NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Sang Mafia

Jerat Cinta Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Mafia / Roman-Angst Mafia
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Eng

Reiner merupakan ketua Mafia/Gengster yang sangat di takuti. Ia tak hanya di kenal tak memiliki hati, ia juga tak bisa menerima kata 'tidak'. Apapun yang di inginkan olehnya, selalu ia dapatkan.

Hingga, ia bertemu dengan Rachel dan mendadak sangat tertarik dengan perempuan itu. Rachel yang di paksa berada di lingkaran hidup Reiner berniat kabur dari jeratan pria itu.

Apakah Rachel berhasil? Atau jerat itu justru membelenggunya tanpa jalan keluar?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Eng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24. Bertemu sahabat

Marlon menatap wanita yang meluncur menggunakan motor KLX itu dengan pikiran menimbang. Sikap dan tingkahnya sungguh berani. Kalau tuan Reiner yang tahu, perempuan itu pasti akan langsung di hadiahi sesuatu yang tak menyenangkan. Ia lantas masuk ke dalam mansion dengan muka kaku.

Sementara Gina, ia terus menggerutu sepanjang perjalanan pulang. Pria tadi sombong sekali. Memangnya siapa dia berani membentak-bentak? Meksipun dia tidak kaya, tapi soal kebenaran ia berani dan tidak takut.

Setibanya di rumah, ia malah jadi tak bisa tidur barang sejenak. Apakah ucapan pria kemarin bisa di pegang? Awas saja kalau sampai bohong.

Dan pagi ini Reiner terlihat sudah pergi untuk satu urusan penting. Ia di jadwalkan akan menghadiri sebuah acara pelelangan yang bakal di hadiri oleh kelompok-kelompok lain. Ajang gengsi untuk merebutkan sebuah nama.

Namun pagi ini tidak pergi bersama Marlon, melainkan di temani Leon. Maka dari itulah Marlon berani menjanjikan Gina untuk bertemu dengan Rachel.

"Semalam teman anda kemari!" ucap Marlon yang entah sejak kapan sudah berada di belakang Rachel.

Rachel yang sedang menata lemari pakaian Reiner langsung membalikkan badannya sembari terlihat terkejut. "Teman, siapa?"

"Dia perempuan!"

Rachel terdiam beberapa saat. Memikirkan siapa kira-kira yang di maksud.

"Dia berkata namanya Gina!"

Mata Rachel seketika membelalak. Gina, kenapa dia datang kemari? Bagaimana kalau Reiner tahu dan marah lalu melakukan sesuatu yang tidak-tidak terhadapnya?

"Saya memintanya untuk datang kembali sekarang."

"Apa?" Rachel tampak resah. "Sa-saya mohon jangan hukum dia!"

Marlon terdiam. Kenapa jadi Rachel yang justru ketakutan. Berbeda sekali dengan wanita bernama Gina itu.

"Segera bersiap lah! Waktu satu jam tidak lebih!"

Rachel akhirnya mandi dan bersiap-siap. Ia berjalan mengekor di belakang Marlon. Marlon mengajak Rachel untuk keluar. Dan benar saja, di sana sudah ada Gina yang berdiri menunggu.

"Gina!" seru Rachel yang tak percaya bila ada Gina di hadapannya.

Gina yang di panggil seketika menoleh lalu tiba-tiba langsung memeluk tubuh Rachel erat.

"Rachel, akhirnya aku ketemu kamu juga. Kamu baik-baik aja kan?" ucap Gina yang merasa sangat lega lantaran bisa melihat Rachel.

Rachel balas memeluk temannya dengan erat. Ia tak menyangka bila Gina sampai mencarinya.

"Aku baik-baik saja. Kenapa kau sampai kemari?" Rachel terlihat sangat cemas. Takut kalau semua yang dilakukan Gina bakal jadi masalah besar.

Gina lalu melirik pria tinggi tegap yang hanya diam tanpa ekspresi di belakang sana. Pria itu sebenarnya sangat tampan dan gagah, tapi mukanya itu lho, sangat cuek sekali.

"Kau sangat sulit aku hubungi. Aku kemari berbekal info dari Kak Dilan. Bagiamana bisa dia menyekap mu!" tunjuk Gina ke arah Marlon menggunakan dagu.

Rachel menoleh, melihat Marlon yang sepertinya di sangka Gina sebagai Reiner.

"Tuan Reiner sedang pergi!"

"Apa, lalu dia siapa?" mata Gina terbuka lebar.

"Dia tuan Marlon, dia..."

"Aku izinkan kalian berbicara di sana!" Marlon memotong obrolan keduanya dengan menunjuk sebuah tempat teduh. Tiba-tiba tak tega karena dua perempuan itu berbicara sambil berdiri.

Rachel seketika mengangguk dan tak ingin membuat kesan buruk. "Baik, tuan terimakasih!"

Gina masih terlolong tak percaya ketika tangannya di tarik Rachel lalu mengajaknya duduk di sebuah tempat. Jadi pria yang ia bogem semalam bukan Reiner? Tapi kenapa auranya kuat sekali.

"Gina, seharusnya kau tak melakukan semua ini. Kau tidak tahu tuan Reiner itu sangat berkuasa!" muka Rachel semakin terlihat tak tenang.

"Kenapa kau jadi takut? Kau tidak pernah masuk bekerja karena di sekap kan?"

Rachel menggeleng cepat. "Aku baik-baik saja di sini!"

"Lihatlah, kantung mata mu bahkan sampai kayak gitu. Hel, kamu gak usah takut. Aku bakal lapor polisi kalau kamu mau buka suara, ayo!" " mengira jika Reiner memperkerjakan Rachel dengan tanpa istirahat.

Mungkin yang di duga Gina itu benar, tapi ia tak beristirahat bukan karena bekerja seperti pembantu, melainkan melayani gairah Reiner yang seolah tiada pernah surut setiap harinya.

Rachel memegang tangan Gina lembut. Ia lalu menceritakan semuanya. Mulai dari perkembangan kesehatan Ayahnya, sampai alasan ia bertahan di sana. Rachel berpikir matang-matang sebelum mengatakan semua hal ini kepada Gina. Membuat Gina terkejut.

"Apa kamu bilang, jadi kamu mau di jual sama Ibu Helen?"

Rachel mengangguk muram.

Gina semakin shock. "Gila, dia benar-benar gila. Dia tega sama ayah kamu?"

Rachel tersenyum kecut. Untuk itulah ia memilih bertahan di sana. Meksipun ia tertekan secara batin, namun setidaknya Ayahnya bisa mendapatkan jaminan kesehatan.

Keduanya lalu tercenung lama. Gina yang tak mengira bila kehidupan Rachel sungguh sulit, dan Rachel yang melamun karena sebenarnya ia sedih usai menceritakan semua hal kepada Gina.

"Gin, perlahan-lahan nanti aku akan meminta izin pada tuan Reiner. Aku akan berpamitan dengan benar kepada kak Dilan. Tapi tidak dalam waktu dekat!"

Gina menatap muram Rachel. Kalau begini ceritanya, maka dia tak bisa berbuat banyak.

"Hel, aku sayang banget sama kamu. Kalau ada apa-apa, kamu segera telpon aku ya. Ini kamu simpan nomor aku. Kamu sedang gak boleh pakai ponsel, makanya kamu bawa nomor aku ini!"

Rachel mengangguk. Ia lalu kembali memeluk Gina sembari menitikkan air matanya.

"Aku tidak tahu sampai kapan akan seperti ini terus Gin. Tapi aku rela menukar semua ini asal Ayahku bisa kembali sehat!" ia membatin dengan perasaan sedih.

Dari kejauhan, Marlon melihat interaksi dua perempuan itu dengan pandangan tak lepas. Sesekali ia terlihat menatap ke arah jam tangan. Memastikan waktu berjalan semestinya.

"Tadinya aku kemari ingin meminta pria itu membebaskan mu. Aku punya sedikit uang yang bisa kau pakai untuk mengembalikan kepada pria itu. Tapi kalau keputusan mu sekarang begini." Gina mengendikkan bahunya. " aku tidak bisa berkata-kata lagi Hel."

Rachel tahu sahabatnya itu memang sangat peduli, tapi ia tak mau membuat orang-orang yang di kasihinya ikut merasakan hal tak menyenangkan. Cukup ia pendam sendiri.

Merasa waktu habis, Marlon segera datang.

"Nona, sudah waktunya kembali!"

Rachel mengusap air matanya lalu mengangguk. Gina terlihat sedih saat melihat Rachel berjalan masuk. Tubuh temannya itu semakin jauh semakin semakin mengecil lalu menghilang dari pandangannya.

Tak berselang lama, ia yang hendak keluar gerbang di kejutkan dengan seseorang yang tiba-tiba menyerang mansion Reiner. Ia sampai terkejut sebab penjaga beradu tembak dengan seorang pengendara motor.

Dengan sigap, Gina menendang tangan pria itu dan menyelamatkan nyawa penjaga gerbang.

Gina melawan sebisanya, dan penjaga di sana yang tahu ikut membantu melawan. Penjaga lain tampak segera melapor kepada Marlon bila mansion mereka sedang di serang seseorang.

Marlon yang mendengar suara tembakan dari dalam berlari keluar dan mendapati keadaan sudah sangat kacau. Marlon merangsek maju dan menghajar salah seorang musuh. Tapi karena lengah, Gina tiba-tiba terkena sabetan senjata tajam di bagian kakinya.

Gina sontak menjerit kesakitan. Membuat Marlon tertegun beberapa detik. Ia lalu berlari menghampiri Gina dan membuat beberapa orang itu berhasil kabur.

"Kau tidak apa-apa?"

"Tidak apa-apa bagaimana? Kau tidak lihat lenganku seperti ini! Aaaa!"

Marlon mendecak karena darah yang keluar sangat banyak. Ia akhirnya mengangkat tubuh Gina dan membuat gadis itu terdiam.

1
Yumna
Mom gantunggg… 😭
Yumna
Dasar xena ganjennnnn 🤬🤬
Yumna
Rachel🥹🥹🥹
Yumna
🥹🥹🥹
merry jen
kbur hell bw ppmuu dan wuln ,,kau tau kan nenkk lmpirr itu gk suka SM kmuu ,,dam semlhaa aghata ketauan perbuatan yy
Yumna
Apakah rachel bakalan kabur??
Yumna
Ruwet dah ini.. 🥹
Yumna
Yg sabar yah dillan… smga nnt ada jodoh yg terbaik buat kamu
Yumna
Ngga kebayang gmn modelnya rainer pake baju kyk gitu🤭
Yumna
Ntar klo udah akur , kencannya pake baju couple itu ya kalian🤭🤣
Yumna
Tespek aja hel
Yumna
Si rachel ngga suka bau2 daging tuan mafia.. lagi ngidam orokmu 😏 peka dikit donkk
Yumna
Kencan model apa itu mafiaaa ??🤭🤣
Yumna
Dicipok Biar hilang bekasnya si cewek gatel itu
Yumna
Busettt nih mafia…🤭🤣
Yumna
Yg adem2 aja dlu deh.. gina & marlon
Slnya si rainer lg mumet sm nenek sihir
Yumna
Cieeee marlonnnn😁😁😁
Mommy Eng
habis ini ya, habis posyandu 🤪
Yumna
Mom aku tungguin nih🤭
Yumna
Ngidam yg asem2 trnyata🤭.. sok atuh suruh rainer yg beliin kmu makanan hel.. sekalian kerjain tuh mafia gendeng…
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!