Nadia adalah cucu dari Nenek Mina, pembantu yang sudah bekerja di rumah Bintang sejak lama. Perlakuan kasar Sarah, istri Bintang pada Neneknya membuat Nadia ingin balas dendam pada Sarah dengan cara merebut suaminya, yaitu Majikannya sendiri.
Dengan di bantu dua temannya yang juga adalah sugar baby, berhasilkah Nadia Mengambil hati Bintang dan menjadikannya miliknya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunis WM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Hari ini adalah hari pertama tiga sekawan itu memasuki kampus, Nadia yang sangat sederhana dengan mamakai kaos dan rok di bawah lutut, Angel dan Vanesa dengan dress cantiknya. Mereka tampak sangat cantik dan feminim sehingga mengundang banyak pasang mata yang memeprhatikan mereka.
“Aku risih banget di liatin begitu” bisik Nadia melihat banyak sekali mata yang memandang mereka. Berbeda dengan Vanesa dan Angel yang malah semakin memperlihatkan kharisma mereka.
“Bagus dong, kita nanti banyak fans disini” kata Vanesa dengan suara pelannya. Dia dan Angel baerjalan sangat anggun melewati pada senior mereka yang memandang mereka dengan tatapan memuja.
“Hai, boleh gabung duduk nggak?” dua mahasiswa senior menghampiri mereka ketika sedang duduk di kantin.
‘Ganteng banget sih’ batin Vanesa.
‘Aduh manis banget’ batin Angel.
‘Ganteng, tapi masaih kalah sama Tuan Bintang’ batin Nadia si pemuja Tuan Bintang.
“Iya, kak” Vanesa menggeser duduknya sehingga salah satu mahasiswa itu bisa duudk di sampingnya.
“Aku Aaron”
“Aku Arka”
Kedua mahasiswa itu memperkenalkan dirinya. Lalu tiga sekawan itu juga memperkenalkan dirinya.
Mereka lalu asyik berbincang-bincang, bahkan Vanesa dan Angel sudah langsung bisa akrab dengan keduanya sedangkan Nadia hanya diam saja mendengar perbincangan mereka.
“Pulang nanti ada yang jemput nggak?” tanya Aaron, Mahasiswa tahun ketiga yang cukup populer di kampusnya. Dia juga terkenal sebagai seorang casanova.
“Nggak ada kok” Vanesa yang menjawab. Dia sepertinya naksir pada Aaron yang tampan itu.
“Kalau begitu biar aku antar yah” kata Aaron menawarkan tumpangan kepada Vanesa dan teman-temannya.
“Boleh” jawab Vanesa tanpa ragu. Aaron melirik Arka dengan tersenyum, setelahnya mereka meninggalkan ketiga gadis itu.
“Ihh, Vanesa. Kenapa mau di antar pulang orang asing sih, kan baru kenal” protes Nadia.
“Iya, kita kan belum tahu sifat asli mereka. Nanti mereka ngapa-ngapain kita gimana?” bukan hanya Nadia yang protes, Angel juga ikut protes.
“Kalian nggak lihat kalau mereka itu ganteng banget” jawab Vanesa tidak memperdulikan protes teman-temannya, dia masih saja menatap punggung Aaron dan Arka yang berlalu pergi. Nadia dan Angel saling lirik lalu mengendikkan bahu mereka secara bersamaan.
“Ganteng sih ganteng, tapi kan belum tentu niatnya baik” lanjut Nadia memperingatkan Vanesa. Tapi sepertinya Vanesa sudah tersihir oleh ketampanan Aaron sehingga dia tidak perduli dengan apa yang Nadia dan Angel katakan.
Aaron benar-benar menunggu Vanesa dan Angel serta Nadia. Dia langsung menghampiri ketiga gadis itu begitu melihat mereka berjalan keluar kampus.
“Hai cantik, ayo naik” kata Aaron yang turun dari mobil sedannya dan membukakan pintu belakang untuk ketiga gadis itu. Sementara Arka sudah ada duduk di samping kemudi.
“Mau di antar kemana?” tanya Aaron. Lalu Angel menjawab dengan menyebut nama restoran tempatnya bekerja.
“Oh, kalian mau makan siang di sana. Sayang banget padahal aku sudah siapin tenpat spesial buat kita makan” kata Arka dengan wajah kecewa yang di buat-buat.
“Bukan kok, kita kerja di sana” jawab Nadia dengan cuek. Dia terihat sangat malas berada di mobil itu. Dia melihat ada niat yang tidak baik dari Aaron. Wajahnya sangat jelas menunjukkan kalau dia laki-laki genit yang suka mempermainkan perempuan.
“Ooh, pulang jam berapa. Nanti aku jemput aja buat makan malam” seru Aaron yang tidka mau melewatkan kesempatan.
“Hanya Ang....”
“Kita di jemput sama pacar aku” potong Nadia dengan cepat. Dia tidak membiarkan Vanesa berbicara di dalam mobil itu. Nadia tidak suka Vanesa berteman dengan kedua senior itu.
Saat sampai di restoran, Nadia dengan cepat menarik tangan Vanesa dan mendorongnya masuk ke dalam restoran. Vanesa tidak punya waktu untuk memberontak karena Nadia dan Angel dengan cepat menariknya.
Aaron dan Arka terlihat kesal pada Nadia yang tidak memberi kesempatan pada Vanesa untuk bicara, padahal mereka yakin Vanesa akan mau ikut dengan mereka.
“Sial tuh cewek” kata Aaron memukul stir mobilnya.
“Besok kan masih ada” kata Arka. Lama mereka melihat ke dalam restoran hingga akhirnya mereka meninggalkan tempat itu.
“Kalian kenapa sih, baru kali ini loh aku mau belajar dekat dengan laki-laki susia kita” kata Vanesa masih kesal pada Nadia dan Angel.
“Aku juga awalnya mau coba dekat dengan mereka, Vanesa. Tapi aku liat mata mereka itu liatin dada kita terus sambil semnyum-senyum. Aku kan juga jadi takut” kata Angel. Dia awalnya tertarik dengan Arka yang semanis es teh yang biasa dia minum. Tapi matanya kemana-mana membuat Angel ilfiel dan tidak mau lagi dekat dengan mereka.
“Masak sih” kata Vanesa tidak percaya. Dia tadi sibuk menebar pesonanya sehingga tidak memperhatikan mata Aaron dan Arka yang jelalatan.
Vanesa hanya mengerucutkan bibirnya dan meninggalkan Nadia dan Angel. Dia duduk sendiri di meja pelanggan memesan makanan untuk dirinya sendiri. Tapi walaupun kesal, Vanesa mengerti apa yang di lakukan Nadia dan Angel adalah untuk melindunginya karena mereka menyeyanginya seperti saudara sendiri. Setelah menghabiskan makanannya, Vanesa lalu pamit pulang kepada kedua temannya.
Vanesa tidak ke apartemen melainkan pulang ke rumahnya, dia masuk ke dalam garisi dan melihat koleksi mobil keluarganya. Sepertinya sekarang sudah saatnya Vanesa membawa mobil sendiri. Dia bosan kemana-mana harus memesan taksi online. Lalu pilihnnya jatuh pada mobil sport yang bisa memuat Nadia dan Angel. Vanesa lalu kembali ke apertemen dengan membawa sendirii mobilnya .
Besoknya di kampus, semua orang ribut dengan mobil yang hanya ada beberapa di Indonesia itu. mereka semua lal bertanya-tanya siapa Vanesa sampai dia bisa membawa mobil yang seharga beberapa unit rumah itu.
Aaron dan Arka bahkan sangat terkejut sehingga membuat mereka semakin penasaran untuk mendekati Vanesa, tapi sayangnya Nadia dan Angel selalu bersama Vanesa hingga membuat mereka sulit mendekati gadis cantik itu.
“Haii...” Aaron dan Arka kembali mendekati mereka. Kali ini mereka memasang wajah imut mereka yang menggemaskan membuat hati Vanesa berdebar-debar melihatnya. Bukan hanya Vanesa, bahkan Nadia dan Angel pun seseaat terpesona dengan mereka.
Tanpa di minta, Vanesa langsung menggeser duduknya dan membiarkan Aaron dudun di sampingnya.
“Kayaknya aku nggak punya kesempatan lagi buat antar kalian pulang,” kata Aaron dengan wajah kecewa.
“Iya, aku nggak mau ngerepotin kalian”, kaya Vanesa dengan lembutnya. Vanesa ini memang sangat genit.
“Tapi kalau ajak kalian keluar bolehkan?” Arka mencoba mendekati Nadia. Dia bertanya menatap Nadia. Nadia yang di tatap dengan tatapan lembut oleh Arka jadi salah tingkah.
“Boleh kok” jawaban Vanesa membuatnya di pelototi oleh Nadia. Dia hanya memasang senyum manisnya kepada temannya itu.
“Memangnya mau ajak kemana?” tanya Angel.
“Kemana aja, nonton atau makan atau mungkin kalian mau jalan-jalan kemana aja”
“Wah.. asyik tuh kedengarannya” seru Vanesa yang menyambut dengan riang gembira ajakan Aaron dan Arka.
“Kapan...” tanya Aaron tidka sabaran.
“Nanti deh, kalau kita libur kerja” Angel yang menjawab. Tidak mungkin dia membiaran Vanesa pergi seorang diri bersama Aaron dan Arka.
Perbincangan mereka ternyata di awasi oleh beberapa pasang mata yang melihat iri pada ketiganya. Banyak diantara mereka yang mendabakan bisa menjadi pasangan Aaron dan Arka yang sangat populer di kampus. Bahkan seorang mahasiswi senior yang merupakan mantan Aaron juga tidak melepaskan pandangannya pada Vaensa yang terlihat paling menonjol di antara ketiganya.