Nadia, memergoki sang suami sedang bercinta dengan sekretarisnya sendiri, di ruangan khusus kantor pria itu.
Nadia, yang ingin memberi kabar kehamilannya kepada Dygta, justru di kejutkan dengan kenyataan yang menghancurkan hatinya berkeping-keping.
Nadia berlari tanpa memperdulikan klakson kendaraan, hingga sebuah sedan menabraknya.
Nadia terbangun di rumah sakit dan kehilangan janinnya.
Buruknya lagi, Dygta langsung menceraikannya saat itu juga.
Merasa tak ada pegangan dan kalut, Nadia mencoba bunuh diri dengan melompat dari jembatan layang.
Beruntung, seorang pria pemilik perusahaan yang juga seorang ketua mafia menyelamatkannya.
"Hargai hidupmu. Hiduplah untuk membalas mereka yang telah menyakitimu!" ucap Leonardo De Xarberg.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chibichibi@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab#29. KIYD.
"Kita harus kerja keras," ucap Blue yang diangguki oleh kedua anak buah Leo itu.
"Tapi tak apa. Demi perubahan status dan pembuktian akan kenormalan tuan Leo," kelakar Blue, yang langsung kena timpuk dari Black dan Red.
"Penyerangan tempo hari, menjadikan posisi calon Nona Nadia sangat berbahaya. Aku akan memantau sistem dengan ketat." ucap Blue, serius kali ini.
"Meskipun, Clara sudah di pecat , tak disangka ternyata dia memiliki sekutu, dan itu artinya kita tidak bisa menganggapnya remeh," ucap Red, pada kedua pria di hadapannya.
" Ya, kau benar," sahut Blue, sambil memikirkan sesuatu.
Begitu pun Black dan Red, mereka nyatanya harus berpikir keras demi kelancaran acara pernikahan Leo dan Nadia nanti.
" Kita harus mengawasi secara ketat dan jangan sampai lengah," ucap Blue lagi pada Black, yang kemudian diangguki oleh pria maskulin itu.
"Kau benar, jangan berikan celah sedikitpun untuk para musuh!" tekad Black dengan rahang yang mengeras.
"Aku akan terus mengawasi aksi Clara," ucap Red. Mereka bertiga saling menatap yakin dan bertekad. Bahwa, kejadian buruk seperti tempo hari bisa kapan saja terjadi lagi. Ketika dendam telah menguasai hati, maka darah dan harta akan tumpah tak bemakna.
Hanya, manusia yang masih memiliki hati nurani. Menjadi kan hidup dan kesempatan sedikit lebih bermakna dengan sesuatu yang berarti.
Black dan Red mulai bergerak sesuai tugas mereka masing-masing.
Black menghampiri wanita penghibur yang sudah tak sabar menjamahnya. Sedangkan Red masuk ke toilet untuk berganti rupa.
"Demi tugas, aku harus mengenakan benda-benda laknat ini," gerutu Red seraya melempar alat-alat tempur wanita. Tak lama kemudian ia memoles wajahnya perlahan.
Meskipun maskulin, tetapi Red menguasai benda yang ia sebut laknat ini.
"Aku akan membiarkanmu menjamahku asal kau mau ikut permainanku. Bagaimana?" tanya Black yang mulai mengeluarkan umpan untuk mengait mangsa.
"Permainan? Ah saya suka Tuanku," jawab wanita itu, dengan gaya menggigit bibir menggoda, Black pun langsung menyambarnya.
"Kita main tebak-tebakan. Kau jawab aku yang bertanya. Setuju?"
Wanita itu pun mengangguk sambil mengelus paha dari Black.
"Pelacuur sialan! Dia terus memancing gairahku agar aku keluar dari rencanaku. Sepertinya dia tidak sebodoh yang ku kira," batin Black yang menjadi waspada dan membatasi dirinya agar tak mudah terhanyut permainan wanita penghibur ini.
"Tanyalah. Aku pasti bisa menjawabnya dan kau akan kalah," ucap wanita itu yang tak berhenti memainkan jemarinya. Tetapi, Black tetap bergeming dan sesekali menyeringai.
"Jawab pertanyaanku. Apakah di klab ini ada satu ruangan khusus yang bisa membuat kita bercinta dengan sangat hebat?" tanya Black seraya menstimulasi alat reproduksi wanita itu hingga sang empunya mengerang.
"Aku tau, tetapi, hanya Tuan Robert dan para dayangnya yang boleh bermain di sana," jawab wanita itu yang tak bisa untuk tidak melakukan tubuhnya.
Nyatanya dia yang kalah ketika Black telah beraksi.
"Jadi wanita cantik yang bersamanya tadi adalah salah satu dayangnya?" telisik Black lagi.
"Ya, sepertinya begitu. Tetapi, tuan Robert baru dua kali membawanya kesini."
"Bisa kau antarkan aku ke ruangan khusus itu. Ah, aku sudah tidak tahan untuk bercinta denganmu di sana. Pasti tempat itu sangat hebat," rayu Black yang langsung kena tepat pada sasarannya.
"Ough, aku pun tak tahan, babe. Aku akan membawamu kesana. Tapi, apa kau bisa mendapatkan ijin dari tuanku Robert?"
"Itu hal yang mudah. Robert adalah partner Bisnisku," ucap Black penuh dusta.
Apapun akan ia katakan untuk memuluskan rencananya.
Meski lama kelamaan ia pun merasakan panas pada area yang berada di antara kedua kakinya ini.
"Ikut aku babe!" Wanita itu menyeret Black. Hingga mereka berdua kini berada di depan ruangan yang di jaga oleh dua bodyguard.
"Ada penjaganya," batin Black.
Pria ini pun mengeluarkan senjata rahasianya dari balik Coat yang ia kenakan. Sebuah jarum kecil dan ia tusuk pada belakang telinga wanita tersebut, dan ...
Brukk!
Wanita itu jatuh tak sadarkan diri.
Black memapahnya untuk di bawa ke depan dua penjaga tadi.
"Hei mau apa kau ke--"
Tret treett!!
Tiba-tiba, sebuah senjata yang mengandung tenaga listrik tinggi di arahkan untuk menyetrum keduanya.
"Siapa kau!" tanya Black seraya melempar wanita pingsan tadi, dan sosok yang ada di depannya juga langsung mengarahkan benda bertegangan tinggi itu kepadanya.
Trettt!
Tubuh pelacuur itu pun di setrum juga. Dapat di pastikan jika mereka akan terbangun jika di bawa ke rumah sakit nanti.
"Sialan kau, Black. Apa kau tidak mengenaliku, rekanmu sendiri?" kesal Red. Karena melihat raut wajah Black yang macam sapi ompong itu.
"Tidak mungkin! Bagaimana bisa kau semakin cantik begini," ucap Black seakan tak percaya.
"Ya haruslah. Aku bertugas untuk menjerat si buaya koreng, bukan? Pekerjaan yang paling berat," dengusnya.
"Apa, tapi aku--"
"Kenapa? Cepatlah jangan berdiri saja. Kita harus mencari tau informasi yang banyak dan merekamnya sebagai barang bukti," ucap Red lagi serius. Sangat-sangat serius.
Keduanya pun masuk dengan menggunakan sebuah kunci gesek khusus. Entah darimana Red mendapatkannya. Kemudian mereka mendapat spot khusus yang bisa di gunakan untuk menguping pembicaraan Roberto dengan Clara.
"Apa kita akan melakukannya di sini, Rob?" tanya Clara dengan suara manja. Membuat Red ingin muntah kala mendengarnya.
Tidak mungkin kan mereka menguping orang yang bercinta?
Ini gila!!
Red terus menggerutu sementara, Black menatapnya sambil menahan air liur.
"Berhenti, menatapku seperti itu atau ku buat kau buta permanen!!"
...Bersambung...
wc umum.
pas lah pasangan SM penjahat kelamin
tp kecolongan mulu...😆😆😆