BERTAHAN LUKA

"Mas minggu depan kan ada liburan panjang, kita ke Bandung yuk." Ucap Ratna.

"Ngapain?" Tanya Jaka

"Piknik, kita udah lama lo mas ga piknik. Kasian Keenar sering diejek teman-temannya karena jarang piknik." Jawab Ratna.

"Kita lihat nanti aja" Jawab Jaka.

Jaka menutupi tubuhnya dengan selimut sambil bermain hp sedangkan Ratna pergi ke kamar mandi untuk membersihkan wajahnya.

"Kok ada jepit rambut di sini." Gumam Ratna.

Ratna mengambil jepit rambut itu lalu menghampiri suaminya.

"Mas ini punya Mbak Amel kan?" Tanya Ratna.

Jaka membelalakkan matanya.

"I...iya pasti kemarin Amel lupa." Jawab Jaka.

"Amel?" Tanya Ratna.

"Mbak Amel maksudnya." Jawab Jaka.

"Dia mandi di sini?" Tanya Ratna.

"I...iya kan kemarin kran air di kamar mandinya mati." Jawab Jaka

"Oh..."

Ratna keluar dari kamar, berjalan menuju kamar Amel untuk mengembalikan jepit rambutnya.

'Tok tok tok'

Tak lama pintu terbuka dan Amel muncul mengenakan pakaian yang sangat tipis bahkan hampir transparan.

"Ada apa Na?" Tanya Amel.

Ratna melihat dada Amel yang tidak tertutup kain dan tampak ada banyak bekas merah-merah di sana.

"Itu kenapa mbak?" Tanya Ratna sambil menunjuk dada Amel.

Amel melihat dadanya lalu menutupinya dengan telapak tangannya.

"Oh ini tadi habis kerokan." Jawab Amel.

"Ada apa kamu malam-malam ke sini?" Tanya Amel.

"Ini punya kamu?" Tanya Ratna sambil menunjukkan jepit rambut yang ada di tangannya.

"Oh iya pantesan dari tadi aku cariin ga ada." Jawab Amel.

"Tadi aku nemu di depan cermin kamar mandi." Ucap Ratna.

"Iya kemarin dibuat mainan sama Keenar." Jawab Amel.

"Makasih ya, tapi sorry aku masuk duluan ya soalnya di luar dingin banget." Ucap Amel.

Amel mengambil jepit rambut itu lalu ia menutup pintu kamarnya.

Amel merasa puas, ia yakin pasti kali ini Ratna sedang kepikiran. Ia berjalan ke depan cermin dan melihat bercak merah yang memenuhi dadanya.

"Andai lo tau ini semua ulah suami lo haha." Ucap Amel dengan muka iblisnya.

Sesuai dugaan Amel, Ratna benar-benar kepikiran dan curiga.

"Kenapa ucapan Mbak Amel sama Mas Jaka beda ya." Gumam Ratna

"Terus merah-merah yang ada di dada Mbak Amel gue tau betul itu bekas cup**g, bukan bekas kerokan." Ucap Ratna.

Tiba-tiba Ratna teringat dengan pesan Bi Yayuk kemarin.

"Apa jangan-jangan Mas Jaka selingkuh sama Mbak Amel?" Gumam Ratna.

"Enggak-enggak nggak mungkin, ga mungkin mereka setega itu sama gue." Ucap Ratna.

Ratna masuk ke dalam kamarnya dan menghampiri suaminya yang tengah bermain ponsel.

"Mas" Panggil Ratna.

"Hemmm...." Jawab Jaka tanpa menoleh ke arah istrinya.

"Ada yang mau aku omongin." Ucap Ratna.

"Apa?" Tanya Jaka.

"Mbak Amel." Jawab Ratna.

Jaka langsung menatap ke arah istrinya dan meletakkan ponselnya.

"Ada apa dengan Mbak Amel?" Tanya Jaka

"Tadi aku lihat dada Mbak Amel banyak bercak merah, kalian ga main-main di belakang aku kan mas?" Tanya Ratna to the point.

"Maksudnya?" Tanya Jaka.

Ratna tak menjawab.

"Kamu nuduh aku selingkuh sama kakak kamu?" Tanya Jaka

"Ya aku ga nuduh mas, aku cuma khawatir aja." Jawab Ratna

"Buang pikiran kotor kamu itu, ada-ada aja." Jawab Jaka.

Jaka menyibakkan selimutnya lalu ia pergi keluar kamar.

"Apa gue salah nanya gitu ke Mas Jaka?" Gumam Ratna.

Jaka masuk ke ruang kerjanya dan menguncinya dari dalam. Ia duduk di kursinya lalu membuka ponselnya.

Jaka - Gawat Ratna curiga sama kita.

Amel - kenapa?

Jaka - Dia lihat bekas cup**gan yang ada di dada kamu, dia curiga aku yang ngelakuin itu.

Amel - Terus?

Jaka - Kamu ga bisa terus-terusan tinggal di sini, yang ada nanti Ratna tambah curiga

Amel - Kamu ngusir aku, setelah apa yang udah aku berikan ke kamu, kamu langsung ngusir aku dari rumah ini?

Jaka - Bukan gitu, ini demi kebaikan kita. Biar kita bisa menjalin hubungan ini tanpa sepengetahuan Ratna

Amel - Terus aku harus pergi ke mana?

Jaka - Besok setelah pulang dari kantor kita mampir apartment dekat kantor.

Amel - Apartment? Uang dari mana aku bisa sewa apartment?

Jaka - Tenang, aku yang tanggung semuanya.

Amel - Ya ya ya terserah kamu aja.

Jaka - Tapi ga gratis.

Amel - Iya aku tahu

Jaka - PAP.

Amel - Send a picture

Melihat foto Amel yang hanya mengenakan pakaian tipis Jaka langsung melakukan panggilan video call.

Amel - Lagi di mana?

Jaka memutar kameranya dan memperlihatkan ruang kerjanya.

Amel - Ikut

Jaka - Jangan ngawur

Amel - Hehe

Jaka - Buka semuanya

Amel menuruti perintah Jaka, dan malam itu mereka berdua tidur tanpa mengenakan busana dengan panggilan video call yang tidak terputus.

Ratna membuka matanya dan tidak menemui suaminya di sampingnya.

"Mas Jaka ke mana?" Gumam Ratna.

Ratna mencuci mukanya lalu ia keluar dari kamar dan melihat kunci kendaraannya masih utuh di tempat.

'Klek'

Jaka keluar dari ruang kerjanya.

"Semalam kamu tidur di situ mas?" Tanya Ratna.

"Iya, aku ketiduran." Jawab Jaka.

Jaka masuk ke dalam kamar dan diikuti oleh Ratna di belakangnya.

"Mau mandi sekarang?" Tanya Ratna.

"Iya, siapin air aku pengen berendam." Jawab Jaka.

Ratna masuk ke dalam kamar mandi dan mengisi bath tub dengan air hangat dan sabun aroma terapi.

Tiba-tiba ada tangan besar yang melingkar di perutnya.

Ratna membalikkan badannya menatap sang pemilik tangan itu.

Pagi itu Jaka dan Ratna menyatukan tubuh mereka di kamar mandi.

Setelah selesai mandi Ratna berdiri di depan cermin sambil mengusap perutnya.

"Semoga kamu segera tubuh di sini nak." Ucap Ratna, karena saat ini Ratna baru saja selesai haid dan masuk masa suburnya.

Ratna keluar dari kamar dalam keadaan rambut yang terbungkus handuk karena ia belum sempat mengeringkan rambutnya.

Amel keluar dari kamar dengan baju rapinya dan menghampiri Ratna yang tengah masak di dapur.

"Cihh katanya istrinya ga menggoda, tapi pagi-pagi udah di lahap aja." Batin Amel karena ia tadi mendengar suara desa*han Ratna dari kamarnya.

Amel meletakkan tasnya di atas meja lalu ia ikut bergabung di dapur.

"Masak apa Na?" Tanya Amel.

"Cuma goreng nugget mbak, mbak mau kan?" Tanya Ratna.

Amel menganggukkan kepalanya.

Amel membawa satu piring nugget yang sudah di goreng ke meja makan dan tak lama kemudian Keenar dan Jaka keluar dari kamarnya.

"Na ada yang mau aku omongin." Ucap Amel.

"Ada apa mbak?" Tanya Ratna.

"Emm besok aku mau pindahan." Jawab Amel.

"Pindah ke mana?" Tanya Ratna.

"Rencananya aku mau sewa apartment yang dekat kantor aku." Jawab Amel.

"Kenapa tiba-tiba banget mbak?" Tanya Jaka pura-pura.

"Emmm gimana ya, aku ga enak numpang di sini terus takut ngerepotin kalian." Jawab Amel.

"Engga kok, kita ga ngerasa direpotin, iya kan mas?" Tanya Ratna.

"Iya, tapi kalau Mbak Amel mau tinggal di apartment kita juga ga ngelarang kok." Jawab Jaka.