NovelToon NovelToon
Sang Penguasa

Sang Penguasa

Status: tamat
Genre:Tamat / Kultivasi / Petualangan Fantasi-Fantasi Timur
Popularitas:21.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yudhistira

Seri Kelanjutan dari Novel PENGUASA BENUA TERATAI BIRU. Bagi yang ingin menyimak cerita ini dari awal, silakan mampir di penguasa Benua Teratai Biru 1, dan Benua Teratai 2.

Dunia Kultivator adalah jalan menuju keabadian yang merupakan jalan para dewa. Penuh dengan persaingan, pertentangan dan penindasan.

Kisah ini menceritakan sosok Qing Ruo, pemuda yang memiliki takdir langit sebagai seorang penguasa. Sosok yang awalnya di anggap lemah, di hina dan hidup dalam penindasan.

Bagaimana kisahnya. Simak perjalanannya menjadi seorang penguasa.


Penulis serampangan.
Yudhistira.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yudhistira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. Di dalam Dunia Jiwa.

Di dalam kamar.

Qing Ruo terdiam sesaat, berdiri di depan pintu kamar, mengamati ruangan itu dan memindainya dengan mata emas. Setelah merasa yakin dan memastikan bahwa ruangan yang begitu luar biasa tersebut baik-baik saja, Qing Ruo lalu membuat segel tangan dan mengunci ruangan itu.

Setelah menyegel ruangan itu, Qing Ruo duduk di sisi tempat tidur, sambil berusaha menenangkan dirinya.

" Benar-benar ceroboh. Semoga Luo Zhao bisa membantu," batinnya lalu membuka dimensi dunia jiwa, memanggil dua sosol Qilin Api untuk berjaga di dalam ruangan itu.

" Swhus..." Huo Mingzhi dan Huo Zhoudao. muncul di dalam ruangan.

" Penguasa,  aura ini...?" tanya Huo Zhoudao terkejut merasakan aura yang sangat menyenangkan dan menenangkan di dalam ruangan itu.

" Zhoudao, Mingzhi, kita sudah berada di daratan ilahi..." ucap Qing Ruo menjelaskan.

" Apa! lalu dimana kita sekarang?" tanya Huo Mingzhi dengan penuh semangat.

" Saat ini kita berada di dalam barak militer pasukan langit, dan aku sedang dalam pengawasan mereka. Mingzhi, Zhoudao, awasi di tempat ini..."

" Baik penguasa," jawab Zhoudao dan Mingzhi bersamaan, sambil menyerap aura asing  yang sangat berlimpah di dalam ruangan itu dengan perasan gamang.

Setelah menugaskan kedua Qilin api itu  untuk berjaga, Qing Ruo lalu memasuki dunia jiwa.

" Swhus..." sosoknya muncul di dalam istana emas.

" Gege..." ucap Qing Ling tersenyum hangat menyambut kedatangannya.

" Ling er,"  menghampiri Qing Ling dengan gembira, dan memeluknya dengan hangat. Qing Ling yang mendapat pelukan hangat itu membalas pelukan Qing Ruo dengan erat.

" Suamiku kamu begitu gembira. Ceritakanlah..." walaupun dia tahu Qing Ruo sedang menyembunyikan sesutu darinya, namun dia tidak ingin membicarakan hal itu, karena dia yakin suaminya pasti memiliki alasan.

" Baik," jawab Qing Ruo sambil mengecup kening  Qing Ling,  lalu membawanya  duduk di sisi tempat tidur.

" Bicaralah..." ucap  Qing Ling sambil duduk di sisinya.

" Kita sudah berada di daratan Ilahi..." ucap Qing Ruo pelan, menatap mata sang istri dengan dalam.

" Benarkah...!" Dengan wajah terkejut,  menatap  Qing Ruo dengan gembira.

Qing Ruo tersenyum hangat menganggukan kepalanya.

" Saat ini  kita berada di barak pasukan langit..." ucapnya pelan, membuat Qing Ling semakin yakin jika Qing Ruo sedang mengalami kesulitan.

" Gege, akhirnya Jun er kita...." ucapnya terharu, memeluk Qing Ruo dengan erat. Tanpa terasa air matanya menetes, membasahi bahu  Qing Ruo.

" Istriku, kamu..."

Qing Ling dengan cepat menyeka air matanya.

" Gege, aku sangat bahagia. Aku benar-benar  tidak menyangka jika kita  sudah berada di daratan ilahi," ucapnya menatap Qing Ruo dengan lekat.

" Jika bahagia tetapi mengapa...." Qing Ruo menjeda kata-katanya, menatap sorot mata yang terlihat sedih itu.

Qing Ling yang tidak ingin membohongi Qing Ruo berusaha menjelaskan perasaannya.

" Mengingat perjuangan gege untuk bisa tiba di tempat ini,  benar-benar membuatku...."  menjeda kalimatnya menatap Qing Ruo dengan dalam.

Qing Ruo mengusap air mata itu dan memeluknya dengan hangat.

" Istriku, apa yang dirimu risaukan?  Bisa berada di daratan ilahi adalah impian kita. Dan perjuangan kita tidak sia-sia..." sambil mengusap ranmbutnya dengan lembut.

" Gege, tanpa kekuatan dan telah  memiliki kekuatanpun,  aku selalu tidak dapat membantu dirimu. Aku merasa-"

" Istriku, kamu terlalu membebankan diri dengan pikiranmu sendiri. Aku adalah suamimu tentu saja aku akan melakukan apapun untukmu, untuk putra dan putri kita. Tanggung jawabku adalah menjaga dan melindungi kalian. Lagi pula setiap kali aku terluka, bukankah dirimu yang selalu ada di sisiku?"

" Tapi gege aku-"

" Ling er, kalian adalah cintaku. Duniaku. Melihatmu terluka, melihat Jun er yang tidak bisa keluar bebas dari dunia jiwa, dan putri kita An er seperti itu..." Qing Ruo menjeda kata-katanya mendesah panjang.

" Aku menyayangi kalian, dan aku akan melakukan apapun untuk kalian.." ucap Qing Ruo pelan, membuat Qing Ling semakin mengeratkan pelukannya.

" Aku juga..." ucapnya pelan.

Cukup lama mereka terdiam, meresapi keheningan itu dengan perasaan haru yang penuh dengan kehangatan, hingga mereka di kejutkan oleh suara tangis Qing Lian An, membuat Qing Ruo dan Qing Ling tiba-tiba tertawa.

" An er, kamu menganggu saja..." ucap  Qing Ruo sambil menghampiri Qing Lian An yang berada di atas tempat tidurnya, lalu  meraih sosok  mungil yang menangis itu dengan lembut.

" Putri ayah, kamu..." Qing Ruo menghentikan kata-katanya saat Qing Lian An tiba-tiba menghentikan tangisannya, membuat Qing Ling terkekeh.

" Ling er, apakah Dia memang seperti ini...?" tanya Qing Ruo sambil menatap wajah teduh yang tertidur pulas itu.

Qing Ling menggelengkan kepalanya.

" An er selalu tenang, bahkan jika ada Jun er yang selalu ingin membangunkannya, bahkan tangisan Hu Qing, juga tidak menganggunya," jawab Qing Ling menjelaskan.

" Hais putri Ayah, ternyata kamu nakal juga..."  ucap Qing Ruo sambil membawanya  berjalan di sekitar kamar.

" Gege..." ucap Qing Ling ragu.

" Bicaralah..."

" Setelah ini apa rencana gege?" tanya Qing Ling. 

" Pertama keluar dari tempat ini, mencari informasi dan mempempelajari aturan yang ada. Setelah itu mungkin kita mulai mencari tempat untuk menetap sementara supaya dapat  melatih Jun er.  Membangun relasi, membagun kekuatan Klan Luo, serta mencari cara untuk menolong An er, dan Ayah Guru...."  

Qing Ling menganggukan kepalanya.

" Sepertinya semua sudah gege rencanakan..."

" Semuanya memang harus kita rencanakan. Terlaksana atau tidak itu adalah urusan kedua. Apakah Ling er juga punya rencana...?"

Qing Ling menggelengkan kepala.

" Aku hanya ingin gege memiliki waktu untuk beristirahat dan tidak melibatkan diri dengan bahaya..." menatap Qing Ruo dengan lekat.

Qing Ruo menganggukan kepala.

" Aku juga sangat mengharapaknnya, apalagi memiliki waktu luang untuk bersama Jun er dan An er..." ucap Qing Ruo dan  terus berbincang-bincang santai hingga menjelang malam.

" An er, maafkan ayah yang tidak bisa berlama-lama menemanimu. Jadilah gadis ayah yang baik. Jangan membuat susah ibumu.." sambil mengecup kening Qing Lian An dengan lembut, dan meletakan tubuh mungil itu di atas tempat tidurnya.

" Ling er, aku harus segera pergi..." dengan tatapan penuh kasih.

" Gege, berhati-hatilah..." sambil memeluk Qing Ruo dengan hangat.

" Tenanglah..." sambil mengecup kening Qing Ling dengan  lembut.

Setelah berpamitan, Qing Ruo lalu meninggalkan tempat itu.

****

Istana Naga Emas.

Luo Zhoa yang telah mengetahui semua informasi mengenai Qing Ruo,  duduk dengan tenang berbincang-bincang bersama Liong Hei, Jinse, Zin dan Zan, sambil sesekali mengawasi Yuan Bai dan rombongannya yang sedang berkultivasi memulihkan diri.

" Suadara Liong Hei, lalu bagaiamana cara kita keluar dari dunia jiwa?" tanya Luo Zhao.

" Kita dapat keluar melalui gerbang  dimensi, tempat di mana saudara muncul sebelumnya, namun biasanya, tempat itu selalu disegel oleh penguasa...."

" Mengapa bisa demikian?"

" Supaya kami tidak bertindak sembarangan. Namun jika penguasa memerlukan bantuan, dia tinggal mengeluarkan kita begitu saja. Sama seperti saat saudara melihat Saudara Huo Mingzhi dan Huo Zhaoudao yang tiba-tiba lenyap sebelumnya."

Luo Zhao menganggukkan kepala dan memahami penjelasan Liong Hei.

Pada saat mereka sedang berbincang-bincang, tiba-tiba mereka di kejutkan dengan kedatangan Qing Ruo yang  tiba-tiba muncul di tempat itu. 

" Penguasa..." ucap mereka sambil berlutut dengan hormat.

👉 ***👍***

***Terima Kasih..🙏***

1
Evrasakha
Boong banget
syahrizal aziz
Kecewa
syahrizal aziz
Luar biasa
Evrasakha
Bukannya malah aman kalo di tinggikan
Rudy Rudy
Lumayan
Zee
mngkin piringan ini yg dilihat oleh orang2 bumi yg disebut sbgaI pesawat UFO ? mgkin klan Jin ini yg prnah dtang 😀😀
Zee
mngkin mreka yg mmbangun piramida mesir yaa 😀
Zee
pada saat patriak mnyebutkan bumi/dunia fana kpda Qing Ruo, dia gak tau bhwa gue sbagai slahsatu pnduduk bumi itu sdang membaca cerita n dialog mereka saat ini 😀😀😀😀
Rudy Rudy
Lumayan
Lilyana
maaf ya aku nggak bisa komen apa-apa nih selain aku ingin bilang bahwa cerita ini sungguh luar biasa banget para pejuangnya para kisah-kisahnya ceritanya sungguh mendalam maksudku ya itu aja
Edi Sarnen
Kereeeeennnn... Aku suka
Susanwi Fung
wah sombongnya...
Roni Sakroni
lanjutkan lagi thor
Roni Sakroni
luar biasa
Roni Sakroni
membunuh cucu sendiri
Roni Sakroni
licik atau cerdas memanfaatkan kekuatan pihak lain untuk kepentingan pribadinya.
Roni Sakroni
bagus hajar saja pengganggu
Roni Sakroni
semangat
Roni Sakroni
terlalu Lambat jln ceritanya....
Roni Sakroni
senangnya bertemu saudara satu klan..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!