Alea dan Radit baru saja merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang pertama, keesokan harinya Radit ditugaskan keluar kota. Siapa sangka kepulangan Radit dari luar kota merubah kebahagiaan Alea menjadi air mata.
Radit meminta Alea untuk membantu membiayai kebutuhan rumah tangga mereka dan juga membantu membiayai hidup ibu Radit yang belum lama ini menjada, dengan alasan usaha yang dia jalani sedang dalam masalah dan Radit hanya mengandalkan gajinya sebagai pegawai negeri.
Alea yang memiliki peghasilan tidak keberatan membantu sang suami. Tanpa Alea tahu, jika sebenarnya Radit telah menduakan Alea dengan Hana, teman satu kantornya.
Radit berubah menjadi suami yang dingin, menimbulkan kecurigaan bagi Alea.
Alea mencari tahu penyebab Radit berubah, Alea akhirnya menemukan fakta jika Radit menduakan cintanya.
Apa yang akan dilakukan Alea setelah tahu Radit berselingkuh?
Yuk ikuti ceritanya di Setelah Suamiku Berselingkuh, Aku menjadi Kaya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32. Ungkapan Cinta Bagas
"Kita mau kemana Pak?" tanya Reina begitu menyadari jika mobil yang dikendarai sopir Bagas bukan menuju kediamannya.
"Menyusul si kembar." jawab Bagas.
"Anak-anak saya, Pak?" tanya Reina lagi.
"Bukan, tapi anak-anak Alea."
Jawaban Bagas yang mencandai Reina membuat Alea tertawa. Bagas berhasil merubah suasana yang tadinya menyebalkan karena ulah Hana menjadi ceria. Reina ikut tertawa, baru menyadari jika dia sedang di candai mantan bosnya itu.
"Ternyata Pak Bagas bisa jadi komedian juga ya." seru Reina.
"Tante Lea." sapa Rio dan Ria begitu melihat kehadiran Alea. Kedua anak kembar itu berlari mendekati Alea, bukan berlari menghampiri Reina.
"Pak Bagas benar, ibunya si kembar itu Alea." ucap Reina melihat kelakuan anak kembarnya. Selalu saja dia dilupakan jika sudah bertemu Alea.
Bagas terkekeh mendengar ucapan Reina, itulah mengapa dia segera menghubungi Deri untuk membawa putra dan putrinya ke arena bermain. Alea yang menyukai anak-anak dengan senang hati merentangkan tangannya untuk memeluk kedua keponakannya yang menggemaskan.
"Sayang-sayangnya Tante, Tante kangen. Kalian main apa nih?" sapa dan tanya Alea pada Rio dan Ria.
"Beyum main, Ante." Ria yang menjawab dengan bahasa khas anak-anak yang masih belajar bicara.
"Kenapa belum bermain sayang?" tanya Alea menanggapi jawaban Ria.
"Tunggu Ante." jawab Rio.
Bagas tersenyum melihat keakraban Alea dengan Rio dan Ria, calon istrinya itu bisa langsung melupakan kejadian yang tidak menyenangkan jika sudah bertemu makhluk yang bernama anak-anak. Berpikir jauh jika kelak mereka berdua bisa memiliki keturunan tentu Alea akan semakin bahagia.
"Ayo, Om juga mau bermain bersama kalian." ajak Bagas pada Rio dan Ria.
"Hoyeee." ucap keduanya sambil melompat kegirangan.
Reina membiarkan putra dan putrinya menikmati wahana yang ada di tempat permainan ini bersama Alea dan Bagas. Deri sudah memberi tahunya, jika Bagas sengaja meminta Deri mengantarkan sinkembar ketempat permainan ini untuk menghibur Alea.
Alea benar-benar terhibur dengan tingkah lucu kedua keponakannya yang bermain bersama Bagas, dia tidak berhenti tertawa begitu juga Rio dan Ria. Mereka berempat benar-benar menikmati waktu untuk bersenang-senang seperti sebuah keluarga.
"Terima kasih, Bee." ucap Alea saat mereka duduk berdua melepas lelah sambil memperhatikan Rio dan Ria yang sekarang bermain mandi bola. Entah kemana Reina dan Deri, Alea tidak melihat keberadaan mereka berdua.
Alea bahagia hari ini. Bermain bersama Rio dan Ria mampu membantu menghilangkan beban yang akhir-akhir ini dia rasakan. Tanpa sadar Alea merangkul lengan Bagas dan menjatuhkan kepalanya di bahu laki-laki yang akan menjadi imamnya itu.
Bagas membalas dengan mengecup pucuk kepala Alea. "I love you." bisik Bagas, membuat Alea mengeratkan rangkulan tangannya di lengan Bagas. Untuk pertama kalinya dia mendengar Bagas mengucapkan kata cinta padanya, untuk pertama kalinya mereka sedekat ini semenjak bertunangan.
Sementara itu di gedung yang sama, Radit sedang menunggu seseorang yang menyuntikkan dana untuk percetakannya di restoran Jepang yang ada di pusat perbelanjaan tersebut. Radit bekerja sama dengan seseorang yang masih memiliki hubungan kerabat dengan mantan istrinya, dia terpaksa menerima suntikan dana tersebut karena dia memang membutuhkan dana untuk operasional di percetakan miliknya, setelah Deri menarik saham miliknya.
Tanpa Radit tahu jika itu hanya salah satu cara untuknya membantu melancarkan keinginan kerabat Alea tersebut. Dia diminta mengacau kan dan membatalkan pernikahan Alea dan Bagas. Terlanjur menerima dana yang sudah dia gunakan, Radit tidak bisa menolak, dia bahkan sudah menjalankan perannya di skenario yang dibuat kerabat Alea itu. Salah satunya dengan mencari simpati mantan istrinya yang akhirnya kembali meminta Radit menempati kediaman yang sebenarnya memang milik Alea.
Radit sempat terlena dengan peran itu, namun setelah beberapa hari memerankan peranannya sesuai skenario, Radit diingatkan jika dia kembali melakukan kesalahan. Bukan ini yang Radit inginkan, dengan kembali menyakiti Alea. Dia memang menginginkan Alea kembali padanya tapi bukan seperti ini caranya.
"Maafkan aku, Lea." gumam Radit sambil menatap foto dirinya bersama Alea.
"Hmmm." seseorang mengejutkan Radit.
Dengan cepat Radit mengunci layar ponselnya, tidak ingin orang yang ada dihadapanya melihat apa yang dia lihat.
"Apa yang ingin kamu sampaikan sehingga meminta bertemu dengan saya?" tanya kerabat Alea itu.
"Maaf, saya tidak bisa meneruskan peran saya di skenario yang anda buat, Pak." jawab Radit.
"Kamu yakin? Bukankah kamu ingin Alea kembali padamu?"
Radit terdiam, dia tidak tahu bagaimana melepaskan diri dari jerat pria paruh baya yang ada dihadapanya ini.
"Pikirkan lagi sebelum memutuskan. Saya akan menarik dana yang sudah saya berikan kalau kamu berhenti disini, bukan hanya itu saya meminta bunganya dua kali lipat dari perjanjian kita." ancam pria itu.
"Sulit." gumam Radit yang masih bisa didengar lawan bicaranya.
"Sulit? Apa yang sulit?"
Kembali Radit hanya diam, dia tidak mungkin memberi tahu kerabat Alea yang ada di hadapannya ini yang sebenarnya, jika Alea sudah tahu tentang kerja sama mereka.
Satu minggu yang lalu.
Masuk kedalan kediaman yang pernah dia tempati bersama Alea, Radit dibuat terkejut. Dia mendapati Alea, mantan istrinya itu sudah menunggu kedatangannya. Alea tidak sendiri dia ditemani dua orang yang juga Radit kenal, siapa lagi orang yang dekat dan selalu ada untuk Alea jika bukan Deri dan Reina.
Alea yang curiga pada Radit, terus memantau apa yang laki-laki itu lakukan, tidak mampu seorang diri Alea kembali menggandeng Deri dan Reina menjadi mitranya.
Sungguh mengejutkan bagi Alea, Radit bekerjasama dengan orang yang Alea benci.
"Ada apa?" tanya Radit. Dia ikut duduk bersama Alea, Reina dan Deri yang sudah lebih dulu duduk di ruang keluarga.
"Mengapa kamu tidak pernah belajar dari kesalahan yang pernah kamu lakukan, Dit?" tanya Deri.
"Maksud Abang?" Radit tidak mengerti maksud pertanyaan Deri.
"Radit, saya sudah memperingatkan kamu untuk tidak menganggu Alea lagi."
"Saya?" beo Radit.
"Saya sudah tidak pernah lagi mengganggu Alea." sahut Radit.
"Begitu ya, lalu bagaimana kerja sama yang kamu lakukan dengan Sugeng?" tanya Deri lagi.
Deg, Radit seetika melihat Alea yang juga sedang menatap padanya dengan tatapan tajam.
"Apa itu tidak mengganggu Alea?"
Radit menarik nafas panjang, entah dari mana Deri tahu akan hal ini. Jika Deri tahu masalah ini, itu berarti Alea juga tahu tentang dirinya yang menerima bantuan Sugeng. Radit mengusap wajahnya dengan kasar, dia lupa jika Alea bisa melakukan apa pun yang tidak pernah dia duga. Diamnya Alea seperti air sungai yang tenang namun arus dibawanya menghanyutkan.
"Saya butuh uang, dan dia datang menawarkan bantuan dengan menanamkan modal. Tentu saya terima tanpa memikirkan dia yang akan meminta imbalan seperti sekarang ." jawab Radit jujur. Tidak ada gunanya berbohong, karena Radit yakin Alea sudah tahu banyak tentang dirinya.
"Apa yang dia inginkan?" Alea yang bertanya.
"Dia meminta aku membantunya membatalkan pernikahan kamu dan Bagas."
Alea menggelengkan kepala, "Kamu tahu kan Mas, kalau selama ini kami...."
"Aku tahu. Maaf." potong Radit ucapan Alea.
"Perbaiki keadaan yang sudah kamu kacaukan, atau aku akan..." belum selesai Alea bicara Radit sudah menjawab.
"Aku akan perbaiki , beri aku waktu." potong Radit lagi ucapan Alea.
Karena itulah Radit berada di pusat perbelanjaan ini, menemui Sugeng untuk membatalkan kerja samanya. Ancaman Alea lebih berat dari pada resiko dia membatalkan kerja sama dengan Sugeng.
...💔💔💔...
...Setelah Suamiku Berselingkuh, Aku Menjadi Kaya...