NovelToon NovelToon
Waffle Caramel

Waffle Caramel

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Poligami / Teen School/College / Dijodohkan Orang Tua / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rheanzha

Rin yang terpaksa harus merubah penampilannya saat berada disekolah barunya sebagai siswa pindahan, dikarenakan sebuah kejadian yang membuatnya tak sadarkan diri dan dirawat dirumah sakit.

Disekolah baru ini, Rin harus mengalami drama sekolah bersama primadona kelasnya serta dengan adik kelasnya. Serta rahasia dari sekolah barunya, bersama dengan identitasnya yang ingin diketahui teman-teman sekelasnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rheanzha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kediaman Nini

Nirmala telah tiba di kelasnya, dia segera masuk dan menghampiri gurunya yang sedang menjelaskan pelajaran tadi, di berikannya surat izin nya ke guru itu, kemudian dia kembali ke tempat duduknya.

“Apa yang terjadi Nir? Kenapa kamu lama disana?” tanya Aini yang duduk tepat disebelahnya Nirmala.

“Aku nggak tahu mau ngejelasinnya gimana, aku aja bingung apa yang terjadi disana.” tutur Nirmala sembari merapikan buku-bukunya yang ada di laci mejanya dan memasukannya ke tas.

“Kamu mau kemana Nir?” Aini bertanya saat melihat Nirmala menyandang tasnya.

“Aku mau pulang.” tutur Nirmala lemas.

“Pulang, pulang ke asrama, apa kamu jadi tak enak badan?” Aini mulai panik mendengar kata pulang dari Nirmala.

“Bukan ke asrama, tapi pulang ke rumahku.”

“Eh, kenapa Nir?” tanya Aini penasaran, namun pertanyaannya tak terjawab.

“Nirmala, apa benar pak kepala akan pergi juga.”

“Iya Bu, seperti yang tertulis disana.” tutur Nirmala sambil melangkah ke depan kelas. “Kalau begitu saya permisi Bu.”

Nirmala segera pergi meniggalkan kelas, meninggalkan banyak pertanyaan di pikiran teman sekelasnya terutama Aini.

Salman, Luna dan Intan telah menunggu di dalam mobil mereka sendiri, hingga yang ditunggu datang dan mereka pun pergi ke tujuan mereka. Karin naik dengan Salman yang merupakan Papanya, Rin dengan Mamanya, sedangkan Nirmala naik bersama Luna dan Fifi.

Luna yang memimpin perjalanan karena tujuan pertama mereka adalah rumah Nirmala. Sepanjang perjalanan Nirmala hanya terdiam sekali-kali dia bicara saat Luna bertanya kepadanya. Rin dari mulai perjalanan, dia mencoba untuk tertidur, sedangkan Karin asik mengobrol dengan Papanya dan juga dia bertanya ke Salman tentang insiden yang dibilang oleh Intan, Mamanya Rin, dan Salman pun menceritakan semuanya.

Mereka telah keluar dari jalan Tol dan telah memasuki kawasan di kota tempat Nirmala tinggal. Mereka terus melajukan mobilnya hingga sampai di depan rumah Nirmala, rumah yang tak begitu besar namun cukup luas untuk ditinggali. Mereka segera turun dari mobil, dan tidak lama setelah bel berbunyi, pintu rumah itu terbuka.

“Mala ....” tutur wanita yang tak lain adalah Mama nya ketika melihat putrinya. “Mari masuk.” ajaknya ke Salman dan yang lainnya.

“Terimakasih Bu tak usah, kami kesini cuma mau menjemput kalian, suaminya mana?” ujar Intan, “Oh ya, saya Intan.” Intan mengenalkan diri.

“Saya Mentari, panggil saja Tari, suami saya ada di dalam.” tutur Tari dan memberi isyarat ke Nirmala untuk memanggil Papanya.

Tidak beberapa lama Nirmala keluar dengan Papanya. Da mengenalkan dirinya begitu pun dengan yang lainnya, lalu Intan mengajak mereka semua untuk pergi.

“Bapak pakai mobil saya saja.” ujar Luna sambil memberikan kunci mobilnya ke Anton, Papanya Nirmala.

“Apa nggak apa kami berpakaian seperti ini?” tutur Tari yang tak enak diri.

“Nggak apa, kalau soal itu bisa nanti aja di urusnya, jika kita sudah sampai.” Intan memberikan pengertian ke orang tuanya Nirmala.

Mereka semua segera menuju mobil, Luna menyuruh Fifi yang sedang menunggu di mobil untuk pindah, sedangkan Rin dan Karin memang tak turun tetap tenang di dalam mobilnya masing-masing. Setelah Anton mengunci rumahnya barulah mereka semua pergi dengan menggunakan mobilnya Luna, sedangkan Luna dan Fifi di dalam mobilnya Intan.

...***...

Perjalanan panjang mereka akhirnya berakhir di depan gerbang yang besar dan menjulang. Disepanjang jalan dari gerbang ke rumah diiringi dengan rindangnya pepohonan yang berjejer rapi setelah itu ada beberapa tanaman bunga menghias di halaman depan rumah itu.

Dari gerbang menuju rumah itu sekitar 500 meter jauhnya. Mereka keluar dari mobil ketika  mereka sampai di depan rumah itu. Perasaan kagum dan takjub terpancar dari wajah Nirmala dan kedua orang tuanya, begitu juga dengan Karin yang kelihatan bingung ketika mengetahui tempat yang mereka tuju itu layaknya seperti istana, rumah yang sungguh megah dan besar.

Beberapa pelayan menyambut mereka semua saat pintu terbuka. Seorang gadis yang masih muda mendekati mereka sambil mendorong seseorang yang berada di kursi roda.

“Seira ....” teriak Luna berlari lalu mendekap Seira.

Seira hanya pasrah saat Luna memeluk dan mendekap dirinya.

“Mama, kenapa Mama juga ada di sini?” Tanya Karin yang melihat ada Mamanya disana.

“Kenapa lagi, ya karena Mama juga di undang kesini.” tutur Erika menjawab pertanyaan putrinya itu.

“Sejak kapan Mama disini, lalu kenapa Mama menggunakan kursi roda lagi, bukannya Mama sudah dibolehkan menggunakan kruk?”

“Mama sudah dari jam 10 ada disini, kalau masalah ini Mama disuruh untuk menggunakan kursi roda aja.”

Seorang wanita yang cukup berumur muncul di antara mereka diikuti dengan Fifi dibelakangnya yang dari awal mereka memasuki rumah, dia sudah menghilang. Wanita itu berjalan menghampiri Rin lalu memeluknya, semua pelayang membungkuk memberi hormat begitupun dengan Intan, Luna, Salman dan Erika, melihat itu yang lainnya ikut membungkuk.

“Mama ....” ucap Intan dan Luna.

“Yang Mulia.” ujar Salman dan Erika sembari mengangkat kembali wajah mereka

Mendengar ucapan itu membuat tanda tanya besar di pikiran Anton, Tari, Nirmala dan Karin.

“Nini, lepaskan, Rin sekarang bukan anak kecil lagi, lagian pelukan Nini masih saja kuat.” ronta Rin, dan wanita yang dipanggil Nini oleh Rin melepaskannya. “Rin mau ke kamar, mau istirahat.” ujarnya lalu pergi meninggalkan yang lainnya.

“Kalian, antar tamu kita ke kamar mereka.” ujar Nini ke pelayan didekatnya.

“Siap, Madame.” tutur mereka.

Fifi membawa Karin dan Nirmala menuju ruangan untuk mereka, sedangkan orang tuanya menuju ruangan mereka masing-masing. Luna mengajak Seira menuju kamarnya, sedangkan Intan tengah berbincang dengan Mama mertuanya.

“Seira, kamu mau kemana? Temani Kakak disini aja.” ujar Luna ketika dia melihat Seira yang mau ke luar kamarnya.

“Nggak mau ah, aku mau nemuin mereka berdua.”

“Mereka berdua, yang mana?”

“Dua gadis tadi, ya mereka nanti akan jadi kakak iparku juga, kan, Ta-n-te?” ujar Seira.

“Eh ....” Luna tersentak mendengar ucapan dari Seira. “Jadi kamu sudah tahu ya.” tutur Luna.

“Tahu, memangnya apa yang Seira tahu, Tante.” ujarnya dengan nada polosnya.

“Yang kamu bilang tadi.”

“Oh itu, ya karena Mama yang ngasih tahu, tapi Mama Cuma bilang seorang gadis tapi kenapa ada dua?” tuturnya. “Tante tahu nggak apa yang terjadi?” tanya Seira.

“Seira, aku mohon ya jangan panggil Tante, panggil kakak aja ya.” pinta Luna ke Seira.

“Kenapa? Lebih enak dipanggil Tante kan.”

“Aku belum setua itu, jadi panggil aja Kakak, ya.”

“Kenapa memangnya, apa karena Tante belum nikah, yah.”

“Seira ....” teriak Luna sambil berlari mengejar Seira dan menangkapnya.

“Iya, iya, Seira panggil kakak, jadi tolong lepasin ya Tante.”

“Haaah ....” keluh Luna sambil melepas Seira. “Kamu pingin nemuin mereka, kan, kalau begitu aku ikut juga.”

“Nggak jadi ah, nanti aja nemuin mereka sebelum ngumpul makan malam.”

“Lalu kamu mau ngapain kini?”

“Mau mandi lalu main sama Nini.”

“Kalau begitu, Kakak mau tidur aja, bye.”

Luna langsung membaringkan tubuhnya dan tertidur, Seira segera membersihkan tubuhnya.

°

°

1
Hafin lubi
eh kukira berpenampilan coolkids
Mary_maki
Cerdik dan mengejutkan
Shinn Asuka
Gak nyangka! 😱
Dwi Rhea: apa nih yang nggak disangka?
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!