Sequel dari Novel The Prisoner of mafia
Quen adalah seorang penari erotis yang terkenal di klub malam New York. Dia hanya menawarkan jasa menari, namun banyak lelaki yang terpesona padanya. Di negara lain, dia adalah gadis keluarga konglomerat yang lari dari rumah untuk menghindari perjodohan, dirinya cantik, mulia dan susah didekati.
Pada malam yang penuh gairah, Mike terpikat oleh gadis berpoteng, mereka melewati satu malam bersama, namun pada besok paginya gadis itu sudah menghilang.
"Temukan gadis itu!" Mike dengan gila memerintah pada semua anak buahnya.
Namun tidak disangka, gadis itu sudah pulang ke negaranya dan sedang mengandung seorang anak...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di gantung
Privat wedding sudah selesai, kini saatnya Mike membawa Quen ke kamar hotelnya. Jeff dan Safira tidak langsung pulang karena mereka berdua mendapatkan voucher Spa emas murni dari hotel tersebut. Tentu saja kedua orang itu sangat senang dan segera mengambil voucher itu untuk melakukan perawatan badan.
"Hem ... ini berkat menantu kita yang Crazy Rich ... Rich ... Rich ..." ucap Safira sambil tertelungkup menikmati spa super mahal itu di dalam satu ruangan bersama suaminya, hanya ada sekat dari gordeng mahal yang membatasi mereka.
"Daddy juga bisa memberikan spa mewah ini untuk Mommy," sahut Jeff.
"200 juta sekali spa, Dad, sanggup?" cibir Safira.
"Kenapa mahal sekali?" Jeff terkejut mendengarnya.
"Karena spa ini dari emas murni. Tubuh kita sekarang berdaki emas, sepertinya aku akan membawa pulang daki-dakiku ini." Safira menjawab sambil terkekeh pelan. 🤣
"Astaga!" Jeff geleng-geleng kepala dengan kelakuan istrinya.
*
*
"Kau tidak gerah?" tanya Mike seraya membuka pekaiannya dan kini hanya menyisakan boxer saja. Tubuhnya yang kekar dan perut sixpack-nya seperti roti sobek membuat wanita manapun akan tergoda melihatnya. Termasuk Quen yang kini terperangah dan tergoda melihat tubuh kekar suaminya, bahkan dia berkali-kali menelan ludahnya dengan kasar.
Bagaimana tidak, jika tubuh suaminya benar-benar sangat sempurna tanpa cela. Quen menelisik tubuh Mike yang kekar dari atas sampai bawah, lalu kembali ke atas lagi dan tatapannya berhenti tepat di sela paha yang terlihat menonjol dan sangat besar.
"Oh My God!" Quen membantin sembari menggelengkan kepala saat otak kotornya bertraveling ria, membayangkan sesuatu yang bersembunyi di balik boxer hitam itu.
Gimana Quen nggak tergoda kalau dapat yang kayak gini, hot jeletot level 50 🤣🔥
Mike menatap Quen yang duduk di tepian ranjang, lalu ia melangkah mendekati istrinya yang masih mengenakan gaun pengantin yang harganya sangat fantastis.
Quen memalingkan wajah, seraya menghembuskan nafasnya kasar ketika suaminya mendekat ke arahnya. Quen juga baru menyadari kalau di tubuh Mike terdapat banyak tatto dan juga beberapa luka seperti luka sayatan dan luka tembak.
"Mau apa?!" ketus Quen seraya menatap Mike yang kini duduk di sampingnya.
"Menurutmu?" Mike bertanya seraya mencondongkan setengah badannya ke arah Quen, lalu salah satu tangannya terulur memegang dagu istrinya. Tatapan Mike terpaku pada bibir sexy dan manis Quen, rasanya dia ingin segera mellumat habis bibir yang sudah menjadi candunya itu.
"Kau gugup?" tanya Mike tatapannya tidak lepas dari bibir Quen.
Bibir Quen yang sedikit terbuka membuat Mike menjadi semakin gelisah.
Sial! Hanya melihat bibir istrinya saja sudah membuat gairahnya memuncak.
Quen menelan ludahnya dengan kasar seraya menatap Mike. "Kenapa kau sudah tidak sabar?"
"Tepatnya sangat tidak sabar," bisik Mike pelan dan lembut tepat di depan bibir Quen yang sexy itu.
"Lalu tunggu apa lagi?" tantang Quen seraya menatap Mike datar.
"Kau akan menyesalinya karena sudah menantangmu, Nyonya Brown!" desis Mike lalu mendorong tubuh Quen ke belakang hingga terlentang di atas ranjang, tanpa membuang waktu Mike langsung menindih istrinya dan melayangkan ciuman buas di bibir yang selalu membuatnya candu.
Quen melenguh ketika Mike menelusupkan lidah ke rongga mulutnya, bersamaan dengan tangan kekar itu meremass kedua bukit kembarnya bergantian, membuat gairah Quen semakin naik ke ubun-ubun.
"Ah ..."
Bersambung ....
🤣🤣🤣🤣
Kaboorrr ...takut di serbu readers 🤣🙈🙈