MOHON BACA CERITA SEBELUMNYA ( Cerita dibalik seragam SMA) agar kalian tahu alurnya.
Sebuah tragedi 10 tahun yang lalu sangat meninggalkan luka yang mendalam. Kehilangan istri tercinta dengan sangat tiba-tiba membuat Elvin Zayyan Pradipta kehilangan semangat hidupnya.
Keinginan untuk mengakhiri hidup selalu berada di benaknya, namun ia harus bangkit demi sang putra, Jun Seo.
Kematian sang istri telah menjadi misteri. Tidak ada yang tahu seperti apa hingga istrinya bisa jatuh ke jurang.
*
Ketika Elvin tengah mencari tahu sebuah kasus yang terjadi bersama para bawahan grandma, saat itu pula ia harus kehilangan sang putra angkatnya, Jun Seo. Untuk kedua kalinya ia harus hancur kembali.
Namun sebuah hal mencengangkan terjadi, ia menemukan seseorang menjadi bahan percobaan ekstrim oleh pria yang ia kenal sebagai orang tua dari temannya.
Hal gila itu tidak mempunyai membuatnya berkata-kata melihat keadaannya yang sungguh membuat tubuhnya hancur berkeping-keping.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yaya haswa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CRDT 30
Negara berbeda, Tanah Air
Kedua manusia berbeda jenis kelamin itu tengah duduk di taman tak jauh dari rumah Anggitha . Setelah beberapa hari keduanya tidak pernah bertemu, hari ini Anggitha berinisiatif untuk mengajak Felix bertemu.
Keduanya tampak diam menatap lurus ke depan. Anggitha masih ragu untuk berbicara lebih dulu, namun Felix juga terlihat tidak ingin berbicara. Ia hanya menunggu Anggitha berbicara, karena dia yang mengajaknya.
"Emm....maaf. Mungkin waktu itu aku menyakiti perasaan mu" ucap Anggitha tanpa menatap Felix.
Felix menolehkan kepalanya, mendengar setiap perkataan Anggitha .
"Aku gak bermaksud seperti itu. Keadaan ku saat itu tengah berada di posisi dilema" lanjut Anggitha .
"Kamu di jodohkan dengan Elvin , benar?" sahur Felix.
Anggitha menoleh kaget. "Dari mana kamu tahu ? apa Elvin yanv mengatakannya pada mu ?"
"Bukan. Aku sendiri yang mendengarnya " Felix kembali menatap kedepan.
"Waktu itu aku ingin menemui ayah mu. Aku ingin tahu alasan kenapa kamu menolak ku, bahkan sampai menangis seperti itu. Tapi aku gak sengaja mendengar lamaran orang tua Elvin saat itu___
"Aku sadar, aku sudah kalah. Dari segi tampang, harta dan profesi juga aku kalah darinya. Tidak perlu minta maaf, ini bukan salahmu. Kalau sejak awal aku tahu kamu di jodohkan dengan Elvin , aku gak mungkin sedekat ini dengan mu"
Anggitha menggeleng pelan. "Enggak. Kamu gak seperti itu. Aku memilih mu bukan karena tampang, buka pula karena hartamu, tapi karena sikap dan perilaku mu padaku. Untuk apa bersama orang yang tampan dan memiliki banyak harta jika hatinya terkunci pada seseorang "
Felix menatap Anggitha kaget. "Tunggu! Maksudmu, kamu memilih ku?"
"Ya...aku memilih mu. Aku menolak lamaran itu dan ingin menerima tawaran mu saat itu, jikapun itu masih berlaku"
"Tentu saja itu masih berlaku, Gita....tentu saja" Felix langsung berdiri di hadapan Anggitha .
"Kamu serius menerima ku? Kamu gak bohong kan "
Anggitha menggeleng " untuk apa aku bohong "
"Arkhhh!!! Akhirnya " Felix langsung menarik Anggitha dan memeluknya dengan sangat erat, saking bahagianya.
"Felix!!" pekik Gita saat Felix mengangkatnya tinggi. Felix tertawa dan membawa tubuh Gita berputar-putar. Raut kebahagiaan terpancar di wajah keduanya.
Setelah bertahun-tahun, Felix akhirnya menemukan cintanya. Setelah Fara yang belum sempat ia utarakan.
"Kamu adalah calon istriku sekarang " ucap Felix. Ia masih menggendong Gita dan menatap wajahnya.
"Kenapa malah jadi calon istri? Bukannya kita baru pacaran ?"
"Menurut ku umur kita sudah sangat cukup untuk menikah. Aku gak mau bermain-main lagi. Aku gak mau nanti ada yang mendahului ku dan mengambil mu dari ku. Aku mau kita menikah tahun ini. Apa kamu mau?"
"Apa kamu yakin mau menikah denganku? aku memiliki banyak sekali kekurangan. Bahkan fisik ku masih terbilang lemah, gak sekuat wanita-wanita normal di luar sana"
Felix menurunkan Gita dari gendongannya. Kaki Gita kini menginjak rambut, Felix belum melepas tangannya di pinggang Gita . Menyelipkan berapa helai rambut Gita di balik telinganya.
"Aku menerima segala kekurangan mu, begitu pun dengan mu yang menerima ku yang hanya seorang pekerja bengkel. Begitupun denganku, apapun dalam dirimu, seperti apa fisikmu, aku akan menerimanya dengan sangat ikhlas"
Anggitha terharu mendengarnya. Sejak dulu ia berfikir apakah ada pria yang mau menerima segala kekurangannya, mengingat fisiknya yang lemah. Dan Allah mempertemukan dirinya dengan seorang pria sederhana dan memiliki hati yang baik.
"Terima kasih, Felix " Anggitha memeluknya dan Felix membalasnya.
"Aku akan datang ke rumahmu dan meminta restu pada Ayah. Apa kamu mau menikah denganku tahun ini?"
"Ya...aku mau" jawab Anggitha dengan tersenyum. Felix membalas senyuman itu dan mencium kening Anggitha dengan lembut.
...****************...
Swiss, Desa Albinen
Dengan langkah pasti, Owen dan Elvin masuk ke dalam rumah milik Wibhawa . Di ruang tamu tampak Wibhawa dan Yuri berdiri menyambut kedatangan keduanya.
Wibhawa tersenyum kecil, namun mengejek. Owen mengepalkan tangannya seraya menatap Wibhawa tajam. Bersembunyi di negara berbeda, bahkan tinggal di Desa yang jauh dari pusat kota.
Ia akui, kehebatan Wibhawa dalam bersembunyi dan lari dari pemantauan mereka dapat di acungi jempol.
Elvin terus memperhatikan Yuri. Membandingkan wajah wanita itu saat pertama kali bertemu di negara K (Korea). Dia memanglah orang yang sama, tidak ada yang berbeda darinya.
Yuri melempar senyum kearah Elvin , karena ia berfikir pria muda yang terus menatapnya itu adalah orang tua angkat Haneul. Namun Elvin tidak membalas senyuman itu, ia mengalihkan matanya menatap Wibhawa.
"Bawa Haneul ke dalam, Oamma!" pinta Wibhawa.
Tanpa membantah, Yuri menarik tangan sang putra untuk masuk. "Kita mau ke mana, Oamma?" tanya Jun .
"Kita main di dalam. Appa mau bicara sesuatu" ucap Yuri
.
.
"Sudah ku duga, kau akan datang kemari" ucap Wibhawa dengan menatap Elvin.
"Paman mengambil paksa Jun dari ku" ucap Elvin dengan membalas tatapan Wibhawa .
"Dia putraku. Aku berhak mengambilnya"
"Tapi tidak dengan cara sembunyi-sembunyi " Wibhawa mengangkat bahunya menangapi perkataan Elvin .
"Jadi, untuk apa lagi kau di sini? Kau sudah melihat keadaan putraku baik-baik saja, jadi silakan pergi!!"
"Tapi sayangnya urusan kita belum selesai. Kau kabur dari tahanan dan aku sangat yakin putramu Hayden telah kau bohongi dengan alasan Gama baik-baik saja bersama mu"
"HAHAHA....kalian saja yang bodoh, sangat mudah di kelabui dan kau baru mengetahui aku kabur setelah 10 tahu lamanya. HAHAHAH...."Wibhawa tertawa puas. Bodyguard bayaran yang terkenal di Negara K ternyata sangat jauh di bawahnya.
"Dan satu lagi..... jangan ikut campur dengan urusan ku. Gama adalah putraku. Aku sebenarnya heran padamu, Elvin, kau begitu ikut campur semua urusanku_____
"Pergi dari sini dengan tenang, sebelum kalian keluar dalam keadaan tidak bernyawa!!" tatapan Wibhawa berubah menjadi tajam dengan alis menukik.
DADDA!!!!!!
Suara teriakan Jun sontok membuat Elvin dan Owen menatap ke dalam. "Apa yang paman lakukan pada Jun ?" Elvin jadi tidak tenang setelah mendengar teriakkan Jun yang manggilnya.
Wibhawa tidak menjawab, ia hanya diam menatap Elvin tajam. Elvin yang tidak sabaran ingin masuk untuk mengeceknya, namun seketika segerombolan orang-orang Wibhawa datang mengelilingi dirinya dan Owen, serta semua senjata mereka mengarah kearahnya.
"Jangan ikut campur urusan ku!!" ucap Wibhawa dengan penuh penekanan.
"Aku sudah memberikan kalian kesempatan untuk pergi, namun sayangnya kalian memilih keluar dengan caraku. Tembak MEREKA !!!" titah Wibhawa .
Dor....dor....dor...dor...
Dor....dor....dor...dor...
Dor....dor....dor...dor...
.
.
NEXT