juga ikut berteriak, ia benar-benar tidak terima wanita incarannya di gendong oleh kakaknya sendiri.
"tenang dan diamlah! Kamu hampir mati di hadapanku, jika kamu sampai kenapa-kenapa, kakek yang akan membunuhku"tegas Ziven, langsung pergi dari sana.
"eh! Lennox tolong gendong Karina untukku yah... dia itu korbannya..."pinta Jenna kepada Lennox, sebelum ia benar-benar di bawah lari oleh Ziven.
Lennox yang kesal hanya bisa mematuhi perintah Jenna. "pegangan Karina, kita akan pergi ke rumah sakit"ucap Lennox juga dengan cepat menggedong Karina.
Karina yang lemah dan merasa baru pertama kali ia diperlakukan dengan baik oleh seorang pria, membuatnya langsung patuh.
Dan untuk ketiga orang jahat itu, mereka di bawa pergi oleh pihak yang berwajib. Alica yang sedari tadi meneriaki Jenna pembohong, tidak di gubris samasekali lagi oleh Jenna.
...****************...
...Bersambung...
