NovelToon NovelToon
Istri Kecil Milik Dokter Dingin

Istri Kecil Milik Dokter Dingin

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Nikahmuda
Popularitas:38.9M
Nilai: 4.5
Nama Author: Alfiana

Gavin Wiliam Pranaja seorang dokter tampan yang terpaksa menerima perjodohan dari kedua orangtuanya karena ancaman yang di dapatkannya.

Ancaman untuk mencoreng nama nya sebagai salah satu pewaris keluarga Pranaja, bukan masalah gila harta, tetapi Rumah sakit menjadi salah satu aset yang tertera dalam hak waris. Sebagai seorang yang berjuang, tentu ia tidak akan mau merelakan rumah sakit impiannya begitu saja, terlebih lagi pada sang kakak yang begitu membencinya dan selalu merasa tersaingi.

Perjodohan tak bisa di hindarkan, meskipun gadis yang akan bersanding dengan nya memiliki sifat berbalik dengan sifatnya. Kekanakan dan sangat manja, Gavin membencinya.

Kirana Zahrani, seorang gadis belia yang pasrah di jodohkan dengan seorang dokter tak dikenalnya karena alasan membalas budi baik keluarga Pranaja yang telah membantu operasi sang Papa.

Ejekan dan hinaan di dapatkan Kirana, tetapi ia menanggapinya dengan penuh kesabaran, kesabaran yang berujung perasaan tak di undang untuk satu sama lain. Kelembutan dan ketulusan Kirana membuat hati Gavin menghangat hingga tanpa sadar perasaan itu hadir padanya.



updated pukul 12.00 WIB

Follow Instagram @Alfianaaa05_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengenang

Gavin membuka matanya ketika merasakan sinar matahari yang mengenai wajahnya, samar-samar ia melihat sosok gadis cantik tengah mengikat gorden di kamarnya. Wajahhya cantik, rambutnya di cepol setelah keramas dan lihat pakaiannya yang terlihat begitu menawan. Siapakah dia?

"Maaf membuatmu bangun, tetapi ini sudah siang." Suara lembut itu membuat telinga Gavin terasa tertiup angin pantai yang menyegarkan.

Gavin tersadar, ia segera memposisikan tubuhnya duduk tanpa menatap Kirana yang kini sedang tersenyum padanya.

"Aku sudah menyiapkan pakaianmu, sebentar aku ke bawah untuk membuatkan mu teh, bibi bilang kau suka teh ya?" tanya Kirana yang tak hentinya bicara.

Gavin menoleh, ia menatap Kirana yang sudah beranjak dari tempat tidur lalu berjalan ke meja rias. Ia bisa melihat jika gadis itu sedang membuka gulungan rambutnya lalu mengeringkannya dengan hairdryer.

"Oh iya, apa hari ini kau sibuk? aku mau membawakan mu makan siang, bolehkah?" tanya Kirana melihat Gavin dari pantulan cermin.

Gavin masih tak bergeming, ia terus menatap Kirana dengan seksama. Sementara Kirana yang ditatap mengerutkan keningnya, ia bingung dengan Gavin yang terus diam sambil menatapnya, padahal biasanya enggan menatapnya sebentar saja.

Kirana meletakkan hairdryer ditangannya, ia membalik badan nya lalu berjalan mendekati Gavin yang masih duduk dengan tatapan yang sama.

"Gavin kau tidak apa-apa?" tanya Kirana pelan sekaligus sedikit takut.

Gavin bergeming, ia segera menggeleng lalu pergi ke kamar mandi tanpa mengucapkan sepatah katapun membuat Kirana semakin bingung.

"Mungkin dia lelah." Gumam Kirana lalu keluar dari kamar untuk pergi ke dapur dan membuat teh.

Sesampainya di dapur, Kirana melihat ibu mertuanya sedang memotong sayuran, ia tersenyum manis.

"Selamat pagi, Ma." Sapa Kirana dengan riang.

"Pagi juga, Sayang." Balas Mama Ayu mengusap kepala menantunya pelan.

"Mama masak apa? ada yang bisa aku bantu?" tanya Kirana seraya melihat semua sayuran mentah di meja makan.

"Hanya salad, Mama bisa melakukannya sendiri." Jawab Mama Ayu lembut.

"Kamu butuh sesuatu?" tanya Mama Ayu ketika memperhatikan Kirana yang menoleh ke kanan kiri.

"Aku mau buat teh untuk Gavin, Ma. Tapi tidak tau dimana teh dan gulanya." Jawab Kirana pelan.

Mama Ayu tersenyum, ia beranjak dari tempat duduknya lalu mengambil sesuatu di dalam laci kitchen set.

"Gavin tidak suka teh manis, dia suka teh hijau pekat seperti ini." Ujar Mama Ayu memberikan teh hijau itu tanpa gula nya.

Kirana mengambilnya, ia mencium teh itu membuat keningnya mengerut karena aroma yang begitu tajam. 

"Beginikah selera Gavin, teh nya sangat pekat dan aromanya tajam." Gumam Kirana tak terdengar oleh Mama Ayu.

"Ini teh herbal Nak, memang jarang orang menyukainya, dirumah ini hanya Gavin yang suka." Ujar Mama Ayu menjelaskan.

Kirana manggut-manggut, meski aromanya tidak sedap menurutnya ia tetap membuat demi Gavin sang suami yang begitu menyukainya.

"Ma, aku ke atas dulu ya." Pamit Kirana setelah selesai membuat teh.

"Iya, Nak." Sahut Mama Ayu mengangguk kecil.

Kirana membuka kamar pelan, ia melihat Gavin sedang memakai kemejanya yang telah ia siapkan sebelumnya.

"Gavin, ini teh mu." Tutur Kirana yang hanya mendapat lirikan dari Gavin.

Kirana menghela nafas, ia segera mendekati ranjang guna merapikan tempat tidur itu yang sebenarnya tidak terlalu berantakan. Kirana melirik ke arah Gavin yang berjalan mendekati teh buatannya, diam-diam ia memperhatikan Gavin yang begitu menikmati teh buatannya.

"Huft…... untung suka." Batin Kirana lega dengan mata terpejam.

Kirana membuka mata ketika mendengar suara pintu terbuka, ia melihat Gavin sudah keluar tanpa mengucapkan sepatah katapun padanya.

***

Entah mengapa hari ini Gavin merasa tak bersemangat untuk bekerja, ia melirik ke arah kalender tanggalan yang ada di meja kerjanya.

Gavin menghela nafas, tatapannya berubah sendu ketika mengingat bahwa hari ini tepat 8 tahun kepergian gadis pujaan hatinya.

"Aku merindukanmu," lirih Gavin dengan mata berkaca-kaca.

Karena tak terlalu fokus, Gavin tak menyadari bahwa ini sudah masuk jam makan siang, istrinya saat ini sudah berada di depannya sambil membawa bekal makan siang.

"Siapa?" tanya Kirana pelan.

Gavin mendongak, ia segera mengalihkan pandangannya dengan mengerjap mata berkali-kali guna menghilangkan air mata yang sempat menggenang.

"Sejak kapan kau di sana?" tanya Gavin dingin.

"Baru saja." Jawab Kirana lalu menutup pintu dan duduk sebelum di persilahkan oleh Gavin.

"Aku membawakan mu makan siang, dan ini masakanku, semoga kau suka." Tambah Kirana dengan riang.

"Aku sedang tidak ingin makan." Timpal Gavin cuek.

Kirana terdiam, apakah Gavin setega itu padanya hingga tak menghargai usahanya untuk memasakan pria itu.

"Gavin, aku sudah berusaha keras untuk memasak, dan sekarang kau menyuruhku pulang?" lirih Kirana dengan suara yang memberat.

"Aku tidak memintamu untuk masak, 'kan? kalau begitu jangan salahkan aku jika aku enggan memakannya." Balas Gavin tanpa mempedulikan perasaan Kirana.

Kirana ingin sekal menangis, dadanya sudah terasa sesak tetapi enggan menunjukkan pada Gavin.

Kirana tersenyum lembut. "Kalau begitu aku minta alamat kantor Kakak ipar." Ujar Kirana membuat kening Gavin mengerut.

"Untuk apa kau meminta alamat Fahri?" tanya Gavin melempar tatapan menyidik.

"Kita tidak boleh membuang-buang makanan, jadi jika kau tidak mau memakannya, aku akan pergi ke kantor kakak ipar dan memberikannya makanan ini." Jelas Kirana sebelum gebrakan meja terdengar.

Gavin menggebrak mejanya cukup kencang, ia meriah kotak makan siang yang dibawa Kirana lalu memakan makan siangnya dengan perasaan dongkol. 

Sementara Kirana menahan senyumnya, inilah cara ampuh membuat pria itu luntur, eh maksudnya luluh, ia juga tak berniat untuk pergi ke kantor kakak iparnya.

ADUH ADUH ADUH MAS GAVIN......

BERSAMBUNG.......................

1
kyo
Luar biasa
Ani Maryani
mungkin Kirana jodoh nya gavin
Inggrid
udah pernah baca di tahun 2021, tapi sekarang baca lagi di Thun 2025😍🥰
Siti Nurbaidah
makin seru aja
Henriette Jacoba Roeroe
Luar biasa
Cici_sleman
kl ditengah apa namanya thor?
Hanifah NM
Kecewa
Hanifah NM
Buruk
Leew
bulol ini mah, ak jg mw
Leew
gapapa sih luntur aja sekalian, ngeselin abisnya🗿
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
GAVIN.KIRANA.FAHRI.NIA
Lilee
Luar biasa
azka myson28
debay bikin papamu ngidam sampai g bisa bangun g bisa makan bisanya cuma tidur sambil ileran bayangin mamamu
Ran Tea
Luar biasa
Nadav effendy
sebentar banget ishhh thorr udah diketemuin aja.. gak seruu... paling ngga 2tahun gitu, kurang dapet greget nya karna kurang terasa penderitaan Batin Gavin, merasa kehilangan stelah kpergian istrinya. jelas kurang banget perjuangan Gavin ini dalam mencari istrinya
Nadav effendy
aku langsung bisa nebak kisi2 author sbelumnya, dan ternyata benar.. KOTA SOLO.. karna kisi²nya kan kota batik, kota madya.. Jelas skli kalau kota madya itu adalah KOTA SOLO, karna kalau Pekalongan itu selain disebut kota batik, kota Pekalongan juga biasa disebut sebagai KOTA SANTRI 😊
Mami Radifa
Jumpa lgi Thor mampir lagi d cerita mu kali ini
𝐵💞𝓇𝒶𝒽𝒶𝑒🎀
kenapa? kenapa baru sekarang...🥹🥹
Luri Aguztina
audio yg ini paling bagus suara jelas musik nya ngk menghilangkan fokus pendengaran
Ing
Wkt awal2 baca pendatang baru di NT bener2 cupu blom ngerti komen, like ataupun ulasan tp skrg sdh ngerti makanya baca ulang lg kasih like & ulasan karna ceritanya bagus ttg kekeluargaan yg adem antara mertua, menantu, ipar & besan.
Terima kasih utk karyanya Kak Author 🙏🏻💐
Sehat2 slalu & semangat utk karya barunya 💪🏻👏🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!