Dokter Amelia, seorang mata-mata cantik dan cerdas, menyusup ke dalam kehidupan Gubernur Tantra. Misinya adalah mencari kelemahan Tantra untuk kepentingan musuh politiknya. Namun, keadaan berubah ketika Tantra jatuh cinta padanya dan menikahinya. Amelia terjebak antara tugas dan cinta.
Bagaimana kelanjutannya, selamat membaca.....
Ada Giveaway untuk pembaca setia yang mau ikut komen di setiap episodenya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nur danovar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 27 Curiga
Malam ini Amelia terlihat begitu cantik dengan gaun tertutup berwarna maroon. ia menata rambut panjangnya rapi di sanggul ke belakang. Tantra selalu terpesona dengan penampilan Amelia di setiap kesempatan.
"Dokter Amelia Tantra, kau tidak pernah terlihat jelek" kata Tantra memuji istrinya.
"Dasar gengsian" Amelia mencubit hidung mancung Tantra. ia tahu suaminya itu pasti selalu gengsi memujinya secara langsung. Tantra lebih sering menggunakan kalimat rumit untuk menyatakan kekagumannya.
Tantra hanya terkekeh saat Amelia menarik hidungnya. Johan yang melihat kemesraan itu ikut merasa senang. ia sedikit tersenyum. wajahnya yang biasa kaku dan garang kini terlihat sedikit ada senyuman.
"Jo ayo pergi" kata Tantra.
"Baik pak"
Johan segera menyiapkan mobil pribadi Tantra. Amelia dan Tantra duduk di kursi belakang sementara Johan mengemudi dan Inka duduk di kursi depan samping Johan.
"Mas apa yang mas tahu tentang mba Maya?" tanya Amelia.
Tantra terkejut mendengar pertanyaan istrinya. ia menoleh menatap Amelia.
"Maksud mu? aku tahu banyak tentangnya"
"Apa mas tahu siapa saja relasi mba Maya?"
"Amelia jangan berputar-putar kau ingin bertanya apa?"
"Tidak ada hanya ingin tahu saja seberapa jauh mas Tantra mengenal mba Maya"
Tantra tertawa ia tidak habis pikir dengan pertanyaan Amelia. sudah pasti Tantra tahu banyak hal tentang Maya mereka berteman sejak lama.
"Sudahlah, apa kau cemburu pada Maya?"
Amelia menggeleng, ia tidak ingin Tantra salah paham. dirinya hanya ingin memastikan jika Maya tidak bersekutu dengan Alvin untuk menjatuhkan Tantra.
Mobil yang di kendarai Johan tiba di halaman rumah Maya. Johan segera turun membuka pintu mobil untuk Tantra dan Amelia.
"Jo, kau dan Inka masuk saja kedalam bergabung dengan pesta. tidak perlu menunggu di luar"
"Baik pak"
Johan dan Inka yang berpakaian jas hitam ikut masuk kedalam. biasanya keduanya hanya menunggu di area pesta seperti di halaman atau di tempat khusus yang di sediakan tuan rumah.
"Kenapa bapak minta kita ikut kedalam?" tanya Inka pada Johan..
"Untuk berjaga-jaga, sebaiknya kau siaga menjaga ibu aku akan menjaga bapak"
Inka mengangguk, ia dan Johan sedikit berpencar mencari sudut yang bisa menjangkau pandangan mereka pada Tantra dan Amelia.
Di pesta itu kedatangan Tantra dan Amelia langsung jadi pusat perhatian. Maya menyambut keduanya dengan senyum sumringah. ia lalu berbincang dengan Tantra dan sedikit mengabaikan Amelia.
Amelia mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan, ia mencari sosok Alvin. bisa saja Alvin ada disana. tapi di ruangan itu begitu ramai dengan tamu undangan, rasanya tidak mungkin Alvin akan muncul begitu saja apa lagi ada Amelia dan Tantra disana.
"Maaf aku permisi ke toilet" kata Amelia pada Tantra dan Maya yang masih mengobrol.
Inka melihat pergerakan Amelia dari kejauhan, ia segera mengikuti Amelia dari belakang.
Pasti Alvin juga di undang diacara ini tapi dimana? rumah ini luas apa aku harus melihat ruangan satu per satu? rasanya itu tidak mungkin.
Amelia hampir membuka pintu ruangan kerja Maya di lantai satu. sampai Inka menghalangi dirinya.
"Maaf Bu toilet di sana" kata Inka.
"Oh maaf, aku pikir disini" Amelia lupa jika Inka pasti mengawasinya tadi Tantra meminta kedua ajudan untuk masuk ke ruang pesta.
Amelia masuk ke dalam toilet, ia mengaktifkan ponselnya. ada aplikasi yang menyambungkan ponsel Amelia dengan ponsel Alvin. jika Alvin ada di ruangan di rumah itu pasti radarnya akan menyala. Amelia menatap ponselnya. aplikasi itu tidak bergetar berarti Alvin memang tidak ada di rumah Maya. dengan senyum lega Amelia keluar dari toilet dan berjalan kembali ke ruang pesta. saat melewati ruang kerja Maya tiba-tiba ponsel Amelia bergetar. itu menandakan jaringan dengan Alvin terhubung.
Jadi benar Alvin ada di rumah ini?! tapi dimana dia?!
terimakasih thor sdh up .. Next,🙏