" Aku harap kamu tidak lupa apa yang terjadi semalam.Kamu lebih dulu menyerahkan diri padaku jadi jangan memintaku untuk bertanggung jawab dan satu lagi jangan perna katakan pada siapapun tentang ini karena aku akan menikah " Bara
" Ya aku akan menyimpan nya sampai mati " Aira rafiqah Herlambang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yhani_HT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
malas
Hari ini Aira hanya bermalas-malasan di kamar sejak pagi tadi dia enggan meninggalkan tempat tidur bahkan untuk sarapan pun dia memilih di kamar saja .
Tok .... tok....
" Ibu boleh masuk tidak " Aira menatap ke arah pintu .
" Masuk Bu " Setelah menepatkan izin perlahan pintu kamar itu terbuka .
" Bunda " Bumi dan Embun langsung berlarian ke arah tempat tidur di susul Vania .
" Kamu sakit Nak " Vania mendudukkan diri di ujung tempat tidur .
" Tidak Bu hanya malas saja ,maaf Aira tidak bantu ibu pagi tadi " jawab Aira sendu .
" Tidak papa ,lagian ibu juga hanya bantu² Bibi saja " Jawabnya tersenyum.
" Kamu yakin tidak papa ,kalau sakit biar kita ke rumah sakit " Aira menggeleng pelan .
" Air hanya malas bangun saja Bu ,Aira juga tidak tahu kenapa " Jawabnya bingung.
" Mungkin kamu kelelahan karena Bara " Jawab Vania tersenyum menggoda .
" Ibu Ehz " Aira menundukan kepala malu² membuat Vania tersenyum.
" Bunda sakit " Kedua wanita dewasa itu menatap Bumi khawatir .
" Bunda hanya kelelahan Sayang karena habis olahraga " Jawab Vania mengelus wajah Bumi dengan lembut .
" Bunda habis olahraga ? Kapan ? Koh Bumi tidak lihat " Tanya Bumi bingung menatap Aira .
" Bunda olahraga nya malam² " Jawab Vania menahan senyum nya .
" Ibu " Rengek Aira manja .
" Embun urut ya Bunda " Vania membantu Embun yang akan naik ke atas tempat tidur lalu di susul Bumi yang naik tanpa bantuan Vania .
" Bu kayanya enak de makan bakso yang dalamnya ada daging cincang nya terus di taburi cabai " Memikirkan saja Aira sudah meneteskan air liur apa lagi makan itu sudah di depannya mungkin langsung di lahap habis " Kamu pengen ? " Tanya Vania menatap Aira .
" Iya Bu ,apa ada yang jual ? " Balasnya menatap Vania .
" Kalau tidak ada yang jual kita bisa minta Bibi yang buat " Jawab Vania lembut .
" Mau de Bu ,maaf ya Aira sudah repotin " Ujarnya tak enak hati .
" Kamu itu putri Ibu juga jadi tidak ada yang merasa di repot kan " Aira menarik sudut bibirnya ke atas " Makasih Bu ,ibu memang terbaik " Jawabnya jujur .
" Bu kalau di tambahin keju kaya nya tambah enak de " Vania menatap Aira curiga .
" Iya ,sudah kamu istirahat dulu Ibu mau ke bawah dulu " Vania memilih menyiapan sendiri apa yang ada di pikiran nya .
" Kalian mau ikut Nenek atau mau sama Bunda saja " Tanya Vania menatap ke dua Cucu nya .
" Mau sama Bunda saja Nek " Vania mengaguk paham " Jangan ganggu Bunda ok " Ujar Vania tegas .
" Iya Nek " Jawabnya menurut.
" Iya sudah ibu ke luar dulu kalau sudah masak nanti ibu antarkan ke sini " Ucap Vania .
" Tidak usah Bu ,nanti Aira turun ke bawah saja " Vania menatap Aira " Yakin ? Kalau tidak bisa biar di antar ke kamar saja " Aira menggeleng " Di bawah saja Bu " Tolak Aira halus .
" Kalau gitu ibu ke luar dulu " Pamitnya lalu meninggalkan kamar Bara .
" Bunda mau tiduran lagi " Tanya Embun saat melihat Aira kembali membaringkan tubuhnya.
" Iya sayang " Jawab Aira menarik Embun untuk ikut berbaring " Temani Bunda mas " Bumi pun ikut berbaring di belakang Aira .
" Bunda , Embun belum ngantuk " Ujarnya sambil menatap Aira " Iya Bunda " Timpal Bumi .
" Temani Bunda saja ,kalian bisa menonton tv tapi hanya sebentar " Bumi langsung bangun turun dari tempat tidur mengambil remot yang ada di atas meja .
" Ade mau nonton apa ? " Tanya Bumi lembut .
" Terserah mas saja " Jawab Embun ,dia tidak masalah harus nonton apa to apa di tonton Bumi juga kesukaan Embun .
💐
💐
💐
Bara memilih pulang makan siang di rumah,tadi sebelum ke kamarnya dia lebih dulu bertemu dengan sang ibu yang sedang sibuk di dapur menyiapkan pesanan Aira .
Saya pintu kamar terbuka Embun dan Bumi langsung menatap ke arah pintu, Bara langsung meletakan jarinya di mulut nya meminta kedua anaknya untuk tidak berisik .
Bumi dan Embun langsung turun dari tempat tidur berlarian masuk dalam pelukan Bara .
" Bunda tidur Ayah " Lapor Bumi pada sang ayah .
" Iya tadi nenek sudah kasih tahu ayah " Balasnya berbisik .
" Ayah mandi dulu ya ,kalian nonton dulu " Keduanya mengaguk patuh lalu turun dari gendongan Bara .
" Bunda ...Bunda " Bumi membangun Aira dengan lembut " Ayah sudah pulang " Lanjut nya saat melihat ada pergerakan dari Aira .
" Bunda ayah lagi mandi " Timpal Embun memberi tahu .
Aira membuka matanya perlahan lalu menatap jam yang ada di atas TV masih siang itu berarti suaminya pulang makan siang .
" Ayah sudah lama pulang nya " Tanya Aira serak .
" Belum Bunda ,ayah lagi mandi " Jawab Embun.
Perlahan Aira bangun bersandar di kepala ranjang " Bunda masih pusing ? " Aira menatap Bumi lalu menggeleng " Bunda tidak pusing hanya malas saja mas " Jawabnya tersenyum.
Aira menghela napas panjang lalu turun dari tempat tidur ,entah kenapa dia berat sekali meninggalkan tempat tidur .
Saat sedang memilih kan pakaian untuk suaminya tiba² Bara masuk .
" Kamu sudah enakan sayang " Bara memeluk Aira dari belakang .
" Kakak rambutnya basah " Rengek Aira menjauhkan kepalanya dari sang suami .
" Kamu belum mandi Sayang " Aira mengaguk " Malas dingin " Ujar Aira jujur .
" Dingin ,ini sudah siang sayang " Jawab Bara .
" Tetap saja dingin "Jawab Aira .
" Ah iya tadi kata Ibu Bakso pesanan mu sudah masak " Aira langsung membalikkan badannya menatap Bara " Sudah masak ? " Tanya Aira ulang dengan mata berbinar-binar.
" Iya " Jawab Bara seadanya.
" Iya sudah Kakak cepat pakai baju nya " Aira ke luar dari ruangan ganti tanpa mempedulikan suaminya .
" Aneh sekali " Gumam Erick menggeleng lalu mengambil pakaian yang sudah di siapkan istri nya .
Aira masuk dalam kamar mandi mencuci muka dan mengikat gigi nya , seperti ucapan nya tadi jika dia tidak mau mandi karena dingin .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Jangan lupa mampir di karya author yang baru ya ♥️♥️🥰🥰🥰😚