NovelToon NovelToon
HAWA Hati Wanita

HAWA Hati Wanita

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Poligami / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Trysa Azra

Zahra. wanita yang ditinggal oleh lelaki yang dicintainya dihari yang seharusnya menjadi hari bahagia untuk nya dan keluarga.
setelah mengetahui alasan lelaki itu meninggal kan nya entah membuat nya merasa dikhianati atau kembali bersimpati, rasanya dia sendiri tak bisa membaca isi hati nya lagi.
Belum usai rasanya mengobati hati, Zahra justru di hadapkan dengan pilihan menerima pinangan pak kiyai untuk anaknya dan harus rela dipoligami atau menerima mantan tunangan nya kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Trysa Azra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

tak terduga

 Zahra sedang telponan dengan mama nya dan saling bertukar cerita karena sudah beberapa bulan pergi jauh dari rumah membuat nya jadi rindu sekali dengan sang mama.

" Shafa bagaimana dirumah ma? Sering bantu-bantu gak atau masih suka keluyuran sama temen-temen nya? "

" kadang bantuin kadang juga dia jalan dengan aulia."

 "oh begitu... Bagus lah kalau dengan aulia masih bisa diawasi." sebagai seorang kakak tentu Zahra khawatir kalau adiknya itu sudah di atur, maklum dia anak bontot yang lumayan di manja sama Abah nya apalagi dia yang paling lama dirumah sama Abah dan mama pas dulu waktu Zahra mondok dan Yusuf juga mondok.

" kamu bagaimana Ra disana?"

" Alhamdulillah baik, ma. Disini juga sudah punya teman. Ustadzah-ustadzah nya baik semua jadi aku tidak merasa canggung." cerita Zahra pada sang mama.

" kuliah mu jadi nak?" tanya sang mama lagi.

" Abah yang tanyain kemarin... Kata nya khawatir kalau kamu jadi kuliah dan kost nya jauh dari Yusuf."

" insya Allah, ma.Tapi biar selesai satu semester di pondok dulu ma, jadi Zahra bisa membagi waktu nya lebih mudah kalau sudah tau jadwal waktu luang nya kapan. Biar di pondok dan kuliah nya bisa sama-sama jalan gak ada yang keteteran." jelas Zahra tentang pertimbangan nya.

Sang mama pun mengangguk tanda setuju dengan rencana anak nya.

" kamu sehat kan disana, nak? Makan nya teratur kan? " tanya mama lagi mengkhawatirkan Zahra.

" iya ma... Kak Laila masak nya enak-enak aku jadi kalap terus makannya, sesekali juga aku yang masak gantian." cerita Zahra.

walaupun Zahra sebelum nya juga sudah pernah tinggal terpisah dengan orang tua nya saat mondok tapi yang nama nya orang tua pasti tetap perhatian dan mengkhawatirkan anak nya saat berjauhan.

Setelah lama melepas rindu dengan mama nya lewat telpon, Zahra merapikan tas nya untuk mengajar dan karena hari ini Yusuf tidak ada jadwal lain diluar jam mengajar Zahra pun ikut Yusuf pergi kepondok. Zahra sudah mulai terbiasa dengan aktivitas belajar mengajar nya di pondok pesantren Nurul Ihsan milik kyai Ghafur, biasanya dia juga ikut pengajian kyai Ghafur satu Minggu sekali di kediaman beliau.

Zahra mengisi kelas yang sudah jadi jadwal nya hari ini, ada dua sesi jam belajar dan satu kali jam istirahat. Dzuhur berjamaah di mushola baru setelah nya dia bisa pulang, setelah selesai sholat Zahra pun segera berjalan ke parkiran menuju mobil kakak nya yang terparkir.

Di sisi lain, seorang laki-laki terlihat sedang mengantar kan kitab-kitab menuju perpustakaan pesantren. Sekilas dia melihat kearah parkiran dan dia mengenali mobil Yusuf dan betapa terkejut nya dia saat melihat wanita yang sedang berjalan ke arah mobil itu.

 " Zahra." Wahyu terkejut dan langsung menghentikan mobilnya.

Sekali lagi dia mengamati wanita itu dari kaca spion mobil nya, dan benar itu Zahra.

Dari kaca spion dia pun melihat Yusuf yang juga segera masuk mobil dan tak lama kemudian mobil itu melaju keluar area pondok.

Wahyu masih terdiam, dia terkejut sekaligus juga merasa tidak percaya dia bisa melihat Zahra lagi meski di situasi yang tidak terduga.

Tok..tok..tok..

Seseorang mengetuk kaca mobil nya dan membuat nya terbangun dari lamunan nya dan ternyata itu hafidz yang mengetuk, Wahyu pun membuka kaca mobilnya.

" kamu melihat nya?" tanya hafidz menebak.

Wahyu mengangguk.

" cepat keluar, kamu mengantar kitab pesananku tempo hari kan? kita bicara di tempat lain. " ujar hafidz lagi.

Dia seperti nya sengaja menemui Wahyu karena tadi dia sempat memberi kabar ingin mengantarkan kitab dan seketika itu hafidz pun sadar kemungkinan dia akan bertemu dengan Zahra tanpa sengaja, dan karena khawatir hal yang tidak terduga terjadi hafidz segera berinisiatif menemui Wahyu dan mengajak nya bicara.

" Aku pikir cepat atau lambat kamu pasti akan tau tapi tidak menyangka secepat ini." ujar hafidz.

" Aku tau mungkin akan bertemu Yusuf jika kesini dan aku sudah mempersiapkan diri untuk bertemu dan bicara dengan nya tapi melihat Zahra juga ada disini itu benar-benar diluar dugaan ku." kata Wahyu, hafidz mengangguk.

" sejak kapan dia disini?" tanya Wahyu lagi.

" Beberapa bulan yang lalu, dia mengajar disini atas permintaan Abi." hafidz menjelaskan.

" ma'af tidak memberi tahu mu waktu itu." Wahyu hanya mengangguk.

Walaupun yang memutuskan adalah Wahyu tapi terlihat bahwa Wahyu pun merasa kehilangan dan merasa bersalah yang cukup besar. Dia lah yang lebih dulu menyukai Zahra, adik dari teman nya. Cukup lama dia memendam rasa hingga pada suatu kesempatan dia memberanikan diri berkata dengan sejujurnya pada Yusuf sang kakak bahwa dia menyukai Zahra. Yusup tak menghalangi jika memang Wahyu benar-benar serius dengan adik nya, dia hanya meminta agar Wahyu membawa keluarga nya jika memang ingin serius. Kedua keluarga pun akhirnya bertemu dan kemudian Zahra bertunangan kurang lebih satu tahun dengan Zahra, hingga pada waktu yang telah di tetapkan oleh kedua belah pihak keluarga sebagai tanggal pernikahan kedua nya. Namun semua berubah ketika kabar Wahyu membatalkan pernikahan mereka tepat beberapa hari sebelum hari nya.

" kamu sudah bicara dengan Yusuf?" tanya hafidz.

" Belum." jawab Wahyu penuh sesal.

" Bicara lah dulu dengan Yusuf, jika bukan sebagai calon ipar.. Bicara lah sebagai teman. Dia berhak tahu alasan kamu agar semua bisa jelas." hafidz memberi saran.

" Yusuf pasti akan marah." tebak Wahyu.

" itu pasti, tapi kamu harus menghadapi. Jika memang masih ingin berteman dengan nya datangi dia, kecuali kamu memang ingin memutuskan semua nya. Maka jangan pernah tampakkan wajahmu sekali pun di hadapan dia dan keluarganya."

Wahyu tertunduk sambil memegangi kepala nya, semua terasa begitu berat.

" ma'af jika aku banyak bicara.Tapi aku berkata seperti ini karena kalian berdua adalah teman ku." kata hafidz lagi.

" tidak, fiz. Kamu benar, aku harus menghadapi semua nya, sudah cukup aku lari dan menghindar." Wahyu tidak menyangkal.

" Aku tidak sengaja mendengar percakapan Abi dengan Abah Zahra. Beliau sangat cemas kalau Zahra trauma atas semua nya, karena itu lah tadi aku mencegah mu untuk bertemu dengan nya dulu."

Wahyu hanya bisa mengangguk kembali. Meski terlambat dan mungkin tidak berarti lagi tapi Wahyu sungguh sangat menyesal sekarang karena sebetulnya dia lah yang sangat mencintai Zahra. Karena sejak awal dia lah yang jatuh hati terlebih dahulu namun dia juga yang memutuskan. Dia yang paling merana sekarang tapi itu tiada guna karena dia lah penyebab segalanya.

"

1
Rahayu Irmayanti
Luar biasa
Trysa Azra: Terima kasih. ikuti terus alur ceritanya ya.. mohon dukungan nya
total 1 replies
Marwah Badriyah
bertanya tanya dari mana bisa membuat kisah ini😁
Heulwen
Saya sangat menikmati ceritamu, jangan berhenti menulis ya author!
Trysa Azra: terima kasih. ikuti terus cerita nya ya
total 1 replies
Codigo cereza
Alur yang penuh dengan pergulatan batin membuat saya terikat.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!