Dimanfatkan oleh sepasang suami istri, Aira tidak bisa menolak. Ia terdesak oleh keadaan, menukar masa depannya. Apakah pilihan Aira sudah tepat? Atau justru ia akan terjebak dalam sebuah hubungan rumit dengan pria yang sudah beristri?
Selamat datang di karya author Sept ke 23
Yuk, follow IG author biar tahu novel terbaru dan info menarik lainnya.
IG : Sept_September2020
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sept, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KAGET
Wanita Pengganti Bagian 22
Oleh Sept
"Mengapa dia ke sini?" gumam Aira ketika wajahnya terangkat ke atas. Aira merasa ada orang di depannya, dan dia jelas kaget, karena ada Farel di sana. Tapi itu bukan urusan Aira. Toh ini apartment mereka. Terserah Farel atau Nita datang ke sana kapan saja.
Tapi Aira tetap saja pemasaran. Untuk apa pria itu datang ke sana. Tidak mau kepo, Aira pun diam tidak berani bertanya.
'Mungkin mencari non Nita,' pikir Aira kemudian melanjutkan langkahnya. Ia berjalan seperti sebelumnya. Karena tidak berani menyapa duluan. Dikira sok akrab dan tidak sopan. Tahu sendiri, karakter Farel seperti apa. Aira lalu berjalan semakin dekat dengan Farel, dan pria itu malah tidak mengatakan apapun. Seolah tidak melihatnya. Ya, Aira memang bagai patung kalau di dekat Farel. Laki-laki angkuh dan selalu menatapnya dengan tatapan tajam. Seolah ia adalah musuh bebuyutan pria tersebut.
Di sisi lain. Farel mulai dillema. Pikiran pria itu berkecamuk tidak karuan.
'Aku mungkin mulai gilaa, lebih baik aku kembali!' batin Farel kemudian melewati Aira tanpa sepatah kata apapun. Ia menyesal sudah ke sana. Untuk apa dia mencari Aira? Kurang kerjaan. Sepertinya mulai ada yang tidak beres dengan isi kepalanya.
Mereka pun saling berpapasan tapi seperti tidak saling kenal. Hanya lewat begitu saja.
***
Basement apartment, terlihat sepi. Suasana pun sangat hening. Hampir tidak ada orang di sekitar sana. Farel sekarang duduk di balik kemudi. Ia merutuk sendiri. Mengumpat kesal karena pikiran sedang semrawut.
"Untuk apa aku mencarinya ke sini? Belum tentu itu anakku!" ucap Farel pada dirinya sendiri.
Ia kemudian mengusap wajahnya dengan kasar, menatap ke luar jendela kaca yang terbuka setengah. Pria itu sedang gamang. Namun, sebisa mungkin ia menyangkal semua perasaan yang ia rasakan. Hingga ia memutuskan untuk kembali ke perusahaan.
Sementara itu, Aira kini bisa duduk santai. Ingin istirahat sebentar. Karena badannya menjadi capek semua. Sesaat kemudian, Ijah menghampiri Aira. Wanita itu memberikan satu buah jeruk dan apel yang cuma separuh.
"Ini, makanlah," ucapnya kemudian pergi. Ijah sudah mirip nyonya rumah.
Aira sedang tidak selera, ia kemudian meletakkan buah itu ke dalam kulkas.
"Perasaan kemarin buahnya hanyak, kok cepet abis ya?" gumam Aira.
Bukannya habis, tapi isi kulkas sudah pindah ke kamar Ijah. Semua makanan sehat dan bergizi, sudah disabotase oleh pembantu senior tersebut.
***
Akhir pekan.
Nita sengaja ke apartment. Tidak lupa meminta bibi turun ke lobby, untuk mengambil banyak barang dan makanan.
"Enak ya, sejak ada si Ira, non Nita sering banget bawa makanan enak-enak!" kata Ijah sambil menenteng banyak paper bag besar.
Saat Ijah sedang di luar sana, Nita kini bicara pada Aira. Nita merasa aneh, kenapa kusut begitu wajah Aira.
"Kamu salah makek skincare?" tanya Nita.
Dahi Aira mengkerut, skincare Aira cuma sabun batangan yang buat mandi itu.
"Ndak, Non."
"Bagus, sih. Jangan pakai apa-apa. Aku ingin kami lahirin anak ini sehat, gak boleh kurang satu apapun! Gak boleh cacatt!" ucap Nita.
Rasanya nyesek sekali, terasa amat sesak. Namun, Aira diam dengan tenang. Ini memang pilihan hidupnya. Mau bagaimana lagi? Toh semua itu sudah ditukar oleh kehidupan orang tuanya di desa. Mereka sudah hidup cukup dan bahagia, karena tidak dipandang remeh oleh para tetangga.
"Ini vitamin buat kamu!" kata Nita sembari memberikan obat vitamin.
"Makasih, Non."
"Oh ya, kamu gak diet kan? Awas kalau diet! Jangan takut gemuk! Pokoknya anak itu harus sehat!"
"Baik, Non. Saya nggak diet."
Di luar kamar, Ijah yang sudah kembali setelah wara-wiri ambil barang, kini malah mencuri dengar. Ia menguping. Dan ia kaget, mendengar pembicaraan rahasia antara Nita dan Aira.
'Jangan-jangan tuan Farel selingkuh sama si Ira. Makanya anak itu disimpan di sini. Ya ampun ... anak itu sekarang hamil? Astaga naga! Kenapa non Nita sabar banget? Kalau itu aku, sudah aku bejek-bejek itu Ira. Berani sekali selingkuh sampek hamil!' umpatnya kesal dalam hati.
***
Di tempat lain.
Farel sedang meeting, tapi pria itu malah tidak fokus. Ia sampai tidak sadar, saat ditanya malah diam saja.
"Pak ..."
"Ehem."
"Pak Farel," panggil seseorang yang duduk di sebelahnya.
Farel tersentak, ia menatap sekeliling. Tidak sadar kalau sedang jadi pusat perhatian.
"Sorry!" ucap Farel.
Beberapa waktu kemudian. Ketika meeting selesai. Farel sekarang minum kopi bersama rekan sekaligus temannya.
"Apa ada masalah dengan istrimu yang super model tersebut?" sindir Nico.
"Ish."
"Aku perhatikan, kamu mulai gak fokus."
"Bukan apa-apa!" bantah Farel.
"Aku tahu, aku juga kenal kamu. Apa ada masalah besar?" Nico kepo.
"Tidak ada!" jawab Farel sambil menarik napas dalam-dalam.
"Nita selingkuh? Atau jangan-jangan kau yang selingkuh?" tebak Nico yang tidak bisa diam.
Farel menjawab hanya dengan lirikan tajam.
"Lebih dari itu, aku yakin ... kamu akan terkejut."
"Benarkah? Apakah itu?" Nico terkekeh. Ia malah bercanda.
Melihat temannya malah tertawa lepas, Farel pun kembali bicara.
"Aku membuat wanita hamil, hanya dengan semalam berhubungan. Apa kamu percaya? Itu anakku saat wanita itu mengatakan dia hamil?"
JLEB
Tawa Nico langsung lenyap. Wajahnya langsung berubah. BERSAMBUNG
Fb Sept September
IG Sept_September2020
karepmu jane piye reeell jalok d santet opo piyee.....😡😡😡😡😡😡😡
waktu penyiksaanmu teko fareelll....gawe trsiksa dsek iku farel thoorr.....ben uring uringan mergo nahan rindu tpi airane moh ktmu gtuu 😀😀😀😀😀