KESEMPATAN KEDUA

Beby tak jadi pergi dari kamar Jessica, ia masuk ke dalam kamar. Ia memperhatikan cincin yang tergeletak di atas meja rias. Ia seperti tak asing dengan cincin itu serasa ada yang mengganjal di hatinya. Ia pernah melihat cincin itu di suatu tempat tapi entah di mana.

Beby meletakkan kembali cincin itu. Ia juga tak mengingat di mana ia pernah melihatnya. Beby menaikkan kedua bahunya dan segera keluar dari kamar Jessica. Ia kembali masuk ke dalam kamarnya.

"Kak Beby dari mana saja sih, semua orang sudah berangkat loh. "

"Semua ini gara-gara Jessica, ia merusak gaunku ,lihatlah." Beby menunjukan gaun yang akan ia kenakan.

"Kenapa bisa sampai seperti ini kak, wah parah banget Jessica. Ia pasti ingin membuatmu jelek di pesta malam ini. "

Tiba-tiba Beby mengambil gunting . Ia memotong bagian bawah gaun yang dirusak Jessica. Ia mengambil jarum dan beberapa manik-manik. Ia menjahit satu persatu manik-manik itu di bagian bawah rok.

"Kenapa malah disobek sih kak.Kita sudah kehabisan waktu. Mana ada waktu untuk mencari gaun yang pas dengan badan Kak Beby. "

"Sudahlah jangan khawatir, cepat bantu aku. "

Beby dengan segera menyelesaikan pakaiannya.Padahal ia sudah menyiapkan gaun itu dari jauh hari ia ingin terlihat cantik malam ini.Dengan hati-hati ia memasang manik-manik itu hingga membuat gaun seperti baru lagi.Ia mengubahnya menjadi mini Dress yang lucu. Setelah selesai ia segera bersiap.

Nana membantu Beby menata rambut.Rambut panjangnya di curly dan dibiarkan terurai.Beby tak lupa menggunakan hak tinggi untuk menghiasi kaki mulusnya. Setelah selesai mereka menuju mobil yang sudah menunggunya sedari tadi.

Entah kenapa Beby tak jenak sedari tadi. Ia terus saja gelisah.

"Kak Beby kenapa? Dari tadi Nana perhatikan kak Beby sangat gelisah. "

Beby meremas kedua tangannya. "Aku juga gak tau Na, kenapa aku begini. Masak sih aku gelisah karena mau ketemu Barra. Tapi kenapa aku gelisah memangnya siapa dia sampai aku harus grogi begini. "

"Bisa jadi kak , kan kak Beby sudah lama gak bertemu dengannya.Dulu kak Beby kan sangat mencintai Den Barra.Walaupun kak Beby lagi lupa ingatan tapi tidak dengan hati. Ia masih bisa merasakan cinta kak Beby pada kak Barra yang begitu dalam. "

"Mana mungkin, aku kan nggak mencintainya. Apa karena ini tubuh Beby jadinya begini tapi ini bukan perasaanku kan. " Beby ngedumel dalam hati.

Setelah setenga jam akhirnya mereka tiba di depan gedung perusahaan milik keluarga Tanuwijaya. Beby segera keluar dari dalam mobil. Ia melihat sekeliling sudah begitu banyak orang. Nana mengajak Beby untuk masuk ke dalam.

Beby memperhatikan setiap tamu undangan yang datang. Dari kejauhan ia melihat Ayah dan Ibu tirinya bahkan di sana juga ada Jessica. Beby segera menghampiri mereka.

"Hai Ayah, "

Charles berbalik ke arah Beby. "Hai sayang kamu sudah datang. Maaf Ayah pergi duluan kata Jessica kamu berangkat belakangan. "

"Iya Ayah aku memang sengaja datang belakangan soalnya aku lagi menyiapkan gaun ini, gimana Ayah bagus kan gaunku. " Ucap Beby sambil berputar memperlihatkan bajunya.

Jessica tak percaya baju yang ia robek kini menjadi mini Dress yang cantik. Ia mengerutkan keningnya dan mengepalkan tangannya. Baju itu sangat cantik di kenakan oleh Beby.

"Wah cantik sekali sayang. Ayah sampai tidak mengenalimu anak Ayah sekarang makin cantik saja. "

"Terimakasih Ayah, semua ini juga berkat Jessica." Beby memainkan mata ke Jessica. "Terimakasih ya Dik berkat kamu aku bisa mengenakan baju cantik ini."

Jessica makin terlihat kesal , ia pergi dari sana.Melihat Jessica Beby tersenyum puas.

Suasana di dalam sangat ramai dan riuh Beby merasa bosan karena banyak yang tak ia kenal. Ia memutuskan untuk pergi ke balkon untuk mencari udara segar. Ia mengambil segelas anggur untuk diminumnya.

.

.

.

DUKUNG AUTHOR DENGAN LIKE, KOMENT DAN VOTE.