Bagi sebagian orang pernikahan adalah awal kebahagiaan. Tapi tidak dengan pernikahan Aisyah Saraswati dan Dimas Anggara.
Pernikahan mereka berawal dari perjodohan kedua orang tua mereka atas dasar persahabatan. Sehingga Aisyah dan Dimas menjalankan pernikahan tanpa cinta.
Pernikahan tanpa cinta itu menyakitkan. Tapi Aisyah berusaha menjadi istri yang baik untuk suaminya rela dengan ikhlas menerima perjodohan ini. Namun Aisyah harus menerima kenyataan pahit kalau suami nya memiliki wanita idaman lain Maira jasmine, sahabat aisyah sendiri.
Bahkan mereka sudah berhubungan sebelum Dimas dan Aisyah menikah.
Tidak hanya itu dirinya hanya dijadikan ATM berjalan saja untuk keluarganya.
Sanggupkah Aisyah menjalani kehidupan rumah tangga seperti ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Yuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
[22] Di Buat Malu
Tanpa sepengetahuan Maira, Dimas pergi karena Ia tidak tahan dengan kelakuan Maira yang sedikit bar bar apalagi ini di tempat umum. Ada hal yang lebih penting yang harus segera di urusi Dimas, masalah audit dadakan dan sekarang kartu gold star nya yang bermasalah.
Di samping itu, Maira hanya diam saja saat ada yang mengenali dirinya. Tidak seperti tadi yang membuat emosi orang-orang dengan sikap sombongnya. Sebenarnya dalam hati Ia merasa sangat kesal, dan kekesalannya bertambah saat ia tidak menemukan Dimas dimanapun ternyata Dia ditinggal sendirian.
"Benar dia Maira Jasmine, Ibu saya suka nontonin dia memerankan sinetron azab" ucap seseorang juga membenarkan bahwa dia adalah Maira Jasmine sang Artist.
Wanita yang di dorong Maira hingga terjatuh itu akhirnya bangun dengan di bantu pengunjung-pengunjung lain lalu menghampiri Maira dan berucap "Ternyata Artis zaman sekarang kelakuannya ga ada sopan santun nya yah. Jangan kira saya takut sama kamu walaupun kamu artis yah." Teriak wanita itu sambil melotot ke arah Maira.
Maira tidak bisa berkutik lagi. Kejadian ini pasti akan membuat citra buruk untuk Maira, bahkan sudah banyak yang mengabadikan moment dan situasi ini ke dalam kamera ponsel mereka masing-masing. Mereka mendadak menjadi paparazi dadakan, tidak lama lagi pasti akan heboh dan viral.
"Ada apa ini?" dua orang petugas keamanan datang menghampiri karena mereka melihat ada keributan dan berusaha membubarkan kerumunan.
"Mari kita selesaikan ini di kantor" ajak salah satu petugas keamanan. Maira mengikuti petugas keamanan tersebut karena tidak ingin berlama-lama dalam situasi itu, mungkin sebaiknya Ia menghubungi Bastian untuk mengatasi masalah ini dan menjemput Dirinya.
.
.
.
.
.
Ting ... Notifikasi dering ponsel Aisyah menandakan ada pesan masuk.
Aisyah membuka pesan yang masuk itu dan memperlihatkan vidio Maira. Aisyah tersenyum simpul, selama ini Aisyah membayar seseorang untuk memata-matai Maira dan Dimas. Tanpa campur tangan dirinya pun ia sudah bisa membuat musuhnya itu menderita karna malu.
'Good job, ikuti terus apa yang mereka lakukan. Saya akan bayar full' Aisyah mengetikkan balasan pesannya.
"Lihat saja Maira kamu harus membayar apa yang sudah kamu perbuat di belakang ku. Dasar tidak tahu terima kasih sudah di pungut di beri kehormatan oleh keluargaku, tapi mana balasan nya? Dasar manusia picik!" Aisyah bermonolog sendiri sumpah serapah Aisyah lontarkan kepada Maira.
...----------------...
"Aisyah! Aisyah!" Dimas berteriak dengan kaki menapaki anak tangga satu per satu. Ia mempercepat ayunan kaki nya saat ia menuju kamar yang berada di lantai dua.
"Aisyah!" Teriak Aisyah lagi sembari tangannya baru saja membuka pintu kamar. Dan di dapati sang istri yang tengah duduk di meja rias, dengan tangan yang sedang memoleskan skincare di wajahnya.
"Aisyah kamu apakan kartu Gold Star kenapa jadi bermasalah dan tidak bisa di pakai?" tanya Dimas melangkah mendekati Aisyah. Sedangkan wanita itu hanya melirik sekilas ke arah sang suami dan pandangannya tertuju pada cermin yang memantulkan wajah cantiknya. Hingga cermin itu juga memantulkan wajah Dimas yang saat ini berdiri tepat di belakang Aisyah.
"Aisyah apakah kamu gak denger?"
"Apa sih, Mas?" ucap Aisyah dengan nada biasa. Sebab tadi ia sudah menebak jika sang suami akan segera menemui dan menanyakan soal kartu sakti itu dengannya.
"Ada masalah apa? kenapa kamu tiba-tiba melakukan ini?" tanya Dimas.
"Maksudnya melakukan ini apa, Mas?" Tanya Aisyah pura-pura tidak tahu permasalahan yang di maksud sang suami.
"Pertama, kamu tadi pagi-pagi tiba-tiba datang dan melakukan audit di Perusahaan. Dan Kedua apa yang kamu lakukan dengan kartu sakti ku? apa kamu blokir?" protes Dimas dengan apa yang dilakukan istri.
"Kamu masih belum sadar dengan kesalahan mu?" tanya Aisyah pada Dimas.
"Aku tidak mengerti, kesalahan apa yang sudah aku perbuat?" teriak Dimas suara nya naik satu oktaf membuat Aisyah mendengus kesal.
"Biasa dong, Mas. ga usah sampai teriak-teriak gitu. Aku masih bisa denger kok" ucap Aisyah.
Dimas terdiam, emosi yang sudah tertahan sejak tadi pagi akhirnya membludak saat ini. Di tambah selama di perjalanan tadi, Ibunya dan Sindy tidak berhenti marah-marah kepadanya mengeluhkan soal kartu sakti yang tidak bisa digunakan sehingga mengalami kejadian memalukan di tempat umum seperti dirinya tadi bersama Maira. Bahkan Dimas sendiri tega meninggalkan Maira karena tidak ingin menambah masalah baru.
"Aku akan menjawab pertanyaan dari kamu, Mas. Pertama aku melakukan Audit itu karena aku ingin mencari siapa saja yang bermain curang di perusahaan Ayahku walaupun aku tidak pernah mengurusi perusahaan tapi aku peduli dan tidak ingin perusahaan yang sudah di rintis oleh Ayahku tiba-tiba bangkrut karena ulah seseorang." ucap Aisyah panjang lebar "yang kedua...
Dimas memotong ucapan aisyah, "Tunggu! apakah kamu tidak percaya dengan suamimu, Aisyah? kamu tidak mengerti apa-apa soal perusahaan, aku sudah biasa melakukan audit karena ada tim khusus. kenapa harus kamu turun langsung?" protes Dimas.
"Diam Mas. Aku emang tidak pernah percaya kepadamu. Jadi jangan protes dengan apa yang aku lakukan. Bisa saja kan kamu yang bermain curang selama ini?"
"Kamu menuduh ku Aisyah? Tuduhan mu itu tidak berdasar, apakah kamu punya bukti? Kamu bisa di penjara karena pencemaran nama baik" .
"Saat ini aku emang belum punya bukti, Mas Dimas tunggu saja dan bersiap menghuni hunian baru di hotel pr*deo" ucap Aisyah beranjak mendekati ranjang bersiap untuk tidur. "Aku ngantuk mau tidur. Kamu cepat keluar, Mas" usia Aisyah pada Dimas.
"Kamu belum menjawab pertanyaan yang kedua"
"Apakah belum jelas tadi aku sudah mengatakan kalau kita sedang melakukan Audit otomatis keuangan ditangguhkan. Tidak hanya itu, aku pun masih tidak rela jika ada tikus yang selalu merongrong harta kekayaanku"
"Tikus apa maksudnya?" Dimas benar-benar tak paham kemana arah ucapan Aisyah. Sebab Dimas belum tahu jika sang istri telah mengetahui pengkhianatannya.
"Ya gitulah masa aku harus jelaskan secara rinci"
"Tapi Mas tidak paham apa maksudmu Aisyah?"
"Ya aku tidak ingin kalo harta kekayaanku di poroti sama selingkuhan kamu"
"Kamu masih belum percaya kalau aku tidak selingkuh Aisyah?" Dimas terus saja mengelak tuduhan Aisyah.
Aisyah diam tidak menjawab pertanyaan Dimas, Dia membaringkan tubuhnya dan membelakangi Dimas pertanda bahwa dia tidak ingin melanjutkan perdebatan mereka.
Dimas menghampiri Aisyah duduk di ranjang dan mengelus pundak lengan Aisyah.
"Jangan seperti ini Aisyah kamu harus menyelesaikan masalah ini jangan selalu lari dari masalah dan membiarkan masalah ini berlarut-larut sampai-sampai kamu masih belum percaya kalau aku tidak selingkuh" ucap Dimas dengan nada lembut dan masih mengelus pundak lengan Aisyah.
Aisyah bangun dan menepis lengan Dimas yang ada di pundaknya. Dan berucap "Apa yang harus di bicarakan lagi Mas, semuanya sudah jelas. Aku punya bukti perselingkuhan kamu, jadi tunggu surat gugatan cerai dariku. Dan jangan harap kamu membawa uang sepersen pun dari sini.
Deg,
Dimas terkejut dengan apa yang diucapkan Aisyah. Aisyah punya bukti? jadi selama ini dia tahu kalau aku selingkuh dengan Maira, batin Dimas.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
kasian bastian. sadboy.. 😢😢
manusia berkepala ular ...
licik ,ayo thor jangan lma2 kebusukan dimas disimpan...
lanjut
jangan lg ditunda ...
sudah cukup ,1.thn waktu yg
aisyah jalani ,gk ad kebaikan kedepan nya ,