Tepat di hari pernikahan nya Viora di bunuh oleh calon suaminya sendiri. Cinta yang selama ini ia anggap tulus ternyata menjadi belati tajam yang kini merenggut nyawanya.
Di akhir hidupnya ia berharap di beri kesempatan hidup kembali untuk membalas semua penghianatan dan rasa sakit nya. saat membuka mata Viora tersenyum senang mengetahui bahwa dirinya masih hidup.
Namun seketika senyum nya sirna saat mengetahui bahwa jiwanya berpindah pada gadis lemah dan penakut yang hanya bisa menangis saat di gertak.
" Mulai saat ini, mata di balas mata dan darah di balas darah " gumam Viora dengan senyuman Devilnya.
Kehidupan Kynara sang pemilik tubuh asli membawa Viora pada Rayyandra yang merupakan Suami dari Kynara. Suami yang tak peduli sedikitpun meski Istrinya di jadikan pembantu di kediaman nya sendiri bahkan membawa wanita lain ikut tinggal di kediaman nya.
" Ini Rumahku, semuanya berjalan atas perintah dan izin dariku " ucap Rayyan dengan tatapan dingin nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azizah Az-zahra Mdr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34
Di pagi hari Kynar di kejutkan oleh suara bel kamar nya yang entah siapa yang memencet nya berulang-ulang. Karena lelah dan masih ngantuk, Kynar mengambil bantal dan menutup kuping nya seraya ingin melanjutkan tidur. Namun suara bel itu tidak mau berhenti, alhasil Kynar beranjak dari tempat tidur nya dan menuju ke pintu kamar.
Setelah membuka pintu kamar, terlihat seorang wanita berpakaian seragam rapi yang tengah mengantarkan sesuatu.
“ Good morning miss. I am waitress in this Hotel in charge of serving you ( Selamat pagi nyonya. Saya adalah Pelayan di Hotel ini yang bertugas melayani anda ) “ ucap seorang pelayan wanita itu tersenyum ramah pada Kynara.
“ Good Morning too. But sorry, it seems I never called the Receptionist to request service ( Selamat pagi juga. Tapi maaf sepertinya saya tidak pernah menelpon Resepsionis untuk meminta pelayanan ) “ jawab Kynar bingung karena menurutnya ia tidak menelepon Resepsionis Hotel pagi ini untuk pelayanan.
“ Your Friend who contacted our receptionist to request service. Your friend also asked us to buy women’s clothes and give them to you. ( Teman anda yang menghubungi Resepsionis kami untuk meminta Pelayanan. Teman anda juga meminta kami untuk membelikan Pakaian wanita dan memberikannya kepada anda ) “ Jawab pelayan wanita itu menjelaskan pada Kynara.
“ Temanku ? “ Batin Kynara, ia pun sejenak berfikir siapa yang di maksud teman oleh pelayan yang ada di hadapan nya.
“ What do you mean, my friend who lives next to my room ( Apa maksudmu, temanku yang tinggal di samping kamarku ? ) “ Tanya Kynar kembali pada sang pelayan Hotel.
“ Yes, that’s right Miss ( Iya, benar sekali nyonya ) “ jawab sang pelayan membenarkan ucapan Kynara.
Setelah tahu bahwa Rayyan lah yang menghubungi Resepsionis untuk pelayanan, Kynar pun menganggukkan kepalanya dan menerima sebuah nampan yang berisikan satu stel baju wanita.
“ Your friend asks you to stay quiet in the room, until he meets you later. If you need anything please contact our Receptionist, because we are happy to serve you. ( Teman anda meminta anda untuk tetap diam di kamar, sampai dia menemui anda nanti. Jika memerlukan sesuatu silahkan hubungi Resepsionis, karena kami dengan senang hati melayani anda ) “ Pelayan itu menyampaikan pesan Rayyan pada Kynar untuk tetap diam di kamar.
“ Okay, thank you very much for your service ( Oke, terimakasih banyak atas pelayananmu ) “ Kynara berterima kasih pada sang pelayan.
“ You’re welcome, this has become our duty ( sama-sama, itu sudah menjadi tugas kami ) “ Jawab sang pelayan lalu melangkah pergi.
Kynar pun masuk kembali kedalam kamar nya, ia mencoba menempelkan pakaian yang di bawa pelayan tadi ke tubuh nya dan bercermin.
“ Tidak buruk “ gumam Kynar sambil memandang pantulan dirinya di depan cermin.
Setelah puas dengan pakaian yang di bawa pelayan tadi ia pun langsung beranjak ke kamar mandi dan membersihkan diri. Tak lupa ia menghubungi Resepsionis untuk mengantarkan nya makanan dan meminta tagihan nya di masukkan kedalam tagihan Rayyan.
Selesai sarapan ia mencoba menghubungi nomor telepon Nathan dan Ardan melalui telepon kamar Hotel, entah sudah berapa kali ia menghubunginya selalu saja tidak tersambung.
“ Tidak ada cara lain, mumpung aku berada di London maka aku harus memastikan semuanya. Hari ini adalah hari berkabung ku, aku yakin Banyak orang yang datang ke rumah untuk bela sungkawa. Aku harus pulang, siapa tahu aku bisa bertemu Nathan atau Ardan di sana “ gumam Vior yang berada dalam tubuh Kynara.
“ Oh tidak, takdir macam apa ini ? bagaimana bisa aku pergi melayat atas meninggalnya diriku sendiri. Jelas-jelas aku masih hidup, yah walaupun dengan tubuh wanita lain. Rayyan menyuruhku untuk diam di dalam kamar ? ck, maaf Rayyan aku tidak bisa di perintah “ gumam Vior yang berada dalam tubuh Kynara menyeringai.
Kynara pun melangkah keluar kamar dan mulai menuju Rumah nya. Untung saja sebelum Kynar pergi ke London, Mia memberinya sejumlah uang untuk pegangan. Jadi dia bisa membayar ongkos Taxi yang saat ini ia tumpangi. Awal nya Kynar menolak, tapi Mia memaksa katanya dia tidak akan tenang jika Kynar tidak menerimanya.
Mia tahu betul kalau Kynara tidak memiliki uang sepeserpun karena Suami nya selama ini tidak pernah menghiraukan nya. “ Untung saja aku menerima uang dari Mia, kalau tidak maka aku akan bingung membayar Taxi ini dengan apa “
Sebelum meninggalkan Hotel, Kynar terlebih dahulu meminta Pelayan untuk menukarkan uang nya dengan mata uang London. Jadi kini Kynar tidak harus pusing untuk menukarnya sendiri.
Sesampainya di kediaman Winston, terlihat banyak orang yang turut berduka cita atas meninggalnya Viora Yasmine Winston Putri tunggal Arnold Winston. Di kediaman itu pun tak luput dari para wartawan dan orang-orang penting yang juga turut hadir.
Kynara mulai melangkah masuk dengan menutupi kepalanya dengan sebuah kain penutup kepala yang berwarna hitam dan kaca mata hitam yang ia dapat dari pelayan Hotel. Terlihat gerbang rumah nya sangat di jaga ketat, tak sembarang orang bisa masuk.
Hanya para kerabat, para rekan Winston Group yang bisa masuk. Kini Vior mangalami kesulitan masuk karena ia tidak memiliki hubungan apapun mengingat dirinya berada dalam tubuh Kynara. Kynara mulai memutar otak nya berfikir bagaimana caranya ia bisa masuk ke dalam.
Di lihat nya ada segerombolan Wartawan yang tergesa-gesa masuk kedalam sehingga tidak sengaja menjatuhkan sebuah kamera yang akan di gunakan nya untuk merekam. Pemilik kamera itu pun tidak menyadari bahwa barang nya jatuh dan langsung masuk ke dalam. Melihat hal itu membuat Kynar tersenyum senang dan berlari mengambil kamera yang jatuh tadi.
Saat akan masuk, Kynara di hadang oleh para penjaga. Langsung saja Kynar mengatakan bahwa dia seorang Reporter sambil menunjukkan kamera yang di pegang nya. Para penjaga itu tidak langsung percaya karena Kynara tidak menunjukkan kartu identitas bahwa dirinya adalah seorang Reporter. Kynara pun berkata bahwa ia meninggalkan kartu identitas nya di rumah karena sedang terburu-buru.
Jawaban Kynara tidak membuat para penjaga percaya satupun, beruntung orang yang memiliki kamera itu kembali dan mencari kameranya yang terjatuh. Tak mau melewati kesempatan Kynar pun langsung berteriak,
“ I’m here ( Aku di sini ) “ sambil menunjukkan kamera yang di pegang nya.
Seketika Orang itu langsung menoleh ke arah Kynar yang menunjukkan kameranya, tanpa basa-basi Kynara menerobos para penjaga dan berlari ke pemilik kamera. Melihat gadis yang di halanginya mengenal Reporter yang tadi masuk membuat para penjaga percaya bahwa Kynar benar-benar seorang Reporter dan tidak mempermasalahkan nya lagi.
Kynara menjelaskan bahwa ia menemukan kamera itu di luar, sang pemilik kamera berterimakasih karena telah menemukan kameranya karena jika tidak maka dia akan gagal merekam berita penting hari ini.
BERSAMBUNG,,,