NovelToon NovelToon
Between Us

Between Us

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rose Skyler

Elora percaya bahwa cinta adalah segalanya, dan ia telah memberikan hatinya sepenuhnya kepada Nolan, pria penuh pesona yang telah memenangkan hatinya dengan kehangatan dan perhatian. Hidup mereka terasa sempurna, hingga suatu hari, Nolan memperkenalkan seorang teman lamanya, kepada Elora. Dari pertemuan itu, segalanya mulai berubah.

Ada sesuatu yang berbeda dalam cara mereka bersikap. Perhatian yang terlalu berlebihan, dan senyuman yang terasa ganjil. Perlahan, Elora mulai mempertanyakan kebenaran hubungan mereka.
Apakah cinta Nolan kepadanya tulus, atau ada rahasia yang ia sembunyikan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rose Skyler, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3. Dia Lagi..

"Hah.." El menghembuskan napasnya dengan malas. Tidak ada hal yang bisa ia lakukan. Dia juga tak kunjung mendapatkan pekerjaan. Padahal sudah menaruh lamaran di banyak tempat.

Apalagi, selama beberapa hari ini, dia juga tidak bisa bertemu dengan pak dokter. Karena sedang seminar keluar kota. Dan kemungkinan masih cukup lama, sekitar tiga hari lagi baru akan kembali.

El berbaring terlentang diatas ranjang,  menatap langit-langit kamarnya yang kosong. Dia lantas meraih ponselnya, mengirim chat ke groupnya. 

Setelah beberapa saat, akhirnya dia bangkit dari tempat ternyamannya dan menuju kamar mandi. 

Dia tampak rapi dan cantik begitu keluar dari kamar. Namun tak ada seorang pun dirumah, kedua orang tuanya bekerja, sedangkan adiknya sekolah. Dewi juga melarangnya ke butik, karena menurut mamanya, lebih baik istirahat dirumah daripada hanya bengong disana.

El mengambil sebuah kunci, kali ini dia ingin membawa mobil sendiri. Saat akan membuka pintu mobil, tiba-tiba dia ragu.

"Gue kan nggak punya SIM, bawa nggak ya." Dia sebenarnya ragu, karena selain tidak memiliki SIM, kemampuan berkendaranya juga buruk. "Ah, bodoh amat, bawa aja lah,"

Dengan percaya diri, El mulai menjalankan mobilnya. Dia menyetir dengan perlahan, karena jalanan yang sangat ramai. Tidak jarang orang mengklaksonnya karena terlalu lambat.

"Ck, kenapa pada buru-buru sih, nggak bisa menikmati waktu apa," gerutunya

Tidak lama, ia sampai di tempat tujuan. Dan ini adalah hal yang cukup sulit dilakukannya, parkir. Dia memutar setir perlahan, agar posisinya tepat. Namun, tiba-tiba dibelakangnya datang sebuah mobil yang juga akan parkir, sepertinya.

Karena El terlalu lama, mobil itu jadi tidak sabar, dan terus mengklaksonnya. Lalu tiba-tiba, duk.. mobil bagan belakangnya menyenggol mobil itu.

"Astaga.. kenapa sial banget sih!. Tapi itu salah dia, kenapa juga mesti buru-buru," 

Pemilik mobil itu langsung keluar, dan mengetuk kaca mobil El.

"Keluar!" perintahnya

El sangat terkejut begitu melihat pemilik mobil. "Cowok nyebelin itu lagi," dia ternganga tidak percaya, bisa-bisanya selalu berurusan dengan orang itu.

"Tenang El, lo nggak boleh takut.," setelah menarik napas dalam-dalam, dia lalu membuka pintu mobilnya

Pria itu juga sama terkejutnya dengan El. "Kamu lagi!" Ucapnya kesal. "Tiap kali ketemu pasti sial!"

"Jaga ya tuh mulut, sembarangan aja kalo ngomong. Salah lo sendiri, kenapa pake klakson terus, gue kan jadi gugup,"

"Gugup? Jadi kamu nggak bisa nyetir." Pungkasnya tegas

"Aduh, gue keceplosan," batin El

"Coba kamu lihat, hasil kecerobohanmu," ucapnya, menunjuk ke bagian belakang mobil

El menurut saja, dan melihat mobil orang itu. Dan memang ada sedikit goresan di mobilnya. Namun sayangnya, itu adalah mobil mahal RR, pasti biaya perbaikannya juga selangit.

"Terus lo mau gue ganti rugi biaya perbaikannya? Tapi harusnya lo kan punya asuransi, lo pake aja. Lagian ini bukan seratus persen salah gue, lo juga salah,"

Raut muka pria itu terlihat semakin kesal. "Jadi, kamu nggak ngerasa salah?" El hanya diam saja tidak menjawabnya

"Tenang saja, aku tidak akan meminta ganti rugi pada anak kecil. Tapi kamu harus ingat, tindakanmu ini bisa membahayakan orang lain," ucapi pria itu tegas, kemudian langsung masuk ke mobil, dan pergi 

"Ck, dasar orang nyebelin, orang segede gini dikatain anak kecil," 

Setelah berhasil memarkir mobil, ia langsung masuk ke Skyler kafe dan menghampiri kedua sahabatnya.

"Kenapa muka lo lecek gitu?" Tanya feby

"Hah, sial banget gue, tadi ketemu lagi sama cowok nyebelin."

"Cowok nyebelin siapa?" Tanya Arga dan Feby bersamaan

"Ada lah pokonya,"

"Emangnya apa sih yang sudah dia lakuin, sampe lo kesel kayak gini,?" Tanya Feby penasaran

"Nih ya, pertama ketemu kita tabrakan sampe ponselnya jatuh, gue udah baik ya mau minta maaf, malah dicuekin. Terus yang kedua tadi, pas gue mau parkir, dia buat gue gugup, jadi nggak sengaja nyerempet mobilnya,"

Kedua temannya langsung tertawa terbahak-bahak, "itu sih namanya, dia yang sial ketemu sama lo, barang-barangnya jadi rusak," seloroh Arga

"Lo kok malah bela dia sih," gerutunya

"Ini bukan ngebela El, gue nilai objektif aja. Coba lo pikir sendiri deh,"

"Tapi tetep aja gara-gara dia duluan, kalau dia santai aja, gue pasti lancar parkirnya," balas El kekeh

"Ck, emang dasar ya, cewek selalu benar!" seru Arga, 

"Emang mobil cowok itu apa?" Tanya Feby

"RR,"

"Wah, gila lo El, mobil kayak gitu lo tabrak. Terus lo diminta ganti rugi berapa,?"

"Untungnya dia nggak minta, lagi pula dia pasti punya asuransi kan,"

"Baik banget dia, jarang-jarang ada orang kayak gitu. Walaupun ada asuransi, dia bisa aja nuntut lo, karena lo yang salah. Tapi ini, dia relain gitu aja,"

"Lo kenapa jadi muji dia kayak gitu, yang temen lo siapa sih? Lagian lo nggak pernah lihat dia, mukanya galak tau,"

"Tapi walau galak, siapa tahu hatinya lembut," tutur Feby sembari terkekeh.

***

Pagi yang cerah, angin sejuk berhembus, menerpa wajahnya dengan lembut. Ditambah pemandangan hijau yang menyejukkan mata, membuat pagi ini terasa sempurna.

"El, cepet mandi, lalu kita turun sarapan," teriak Feby dari dalam kamar

"Iya," balasnya dengan suara tidak kalah nyaring

El dan teman-temannya, memutuskan untuk refreshing sejenak, mereka menginap di sebuah hotel di puncak. 

Selesai mandi kamar sudah sepi, tidak nampak batang hidung sahabatnya. 

"Dasar, gue ditinggalin,"

Selesai bersiap-siap, dia langsung bergegas keluar. Saat akan menaiki lift, dia sangat terkejut, melihat pria nyebelin itu lagi, ada di dalam. 

"Oh tuhan.. kenapa dunia ini sempit sekali? Kenapa gue terus-terusan ketemu sama ini cowok?" Batinnya ngedumel

Karena El tidak kunjung naik, pria itu bermaksud menutup pintunya.

"Tunggu," El langsung bergegas masuk

Di dalam lift hanya ada mereka berdua, hening menyelimuti. Suasana terasa dingin mencekam, mereka berdiri saling berjauhan.

Begitu pintu terbuka di lantai dasar, El langsung berlari keluar, ingin segera menjauh dari pria itu.

"Lo, kenapa ninggalin gue," protesnya pada Feby begitu sampai di meja

"Habis, lo lama banget sih mandinya, lagian gue nggak kemana-mana kan.."

Makanan baru saja diantar oleh pelayan. Mereka makan seraya diselingi senda gurau, membuat meja mereka ramai, dibanding yang lain. 

"Eh, orang-orang pada lihatin kita, apa kita terlalu berisik ya?" Tanya Arga

"Udah lah biarin aja," balas Feby santai, El juga mengangguk setuju

Lalu seorang pelayan datang menghampiri.

"Permisi."

"Ada apa?" Tanya Feby

"Mohon maaf kak, tapi bisa minta tolong agar jangan terlalu keras ya suaranya, soalnya tamu yang lain terganggu," ucap pelayan itu dengan sopan

Mereka bertiga langsung terkekeh.

"Iya mbak, kami mengerti kok," balas El. "Oh ya, siapa yang meminta anda untuk bicara?" 

"Ehmm, itu.." pelayan itu tidak berani menjawab, namun matanya melirik ke meja di belakang mereka

El dan yang lain langsung mengikuti arah pandangan si pelayan, dan mendapati seorang pria yang sedang duduk sendiri di meja belakangnya dan tengah sibuk dengan laptop nya.

El langsung berdecak kesal, "nggak heran kalau dia, tukang protes!"

"Eh, cowok itu cakep banget El," ujar Feby dengan mata berbinar, menatap pria yang menurutnya sangat tampan

El tidak percaya dengan apa yang dikatakan sahabatnya, "apa lo bilang, cakep? Lo nggak liat mukanya galak gitu,"

"Iya, El bener. Cakepan juga gue," sahut Arga

"Cih, sadar diri dong," ucap Feby nggak terima. "Terus ya El, dia itu bukannya galak, tapi cool," lanjutnya sambil senyum-senyum

"Temen lo kesambet tuh," ucap El sambil menyenggol Arga

"Udah biarin aja, nanti gue kasih garem biar sadar," El langsung tertawa lepas mendengar jawaban arga, hingga perutnya sakit.

*

*

*

Hai..

Kalau suka dengan ceritanya, jangan lupa dukungannya ya, di Like, subscribe, dan juga komennya. 🙏

1
Yuri Lowell
Gue ga bisa berhenti baca!!
Rose Skyler: udah ada bab baru kak😊
total 1 replies
Libny Aylin Rodríguez
Nggak sabar nunggu kelanjutannya.
Rose Skyler: sudah up kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!