Apa arti hidup bagi Ashkar...
Sepanjang perjalanan di kehidupan ini, tidak ada hal baik terjadi...
Seakan dunia tidak pernah menerima dirinya...
Keadilan tidak pernah datang untuk menyelamatkan...
Dan orang-orang hanya menganggap bahwa hidupnya adalah kesalahan...
Memang apa yang salah dengan hidup sebagai seorang pengangguran...
Hingga kematian datang dan iblis memberi penawaran...
"Bantu kami mengalahkan para pahlawan...."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shina Yuzuki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tubuh ilahi
Satu jam berlalu untuk Ashkar memejamkan mata, namun apa yang dia lakukan dan apa tujuannya semua masih samar.
Merasakan keberadaan energi sihir, itu sangat abstrak, dia sendiri tidak tahu apa dalam tubuhnya memiliki energi sihir yang sama seperti Reu dan iblis lain.
"Percuma, yang bisa aku rasakan hanya kantuk dan ingin tidur setelah memejamkan mata terlalu lama." Ucap Ashkar menyerah.
Reu bingung, dan Rug yang duduk tidak jauh dari mereka pun ikut bingung.
"Ash, apa saat kau kecil mengalami kecelakaan sehingga aliran energi dalam tubuhmu tersumbat." Tanya Rug.
"Aku tidak tahu, tapi iblis tua Suh, mengatakan jalur energi yang aku miliki sangat bersih karena tidak pernah digunakan." Jawab Ashkar karena kenyataannya, baru kemarin sore dia dilahirkan ke dunia Dios.
"Tabib tua itu ?. Kalau begitu Reu, kau coba aliran energi sihir masuk ke dalam inti jiwa Ash, mungkin ada hal tidak normal yang membuat energinya tertahan." Rug memberi arahan.
"Aku mengerti."
Reu memahami spekulasi dari Rug dan berganti posisi yang dimana awalnya dia berada saling berhadapan dengan Ashkar, kini duduk tepat di belakang.
Sepuluh jari Reu menyentuh kulit Ashkar, aliran energi yang dia keluarkan pun mulai masuk ke dalam pori-pori, perlahan menjalar kedalam sirkuit energi, semakin dalam hingga mencapai inti jiwa.
Hanya ada dua kemungkinan yang dialami oleh Ashkar.
Pertama adalah dia cacat karena bawaan lahir, kerusakan pada inti kehidupan, namun dalam kasus ini, iblis dengan masalah tubuh tanpa kekuatan sihir tidak akan hidup lebih dari lima tahun.
Kedua adalah tersumbatnya saluran sirkuit energi dalam inti kehidupan, sehingga terjadilah gangguan pada aliran energi.
Ashkar bisa merasakan kehangatan dari energi Reu di dadanya. Dan seketika itu juga, muncul energi asing yang mendobrak keluar secara paksa.
Ini menjadi kali pertama Ashkar bisa mengetahui keberadaan energi sihir yang tersimpan dalam tubuhnya.
"Kakak, lihat ini...."
"Apa yang ingin kau tunjukkan, aku tidak tertarik dengan tubuh jantan apa lagi masih ingusan..." Jawab Rug.
"Tidak, aku bukan menanyakan pendapat, tapi lihat ini...." Reu menunjukkan hal lain.
"Apa ?, ada apa ?." Tanya Ashkar penasaran.
Rug dan Reu baru menyadari hingga Ashkar menggunakan energinya sendiri, kemunculan sebuah simbol asing di belakang punggung itu menjadi hal mengejutkan bagi mereka berdua.
"Kakak, kau pernah mengatakan tentang tubuh ilahi ?." Ucap Reu.
"Itu memang benar, tubuh yang diberkahi keistimewaan ilahi oleh dewa jahat." Rug tampak serius.
"Apa simbol yang ada di tubuh Ash ini adalah tanda bahwa dia telah mendapatkan berkah dewa jahat." Kembali Reu bertanya.
"Aku tidak tahu pasti, karena satu-satunya iblis yang pernah aku lihat secara langsung memiliki tubuh ilahi adalah tuan muda Hoza."
Ashkar mendengar apa yang sedang mereka berdua bicarakan, tubuh ilahi atau pun berkah dewa jahat. Tentu dia tidak perlu sampai terkejut, karena memang sejak awal dirinya memiliki hubungan khusus dengan para dewa tersebut. Atau bisa juga dianggap sebagai keistimewaan orang dalam.
"Apa itu hebat ?." Tanya Ashkar.
"Kau bisa menganggapnya begitu, karena tubuh ilahi terlahir dari satu diantara seribu iblis..." Jawab Rug.
Jika dilihat dari populasi iblis yang jumlahnya hingga ratusan juta dan terus bertambah karena hobi mereka untuk berkembang biak, itu tidak bisa dikatakan langka.
Namun akan berbeda ceritanya ketika tubuh ilahi tersebut memiliki lebih dari satu simbol dewa jahat. Semakin banyak simbol terbentuk, maka semakin istimewa pula sosoknya.
Lanjut Reu menjelaskan...."Tubuh ilahi memiliki keistimewaan, dimana dewa jahat memberikan satu kemampuan alami."
"Tuan Hoza adalah pemilik tubuh ilahi, dia diberkahi oleh dewa Voldhart, yang dimana dia mampu menggunakan bermacam jenis artefak tanpa syarat." Rug memberi tambahan.
Itu luar biasa... Ashkar tidak bisa menahan kekaguman.
Sebuah artefak tidak akan aktif tanpa memenuhi persyaratan, entah jumlah energi sihir atau pun tingkat status. Namun dengan tubuh ilahi Hoza, dia mengabaikan syarat dan ketentuan yang berlaku
"Bagaimana denganku ?." Ashkar penasaran.
"Entahlah, mungkin kau akan mengetahuinya nanti." Rug pun tidak bisa mengidentifikasi.
Ashkar memikirkan tentang kemampuan khusus dalam tubuhnya, pertama kekuatan fisik di atas rata-rata. Jika dibandingkan dengan iblis lain, kekuatan fisik Ashkar melampaui tingkat kesatria iblis sejati.
Dan kedua adalah efek regenerasi, Ashkar sudah merasakan sendiri, sebanyak apa pun luka yang dia terima. Selama tidak ada bagian tubuh terpotong, efek regenerasi akan memperbaiki setiap luka dalam beberapa detik.
Jika satu berkah saja sudah dianggap luar biasa, Ashkar memiliki tujuh dari berkah yang dewa jahat berikan.
Bukankah dengan ini aku benar-benar bisa menguasai dunia.
"Tapi sebaiknya, kau tidak perlu mengatakan apa pun soal tubuh ilahi yang kau miliki." Ucap Rug memberi sedikit pendapat.
"Eeehhh ... Kenapa ?, Bukankah ini akan menguntungkan." Ashkar kecewa.
Rug mengatakan secara terang-terangan...."Jangan salah, iblis sangat iri kepada iblis lain yang lebih beruntung, bisa saja mereka menyingkirkan mu atau tidak segan pula untuk membunuhmu."
Ashkar tahu tentang hal ini, karena sebelumnya dia sudah mendapat pengalaman langsung dari tiga iblis yang berusaha mengambil batu energi miliknya.
"Baiklah, Aku tidak akan memberi tahu kepada siapa pun, tapi tunggu ... Bukankah tuan Rug dan Reu juga memikirkan rasa iri yang sama ?." Itu yang Ashkar pikiran sekarang.
"Tentu saja, tapi kami berpikir untuk memanfaatkan mu."
"Itu terlalu jujur." Ashkar tidak bisa membayangkan.
"Apa salahnya... Mungkin suatu hari kau bisa mendapat posisi penting di desa Ers han, dan mungkin juga kau bisa membantuku atau Reu dalam banyak hal." Balas Rug apa adanya.
"Ya... Aku bisa mengerti."
Ashkar bukanlah iblis tidak tahu diri dan hanya memikirkan keuntungan semata, siapa pun mereka yang telah memberi kontribusi terhadap masa depannya, tentu dia akan membalas dengan kebaikan.
"Baiklah, sekarang kau bisa merasakan adanya energi sihir di dalam tubuh mu, jadi kau bisa mulai mempelajari tentang penggunaan huruf dewa." Reu memulai kembali latihan mereka.
Reu menunjukkan cara pelafalan mantra dasar, dua kalimat yang dia ucapkan tidak bisa dipahami oleh Ashkar. Itu terdengar aneh dan lebih seperti sedang bicara sembari kumur-kumur.
Namun lingkaran sihir yang muncul setelah mantra dilafalkan, mengeluarkan percikan api di atas telapak tangan dan perlahan semakin besar hingga seukuran bola kasti.
Apa itu ?, Bagaimana cara dia melakukannya hanya dengan mengucapkan sesuatu yang tidak jelas.
Ashkar terkejut, memang ini bukan kali pertama dia melihat mereka menggunakan sihir, sebelumnya, ketika Rug melawan Salamander duri, dia juga melepaskan serangan sihir api dengan kekuatan lebih besar.
Reu memberikan selembar gulungan yang memiliki banyak bentuk tulisan aneh dan jelas membuat Ashkar bingung.
"Terdapat 56 huruf dewa, dan kau harus menghafal setiap bentuk dari huruf-huruf itu." Perjelas Reu.
Itu terdengar mudah bagi Reu, para iblis sudah terbiasa mengetahui huruf-huruf dewa tersebut sejak kecil, sedangkan Ashkar barulah lahir kemarin sore. Dan saat ini dia baru tahu betapa sengsaranya menjadi iblis yang buta huruf.
Satu demi satu huruf yang dia pahami memiliki makna khusus, seperti mantra bola api, maka dia perlu menyusun dua kalimat terdiri dari huruf 'Api' dan 'terang'. Kemudian ditambah huruf 'lingkaran' dan 'terbakar'.
'Api terang, lingkaran terbakar.'
Setelah cukup lama memahami setiap huruf dan makna, Ashkar mendapat satu kesimpulan, bahwa dia hanya perlu menggambarkan suatu kondisi yang diinginkan untuk membentuk wujud sihirnya.
'Baiklah biar aku coba.'
Serpihan air beku, bunga... Hmmm berduri
Sebuah ketidaksengajaan yang Ashkar ucap dengan tiga kalimat. Dia berpikir bahwa itu akan menjadi kegagalan, tapi suatu perasaan aneh muncul dan sedikit energi dalam tubuh seperti keluar secara paksa.
Lingkaran sihir terbentuk di atas telapak tangan, kemudian muncul kilau cahaya biru, berawal dari satu serpihan Es kecil.
"Kau berhasil..." Ucap Reu terkejut.
"Untuk iblis yang baru pertama kali mencobanya, kau tidak terlalu buruk." Puji Rug.
"Mungkinkah, aku ini jenius..." Ashkar pun terkejut sendiri.
Hanya saja, setelah beberapa nafas, perlahan serpihan es kecil tersebut semakin menyebar dan mulai membesar dengan duri-duri tajam di sekitar.
Ashkar panik, dia tidak tahu cara untuk menghentikan pertumbuhan duri es yang kini ada di telapak tangannya.
Reu dan Rug pun ikut bingung dimana bunga es yang awalnya hanya sebesar buah duku, semakin telah mekar dan hampir sama dengan buah semangka.
Rug khawatir, hingga dia bisa merasakan konsentrasi energi sihir dalam bunga es di telapak tangan Ashkar menunjukkan perubahan.
"Lemparkan itu keluar." Perintah Rug.
Ashkar yang semakin panik, tanpa pikir panjang lagi, dia segera berlari keluar dan melemparkan serpihan itu ke halaman depan rumah.
oiya kapan2 mampir di ceritaku ya..."Psikiater,psikopat dan Pengkhianatan" makasih...