NovelToon NovelToon
Kembali Dari Keterpurukan (Long Yi-Chen)

Kembali Dari Keterpurukan (Long Yi-Chen)

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Lang-ya 𓆉

penghianatan? kisah perjuangan? rasa sakit dari orang terdekat? seorang pria dari kalangan mahkluk abadi harus membangun kembali tiap menara pencapaiannya dari darah, keringat, dan air mata.

seorang yang dulunya di segani, terjatuh ke titik terendah hidupnya yang di mulai dari penghianatan orang-orang terdekatnya.

akankah long yi-chen melawan mimpi buruknya dan terus maju dengan identitas lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lang-ya 𓆉, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 (Perisai Langit Suci & Sebuah Bahaya Yang Mengintai)

༻𓆉༺

Kini semua calon murid amat terkendali dalam kereta kuda mereka, namun berbeda halnya dengan para anak laki-laki di regu Long-Wu, mereka kini lebih memilih mencari kesibukan yang seperti telah kita ketahui bahwa Bai Qing-He memiliki buku tentang senjata rahasianya.

Kini ketiga laki-laki itu membaca buku pembuatan dengan seksama, di buku itu ada sebuah gambar busur yang dapat di gunakan di lengan dan bila ada bahaya maka sang pengguna hanya perlu mengeluarkan sedikit energi spiritual karena dalam busur itu sudah terdapat tempat amunisi yang bisa di isi dengan senjata seperti panah kecil.

"apa kita akan mencoba membuat ini....?" tanya Bai Qing-He pada sang kakak.

Bai Yi-Chen kemudian membalas. "sepertinya ini wajib di coba...., tapi bukankah di sini kita juga membutuhkan seorang pandai besi.....?" pikirnya dengan cermat.

Bai Qing-He kemudian kembali membalik halaman dan menemukan sesuatu yang baru, benda itu merupakan sebuah jarum perak yang tajam dan tertulis cara pembuatannya yang berasal dari beberapa racun dengan cara pembuatan yang rumit.

"lalu bagaimana jika yang ini tuan muda.....? ini sangat cocok untuk di bawa kemanapun...., kita hanya perlu memoles dengan racun dan meminta sedikit bantuan pandai besi untuk membuat jarum..."usul Bai-Cuan yang membuat Bai Qing-He dan Bai Yi-Chen mengangguk.

Bai Qing-He menatap wajah sang kakak yang kini masih meneliti tentang isi pembuatannya. "aku setuju dengan kak Bai-Cuan..., lagi pula ini sangat mudah di buat kan...?" ujarnya menyampaikan isi pikirannya.

Bai Yi-Chen menghela nafas dan kemudian berkata. "kalian bacalah...., jarum itu tidak terbuat dari besi...., tapi batu spiritual dan kita sendiri juga harus membuat ukiran mantra yang rumit. Coba saja kalian baca baliknya...." ujar Bai Yi-Chen.

Bai Qing-He membalik halaman dan benar saja ada sebuah ukiran mantra rumit yang harus mereka buat untuk membuat jarum itu. kini mereka menghela nafas bersama dengan rasa bosan tidak melakukan apa-apa.Bai Qing-He kemudian akhirnya ingat jika dia adalah seorang alkemis muda, ia kemudian mengambil tungku pil dan mulai memasukan beberapa bahan obat.

Bai Yi-Chen kemudian bertanya pada sang adik. "apa yang sedang kau lakukan.....?" tanyanya dengan heran dan mengangkat separuh alisnya.

Bai Qing-He kemudian menjawab. "tentu saja membuat pil...., kalian pikir aku tidak punya kesibukan......" sarkas nya dengan santai.

Bai-Cuan kemudian membalas. "biarpun kami tidak punya kesibukan..., tapi setidaknya kami mempunyai kemampuan kultivasi untuk di tingkatkan sebagai penyerang....." ucapnya yang kemudian langsung menyerap energi spiritual dan langsung terlelap dengan kultivasinya.

Bai Yi-Chen kemudian menambahkan. "sepertinya Bai-Cuan benar...., lagi pula sebentar lagi aku akan naik ke tingkat tiga ranah prajurit spiritual...." ujarnya yang juka langsung duduk menyilangkan menyerap energi spiritual.

"terserah kalian saja....." balas Bai Qing-He yang acuh dan dengan senyum riang berfokus pada pemurnian pilnya.

Kini di dalam kesadaran spiritual Bai Yi-Chen, pohon emas yang menjadi pusat dantian langsung bersinar dengan terang dan membuat Long Bai-Chen terbangun dari tidurnya yang berada di bawah pohon itu.

"huh...., kenapa silau sekali....? aku bahkan tidak bisa tidur dengan nyenyak. eh tunggu...., pohon dan lautan spiritual bersinar terang. Sepertinya tuan akan naik tingkat...." pikir Long Bai-Chen yang menatap ke arah sekitar.

Kemudian keluarlah Bai Yi-Chen dari perairan dan kemudian mendekat ke arah Long Bai-Chen. "bagaimana.....? kau baru saja d sini belum ada satu hari tapi sudah melihatku naik tingkat...., bagaimana pendapatmu......?" tanya Bai Yi-Chen yang sedang haus pujian.

Long Bai-Chen dengan murung kemudian berkata. "huh...., biasa saja. Lagi pula semua cahaya yang menyilaukan ini sanga-sangat mengganggu tidur ku....." protesnya tak senang, namun memiliki kegembiraan karena sang tuan akan segera menjadi lebih kuat begitu pula dirinya.

Bai Yi-Chen akhirnya berdiri dan menatap aneh ke bentuk roh naganya itu. "dasar bentuk roh tak tahu di untuk..., jika aku menerobos dan menjadi lebih kuat maka kau juga akan menjadi kuat dasar naga tengik....." balasnya yang sedang bercanda.

Long Bai-Chen kemudian membuang muka. "tuan kau tega sekali menghina bentuk roh kecilmu yang imut ini...., padahal baru juga datang tapi malah membicarakan ku yang tidak-tidak....." kesalnya yang kemudian memejamkan mata dan mendongakkan sedikit kepalanya dengan anggun.

Bai Yi-Chen tersenyum puas bisa menggoda bentuk rohnya itu dan sembari berkata. "ayolah jangan marah....., aku ini sedang bosan. Aku tidak bisa melakukan apa pun di kereta kuda itu selain mencari kesibukan...., dan juga kami masih akan sampai besok pagi....." ujarnya yang membujuk Long Bai-Chen.

Long Bai-Chen kemudian melirik dengan ke arah sang tuan dan berkata. "ya...ya aku tahu...., ini aku berikan pada mu. Itu adalah sisik bawaan ku...., awalnya itu terluka dan terlepas lalu tumbuh sendiri saat terluka di pertarungan tadi siang....., ini sangat keras dan juga sangat cocok di jadikan perlindungan......" jelas Long Bai-Chen yang melempar satu sisik sebesar telapak kaki manusia.

Bai Yi-Chen terkejut karenanya. "apa...? kau memiliki kemampuan menyembuhkan diri....? dan mengenai sisik mu ini sepertinya sangat keras dan kuat...., sangat cocok di jadikan pusaka pertahanan........!!!" balas Bai Yi-Chen yang sembari mengetuk sisik di tangannya.

Long Bai-Chen kemudian menjawab. "sebenarnya aku tidak tahu jika memiliki kemampuan menyembuhkan diri...., tapi untuk sisik ini aku sarankan agar kau memberinya sebuah formasi agar kau juga bisa menggunakannya sebagai senjata......" usul Long Bai-Chen.

Bai Yi-Chen mengangguk dan langsung menggunakan energi spiritual dan di arahkannya ke sisik naga itu dan membentuk sebuah tulisan-tulisan kuno yang kemudian menghilang dengan sendirinya setelah energi spiritual berhenti di alirkan. "barang sebagus ini harus di beri nama tentunya...., aku akan memberinya nama perisai langit suci......" ujarnya dengan senyum tipis.

Long Bai-Chen tersenyum dan mengangguk sembari memejamkan mata ke arah sang tuan dan kemudian berkata. "oh iya tuan...., tadi pedang kaisar abadi bersinar dan bergerak sendiri. Aku menangkapnya dan hampir saja kumis mungilku ini terpotong karenanya..." keluh Long Bai-Chen.

Bai Yi-Chen kemudian teringat kembali reaksi pedang itu saat dirinya menuju sekte Tian-xu dan berhadapan dengan iblis siluman wanita bambu. "jangan khawatir....., pedang itu bereaksi ketika ada yang mengikuti ku. eh tunggu....., benar juga. Dulu ketiak aku melakukan perjalanan ke sekte Tian-xu juga ada yang mengikuti ku sementara mata pedang menunjuk ke arah pepohonan....." ujarnya yang seketika sadar.

Long Bai-Chen kemudian membuat kesimpulannya. "sepertinya aku mengerti..., pedang ini terhubung dengan dirimu dan dapat mendeteksi bahaya di sekitarmu. Tuan..., kau harus memanfaatkannya dengan baik...., dan mungkinkah berhubungan dengan indera mu yang di pertajam...." ujar Long Bai-Chen.

Bai Yi-Chen kemudian berkata. "aku mengerti....., sepertinya aku harus semakin behati-hati..." ujarnya.

Jam berganti begitu pula dengan hari, Bai Yi-Chen berada di dalam kesadaran spiritual sepanjang malam dan kini sudah masuk ke dalam tingkat tiga sejak hari mulai petang. Namun ia sengaja memperpanjang waktu kultivasinya menjadi tingkat tiga budidaya menengah untuk mengantisipasi adanya serangan lawan yang lebih tangguh meskipun bisa di dukung oleh Bai Qing-He.

Kini kereta kuda sudah berhenti di tempat. Bai Yi-Chen kemudian juga sudah mengakhiri kultivasinya dan membuka mata dan turun dari kereta kuda. Di sana para kusir yang mengantar mereka langsung berputar balik karena ketakutan dengan aura hutan yang penuh kegelapan.

Huo-Yin'er menghampiri Bai Yi-Chen kan bertanya. "kita sudah ada di hutan Yao-Gui ini..., sekarang apa yang harus kita lakukan....?" tanyanya.

Han Fei-Yun kemudian menambahkan. "jika boleh aku ingin kita tinggal di dekat perairan...., selain untuk kebutuhan minum kita juga akan tercukupi kebutuhan pangan dengan berburu ikan kan....?" usul Han Fei-Yun yang mengeluarkan keranjang belanjaannya kemarin dan juga pakaiannya.

Bai Qing-He yang membawa keranjang dan tasnya kemudian menyela. "aku setuju dengan kak fei-yun....., dengan begini kita bisa tenang menjalani hari....." ujarnya.

Bai Yi-Chen yang sedari tadi ucapannya terus di potong kemudian berkata. "apa ada lagi yang ingin menyela penjelasanku......?" tanyanya pada anggota regu Long-Wu dan menatap Han Fei-Yun dan Bai Qing-He yang tersenyum lebar penuh keringat.

Bai Qing-He kemudian menjelaskan struktur pekerjaan mereka di hari pertama. "ini adalah hari pertama kita...., sekarang juga kita harus menemukan tempat tinggal yang cocok. Huo-Yin'er dan Huo-Yao memiliki atribut api...., terlalu dekat dengan air akan menganggu kultivasinya menyerap energi yang panas sebagai pertahanan...., Bai-Cuan dengan tubuh roh harimau awan pun juga tidak bisa karena insting harimau adalah memperoleh makanan di tengah hutan. Jadi lokasi paling aman kita adalah membangun tempat tinggal yang sekiranya berjarak setengah kilo meter dari perairan...." jelas Bai Yi-Chen.

Bai-Cuan kemudian berkata. "tunggu tuan muda....., jika begitu nanti bagaimana dengan dirimu, tuan muda kedua dan putri han....?" tanya Bai-Cuan yang sedikit masuk akal.

Bai Yi-Chen kemudian menjawab. "aku, Han Fei-Yun, dan Bai Qing-He memiliki bentuk roh dengan aura langit....., jadi bukan masalah bagi kami...." jelasnya.

Huo-Yao kemudian menambahkan. "aku sangat setuju dengan ide tuan muda bai...., jika begitu aku akan mencari tempat di pinggir hulu..." usulnya.

Han Fei-Yun kemudian menambahkan. "aku juga akan pergi menemani Huo-Yao...." ujarnya.

Bai Yi-Chen akhirnya kembali ingat tentang sebuah bahaya. "tunggu...., kalian semua harus berhati-hati...., aku merasakan ada yang mengikuti kita semalam...., tetaplah waspada....." ujarnya dengan ekspresi serius.

1
Delita bae
semangat bintang datang😁😇👍🙏
Delita bae: 👍👍👍👌👌😁🙏
Lang-ya 𓆉: terimakasih atas dukungannya, semoga sehat selalu
total 2 replies
Kalimat Fiktif
terasa masuk kedalam ceritanyaa
keren!
Jelxky
🔥🔥🔥
Lang-ya 𓆉: terimakasih atas dukungannya, semoga sehat selalu
total 1 replies
Delita bae
mampir juga ya😇👍🙏
Sandy
Bukan main bagusnya.
Lang-ya 𓆉
༻𝐬𝐢𝐚𝐩, 𝐭𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮 𝐁𝐚𝐛 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐧𝐣𝐮𝐭𝐧𝐲𝐚 𝐲𝐚 𝐤𝐚𝐤 /Good/ ༺
Hikaru Ichijyo
karyamu keren banget thor, aku merasa jadi bagian dari ceritanya. Lanjutkan ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!