NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta CEO Duda

Mengejar Cinta CEO Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Diam-Diam Cinta
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: triani

Alya, gadis miskin yang baru saja menyelesaikan pendidikannya di salah satu universitas harus bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya tertarik saat menerima tawaran menjadi seorang baby sister dengan gaji yang menurutnya cukup besar. Tapi hal yang tidak terduga, ternyata ia akan menjadi baby sister seorang anak 6 tahun dari CEO terkenal. kerumitan pun mulai terjadi saat sang CEO memberinya tawaran untuk menjadi pasangannya di depan publik. Bagaimanakah kisah cinta mereka? Apa kerumitan itu akan segera berlalu atau akan semakin rumit saat mantan istri sang CEO kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon triani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27, Kekacauan di dapur

Aditya, yang biasanya tenggelam dalam pekerjaan, akhirnya memutuskan untuk mengambil cuti beberapa hari. Ia sadar bahwa tekanan dari konflik dengan Nadia dan situasi di rumah mulai memengaruhi semua orang, termasuk dirinya sendiri. Pagi ini Aditya sengaja memanggil Roy, sekretarisnya untuk datang ke rumah, ia akan menyerahkan beberapa pekerjaan penting dan memberi instruksi detail.

Aditya duduk di kursi kerjanya seperti biasa, dan kini sekretaris Roy sudah duduk berhadapan dengannya dengan sebuah meja besar di antara mereka,

"Roy, aku butuh kamu pegang ini beberapa hari. Kalau ada yang benar-benar mendesak, baru hubungi aku." ucapnya sambil menyodorkan beberapa map berisi berkas penting. Meskipun tidak diberitahu, Roy pun sudah pasti akan menghandlenya jika Aditya ada keperluan lain.

sekretaris Roy terlihat tetap tenang, "Kamu yakin? Dalam satu Minggu ini ada tiga kali pertemuan penting dengan klien besar."

"Aku yakin. Keluarga lebih penting sekarang."

Sekretaris Roy masih menatap heran, selama ia bekerja dengan Aditya, baginya tidak ada yang lebih penting selain pekerjaan dan hari ini, ia melihat sesuatu yang berbeda dari atasan sekaligus sahabatnya itu,

"Baiklah, kamu bisa mengandalkan ku." ucap sekretaris Roy dengan senyum. Tipis di bibirnya.

 

Hari pertama cutinya dimulai dengan niat baik Aditya untuk mencoba hal baru: memasak. Ia memutuskan untuk membuat sarapan sederhana untuk Tara dan Alya, ia Sudja pernah mencoba sebelumnya dan ia bisa, jadi bukan hal sulit menurutnya. Namun, seperti nya, Aditya yang terbiasa dengan dunia bisnis tidak memiliki keterampilan praktis di dapur.

Di pagi hari, Alya bangun lebih awal dan langsung menuju dapur untuk menyiapkan sarapan, tetapi ia terkejut melihat Aditya sudah berdiri di sana dengan celemek terikat miring. Di meja dapur, ada beberapa bahan makanan yang tampak berantakan, termasuk beberapa telur yang sudah pecah sembarangan.

Alya sampai tertegun melihatnya, "Mas Aditya? Apa yang sedang terjadi di sini?"

Aditya tersenyum kikuk, "Aku pikir, mungkin aku bisa membuat sarapan untuk kita semua hari ini. Ternyata... lebih sulit dari yang kubayangkan."

Alya mendekat, memeriksa dapur yang hampir menjadi zona bencana. Ada panci yang gosong di kompor, adonan pancake yang terlalu cair, dan sebuah pisau yang tampaknya digunakan untuk segala hal.

Alya tertawa kecil, "Mas, apa ini pancake atau eksperimen kimia?"

Aditya menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "Jangan tertawa. Aku serius mencoba, Alya."

Alya tertawa semakin keras, "Aku tahu, Mas. Tapi ini benar-benar lucu!"

 

"Alya, stop menertawaiku." keluh Aditya dengan wajah frustasi.

Alya kemudian menenangkan diri, mencoba menndalikan tawanya dengan menarik turunkan tangannya di depan dada, "Baiklah, baiklah, kalau mas Adit setuju, aku akan bantu."

"Terserah kamu saja," ucap Aditya menyerah.

Alya memutuskan untuk membantu Aditya, tetapi ia membiarkannya tetap memimpin, hanya memberikan instruksi sederhana.

"Oke, Mas. Mari kita mulai dari dasar. Pertama, kita buat adonan pancake yang benar." berlagak seperti guru profesional.

"Tapi aku sudah mencampur semua bahan ini." ucap Ditya sembari menunjuk mangkuk adonan yang terlalu cair.

Alya menggelengkan kepalanya, "Mas Aditya, adonan ini terlalu banyak airnya. Kita tambahkan tepung, ya."

Aditya mencoba menuangkan tepung, tetapi tangannya terlalu gemetar sehingga setengah bungkus tepung jatuh ke dalam mangkuk.

Tawa Alya kembali pecah, ia sampai terpingkal-pingkal sambil memegang perut, "Mas! Aku bilang sedikit, bukan semuanya!"

Aditya yang tadinya begitu serius sepertinya ikut terpancing dengan tawa Alya, "Baik, baik. Ini pertama kalinya aku melakukan ini. Jangan terlalu keras padaku." ucapnya sambil tertawa.

setelah beberapa kali percobaan, mereka berdua akhirnya berhasil membuat adonan pancake yang cukup baik, meskipun hasil akhirnya tidak sempurna. Saat mencoba membalik pancake, Aditya malah menjatuhkannya ke lantai.

Alya yang terkejut dan juga merasa lucu, ia menutup wajah sambil tertawa, "Mas Adit, kalau begini terus, Tara harus puas makan roti tawar saja."

Senyum yang biasanya sulit keluar dari seorang Aditya, kali ini malah tertawa lebar, "Oke, aku menyerah. Sepertinya dapur adalah wilayahmu, Alya."

 

Setelah semua kekacauan yang dilakukan Aditya, Alya akhirnya mengambil alih dan membuat pancake yang sempurna. Tara, yang baru bangun, langsung bergabung dan duduk di meja makan.

Tara yang tidak sengaja mencium aroma pancake segera bertanya, "Hmm, enak banget! Ayah yang buat?"

Alya yang mendengar itu, tertawa kecil sambil menyajikan pancake di atas meja, "Ayah kamu mencoba, Tara. Tapi, kayaknya lebih tepatnya mama Alya yang menyelamatkan sarapan ini."

"Hei, aku setidaknya mencoba, kan?" sahut Aditya bercanda.

Tara tertawa sambil menyantap sarapannya. Sementara itu, Aditya dan Alya duduk di meja, menikmati momen santai yang jarang terjadi.

Di tengah heningbya suasana, tiba-tiba Aditya menghela nafas panjang, seolah tengah melepaskan beban yang begitu berat, "Aku harus mengakui, aku jarang punya waktu seperti ini. Dan sekarang aku sadar betapa pentingnya ini."

Alya tersenyum lembut pada Aditya, "Kadang, hal kecil seperti ini bisa memberikan banyak makna, Mas. Tara pasti senang."

Aditya menatap Alya sejenak, merasa lebih dekat dengannya setelah kejadian pagi itu.

"Terimakasih untuk pagi ini," ucapnya lembut pada Alya dan lagi-lagi Alya hanya bisa tersenyum dan merasakan jantungnya yang berdetak lebih kencang saat mata mereka saling bertemu.4r

 

Hari itu menjadi awal perubahan besar bagi Aditya. Ia mulai memahami bahwa hidup tidak selalu tentang kesempurnaan atau pekerjaan, tetapi tentang momen-momen sederhana yang membawa kebahagiaan sejati. Kekacauan di dapur ternyata menjadi awal keakraban baru antara dirinya dan Alya.

Bersambung

Happy reading

1
yuning
semoga Alya menerimamu
yuning
semangat Alya
yuning
ada yang mencair
yuning: hatiku say 😁
Tri Ani: tapi bukan es, apa tuhhhh😁
total 2 replies
yuning
aku ikutan menghangat
yuning
waalaikumsalam,sama sama Thor
Nursina
seru lanjutkan
Entin Fatkurina
so aweet
Tri Ani: makacihhhhhh
total 1 replies
yuning
calon istri idaman
yuning
menjadikan Alya istrimu solusinya
SRI JARWATI
Mama alya ....uuh pasti happy banget si tara , mwmiliki mama pengganti yg lpsmuh kasih sayang
SRI JARWATI
Semengat Tara , kamu memang anak yg cerdas.
SRI JARWATI
Bagus banget ceritanya, aqu suka
SRI JARWATI
Dasar manusia es , nyebelin
SRI JARWATI
Jangan menyerah alya , kamu pasti bisa mencairkan manusia dingin itu , semangat
SRI JARWATI
Terus semangat alya
SRI JARWATI
Semangat alya , kamu bisa
SRI JARWATI
Tuan CEO nya dingin banget ya , iihh serem
SRI JARWATI
Ceritanya bagus , selalu bikin penasaran dan menambah wawasan bagi yg belum berpengalaman
SRI JARWATI
Bagus banget cara merayunya /Good/
yuning
sarangheo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!