Perselingkuhanmu Membawa Cinta Pertamaku Kembali
Setelah menguatkan hatinya untuk sesuatu didalam sana sava menarik nafasnya lalu membuangnya berulang kali. Tak dipungkiri saat ini berbagai macam pikiran sedang memenuhi pikirannya hingga sava tak bisa berfikir jernih saat ini. Sampai sentuhan tangan kak ezra dipundak sava menyadarkannya.
"are You ok...." tanya nya lirih penuh ke khawatiran.
Sava hanya mampu mengangguk sampai ia kembali menatap pintu di depannya dan kini ia sudah siap untuk kenyataan pahit sekalipun
Brakkkk....
Berbekal kartu akses otomatis yang diberikan oleh kak Ezra, kini Alsava sudah berada di sebuah kamar hotel berlabel suite milik keluarga adisatya.
Prok... prok... prok...
"Ow... ternyata benar ya kalian ada main dibelakang ku... " ucap sava yang bertepuk tangan menghilangkan rasa gugup saat melihat 2 manusia yang sedang berbagi peluh siang hari ini dengan bersandar didinding dekat pintu kamar. Sava sudah mengantisipasi jika saja kakinya lemas tak bisa menopang bobot badannya sedangkan ia harus terlihat tegar saat di depan dua orang penghianat ini.
Ezra yang menemani sava atas permintaan sahabatnya fandra yakni kakak dari Alsava sejak awal sudah menyalakan video diponselnya sejak awal masuk kamar, dan sesekali melihat keadaan adik dari sahabatnya itu...
Sava merasakan sakit di dadanya, bahkan sulit bernafas saat melihat dua orang didepannya yang seakan melupakan status mereka... sedang dua orang itu terpaksa menyudahi kegiatan mereka yang belum selesai karena ada nya gangguan dan terdiam saat melihat orang yang datang dan mengganggu kegiatan mereka yang sudah akan mencapai akhir.
\=\=\=\=\=
3 tahun menjalin hubungan dan kini sedang mempersiapkan pernikahan. Dan disinilah kesetiaan kami sedang diuji.
Berawal ketika Alsava juga Caraka yang sedang hunting printilan untuk lamaran 1 bulan lagi, tak sengaja bertemu gisell setelah sekian tahun kami hilang kontak saat mereka berada di restoran
"Sava...?" Teriak seorang wanita yang tak sengaja berdiri bersisihan saat membuat pesanan makanan di meja pemesanan.
"Iya..?" ujar sava sambil mengingat siapa wanita yang berdiri disebelahnya. Ada perasaan familiar tapi sava tak bisa mengingatnya
"Ich... jahat.. dah lupa sama gw..? Gw gisell temen smp lo" ucapnya sambil menepuk pelan lengan sava
Gisell..? Sava memutar Otaknya mencari memori saat smp bersamanya dan.....
"Ya ampun.... lo gisell winata, yang ngikutin gw mulu ya..?" Sesaat wajah gisell pias mendengar ucapan sava sampai ia melihat orang disebelahku..
"Heh... jangan buka aib dulu lah... btw siapa nih va, ngga dikenalin..?" Gisell menyenggol lengan sava sambil menatap raka penuh harap...
"Oh... kenalin ini rakA, calon suami gw..." ujar sava sambil mengenalkan raka pada gisell sambil bergelayut manja dilengan sang kekasih yang hanya mengangguk menanggapi obrolan sava juga gisell
Entah hanya perasaan sava atau hanya halusinasi saja. Sava sekilas melihat wajah gisell yang agak kesal saat sava mengenalkan raka padanya. Tapi saat diperhatikan lagi raut wajah gisell sedang tersenyum sambil mengulurkan tangannya pada raka.
Setelah pesanan makanan selesai, sava juga raka pun mencari tempat duduk untuk mereka makan tapi baru 5 menit mereka duduk dan menikmati makanannya, gisell berjalan mendekati mereka dengan nampan makanan pesanannya.
"Gw boleh gabung disini kan..? Maaf ya kalo ganggu kalian, tapi gw beneran kangen sama lo va, pengen cerita-cerita."
Sejak awal bertemu beberapa saat lalu sava sudah punya feeling tak enak terhadap gisell terlebih tatapannya selalu mengarah pada raka. Walau raka terlihat cuek kita tak pernah tau apa yang akan terjadi nanti kan..
"Yang.. gimana, boleh gisell gabung sama kita?" Tanya sava pada raka yang saat itu sedang memotong daging di piringnya
"Terserah kamu aja yang..." jawabnya singkat tanpa menoleh ke arah sava ataupun gisell
Belum juga sava mempersilahkan, gisell sudah menarik salah satu kursi di sana.
"Hehe... makasih raka..." ucap gisell sambil melihat kearah raka yang masih sibuk memotong daging.
Heh... apa-apaan ini, kenapa terima kasih sama raka doang..? Lagian nih cewe koq terang-terangan banget naksir raka, padahal dah dibilang dia ini calon suami gw...perlu dikasih faham kayanya. Batin sava
"Yang.. nih makan cepet kita masih ada janji lain" ujar raka sambil menukar piring kami.
Raka memang selalu seperti ini. Dia akan memotong daging steak miliknya terlebih dahulu lalu piringnya ditukar dengan piring sava. Raka akan selalu memotong daging steak untuk sava karena sava selalu memakan steaknya dengan potongan besar supaya cepat habis.
"Makasih sayang...." ucap sava sambil tersenyum ke arah calon suaminya itu dan dibalas usapan di kepala sava.
Gisell mematung sesaat melihat kemesraan didepannya itu kemudian tersenyum
"Wah... va, raka so sweet banget sih, boleh donk steak gw dipotongin juga..." gisell memecah kemesraan sava juga raka sambil menyodorkan piring miliknya ke arah raka
"Punya tangan kan," ujar raka dingin dan masih tak melihat kearah gisell
Prffff... sava menahan tawanya ketika mendengar ucapan raka tanpa melihat gisell. Sedang gisell langsung kesal karena penolakan raka, bahkan raka tak memandangnya sama sekali.
"Ya ampun gw juga cuma bercanda kali ka, ngga usah sewot banget" jelas gisell dengan senyum terpaksanya.
Gisell menikmati makanannya sambil sesekali melihat kearah pasangan didekatnya.
"Sav, lo kuliah dimana.?" Tanya gisell ditengah kegiatan makannya
"Di univ Yutaka, lo sendiri dimana?"
"Wah kebetulan banget, gw juga bakalan masuk kesana, gw baru pindah dari malaysia ngikut bokap pindah dinas ke sini."
"Ow..." jawab sava singkat. Karena sava bukan termasuk orang yang kepo dengan urusan orang lain.
"Yang... udah selesaikan, nih udah ditunggu mami dirumah" sela raka sambil memperlihatkan pesan singkat dari mami cindy
"Hmm.. udah kelar koq. Sebentar aku minum dulu ya..." saat sava tengah menghabiskan minumannya gisell memyodorkan ponselnya ke arah sava
"Minta no lo donk, no gw udah ganti jadi semua kontak teman lama ilang semua"
Tanpa banyak kata dan tanya sava mengetikkan sederet angka di ponsel gisell
"Ok.. gw duluan ya sell.. have a nice day.. bye"
Mereka pun berpisah setelahnya, meninggalkan gisell yang masih duduk santai sambil menyeruput minuman dinginnya
Kayanya dia boleh jadi target gw berikutnya. Lumayan kan kalo gw dapet raka. Diliat-liat kayanya tajir juga dia sekalian ngasih tau sava kalo dia ngga ada apa-apanya dibanding gw. Ok pertama-tama gw harus masuk univ Yutaka dulu biar bisa nemplokin sava kan bisa sekalian ketemu sama raka
***
"Wes... bro dah lama banget kita ngga ketemuan... ada kabar apa nih..?" Sapa fandra saat membuka pintu dan berdirilah seorang lelaki gagah yang sampai kini masih menjalin komunikasi dengannya
"Tau aja lah lo kalo gw ada maunya... wkwkwk.. ajak masuk dulu lah, gimana juga gw tamu nih" ujarnya sambil menepuk pelan bahu fandra
Fandra pun mengajak masuk tamu yang merupakan sahabat lamanya itu..
"Gimana.. gimana...?" Tanya fandra penasaran dengan kedatangan sahabat yang beberapa tahun ini memilih kuliah diluar negri dengan alasan melupakan seseorang.
"Ngga ada yang spesial sih... selain emang kepengen silaturahmi ke sini gw cuma mau bilang kalo perusahaan bokap sekarang gw ambil alih dan ternyata kita bakalan ada kerja sama dalam waktu dekat ini" jelas ezra sahabat fandra
"Ya ampun... gw kira ada berita kalo lo udah mau merit bro, sampe grogi gw kalo sampe keduluan sama lo..." canda fandra
"Hah... nikah sama siapa coba... malah gw kira lo yang udah nikah" balas ezra
"Ya belom lah... gw masih sibuk ngurus perusahaan keluarga, sama ngawasin adek gw sampe nikah baru gw sedikit tenang nyari pasangan"
"Lah.. sava bukannya masih kuliah ya..? Emang udah mau nikah..?" Tanya ezra penasaran, karena seingat ezra, sava juga fandra hanya selisih 4 tahun...
"Iya sava masih semester 3, cuma pacarnya udah mau lulus. Rencananya dalam waktu dekat mereka mau lamaran, kalo calonnya sava lulus baru mereka nikah"
Baru saja ezra mau melanjutkan pertanyaannya terdengar suara dari luar menandakan ada yang datang.
Ezra juga fandra serempak menoleh ke arah depan dan muncul seorang wanita dengan bersenandung lirih tanpa melihat sekelilingnya
"EhHmmm..." deheman fandra membuat sava terdiam karna tatapannya langsung melihat ke sosok asing di samping kakaknya
"Eh... kak fandra ada dirumah.. hehehe..." ucap sava sambil menggaruk tengkuknya menahan malu, karena kelakuannya.
"Kamu baru pulang, dari mana..?" Tanya fandra aneh karena biasanya adiknya sejak siang sudah ada dirumah, tapi hari ini jam 4 sore adiknya baru sampai dirumah tanpa pemberitahuan.
"Em... tadi pulang kuliah sava jalan sama raka kak nyari barang, abis makan mampir kerumahnya, maminya mau ketemu katanya, mangkanya sava baru pulang" sava pun menjelaskan keterlambatannya
"Kenapa ngga izin dulu sama kakak. Ingat ya sava selama mama papa pergi kamu itu tanggung jawab kakak. Lagian bisa-bisanya raka bawa kamu ngga bilang-bilang, mau kamu ngga kakak restuin..."
"Ya jangan gitu dong kak... kalo sava ngga jadi nikah nanti kakak jadi perjaka tua loh..."
Pfff.... susah payah ezra menahan diri hingga akhirnya pecah juga tawanya...
"Udah lah bro... jangan diperpanjang kasihan tuh savanya baru pulang capek kan.. udah dek, kamu naik aja sana mandi biar segar..."
"Hehe... tau aja kak.. btw kakak siapa ya koq familiar mukanya" sava memperhatikan wajah sahabat kakaknya dengan seksama, ezra yang dipandangi malah salah tingkah
"Lupa kamu sama ezra.. padahal dulu kamu ngikutin ezra mulu. Malah lebih deket sama ezra dari pada sama kakaknya sendiri"
Degggg...
Pantas saja wajahnya familiar ternyata dia kak ezra orang yang udah bikin hati sava patah untuk pertama kalinya.
"Apa kabar dek..." tanya ezra dengan senyuman khasnya
"Ba.. baik kak... aku naik dulu ya kak" sava pun langsung lari menaiki tangga rumahnya meninggalkan 2 lelaki dewasa diruang tamu.
Di dalam kamar sava terduduk dibelakang pintu sambil menggigit jarinya
Aduh... kenapa pake balik sih tu crush gw.. hah... jangan sampe gw gagal nikah cuma gara-gara masih ada perasaan sama dia...
Udah ach... mending gw mandi biar otak gw jernih
Ya.. dulu ketika ezra masih 1 sekolah dengan fandra, ezra sering bolak balik main ke rumah fandra disinilah sava melihat sosok ezra yang bisa membuatnya tak fokus. Dari situ sava yakin kalau sava suka sahabat kakaknya. Tapi saat itu sava yang duduk di kelas menengah pun harus menyembunyikan perasaannya apalagi dia adalah sahabat kakaknya. Tanpa sava tau sebenarnya usia sava dan ezra hanya terpaut 2 tahun karena ezra sempat lompat kelas Saat di SMP 1 kali, dan satu kali saat di SMA hingga ia bisa 1 angkatan dengan fandra.
sava berharap jika besar nanti mereka dipertemukan dan bisa berjodoh. Siapa sangka sava melupakan sosok ezra ketika sudah kuliah dan mengenal raka. Namun ketika bertemu kembali, sava seolah kembali pada saat pertama kali sava melihat ezra dulu. Perasaan sava pun ternyata masih sama hanya saja saat ini sava harus bisa menjaga perasaan raka yang akan menjadi calon suaminya nanti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments