Arkana Mahendra.Badboy tampan yg menikahi gadis cantik bernama Kartika Putri
Sama2 ingin berjuang untuk saling menyayangi satu Sama lain...Lantas apakah hidup mereka berjalan penuh kebahagiaan??..
baca cerita selengkapnya di bawah ini🤗🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEEN ika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab9
Malam sudah begitu larut! di luar, hujan begitu deras mengguyur kota Jakarta, gemuruh petir juga terdengar saling bersahutan keras.
Abel terbangun, saat merasakan perutnya yang terasa nyeri! dia mendadak tidak bisa tidur lagi karena menahan kesakitannya.
hari ini adalah hari dia baru mendapatkan menstruasi, pantas saja dia merasakan perutnya sakit, itu wajar!.
". Duh sakit banget lagi" keluh Abel, sambil meremas perutnya.
Tatapannya melirik ke arah Arka, yang terlihat sangat pulas tertidur di sampingnya.
dalam hubungan mereka, tidak ada yang namanya drama pisah ranjang! mereka tidur di atas ranjang yang sama.
bahkan kadang sempat memeluk satu sama lain, jika keduanya tidak sadar mereka sama sekali tidak mempersalahkan itu.
" shhh, sakit banget"rings Abel mengubah posisi tidurnya berbeda arah dengan Arka.
dia meringkuk, sambil meremas perutnya kuat kuat, karena terlalu sakit.
bahkan, tampak disadari, air matanya mengalir di sudut matanya.
" bel..."panggilan serak yang merupakan suara Arka membuat Abel melirik lelaki itu.
Arka bangkit dari tidurnya, lalu menyentuh bahu Abel,"kenapa? kenapa nangis?"tanya harga khawatir, dengan nada lembut.
"sakit" adu Abel bergetar menahan tangisnya.
" apanya yang sakit hmmm? Bilang sama gue" ucap arka berseru panik
Arka yang biasanya bersikap dingin, datar, cuek kepada orang lain. tapi entah kenapa, disaat bersama abel, arka tidak bersikap seperti itu.
dia bahkan cenderung peduli, perhatian, lembu, dan banyak bicara!
entah karena apa! mungkin karena ingin belajar menerima satu sama lain?
maybe!
"perut. gue lagi haid, makanya sakit"ucap Abel lirih.
Arka sangat panik, dia membawa tubuh hampir ke dalam pelukannya, dipeluk tubuh gadis itu dengan erat.
"sakit banget ya? gue harus gimana?"gumam Arka cemas, sekaligus bingung.
ternyata, memiliki istri juga harus siap siaga. apalagi di saat dia sakit seperti ini.
"gue ganggu tidur lo ya? tidur lagi aja sana, biarin gue sendiri"ucap Abel.
membuat arca menggeleng cepat"enggak! terganggu sama sekali. gue ambil air hangat dulu buat lo?"ucap Arka
""nanti, perutnya dikompres pakai air hangat juga! biar nyerinya cepat hilang" lanjutnya.
B "bentar ya?" lelaki itu hendak melepaskan pelukannya.
""tunggu""tahan Abel membuat arka berhenti
"gue punya bantal menstruasi, tapi harus masukin airnya dulu 800 ML, terus di charger. pakai itu aja nggak usah repot-repot" ucap Abel pelan, baru ingat jika dia memiliki benda itu.
Arka mengernyit, "di mana?"
"ada, dalam lemari! udah gue simpan, tolong ambil dong sekalian chargernya"ucap Abel di angguki Arka.
cowok itu berjalan ke arah lemari, mengambil bantal kecil yang dimaksud oleh istrinya .
" ini ya?" hanya Arka mengangkat batal yang bermotif lucu.
" iya" jawab Abel.
"setiap bulannya lo haid pasti sakit perutnya gini ya? sampai punya benda kayak gini?" tanya Arka penasaran.
"iya! tapi kadang nggak separah ini, kamu sakit banget"kata Amel sambil meringis kecil.
"ini airnya gimana? biar gue aja yang isi"ucapnya, yang lanjut diajarkan ada Abel.
Arka paham, dia pergi ke kamar mandi, untuk mengisikan airnya. setelah itu barulah ya charger sebentar.
"gue ambil air hangatnya dulu, biar lo minum. biasanya air hangat itu melancarkan aliran darah"katanya segera beranjak pergi dari sana.
tujuannya saat ini adalah menuju dapur, mengambil air hangat untuk istri tercintanya.
di dalam kamar, Abel mengulum senyumnya saat melihat kecemasan Arka.
dia tidak menyangka, sekali lagi itu begitu cemas dengan keadaannya. Abel kira, harta akan mengabaikan saja, ternyata tidak!
hal itu, membuat tabel semakin yakin untuk belajar mencintai Arka.
sekitar 8 menit kemudian, Arka kembali!.
di tangannya terdapat segelas air hangat dibawakan untuk Abel.
"nih, minum dulu"ucapkan menyodorkan gelasnya kepada Abel.
tabel menerima minuman itu lalu menekuknya hingga tersisa setengah.
"tolong ambil bantalnya dong "minta gadis itu langsung dituruti oleh Arka.
"maaf ya ngerepotin lo! maaf karena udah bikin tidur lo keganggu malam-malam gini... sebenarnya gue ada niat buat bangunan lo lo, tapi lo sendiri yang bangun"ucap fabel pelan merasa tak enak.
kata terlihat mengehelai nafasnya pelan,"lo istri gue, udah semestinya gitu... nggak perlu segan buat ngadu apapun sama gue kalau lo lagi kesusahan, ngerti?' ucap Arka tegas.
tangannya mengelus lembut kepala Abel, membuat gadis itu membeku,"ah gue jadi sayang sama lo , kalo gini" celetuknya memeluk pinggang Arka.
Arka lelaki itu menggigit bibirnya menahan senyum,"ayo tiduran biar gue taruh bantalnya"suruh Arka.
abel menurut, yang merupakan tubuhnya di atas kasur dengan posisi terlentang.
kemudian Arka menaruhkan bantal kecil itu di atas perutnya, membuat dia merasa jauh lebih nyaman sekarang.
B "udah nggak sakit lagi?"tanya Arka dibalas gelengan oleh Abel.
"udah nggak terlalu"
Arka menghalangi nafasnya lega, itu naik ke atas kasur, dan membaringkan tubuhnya di samping Abel,
" tidur lagi! Besok sekolah"ucapkan mulai memejamkan matanya.
***
pagi hari menyapa! Arka dan Abel duduk sarapan di meja makan hanya berdua.
keduanya tampak sedang menggigit roti yang dilapisi dengan selai coklat! Amel hanya menyiapkan itu, karena jika harus memasak makanan berat seperti nasi goreng dia tidak bisa.
"rumah segini gede, sarapan cuma berdua"batin Abel sendu.
coba aja, Elana masih ada di sini menemani mereka makan setiap waktunya! pasti suasananya akan lebih.
"makan, jangan kebanyakan ngelamun"ucap Arka, membuat tabel tersadar dari lamunannya.
"kayaknya gue harus belajar masak deh"celetukk Abel tiba-tiba.
harta menaikkan sebelah alisnya, menatap tabel dengan tenang,"buat apa?"
"ya pengen aja! biar gue bisa masak buat lu"kata Abel ketus, kesal dia tanya buat apa.
"nggak perlu! mulai hari ini bi Sarti udah masuk, dia akan menetap di sini. jadinya nggak perlu belajar segala, gue takut lo celaka"ucap Arka . tidak ingin menyusahkan Abel!
bagian Arta masih bisa menggaji orang untuk bekerja di rumahnya, jadi buat apa Abel belajar masak segala?
dia takut membuat gadis itu celaka. mengingat Abel, yang masih belum ngerti apapun cara memasak.
mendengar ucapan Arka, Abel melebarkan matanya berbinar,"ar , lo kenapa jadi sweet gini sih? lo peka banget! gue jadi sayang deh sama lo"kata Abel ceria, sambil memeluk lengan suaminya.
Arka menarik sudut bibirnya, menghasilkan senyuman tipis, dia mengajak rambut abel gemas.
"selalu belajar buat menyayangi gue"katanya membuat tabel tersentak.
brom brom brom .
deruman motor terdengar memasuki halaman rumah mewah itu! Arka menebak, itu pasti teman-temannya.
"kalau udah, lurah minum susunya! kita langsung berangkat"ucapnya diangguki Abel.
***
4 inti black Eagle duduk di atas motornya masing-masing, menunggu sang ketua yang belum keluar dari rumahnya.
tak lama kemudian muncullah Arkana yang sedang berjalan keluar dari arah pintu.
di belakang lelaki itu juga terdapat seorang gadis, yang saat ini berstatus sebagai istri sang bosnya itu Abel, 0 iya itu dia.
"morning Arka, Abel"bapak mereka begitu ramah, sambil senyum manis.
tabel membalas senyuman mereka adalah senyuman yang tak kalah manis" pagi juga"balasnya.
berbeda dengan Abel, Arka malah langsung pergi ke arah garasi di mana tempat motornya berada, menanggapi ucapan basa-basi temannya.
tidak menghargai? itulah Arka. manusia yang datar seperti tembok, tapi berbeda jika bersama Abel.
"""aduh, Jangan senyum bel! gue takut diabetes lihat senyuman lo"celetuk bara menggombali..
hal itu membuat inti black eagles mendelik saat mendengar ucapan bara. sedangkan Abel hanya tersenyum saja.
"dih dih dih! gombal banget loh, gue juga bisa"laptop Alfarizi tak mau kalah.
"coba gombalin! kalau bisa, gue pengen lihat"tentang bara.
ekhem!
Alfarizi tersenyum arogan,"bel, Lo tau nggak bedanya lo sama lampu?'tanya Alfarizi memulai gombalannya.
abel menggeleng ,"enggak! apaan tuh?"tanyanya menanggapi.
"kalau lampu menerangi gelap! Kalo Lo, menerangi kegelapan hati gue"selanjutnya membuat mereka semua ternganga
Abel tertawa kecil,"bisa aja"
barang mendelik tak terima,"apa anjir! itu gombalan lama, minimal yang baru lah! nggak kreatif banget"cibir bara lupa ngaca.
"ngaca! lu juga gombalan lama, cuma bilang diabetes doang. cih alay banget"balas Alfarizi malas.
"bos, Alfa sama bara godain bini lo ni" teriak Kevin seketika membuat keduanya tersentak.
" shit! diam asu! lama gue di Depag dari black eagles?"; pelotot bara, menatap Kevin galak.
Adrian terkikik geli melihatnya,"ayo dong gombalin lagi abelnya" kata Adrian terdengar seperti ledekan.
"mana berani gue! pawangnya serem banget. posesif banget, gila"umpat Alfarizi membuat mereka tertawa.
Abel? gadis itu hanya bisa tersenyum sambil menggelengkan kepalanya pelan.
berteman dengan inti black eagles ternyata seseru ini.
lima motor sport terlihat saling berpacu kencang di jalan kota, Arkana dia menjadi pemimpin jalan bagi teman-temannya.
di belakang cowok itu juga terdapat Abel yang memeluk erat pinggangnya, dengan kepalanya yang dia sandarkan di punggung Arka dengan nyaman.
namun, saat sedang asik-asiknya mereka mengendarai motor, tiba-tiba segerombolan remaja bermotor menghadang jalan mereka
black moon. musuh bebuyutan black eagles, Mereka terlihat duduk di atas motornya seakan menantang.
"ar, kenapa berhenti?"tanya Abel melungu ke depan, melihat apa yang terjadi, kenapa Arka sampai berhenti segala?
gadis itu mengerjap matanya beberapa kali, pandangannya tak lepas menatap ke arah segerombolan cowok di depan sana.
ketakutan mulai melanda Abel, Dia sangat ingat dengan perkataan inti black eagles kemarin! yang katanya, mereka adalah anggota geng motor. dan Arka adalah ketuanya.
apa mungkin di depannya ini musuh mereka?