NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Duda Hot

Terjerat Cinta Duda Hot

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Cintapertama / Cintamanis
Popularitas:35.9M
Nilai: 4.6
Nama Author: ummi asya

Warning!!
Bacaan Area dewasa 21+ , bijaklah dalam memilih bacaan...
Kirana adalah seorang mahasiswa akhir, dia membutuhkan biaya untuk mengerjakan skripsinya. Seorang teman memberinya sebuah pekerjaan sebagai guru les privat dari anak seorang konglomerat.
Kirana pikir anak yang akan di les privat adalah anak usia sekolah dasar, tapi ternyata anak usia tiga tahun. Dan lebih kagetnya lagi, ayah dari anak yang dia les privat adalah seorang duda tampan dan seksi.
Bagaimana Kirana menghadapi anak dan ayah itu? Apakah dia akan terjerat oleh pesona sang duda?
Yuk kita pantau terus perjalanan cinta Kirana dan sang duda..😊😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummi asya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31. Menyimpan Tas menandakan Kepemilikan

Sampai si rumah Bryan, Kirana langsung di sambut oleh Missel di depan rumah. Dia sangat gembira dengan kedatangan Kirana dan papanya.

"Tante Kiraaan!" teriak Missel berlari ke arah Kirana yang baru saja keluar dari mobil Bryan.

Satpam Dodi heran, kenapa Kirana bisa pulang dengan majikannya. Ingin dia bertanya tapi rasanya tidak etis. Jadi mungkin nanti kalau ada kesempatan ngobrol dengan Kirana, pikir Dodi.

"Tante kok lama banget sih pulangnya." kata Missel dengan manjanya sambil memeluk Kirana.

"Oh, tante di sana bertemu ayah dan ibu. Tante kangen sama mereka." jawab Kirana.

"Kenapa perginya Missel ngga tahu? "

"Tante nungguin Missel mau pamit, eh Missel pulangnya lama banget."

Mereka masuk ke dalam rumah, Bryan sendiri mengambil tas milik Kirana dari dalam bagasi dan membawanya ke dalam kamarnya. Dia akan menyuruh Kirana tidur di kamarnya, senyumnya mengembang mengingat perdebatan tadi di mobil.

"Dia benar-benar lucu." gumam Bryan.

Sedang naik tangga, ponsel Bryan berbunyi. Dia merogoh saku celananya. Melihat siapa yang menelepon.

Morgan

"Ada apa?"

"Bos, hari ini masuk kerja tidak?"

"Kenapa memangnya?"

"Ada pertemuan penting bos, mengenai kontraktor yang sudah kita ajukan ke pengembang."

"Baiklah, aku ke kantor jam sebelas siang. Undur saja jadwal pertemuannya."

"Oke bos. Sudah jinak kan burungnya bos?"

"Apa kamu mau aku pecat?!"

Klik

"Sialan, dia benar-benar bawahan kurang ajar padaku. Awas kamu Morgan!" kata Bryan dengan kesal.

Dia terus naik tanggan dan langsung menuju kamarnya. Dia meilrik jam di tangannya, sudah pukul sepuluh tiga puluh. Itu artinya dia harus bersiap ganti pakaian dan segera pergi ke kantor.

_

Kirana kini selalu di ikuti terus oleh Missel, dia sepertinya tidak bisa pisah dengan Kirana. Bahkan tidur malam pun selalu di temani Kirana.

"Tante, apa tante senang ketemu maminya tante?" tanya Missel ketika beranjak tidur siang.

"Tentu saja, ibu tante sangat senang ketemu anaknya." jawab Kirana.

"Tapi mami Missel ngga ada tante, sudah pergi meninggalkan Missel." kata Missel dengan wajah sedih.

Kirana tertegun, dia melihat wajah sedih Missel merasa kasihan. Dia lalu memeluk Missel dengan erat.

"Walaupun mami Missel ngga ada, Missel bisa kok kirim doa buat mami di sana." kata Kirana.

"Iya tante?"

"Iya, dengan sholat Missel bisa kirim doa untuk mami Missel. Agar mami Missel bisa tenang dan bahagia di sana." kata Kirana lagi.

"Sholat? Apa itu sholat?"

"Sholat itu berdoa pada Tuhan dan memenuhi kewajiban kita pada Tuhan. Karena kita ciptaan Tuhan, jadi kita harus berdoa padaNya." kata Kirana menjelaskan pada anak berusia menginjak empat tahun itu.

"Tante bisa sholat?"

"Tentu, kalau Missel mau belajar nanti tante bisa ajarin kok bagaimana cara sholat."

"Iya tante, Missel mau belajar sholat."

"Bagus kalau begitu, besok pulang sekolah tante ajak Missel beli mukenah buat Missel."

"Baik tante, Missel suka belanja."

"Hahah, tante juga suka belanja. Tapi belanja kebutuhan aja ya, jangan menghamburkan uang untuk beli yanh tidak ada manfaatnya."

"Iya tante."

"Ya sudah, sekarang Missel tidur dulu."

"Iya tante."

Kirana pun menyanyikan sebuah lagu pengantar tidur, atau bersholawat. Lama kelamaan, mata sayup-sayup Missel pun redup dan memejamkan matanya. Sepuluh menit kemudian, Missel sudah terlelap.

Kirana pun beranjak dari tempat tidur Missel, menutupi dengan selimut dan mengecup kening Missel dengan lembut.

"Selamat tidur, sayang. Berbahagialah selamanya. Cup."

Setelah mengecup, Kirana pun keluar dari kamar Missel. Dia mau ke kamarnya, karena sejak kedatangannya Missel selalu mengikutinya. Sampai-sampai dia belum merapikan baju yang dia bawa tadi di tasnya.

Masuk ke dalam kamarnya Kirana bingung tidak mendapati tasnya dj dalam kamar.

"Di mana ya tasku?" tanya Kirana sambil memcari di dalam lemari atau pun di sudut kamar.

"Kemana tuan Bryan menyimpan tasku?"

Kirana duduk di sisi ranjangnya, sambil berpikir dia lalu menghubungi Bryan.

Tuuut

Belum di angkat, sekali lagi Kirana menghubungi Bryan.

"Apa dia sibuk ya?"

Kirana lalu keluar dari kamarnya, dia hanya berganti kaos biasa saja dan menuju dapur. Dia ingin bertanya pada Mimin, barangkali Mimin tahu kunci kamar Bryan.

"Mbak Kiran cari apa?" tanya Mimin.

"Mbak Mimin tahu kunci tuan Bryan ngga?" tanya Kirana.

"Kalau kamar tuan Bryan jarang di kunci mbak, siapa yang berani masuk ke dalam kamar tuan Bryan? Meskipun tidak di kunci, tapi tidak ada yang berani masuk ke dalam kamar tuan Bryan, kecuali non Missel." kata Mimin.

"Ooh, gitu ya. Kalau aku masuk ke kamar tuan Bryan ngga apa-apa kan?" tanya Kirana ragu.

"Emm, ngga tahu tuh. Memang mbak Kiran mau cari apa?"

"Tadi pagi tasku kayaknya di bawa masuk ke dalam kamar tuan Bryan deh. Jadi aku pengen ambil." jawab Kirana.

"Apa mbak? Jadi tuan Bryan bawa masuk tas mbak Kiran ke kamarnya?" tanya Mimin tidak percaya.

Biasanya jika tas seseorang di bawa masuk ke dalam kamar Bryan itu orang yang spesial baginya. Kalau Bryan membawa masuk tas Kirana, berarti Kirana adalah ...

"Emm mbak Kiran? Apa mbak Kiran punya hubungan khusus ya sama tuan Bryan?" tanya Mimin menyelidik.

"Hubungan apa? Kamu ada-ada aja deh." jawab Kirana salah tingkah.

Membuat Mimin tersenyum mengerti. Dia pun bersedekap, dan menatap Kirana.

"Mbak Kiran ngaku deh, apa waktu di kampung mbak Kiran itu sama tuan Bryan ...."

"Eh, ngga mbak Mimin. Aku sama tuan Bryan ngga ngapa-ngapain kok."

"Hahah, maksudnya mbak Kiran sepertinya memang jadi orang spesial tuan Bryan deh."

"Apa sih? Kenapa kamu menebak seperti itu?"

"Ya, karena tuan Bryan tidak pernah memasukkan tas perempuan ke dalam kamarnya meski kamar itu jarang di kunci."

"Tebakan aneh kamu mbak, aku ini bukan siapa-siapanya tuan Bryan."

"Ya sudah, ayo kita masuk ke dalam kamar tuan Bryan. Mencari tas mbak Kiran, kalau di simoan di lemari berarti mbak Kiran adalah nyonya saya." kata Mimin penuh percaya diri.

Kirana hanya mencibir saja, tebakan Mimin terlalu berlebihan. Bisa saja Bryan hanya asal menyimpannya di kamarnya, karena dia lupa memasukkannya di kamar tamu.

Lalu Kirana mengikuti Mimin yang naik tangga dan menuju kamar Bryan. Dia agak takut juga statusnya di ketahui oleh Mimin, meski tebakan Mimin itu aneh tapi Kirana takut juga.

Masuk ke dalam kamar Bryan, memang tidak di kunci. Tapi cctv tersambung ke ponsel atau ke kantor Bryan, jadi memang kamar Bryan jarang di kunci karena dia sering lupa.

Makanya, dia sambungkan cctv di kamarnya yang menjorok ke arah pintu masuk. Jadi, siapa pun yang masuk Bryan pasti tahu.

Mimin tanpa takut terus masuk ke dalam kamar Bryan dan mencari tas Kirana.

"Tasnya warna apa mbak?" tanya Mimin.

"Hitam."

Mimin pun mencari, pertama di meja kerja, di kasur dan juga setiap pojok dia periksa. Terakhir dia masuk ke dalan walk in closet, di mana tempat baju-baju serta perlengkapan milik Bryan berada di sana.

Mimin hafal betul tempat itu, karena dia yang merapikan baju-baju Bryan. Lalu dia membuak lemari berpintu sleding, dan ternyata di sana ada tas berwarna hitam milik Kirana. Mimin pun tersenyum, dia lalu menunjuk pada Kirana.

"Ini ya mbak tasnya?" tanya Mimin dengan senyumannya.

"Iya mbak Mimin, kok di simpan di lemari sih?"

"Ya, karena milik mbak Kiran itu berharga bagi tuan Bryan. Berarti mbak Kiran itu, ... sekarang istrinya tuan Bryan ya?" tebak Mimin.

"Eh, ngga kok. Kamu kalau ngomong suka asal ya. Udah deh aku ambil tasnya, ini pasti salah simpan tasku." kata Kirana mengambil tasnya lalu pergi meninggalkan Mimin yang masih tersenyum puas.

"Padahal cuma nebak, tapi kenapa ya jawaban mbak Kiran itu sepertinya menandakan dia itu memang sudah menikah dengan tuan Bryan." ucap Mimin.

Dia lalu keluar dari kamar Bryan dan kembali ke dapur untuk menyiapkan makan malam.

_

_

_

*************

1
Sopiah Azzahra
Lumayan
tiaraalwiofficial
mau dong punya mertua idaman
tiaraalwiofficial
di mna2 istri sah yg menang
tiaraalwiofficial
mrtokul gk tau diri
tiaraalwiofficial
empng bisa y CEO nyangkl lucu sich😋
Atie Tea
bukankah sblomnya udh berteman lama tp pas mu dtng knp masih repot cari alamat, bukannya tinggal telpon Naya lngsung dan minta sharelok /Smirk/
tiaraalwiofficial
gk tau mau komen pa TP suka novel y
Fajar Ayu Kurniawati
.
Yuni Herwani
baik banget Bryan apa ada orang sebaik itu dijaman ini
dian suryani
Lumayan
Yuni Herwani
Luar biasa
Titin Sumarni
hebat ey
anthy
Luar biasa
Sri Puryani
yg ptg sah dl aja daniel semggu lg ijab kobul resepsi hbs skripsi jg gpp
Sri Puryani
untung misel gpp
Arida Susida
Luar biasa
Lies Atikah
emang bryan berani ⁵ sama laudya bryan kaya nya lembek gak tegas gak laki jadi kurang gereget thor
Lies Atikah
ah si brayn nya aja gak tegas tapi gak tahu deh kali s i brayn nya juga suka sama ne2k lampir genit
Kusnul Ayu Hanindita
lnjutanya mana ya
ummi a-sya: buka bab selanjutnya, geser kak
total 1 replies
melting_harmony
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!