.
.
.
Queen Adena Sasikirana Arundati,
seorang gadis cantik hidup di desa, tidak ada yang tau identitas sebenarnya kecuali sang ibu kandungnya saja (Dewi mustika), misteri kisah Dewi itu disimpan serapat-rapatnya.
mereka bahagia hidup di desa terpencil, berteman dengan binatang buas dan bergaul dengan alam.
suatu hari terjadi masalah yang membuat Nana harus ke Kota dan tujuan utama Nana adalah mencari tau siapa Papa kandungnya, Nana tidak suka konspirasi yang membuat hidup Mamanya menderita, mudah bagi gadis itu menemukan identitas Ayah kandungnya.
gadis yang tangguh, siapa Pria yang tidak akan jatuh hati padanya? Tuan Muda Arkatama jatuh cinta pada Gadis itu terlebih lagi saat tau identitas gadis tersembunyi di desa itu.
Nana kembali ingin membalas orang yang berani menyakiti hati Mamanya, Nana adalah gadis Ceria dan periang tapi jika dirinya sudah diusik, dendam !! Nana gadis yang sangat pendendam hingga bertekad untuk membalas perbuatan orang yang menyakiti ibu nya.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sucii Amidasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
berhasil (part. 2)
.
.
.
"terimakasih atas tumpangannya Tuan, Nyonya, hmm.. saya harus menanam tanaman yang dirusak oleh kuda saya". alih Nana
Aman dan Sarah pun tersenyum lembut, mereka hanya melihat Nana yang begitu rajin bahkan menanam tanaman yang dirusak oleh Kudanya.
Nana sekali lagi mengucapkan terimakasih lalu membawa pakaian nya yang sudah kering dijemur didalam rumah saja, wajar saja karna pakaian Nana dicuci dengan mesin cuci diajari Sarah.
diam-diam Aman dan Sarah melihat semua kegiatan Nana, Nana mandi bersama kudanya lalu berlari ditepi pantai sesekali Nana meloncat-loncat gembira menikmati semilir pantai seolah tidak ada beban.
"Pah.. Mamah yakin kalau ada sesuatu dengan Nana Pah". ujar Sarah serius.
"iya Mah.. hanya melihatnya saja Papah yakin ada sesuatu dengan Nana, Papah tidak percaya suatu kebetulan Mah, Papah yakin Nana ada hubungannya dengan darah keluarga kita". balas Aman.
"Jika Ayah masih hidup dan melihat Ibuku versi muda pasti dia punya semangat hidup lagi, dia pasti setiap hari menemui Nana hanya sekedar melihat wajahnya saja". lirih Aman.
Sarah mengelus pundak suaminya, "mereka cinta sejati Pah..! Ibu dan Ayah saling mencintai jadi saat belahan jiwanya tiada tentu saja pasangannya menderita, aku bahkan iri dengan kisah cinta mereka".
"Iya". Aman menghapus air matanya tapi bibirnya tersenyum melihat keceriaan Nana.
"mamah baru tau ada liburan seperti Nana, dia terlihat begitu menikmatinya Pah". kata Sarah
"diamlah Mah..! Papah sangat merindukan Ibu". kesal Aman
"Iya pah..! Mamah juga rindu ibu". gerutu Sarah
alhasil mereka seperti mata-mata melihat Nana, Nana tau sedang diperhatikan tapi pura-pura tidak tau malah menikmati hari-harinya.
Kini Nana berdiri di tebing tinggi dan menatap ke arah lautan dengan merentangkan tangannya, Nana menoleh ke Kudanya
"Aa? kenapa kau hanya tau makan saja? ". omel Nana
sedangkan Kuda Nana hanya cuek saja, Kuda Nana malah fokus makan saja tanpa peduli omelan Tuannya itu.
Nana tersentak melihat ponselnya berdering, ia mengeluarkan ponselnya dan senyumnya melebar melihat layar ponselnya.
"halo Ma?". sapa Nana dengan ceria
"Huuh.. Syukurlah Kamu terdengar bahagia sekali sayang, Mama hanya bertanya kapan kamu pulang hmm? ". tanya Dewi terdengar sedih.
Dewi memakai ponsel jadulnya sedangkan Nana punya ponsel yang diberikan Arka padanya.
Nana tertawa cekikikan, "baiklah Mah.. walaupun Masih ada waktu 5 hari lagi tapi Nana akan pulang Ma, Mama jangan sedih ya? ".
"baiklah..! mama menunggumu sayang.. I Love You". sahut Dewi terdengar bahagia.
" I Love You too My Mom". balas Nana mengecup layar ponselnya.
tut.. tut..
"Aa?? kamu dengar? kita harus pulang.. Nyonya sangat merindukan ku bukan merindukanmu". oceh Nana ke Kudanya.
Kudanya hanya buang muka saja seolah tidak peduli dengan celotehan Nana yang sedang memanasinya.
sementara saat Nana berkemas Sarah dan Aman yang melihat dari kejauhan terlihat kebingungan.
"Nana mau kemana Pah? ". tanya Sarah
"mana Papah tau Mah, kan kita cuma mengawasinya dari jauh saja". jawab Aman
Sarah memukul punggung Aman, "cepat datangi Nana Pah..! "
"Mamah aja sana". balas Aman balik.
"Mamah..?? tidak bisa Papah aja". tolak Sarah
"Mah.. kan Mamah perempuan". Aman
"Gadis itu kan mirip Ibunya Papah, jadi harus Papah yang bicara dengannya". serang Sarah
mereka asik berdebat hingga tidak sadar Nana dan Kudanya sudah menghilang, tentu saja mereka panik dan saling menuduh satu sama lain.
mereka pun mau menyusul Nana tapi saat berganti pakaian pun mereka masih asik berdebat seperti anak kecil.
.
.
Nana bersama Kudanya berlari cepat, Nana terlihat tenang diatas kudanya tanpa merasa letih dan sakit malah terlihat menikmati semuanya.
setibanya di Kota, langkah Kudanya mulai tenang dan seperti biasa Nana menjadi pusat perhatian karna menunggangi Kuda, tanpa Nana sadari ia telah terkenal di Sosmed sebagai Orang yang unik berkendara dengan kuda.
"wowwww...! ada bakpao". senyum lebar Nana segera menepuk-nepuk leher kudanya.
Nana meloncat turun membiarkan kudanya pergi seolah tidak takut kudanya akan kabur, Nana memesan Bakpao nya.
"Neng..? ". sapa si penjual Bakpao.
"iya ada apa pak? ". tanya Nana
"itu Kudanya tidak apa-apa dibiarkan? neng tidak takut kudanya lepas? ". tanya si Penjual Bakpao.
Nana terkekeh, "tidak akan Pak..! dia akan kembali saat saya memanggilnya, harap mengerti ya Pak? dia suka makan".
tak berapa lama Kuda Nana sudah dikerumunin anak-anak, bahkan mereka tanpa takut mengeluarkan ponsel merekam Kuda tunggangan Nana yang gagah sedang terkenal di sosmed.
"Aa? kemari..! ". teriak Nana
seolah mengerti Kuda itu pun meninggalkan kegiatannya lalu Nana dengan cepat meloncat naik Kudanya.
"ayo Lari Aa..! mereka merekam kita". bisik Nana
Si penjual Bakpao pun sampai kaget melihat Nana bisa naik Kuda dengan mudah padahal sangat tinggi dibanding tubuh Nana, bahkan saat kudanya berlari Nana tak pakai pengaman, tentu saja anak-anak semakin heboh ditempat, mereka sebagai anak-anak tentu suka hal seperti itu karna menurut mereka terlihat keren.
Aman dan Sarah tadi cukup lama berdebat hingga saat mereka menyusul Nana ketinggalan jauh.
"apa Nana mengajak kudanya berlari ya? ". gumam Sarah
"sepertinya begitu Mah, dimana jalan yang harus kita lalui? ". Aman terlihat bingung saat dipersimpangan.
"iisshh.. lebih baik kita ke Mansion Yardan saja Pah, kita tanya siapa gadis itu". Sarah
Aman pun setuju, sesampainya di Mansion ternyata tidak ada Celinne maupun Emma.
"dimana Emma dan Celinne? ". tanya Sarah pada pelayan Mansionnya.
"Maaf Nyonya kami tidak tau". jawab mereka menunduk hormat dan terdengar sedang takut.
"apa Yardan ada? ". tanya Aman ke Pelayan Mansion.
"ada Tuan besar, barusan Tuan tiba".
Aman dan Sarah segera mencari Yardan yang ternyata ada di Ruangan Kerjanya.
"Yardan? ". panggil Sarah serius.
Yardan memutar bola matanya dengan malas, bukan ia bermaksud menjadi anak Durhaka tapi semenjak adanya Emma dikeluarganya Yardan jarang akur dengan Kedua orangtuanya.
"apa Celinne anakmu? ". tanya Aman.
"apa jika Yardan bilang bukan Papah sama Mamah akan percaya? ". jawab Yardan dengan malas menutup berkas penting nya.
"apa kamu pernah melihat seorang gadis muda yang sangat mirip dengan Ibu aah.. maksudnya Nenekmu? ". tanya Sarah
Yardan terdiam, "Apa Mamah sama Papah pernah melihat Nana? ".
"Iya..! ". sahut Aman.
"Yardan tidak tau Pah, Mah, dia misterius sekali, Data-data online nya tidak bisa didapatkan jadi Yardan tidak tau identitasnya kecuali dia yang memberinya sendiri". keluh Yardan.
"a.. apa maksudmu? ". tanya Aman
mereka bertiga berjalan ke arah Sofa dan duduk bersamaan.
"Hah?? dia kekasih nya Devano? ". pekik Sarah
Aman pun hanya melongoh mendengar cerita Yardan, "ta.. tapi kenapa? ada apa ini? tidak mungkin Vano mau membatalkan janjinya terhadap alm. Papanya".
"itulah pah..! dia bahkan dengan mudahnya bilang kalau Celin bukan Darah daging Yardan hingga dia merasa tidak melanggar janji pada alm. Papanya, Yardan tidak mengerti". curhat Yardan.
"apa ini suatu kebetulan? tidak mungkin kan? tapi tunggu... apa Devano tau Nana punya wajah yang sama dengan Ibu? bukankah Vano juga tau Ibu Pah?". cecar Sarah
"iya Mah.. dia tau, awalnya dia juga bingung tapi Nana menyelamatkan hidupnya dan dia jatuh cinta pada Nana". jawab Yardan.
mereka bertiga terdiam beberapa saat, entah apa yang mereka pikirkan yang pasti hanya ada kekacauan saja yang ada dipikiran mereka masing-masing.
.
.
.
tapi lanjut