Sinopsis :
Mozea Cantika alias Zea, si hijaber sekolah yang galak dan tidak suka pelajaran matematika. Alzio Ray alias Zio, si kapten basket ganteng dengan tubuh jangkung, hidupnya sempurna nyaris tidak ada celah. Apa jadinya jika dua orang ini dipaksa menikah karena perjodohan orangtua mereka?.
Di sekolah mereka saling membenci, bahkan saling panggil dengan nama ledekan yaitu si keong dan si kodok. Di rumah mereka harus berakting menjadi pasangan suami istri muda yang romantis untuk menyenangkan hati orangtua mereka. Meski demikian Zea dan Zio sepakat merahasiakan pernikahan mereka dari teman-teman di sekolah.
Kata orang benci dan cinta adalah rasa yang sangat tipis perbedaannya. Mungkin karena terbiasa bertengkar dan bersama, tumbuhlah rasa cemburu dihati mereka, sebuah rasa tidak suka jika milik diri di ambil orang lain. Akankah Zea dan Zio menyadari rasa cinta mereka masing-masing? Dan memberikan cucu seperti yang diharapkan kedua orangtua mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 27 : Juara
Vani dibawa oleh petugas kesehatan ke ruang kesehatan. Yuni ikut mendampingi Vani. Setelah urusan Vani dan Yuni selesai, MC sebisa mungkin menetralisir keadaan, agar insiden tadi tidak berdampak banyak bagi acara yang sedang berlangsung. Acara pun akhirnya dilanjutkan.
"Vani, bangun, petugas kesehatan sudah keluar," kata Yuni.
Vani pun langsung membuka matanya. "Baguslah kalau kita gak ketahuan. Kalau bukan karena perintah Amara, gue gak mau kaya gini," jawab Vani.
"Gimana dong? Kita gagal. Lagian ngapain juga Zio lari dan nangkep Zea."
"Apa jangan-jangan Zio suka sama Zea?" tebak Vani.
"Kalau beneran dia suka, Amara bakal menyatakan perang secara terang-terangan sama Zea. Gue gak mau ah ada ditengah-tengah mereka. Singa sama harimau bertarung. Bakal mati dua-duanya."
"Yuni, yang singa siapa, yang harimau siapa?"
"Mereka berdua lah. Udah Van, jangan lemot."
Ceklek
Pintu dibuka. Zea dan Nina masuk.
"Udah pura-puranya?" ucap Zea.
"Siapa yang nyuruh kalian? Amara?" tebak Nina.
"Anu ..." Vani gugup.
"Kalau benar Amara kenapa?" Yuni mengaku.
"Gue salah apa sih? Kenapa dia tega sama gue?" kesal Zea.
"Karena Lo ngambil posisi dia," jawab Vani.
"Gue juga gak mau jadi kapten tim cheers kalau bukan kepsek yang maksa. Bilang sama Amara, kali ini gue bakal maafin dia, tapi lain kali gak. Gue juga ogah masuk tim cheers lagi," kata Zea.
"Zea, jangan terlalu baik sama mereka. Mereka bisa ngelunjak," protes Nina.
"Siapa bilang gue baik. Mulai sekarang gue akan anggap mereka musuh. Ayo Nina kita keluar. Bisa sesak nafas gue menghirup oksigen yang sama di ruangan ini dengan mereka," kata Zea.
"Awas ya kalian. Kali ini kalian bebas," ucap Nina pada Vani dan Yuni. Nina pun keluar dari ruangan itu menyusul Zea.
***
Sampai diakhir acara, kini ketua juri mengumumkan pemenang ajang pencarian bakat tingkat kecamatan. Juara satu adalah tim band SMA 25, juara dua tim drum band SMA Bika Sakti, dan juara tiga pasukan pencak silat SMK 1. Semua orang bertepuk tangan menyambut para pemenang naik menuju panggung. Seandainya saja tim Cheerleaders SMA 25 tidak menimbulkan insiden seperti tadi, mereka juga akan dinobatkan sebagai salah satu juara. Sayangnya, dengan adanya insiden tadi, para anggota di cap tidak kompak dan tidak diberikan juara.
Zea bangga pada Zio. Zio selalu bisa menjuarai setiap perlombaan yang dia ikuti. Zio memang sang juara. Tiba-tiba saja bayang-bayang wajah Zio saat menangkapnya tadi muncul di benak Zea. Entah kenapa jantung Zea berdebar tidak karuan mengingat itu.
"Ini pegang pialanya, kita foto bersama," kata Zio pada Zea. Perkataan Zio membuat Zea salah tingkah, namun Zea tetap berusaha menyembunyikan apa yang dia rasakan sekarang.
"Iya," jawab Zea sambil mengangguk, kemudian memegang piala yang diberikan Zio. MC memotret tim band SMA 25. Sebagai kenang-kenangan menjuarai perlombaan. Mereka berlima tersenyum lebar saat dipotret.
"Teman-teman, malam ini gue akan traktir kalian. Kita dinner di restoran hotel bokap gue. Di ruang VVIP, jam tujuh malam, sebagai hadiah karena kalian sudah berlatih dengan keras sehingga kita bisa juara," kata Zio.
"Bos Zio emang baik. Oke-oke," jawab Denis.
"Yes, makan-makan. Traktir makanan mahal ya?" kata Arka, request.
"Kalian bebas mau makan apapun," jawab Zio.
"Makasih Zio," ucap Nina.
"Sama-sama. Zea, Lo harus ikut," titah Zio.
"Iyalah gue harus ikut, kan gue anggota tim band SMA 25. Kapan lagi bisa makan makanan mahal dengan gratis," jawab Zea.
"Bagus deh," jawab Zio, puas mendengar jawaban Zea.
Lo itu udah kalaaaaaah jauuuh banget dari Zea...
udah la move on,kek gak laku aja jadi perawan...
putus satu ya cari lagi...
plong kan rasanya....