Karena sebuah tragedi, mengharuskan mereka menikah dan tinggal seatap, tragedi itu membuat sang wanita menjadi trauma ditambah dia harus tinggal dengan laki-laki jahat itu, bagaimana dia harus menjalaninya, apakah cinta itu akan datang seiring berjalannya waktu karena selalu bersama, wanita itu bernama Nala. Nala adalah seorang anak yatim piatu, Nala juga seorang mahasiswi semester awal, disalah satu kampus di indonesia. Nala berwajah manis, sederhana dan agak pendiam. Sebelumnya Nala ada gadis yang ceria, setelah kejadian yang menimpa kedua orangtuanya Nala menjadi anak yang pendiam.
Mr. Kim Joon, Dosen tampan, seksi, maskulin, ditambah dia adalah seorang CEO muda, pujaan setiap wanita. Sayangnya dia bersifat dingin, dan cuek. Mr. Kim mempunyai tunangan bernama Lisa, seorang foto model di Korea, dan Mr. Kim juga mempunyai sahabat dari masa kecil hingga dewasa, sahabatnya bernama Jackson, Jackson juga dipercayai sebagai asistennya untuk mengelola bisnis nya di Korea.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Awahsara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apa ini cinta?...
Ditengah malam, seperti biasa Nala terbangun, dan kembali merasakan perutnya lapar. Saat membuka mata, Nala sangat terkejut melihat Kim tidur disampingnya dan memeluk nya. Nala tersentak bangun, dan berteriak. Kim mendengar suara teriakan pun refleks terbangun, dengan panik dia melihat ke arah Nala, " ada apa...apa yang terjadi...", tanya Kim panik. Nala diam sambil menutup mulutnya, sambil menatap Kim. "Ooh shiiit...tenanglah Nala...ini tidak seperti yang kamu bayangkan...kau tertidur di mobil, dan saat aku menaruh mu di tempat tidur, kau malah manarik ku dan langsung memelukku, aku sudah mencoba melepaskan tapi pelukanmu sangat susah dilepaskan" Kim mencoba menjelaskan. Jadi semalam itu bukan mimpi, batin Nala mencoba mengingat nya. " Kruuuk" perut Nala berbunyi, Nala tertunduk malu dan memegang perutnya. Kim tersenyum, " aaa kau pasti lapar...kau mau makan apa biar aku siapkan", ucap Kim lembut. "Maafkan aku Mister..." ucap Nala merasa bersalah. " Oppa...oppa, Nala, yoebo juga boleh..." Ledek Kim mengingatkan Nala sambil tersenyum. " ehm maafkan aku yoebo..egh..ma..maksud ku...oppa.." jawab Nala gugup, dengan wajah memerah. " Padahal..yoebo terlihat lebih enak didengar..." Canda Kim. " Baiklah...jadi..kau mau makan apa..?!" Ucap Kim lagi. " Aku...aku..!" Nala takut-takut ingin melanjutkan ucapannya. " Ehm...jangan takut Nala, katakan saja, aku tidak akan menggigit mu" ucap Kim mendekatkan wajahnya ke Nala. " Oppa janji tidak akan marah...?!" jawab Nala sedikit takut. " Aku janji..." Jawab Kim sambil mengangkat tangannya mencoba meyakinkan Nala. " Aku ingin makan nasi goreng...", jawab Nala antusias. " Baiklah, aku akan memesankan untukmu" jawab Kim, santai. " Tidak dari luar...tapi...oppa yang buat" ucap Nala malu-malu, sambil menunjuk kearah Kim. " Apa...tapi aku tidak bisa memasak",ucap Kim terkejut. Entah kenapa ucapan Kim membuat hati Nala sedih, sambil menunduk Nala menangis. Nala mendengar ucapan itu seperti penolakan dari Kim. Nala sendiri tidak mengerti, mengapa dia sedih mendengar ucapan Kim, dan air mata ini mengapa langsung keluar begitu saja dari matanya, Nala bingung dengan perasaan nya, mengapa sesakit ini mendengar ucapan Kim. Apa ini... keinginan bayi ini, batin Nala. "Baiklah... baiklah...aku akan membuatkan nasi goreng untuk mu, oke...! Tapi maaf kalau nanti rasanya tidak enak, jadi sekarang berhentilah menangis..."ucap Kim sambil tangannya menghapus air mata di pipi Nala. " Sekarang kita ke dapur ya.." ucap Kim menggandeng tangan Nala menuju ke dapur. Bagaimana ini, jangankan bikin nasi goreng, menyalakan kompor saja aku tidak bisa, batin Kim. Setelah dibawah, Kim meminta Nala untuk menunggunya di ruang tv, sambil menonton. Kim pergi ke dapur, lalu kim menelpon kepala pelayan, meminta kepala pelayan ke dapur untuk mengajari nya membuat nasi goreng. Kepala pelayan yang mendengar permintaan tuan nya dibuat heran, dan bertanya-tanya. Sebenarnya kepala pelayan sudah mengajukan diri untuk membuat nya, tapi tuannya menolaknya. Setelah mendengar penjelasan tuan nya, kepala pelayan itu hanya tersenyum dan menuruti saja perintah tuan nya. Pada akhirnya nasi goreng buatan Kim pun jadi, setelah ketiga kalinya, hangus dan gosong. Kim memanggil Nala yang sedang menonton tv, untuk segera memakan nasi goreng buatannya. Karena merasa sudah sangat lapar, Nala langsung melahapnya. " Apa rasanya enak?!" Tanya Kim heran melihat Nala memakannya dengan lahap. Kim pun penasaran dan mengambil sendok untuk mencicipinya, setelah mencicipi Kim melepehkan nya ke wastafel karena rasanya yang sangat asin dan sangat tidak enak menurut Kim. Dia langsung mengambil piring nasi goreng yang sedang dimakan Nala, tapi Nala marah dan mereka mulai berdebat. Kim heran dengan Nala, mengapa Nala sangat marah padahal dia tidak mau Nala sakit perut karena makan nasi goreng buatannya. Karena melihat wajah Nala yang akan menangis, akhirnya Kim pun mengalah dan membiarkan Nala menghabiskan nya. Lebih aneh lagi, Nala meminta kembali Kim untuk membuatnya dan melahapnya kembali hingga tiga piring. Kepala pelayan yang melihat adegan itu pun, menahan tawa melihat tingkah tuannya dan nyonya barunya itu. " Sudah kenyang...?! Apa makan mu sebelumnya memang banyak seperti ini?" Tanya Kim heran. Nala hanya tersenyum malu, dan wajahnya pun memerah. Kim menggeleng-gelengkan kepala nya heran dengan istrinya itu. "Baiklah, Arnold kau boleh kembali ke kamar mu, beristirahatlah, maaf karena aku sudah mengganggu waktu istirahat mu!" Ucap Kim sambil mengibaskan tangannya. " Tidak apa tuan, jangan sungkan..." Ucap kepala pelayan. " Ayo Nala, kita kembali ke kamar, aku lelah dan mengantuk" ucap Kim. " Iya..oppa" jawab Nala, membalas gandengan tangan Kim. Mereka pun keatas dan masuk ke kamar, Nala merebahkan tubuhnya ditempat tidur. Karena sudah terlalu mengantuk Kim merebahkan tubuhnya disamping Nala. Nala melihat Kim yang langsung mendengkur membiarkannya tidur disampingnya, Nala merasa kasihan kepada nya, karena mau menuruti kemauan nya yang aneh. Sambil melihat Kim yang sudah terpejam dan mendengkur, Nala tersenyum. Dia masih tidak percaya, kim saat ini sudah menjadi suaminya, dan sikap Kim yang perhatian dan lembut kepadanya bertimbang terbalik dengan Kim yang menjadi dosennya dan Kim yang sudah memperkosanya. Apa dia berkepribadian ganda ya?, batin Nala. Nala membelai wajah Kim, dia tampan sekali, apa anak ini akan tampan sepertinya, batin Nala lagi. Tiba-tiba Kim yang terpejam tidur, bergerak langsung memeluk Nala. Nala mencoba melepaskan diri, tapi tenaganya tidak sebanding dengan kencangnya pelukan Kim. Entah kenapa Nala merasa nyaman dipeluk Kim, karena merasa nyaman dan hangat dalam pelukan Kim akhirnya Nala pun tertidur.
Keesokan paginya, Kim yang sudah bangun lebih dulu, kaget melihat Nala tertidur pulas di pelukan nya. Kim mencoba mengingat kejadian semalam, dan dia juga bingung kenapa Nala tidak menolaknya. Kim memandangi Nala, cantik..dan menggemaskan, batin Kim sambil tersenyum. Lalu kim mengurai lembut rambut Nala dan mengecup keningnya. Kim tersadar, dia takut Nala terbangun, kim bangkit buru-buru dan pergi ke kamar mandi untuk bersiap-siap. Karena Kim ingat hari ini Nala ingin ke kampus, untuk mengurus ijin cutinya, Kim ingin menemaninya, Kim tidak mau terjadi apa-apa dengan Nala, apalagi Nala sedang hamil muda. Sambil menunggu Nala bangun Kim duduk di sofa sambil membuka laptopnya, mengerjakan pekerjaannya dirumah. Setelah sejam menunggu, Nala bangun dari tidurnya. Dia mencari sosok Kim yang tidak ada di sampingnya," Kau mencari ku?!" Ledek Kim. Mendengar suara Kim Nala terkejut, lalu menengok kearah suara itu. Dengan sangat tampan dan sudah berpakaian rapih, Kim duduk di sofa dengan laptop di pahanya. Nala begitu malu mendengar ucapan Kim, wajahnya pun langsung memerah. "Bersiaplah...habis itu kita sarapan, bukan nya hari ini kau akan ke kampus...oia apa kau tidak merasa mual?!", tanya kim heran. " Hanya sedikit..." Jawab Nala sambi memalingkan wajahnya karena malu. Nala merutuki kebodohannya, dan tingkahnya. Kim bangkit dari duduknya, " Aku akan menunggu mu di bawah, kita berangkat bersama ke kampus" ucap Kim sambil berjalan kearah pintu. " Bersama?!...apa hari ini oppa akan mengajar?" Tanya Nala heran. " Tidak, aku akan mengundurkan diri, aku akan fokus saja dengan perusahaan ku" jawab Kim. " Cepatlah mandi, atau kau mau aku mandikan?" Ucap Kim sambil mengedipkan mata. Mendengar ucapan Kim, Nala buru-buru bangkit dan menuju kamar mandi. Kim yang melihat tingkah lucu Nala, tertawa senang. "Dia menggemaskan sekali..." Ucap kim tersenyum sambil menutup pintu kamar, lalu turun kebawah menuju ruang TV. Kim menyalakan TV, sambil menunggu Nala bersiap-siap. Kim melihat berita pertunangan Lisa dan Jackson di televisi, akhirnya para penghianat itu bertunangan, sarkas Kim dalam hati. Kim hanya tersenyum, melihat itu, dan mengganti chanel yang lain. Kim berpikir kemana rasa sakit hatinya dulu yang dia rasakan, kenapa semenjak kehadiran Nala dia merasa lupa dengan semuanya itu. Kim tersenyum mengingat wajah Nala, apalagi mengingat Nala sedang tersenyum, jantungnya kembali berdebar kencang. Mengapa dia sangat imut dan menggemaskan, batin Kim. "Ooh shiiit... Ada apa dengan jantung ku?!" Teriak Kim. " Apa tuan baik-baik saja?!" Tanya Arnold sang kepala pelayan. " Aghh...ya, aku baik-baik saja" ucap Kim mengangkat tangannya. " Apa Toni sudah datang?" tanya Kim pada Arnold. " Sudah tuan, dia sedang menunggu anda di teras " jawab Arnold. Kim hanya mengangguk, tak lama Nala muncul dan turun ke bawah. "Akhirnya..dunia ku muncul juga" ucap kim pelan dengan wajah tersenyum, Kim tidak menyadari bahwa sikap dan suaranya masih bisa didengar dan dilihat oleh Arnold. Arnold yang mendengarnya dan melihatnya, tersenyum menahan tawanya, baru kali ini dia melihat tingkah lucu tuan nya, apalagi mengingat kejadian semalam. Tuan nya sungguh sangat berbeda sikap dan tingkah lakunya dari yang dulu. Kim menghampiri Nala, lalu menarik tangannya berjalan kemeja makan. Melihat perhatian tuannya kepada istrinya, Arnold tak berhenti tersenyum. Tadinya Arnold berpikir setelah ditinggal Lisa tunangannya, tuan nya akan menjadi lebih dingin dan menakutkan. Tapi setelah menikahi gadis itu, sepertinya rasa sakitnya sudah terobati, bahkan sekarang dia menyebut gadis itu adalah dunianya. Yang membuat Arnold takjub lagi, gadis itu merubah tuan Kim yang begitu menakutkan, menjadi terlihat lucu dan sedikit bodoh akan tingkahnya. " Hei... Arnold kenapa kau senyum-senyum sendiri" ucap Kim menegurnya, dan membuat Arnold tersadar dari lamunannya.