Zara, akhirnya kembali ke tanah air setelah menyelesaikan studinya, sekaligus menyembuhkan trauma masa lalu. Ia ingin melupakan orang yang menyakitinya. Namun tanpa diduga Kenan muncul kembali dalam hidupnya, menyatakan keinginan nya menikah dengan dengan nya. Zara menolak ia ingin melupakan laki-laki tersebut. Namun Kenan tidak mau. menyerah ia berusaha mendapatkan Zara dengan cara apapun. Apakah Zara akan jatuh pada laki-laki yang pernah menyakiti nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sonata 85, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencoba Melarikan Diri
Saat mereka mengobrol Zafar mengetahui banyak fakta, salah satunya rumahnya, setelah mereka memutuskan pindah tiga tahun yang lalu. Rupanya rumah mereka dibeli oleh Kenan sendiri. Itu sebabnya rumah itu tidak pernah berubah dari dulu. Kenan tidak memperbolehkan mengubah apapun dari rumah orang tua Zara tersebut. Ia pulang kembali ke Surabaya setelah mengunjungi makam sahabatnya.
Sementara perjalanan pulang, Zara memikirkan bagaimana cara melarikan diri dari Kenan. Ia dipaksa keadaan untuk mengambil keputusan untuk tidak lagi pasif menerima segala yang terjadi. Ia merasa memiliki kekuatan dan tekad untuk melawan. Dengan langkah pasti, Zara mulai menyusun rencana untuk melibas belenggu pernikahan yang dipaksakan oleh Kenan.
“Apa kamu lapar?” tanya Kenan menghamburkan lamunan Zara.
“Tidak, aku hanya ingin kabur,” sahut Zara keceplosan. Dengan replesk ia menutup mulut sembari meralat ucapannya, “tidak maksudku aku ingin ke kamar mandi.”
Kenan tersenyum mengejek, “kamu tidak akan bisa kabur dariku Zara, kamu akan tetap di sisiku selamanya.”
‘Jangan mimpi, itu tidak akan terjadi’
Kenan membisikkan sesuatu pada kedua bodyguardnya tidak lama kemudian mobil itu menuju sebuah hotel. Zara menatap Kenan tanda protes, “kenapa ke hotel?”
“Bukanya kamu ingin ke kamar mandi? Kita pakai kamar mandi hotel.”
Zara tidak bisa berkata apa-apa lagi, tiba di kamar hotel Kenan merebahkan tubuh dan mengunci kamar.
“Gunakan kamar mandi sampai kamu puas, aku mau istirahat, jangan coba-coba kabur dariku,” ancam Kenan lalu ia tidur.
Setelah keluar dari kamar mandi Zara berdiri dengan bigung, ini di luar rencananya, rencana yang disusun dalam pelariannya kabur dari kamar mandi restoran, bukan dari kamar hotel.
“Jangan hanya berdiri disana, mari kita istirahat saja di sini.”
“Aku ingin pulang ke rumah kami, aku ingin mengambil pakai.” Kenan hanya tersenyum kecil.
“Kamu bisa menggunakan pakaian yang kamu bawa dari rumah orang tuamu. Kemarilah kamu masih punya hutang padaku.”
“Aku tidak punya uang.”
Kenan berdiri lalu menatap wajah cantik Zara, “Aku tidak butuh uang Zara. Aku membutuhkan tubuhmu” Zara menepis tangan Kenan yang ingin melepaskan kancing blues yang digunakan.
“Aku bukan wanita yang bisa kamu pakai sesukamu.”
Kenan tersenyum sinis. “Kamu yang mengatakan dirimu dan menilai dirimu seperti itu. Aku berpikir kalau aku berhak karena kamu istriku. Lagian apa kamu lupa dengan janjimu padaku? Bukankah saat itu kamu berjanji akan memuaskanku di ranjang? Aku belum mendapatkan ini darimu Zara, maka aku memintanya sekarang.”
Melakukan hubungan ranjang dengan orang yang paling dibenci rasanya pasti tidak enak, hal itulah yang dialami Zara, “Kalau aku menolak apa yang kamu lakukan?”
“Kamu penasaran dengan apa yang aku lakukan, tapi kamu juga pasti tahu kalau aku tidak suka menunggu dan tidak suka ditolak. Maka yang kulakukan sekarang.” Ia menggendong tubuh Zara dan menjatuhkannya di atas ranjang. Saat Zara ingin bangun Kenan sudah menindih tubuhnya dari atas.
“Aku tidak ingin melakukannya, aku lagi capek.”
“Aku tidak menerima penolakan Nona, aku tahu apa yang kamu pikirkan. Dari tadi kamu melihat foto mantan suamimu. Apa kamu rindu padanya?”
“Aku hanya khawatir bagaimana keadaannya sekarang.”
“Aku tidak suka kamu memikirkan lelaki lain saat bersamaku.”
“Aku mencintainya makanya me-“ Belum sempat menuntaskan kalimatnya Kenan membungkam mulutnya dengan bibirnya mengecup sampai ke dalam rongga mulutnya, tidak membiarkan Zara protes, Kavian juga membelit lidah Zara membelitnya bahkan menggigitnya dengan rakus. Terlihat jelas ia sangat cemburu saat Zara memikirkan Sean di depannya.
Setelah dihukum di atas ranjang Zara merasakan seluruh persendian patah, ia merasa bagian bawahnya ikut nyeri. Kenan melakukannya sampai berapa ronde dan melakukan dengan berbagai gaya. Ia memang iblis kejam tidak membiarkan Zara waktu untuk istirahat.
Saat pagi tiba.
Zara masih tertidur pulas karena capek. Sementara Kenan sudah bangun lebih awal ia berenang di kolam renang hotel dan meminta anak buahnya mengawasi kamar Zara. Dokter cantik itu pun terbangun setelah mandi dan berpakain rapi ia tidak menemukan Kenan di sana . Saat ia keluar kedua anak buah Kenan memintanya untuk masuk kembali ke dalam kamar. Zara akhirnya tahu kalau Kenan sedang berenang ia memikirkan bagaimana caranya untuk melarikan diri.
Lalu ia meminta layanan hotel membawa serapan ke kamarnya, ia sengaja memesan banyak menu makanan agar petugas hotel membawa troli dorong.
"Aku tidak ingin terlibat saya minta maaf. " Pegawai hotel ketakutan.
"Suamiku sakit keras, aku juga punya anak yang masih kecil, " bujuk Naura memelas.
Saat pegawai hotel datang Zara menceritakan kalau ia korban penculikan lalu meminta wanita itu membantunya untuk keluar, setelah dibujuk dan diberi beberapa lembar uang ia bersedia membantu. Zara menyalakan shower di kamar mandi seolah-olah ia sedang mandi. Lalu ia masuk ke bawah troli makan dan didorong sampai ke dapur.
Saat di lorong hotel ia sempat bertemu salah bodyguard Kenan. Awalnya ia curiga karena pegawai hotel yang membawa Zara terlihat pucat dan gemetar.
“Kamu tidak apa-apa Bu?”
“Ti-tidak apa-apa hanya ke-kelelahan.” Lalu mendorong troli makan itu sampai ke dapur hotel sesuai permintaan Zara. Dari dapur hotel Zara berganti pakaian lalu melarikan diri menggunakan taksi.
Kenan baru saja selesai mandi, lalu duduk di kursi ia ingin melihat Zara sudah bangun apa belum. Tapi tiba-tiba matanya melotot sebab alat yang biasa dipasang di tubuh Zara berada di dapur hotel.
“Kenapa dia ke dapur hotel?”
Kenan meminta bawahannya mengecek kamar , dugaannya benar ternyata mereka tertipu.
“Tuan dia melarikan diri.”
Kenan sangat marah, setelah berpakaian ia berjalan ke dalam kamar, ia menghajar anak buahnya yang ia meminta untuk mengawasi Zara.
“Apa yang kamu kerjakan dari tadi bajingan!”
Pak!
“Maaf Tuan saya pikir Nona sedang mandi, dia menyalahkan shower.”
“Bagaimana dia bisa lolos dari pengawasan kalian?”
Wajah anak buahnya tiba-tiba menegang, “petugas layanan hotel yang membawakan serapan.”
Mereka berlari ke arah dapur wanita yang bertugas berjaga saat itu sudah pulang karena masa shift kerjanya sudah selesai. Kenan bisa menemukannya berkat gelang emas yang diberikan Zara. Rupanya benda kecil itu di tempatkan di gelang yang biasa dipakai Zara.
Zara berhasil kabur dari Kenan, ia sengaja mematikan ponselnya agar lelaki itu tidak bisa menghubunginya. Ia menuju rumah Mona untuk bertemu putranya, hal yang paling rindukan beberapa hari ini Alvin putranya. Tidak ingin putranya mencari Papinya ia menjelaskan kalau Sean sedang sakit dan melakukan pengobatan di luar negeri. Zara pamit pada putranya untuk menjaga Sean.
Bersambung