NovelToon NovelToon
Dikuasai Pria Dingin

Dikuasai Pria Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Gledekzz

"Semua tergantung pada bagaimana nona memilih untuk menjalani hidup. Setiap langkah memiliki arti yang berbeda bagi setiap orang," ucapan itu terdengar menyulut hati Lily sampai ia tak kuasa menahan gejolak di dada dan berteriak tanpa aba-aba.

"Ini benar-benar sakit." Lily mengeram kesakitan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gledekzz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch ~

Mobil akhirnya berhenti di depan kontrakan. Lily langsung membuka pintu tanpa menunggu Hugo berkata apa-apa. Namun sebelum melangkah keluar, ia mengucapkan dengan nada datar, "Terima kasih sudah mengantarku."

Hugo tersenyum, senyum yang manis, seolah semuanya baik-baik saja di antara mereka. "Itu sudah sering aku lakukan, Lily. Jangan terlalu formal. Kau tau aku selalu ada untukmu."

Lily hanya menatap Hugo sekilas, mengangguk tanpa berkata apa-apa lagi. Ia tau Hugo sedang mencoba memperbaiki kesan, berusaha menghapus semua kekacauan yang baru saja terjadi. Tapi bagi Lily, senyum itu hanya lapisan tipis yang menutupi kebohongan dan pengkhianatan.

"Selamat malam," ucap Hugo dengan nada ramah, seperti tidak ada masalah di antara mereka. "Jangan lupa istirahat yang cukup."

Tanpa membalas ucapan itu, Lily segera keluar dari mobil, menutup pintu dengan pelan. Ia berjalan menuju pintu pagar kontrakannya, membuka gerbang dengan sedikit tenaga, sebelum menaiki anak tangga yang berderit menuju loteng kecil tempatnya tinggal.

Dari dalam mobil, Hugo masih memperhatikannya. Senyumnya tetap terpasang, tetapi matanya menyiratkan sesuatu yang berbeda, seperti pria yang sedang merencanakan langkah berikutnya. Ia tidak langsung pergi, membiarkan mobilnya terparkir sebentar di depan pagar, seolah menunggu sesuatu.

Lily membuka pintu kontrakannya dengan langkah lelah. Udara malam yang dingin seakan mengikuti langkahnya masuk ke dalam ruangan kecil itu. Gelap dan hening, seperti biasanya. Namun, ada sesuatu yang terasa berbeda, sesuatu yang membuat bulu kuduknya berdiri.

Tangannya meraba dinding untuk mencari saklar lampu. Ketika lampu menyala, pandangannya langsung tertuju pada kursi kecil di dekat meja makan. Tasnya biasanya ia taruh di sana. Tapi kali ini, kursi itu kosong, seperti seseorang baru saja memindahkan barang-barangnya.

Lily menelan ludah, mengerutkan alis. Jantungnya berdegup kencang.

Kemudian, aroma itu menyeruak ke udara, harum masakan yang menggugah selera bercampur dengan suara lembut minyak mendesis dari dapur. Perutnya yang kosong mendadak terasa penuh dengan kegelisahan.

Langkahnya terhenti di depan dapur. Ia berdiri mematung, melihat sosok seorang pria membelakanginya, mengenakan celemek merah muda dengan gambar Hello Kitty. Celemek itu miliknya.

Pria itu tidak berbalik, tetapi Lily tahu persis siapa pria itu. Dadanya mencelos saat ia mengenali punggung tegap itu. Zhen.

Suara kompor yang menyala menjadi satu-satunya suara yang mengisi ruangan. Lily membuka mulut, tetapi kata-kata tak kunjung keluar.

“Bersihkan dirimu. Air hangat sudah ku siapkan di kamar mandi.” sebelum Lily bisa menguasai dirinya, Zhen berbicara lebih dulu, suaranya dalam dan tegas, seolah tahu ia ada di sana.

Nada suara Zhen tidak menawarkan pilihan. Perintah itu meluncur seperti pisau yang dingin dan tajam, membuat tubuh Lily menegang.

"Kenapa Anda ada di sini? Bagaimana Anda bisa—"

"Jangan banyak bicara," potong Zhen tanpa menoleh, tangannya tetap sibuk mengaduk sesuatu di wajan. "Setelah ini, kita makan bersama. Aku tidak suka berbicara sambil bekerja."

Tatapan Lily terpaku pada pria itu, kebingungan dan ketakutan berkecamuk di dalam dirinya. Napasnya pendek, tetapi ia tidak bisa menemukan kata-kata untuk membalas. Semua ini terasa terlalu tiba-tiba, terlalu aneh.

Dengan langkah berat, Lily berbalik dan berjalan menuju kamarnya. Ia hampir tidak merasakan pegangan tasnya ketika meletakkannya di kursi. Tubuhnya seperti robot yang bergerak tanpa kendali.

Ketika ia masuk ke kamar mandi, hawa hangat menyambutnya. Uap air memenuhi ruang sempit itu, menciptakan atmosfer yang membuat tubuhnya merinding. Air di bak mandi berkilauan, hangat dan menggoda, tetapi suasana itu tidak membuatnya rileks.

Matanya tertuju pada air, dan pikiran-pikiran mengerikan mulai menghantuinya. Kenapa Zhen ada di sini? Bagaimana pria itu bisa masuk? Apa yang Zhen inginkan?

Lily memegang tepi bak mandi, tubuhnya sedikit gemetar. "Setidaknya, aku harus berterima kasih nanti," gumamnya pelan, tetapi kata-kata itu lebih terasa seperti pembelaan diri dari pada niat tulus.

Namun, di balik rasa lelah dan kebingungannya, ada rasa takut yang semakin membesar. Zhen tidak terlihat seperti pria yang hanya datang untuk membantu.

Kehadirannya terlalu menguasai, terlalu mengintimidasi, seolah ia memiliki kendali penuh atas hidup Lily. Kendali yang tidak pernah ia berikan.

Lily mencelupkan tubuhnya ke dalam air hangat. Rasa nyaman dari air hanya bertahan sebentar sebelum pikirannya kembali dipenuhi kecemasan.

Sensasi ini bukan seperti tertangkap basah oleh kekasih, melainkan seperti seorang istri yang ketahuan berselingkuh oleh suaminya.

Sebuah tawa sinis muncul di benaknya. Suami? Hubungannya dengan Zhen bahkan tidak mendekati kata itu. Namun, entah bagaimana, kehadiran pria itu malam ini membuatnya merasa seperti ada sesuatu yang mengikat mereka, sesuatu yang kelam, tidak terlihat, dan menyesakkan.

Air hangat menyelimuti tubuhnya, tetapi hawa dingin tetap bertahan di dalam dadanya. Lily mengusap wajahnya dengan tangan gemetar, berharap bisa mengusir semua pikiran buruk ini.

Namun, wajah Zhen yang dingin dan penuh rahasia terus menghantui pikirannya, membuat rasa tegang di tubuhnya tak kunjung reda.

Setelah selesai mandi, Lily keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang masih sedikit basah. Ia mengenakan kaus longgar dan celana pendek, tampak segar meskipun raut wajahnya tetap lelah.

Langkahnya terhenti ketika matanya menangkap Zhen yang sedang menata makanan di atas meja kecil di ruang makan kontrakannya.

Di hadapannya, meja itu dipenuhi hidangan sederhana tapi terkesan mewah. Semangkuk sup bening dengan potongan sayur yang masih segar, daging panggang yang dipotong rapi, dan salad berwarna cerah.

Piring-piring itu terlihat seperti hasil tangan seseorang yang sangat memperhatikan gaya hidup sehat.

"Duduk," perintah Zhen tanpa menoleh, suaranya dingin seperti biasanya.

Lily menghela napas panjang, lalu melangkah perlahan ke meja. Ia duduk tanpa berkata apa-apa, merasa seperti tamu di rumahnya sendiri.

Tatapannya tertuju pada Zhen, yang kini ikut duduk di hadapannya.

Ketika Zhen memotong daging dan meletakkan sepotong di piring Lily, suasana itu terasa semakin aneh. Lily menatap piringnya, lalu menatap Zhen.

Semuanya terasa terlalu intim. Seperti adegan di kehidupan pengantin baru yang harmonis, hanya saja realitas mereka jauh dari itu.

Ia menarik napas dalam-dalam, mencoba mengumpulkan keberanian. "Apa maksud Anda melakukan semua ini?”

Zhen tetap tenang, mengambil garpu dan mulai memakan makanannya dengan elegan. Tidak ada ketergesa-gesaan, tidak ada emosi di wajahnya. Lily merasa seperti sedang berbicara dengan dinding.

Merasa frustrasi, ia melanjutkan, “Saya tau, kesalahan saya malam itu cukup besar, Tuan."

Ucapan terakhir itu keluar dengan nada getir, hampir sarkastik. "Tapi kalau Anda melakukan ini untuk menghukum saya, saya tidak bisa menerimanya."

Zhen meletakkan garpunya perlahan, menatap Lily dengan pandangan datar. "Aku melakukan ini untuk anak yang kau kandung."

Ucapan itu langsung menghentikan napas Lily. Matanya membesar, wajahnya memucat. "Apa?"

Zhen tetap santai, kembali melanjutkan makan. "Anak kita. Aku tidak mau dia lahir dari tubuh yang diabaikan."

Lily terdiam, mencoba mencerna kata-kata itu. Tapi segera, otaknya bekerja dan ia berbicara dengan nada hampir seperti gumaman, "Kita baru melakukan dua hari yang lalu. Bagaimana mungkin aku sudah hamil? Anda bahkan tidak tau."

"Dan kalau ternyata aku tidak hamil?" tambah Lily dengan nada getir. "Semua yang Anda lakukan ini akan sia-sia. Hanya membuang waktu saja."

Zhen tidak menjawab. Tatapannya tetap tenang, seperti tidak peduli. Ia malah mengambil sepotong daging dan menyuapkannya ke mulutnya sendiri sebelum berbicara, "Makan."

"Tapi aku tidak bisa makan kalau Anda terus begini," Lily memprotes, nadanya penuh frustrasi.

Zhen meletakkan garpunya lagi, kali ini dengan sedikit kekuatan, menimbulkan suara denting yang tajam. "Apa kau melupakan kesempatan yang kita miliki di gudang tadi?" tanyanya dengan nada dingin.

Lily membuka mulutnya, ingin menjawab, tapi sebelum ia sempat bicara, Zhen menyuapkan sepotong daging ke mulutnya dengan cepat. Lily hampir tersedak, tetapi ia akhirnya mengunyah dengan perlahan.

"Kita akan melanjutkan pembicaraan ini setelah makan," ucap Zhen, nadanya tegas dan tidak bisa dibantah. "Dan aku ingin mendengar bagaimana ibu dari anakku itu sudah bertunangan."

Lily membeku. Kata-kata Zhen itu seperti cambuk yang menghantam dirinya. Ia ingin membantah, ingin berteriak bahwa situasi ini tidak masuk akal, tetapi tubuhnya tidak mau bekerja sama.

Ia hanya diam, menunduk menatap makanannya. Di dalam kepalanya, semuanya terasa kacau. Mungkin ia sudah gila, pikirnya, jika terus mencoba menjawab pria ini.

1
Erviana Erastus
zhen minta jatah li hadehhhh nggak paham kah 🤣
Lisa Halik
akhirnya nikah sama zhen berbanding hugo
Lisa Halik
tak sukalah sama zhen ni
Lisa Halik
harapnya lily benar2 hamil
Nar Sih
selamat ya lily dan zheen ahir nya sah juga
Nar Sih
semoga bnr lily hamil
Eva Karmita
ku kira tadi sambungan cerita Lily ... lanjut thoooorr 🔥💪🥰
IG : Gledekzz97: Sorry mak, aku salah tulis, tadinya mau ngasih pengumuman buat novel on going aku, ternyata salah kirim🤦‍♀️.
total 1 replies
Lisa Halik
begitu saja thor
Lisa Halik
akhirnya up..makasih thor
Nar Sih
ahir nya lily akan menikah dgn zhen.,tpi aku penasaran kak thor kok zhen tau kalau lily hamil ank nya pdhl lily aja blm tau klau dia hamil ,lanjutt kak thorr👍🥰
IG : Gledekzz97: Mungkin dia meramal🤣🤣🤣
total 1 replies
Lisa Halik
thor kapan updatenya
Eva Karmita
lanjut thoooorr 🔥💪🥰
Lisa Halik
akhirnya up jguga thor..hehehe
Erviana Erastus
zhen sayang kamu lily cm nggak bisa mengungkapkan karena zhen itu kulkas 18 pintu 😒
Nar Sih
semagatt terus ya kak cerita nya bagus 👍
IG : Gledekzz97: terimakasih mak🥰🥰🥰
total 1 replies
Nar Sih
lily,tenang kan hati mu jgn takut sama zhen ya dia sbnr nya udh syg sama kmu mungkin juga cinta ,jalani aja hidup mu yg sekarang dan semagatt👍💪
IG : Gledekzz97
Ayo gaes bantu like, vote, dan bintang 5 nya, iklan juga jangan lupa wey, soalnya aku nggak dibayar, kalau nggak dapat iklan dari kalian🤣🤣🤣🤣. Oh ya, kalau nggak mau kasih bintang 5, jangan di kasih ya gaes, setidaknya pandang aku yang menulis, membuat sebuah karya itu nggak mudah walaupun tidak masuk dalam cerita yang kalian inginkan.... 💋💋💋.
Dah itulah pesan dari author remahan ini🥰🥰🥰🥰
Nar Sih
ahir nya dtg juga lily ,hallo kak thorr kmna kok bru hadir lgi ☺️
IG : Gledekzz97: Maaf ya mak, soalnya lagi sibuk banget di duta, jadi bingung bagi waktu.
total 1 replies
Lisa Halik
yang semangat thor...semoga lily cepat sadar&menerima zene dengan hati yang terbuka
Nar Sih
alhamdulilah udh hadir lgi nih kak thorr
IG : Gledekzz97: Lagi banyak kerjaan Mak...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!