cinta tidak bisa memilih mau berlabuh dimana
cinta juga tidak bisa disalahkan tapi waktu saja yang tidak tepat,,,ketika cinta itu hadir
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka nismawati89, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab19
Naura dan Ibu Lidya sudah sampai dirumah sakit.Iya pun melangkah bersamaan masuk ke area rumah sakit menuju ruangan Adara.
"Yang menemani sahabat kamu di sana siapa?"
"Saat ini saya tidak tau,tapi hari-hari sebelumnya ada Mama dan papanya,Tante dan Omnya juga yang paling tidak mau meninggalkan Adara itu ya Pak Reno,"jelas Naura
"Maksud kamu salah satu dosen dikampus kita?"Tanya Lidya pura-pura terkejut.
Naura pun merasa bersalah karena sudah terlanjur mengatakannya padahal iya sudah diberi tahu awal-awal kalau dia harus tutup mulut.Naura pun tidak menjawab pertanyaan dosennya itu iya terus berjalan menuju kamarnya Adara.
Tok....Tok....Tok...
"Iya masuk saja"
Pintu pun dibuka dan ternyata didalam sudah ada mama dan papanya Adara juga denga pak Reno.
"Masuk Naura,kamu kesini dengan siapa nak?"tanya silvi.
Naura pun menoleh kebelakang dan memberi kode ke dosennya itu untuk masuk.Iya pun mendekat ke arah mama dan papanya Adara untuk salaman.Reno dan Adara terkejut melihat orang yang bersama Naura.Terlebih Adara dia pun masih trauma dengan apa yang menimpanya beberapa waktu lalu,,tapi dia berusaha menahan itu semua agar Ibu Lydia tidak merasa kalau dia sudah menang.
"Hai Reno,maaf ya aku tidak mengabari kamu kalau aku mau jenguk sepupu kamu"ucap Lidya dengan nada lemah lembut.
Reno hanya menatapnya tajam,iya tidak mau kalau kehadiran Lidya membuat hubungannya dengan Adara tidak baik-baik saja.
Lidya dan Naura pun mendekat ke tempat tidur Adara.Naura melihat Adara dengan pandangan yang memancarkan kerinduan sedangkan Lidya diliputi dengan Amarah karena nyatanya Adara terlihat membaik dengan didampingi Reno.sepertinya Adara tidak takut dengan ancamannya.
"Aku kangen kamu,cepat sembuh ya,aku kesepian tau dikost.Ke kampus juga jalannya sendirian"jelas Naura sambil memegang tangan Adara
"Aku juga kangen sama kamu,doakan ya supaya aku cepat sembuh. terima kasih ya bu sudah merepotkan Ibu datang kesini menjenguk diriku",ucap Adara
"Sama-sama,semoga cepat sembuh ya,dan kembali beraktivitas"ucap Lidya
Lalu Reno pun memberi kode Lidya agar keluar ruangan.Lidya yang melihatnya pun langsung mengerti.
"Naura,Adara Ibu pulang dulu!"ucap Lidya
"Sayang,aku kekantin dulu ya,Naura aku titip Adara dulu ya,"ujar Reno
"Siap pak",ucap Naura
Lidya menunggu Reno di taman rumah sakit,dia termenung dan berpikir bagaimana bisa menyingkirkan Adara dari sisi Reno?,.Terdengar langkah dari arah belakang,Lidya tau itu pasti Reno.Reno yang sudah ada dihadapan Lidya langsung memberikan tatapan tajam,sungguh Reno tidak habis pikir dengan perempuan satu ini.
"Apa tujuan kamu kesini?"tanya Reno
"Kamu ini bagaimana sih Reno,masa kamu bertanya seperti itu.Apa ada yang salah jika seorang dosen menjenguk mahasiswanya?"tanya Lidya
"Tapi aku itu tau banget kalau kamu tidak suka dengan Adara atau....jangan-jangan apa yang menimpa Adara sekarang ada keterlibatan kamu?"tanya Reno
"Atas dasar apa kamu menuduhku,apa kamu punya bukti kalau aku benar-benar terlibat. Jangan karena aku tidak menyukai sepupu kamu itu sehingga kamu bebas menuduhku",ucap Adara penuh emosi.
"Baguslah kalau kamu tidak terlibat,tapi ingat!Sekali kamu terlibat dengan yang dialami Adara sekarang aku tidak akan melepaskan kamu!"ancam Reno.Iya pun meninggalkan Lidya begitu saja.
Lidya hanya bisa terdiam,dia tidak akan membiarkan Reno tau kalau dia yang membuat Adara terluka parah.Akan aku pastikan Adara tidak akan buka mulut tentang masalah ini.
Lidya lalu meninggalkan rumah sakit,Iya pun membawa mobil dengan kecepatan yang tinggi.Sungguh iya tidak sabar sampai dirumah,iya butuh mamanya saat ini karena kapan saja emosinya bisa meledak kapan saja.Saat ini dia butuh pelampiasan.
Aarrrrrgggghhhhhh........
Teriak Lidya sambil memukul stir mobilnya.Awas kamu Adara akan aku buat kamu menderita.
"perempuan sialan...."
"Pembawa sial...."
Hahahaha.......
"Kamu tidak akan menang dari aku sialan.......!"
******
Reno pun tiba dikamar perawatannya Adara,iya pun lalu melangkah kedekat Adara yang ternyata lagi tidur ditemani sahabatnya itu.Reno lalu melangkah ke tante dan Omnya.
"Tante sebaiknya tante pulang dulu kerumah mama untuk istirahat,urusan Adara biarkan aku dan Naura yang jaga disini,"tawar Reno
"Tapi tante tidak bisa tenang kalau meninggalkan adara seperti ini",ujar Silvi
"Kita terima saja saran dari Reno mah,,betul itu yang dia bilang kita ini butuh istirahat,"Sebastian meyakinkan istrinya.Dia tau kalau istrinya itu masih trauma dengan kejadian yang menimpa anaknya.
Lalu Reno pun menelpon sopirnya.
Tut.....Tut.....Tut.....
Reno" (halo)"
Sopir "(iya tuan ada apa?)"
Reno "(kamu kerumah sakit jemput Om dan Tanteku)"
Sopir"(baik tuan,saya akan segera kesana)"
Reno pun mematikan panggilannya,iya pun menyuruh tante dan Omnya menunggu di depan rumah sakit.Dia sungguh khasian melihat orang tua dari kekasihnya itu.setelah dia memastikan kalau Om dan Tantenya menaiki mobil yang datang menjemputnya.Iya pun kembali ke kamar dan langsung memperbaiki selimut Adara dan mencium keningnya.
"Istirahatlah sayang semoga kamu cepat sembuh ya",gumam Reno.
Dia lalu menuju ke sofa yang ada diruangan itu,dia pun langsung duduk dan memeriksa berkas-berkas yang dikirimkan asistennya.walaupun tidak ada yang tau kalau dia itu adalah CEO R.N grup.Dia bekerja sebagai dosen juga seorang CEO.Tapi tidak ada yang pernah melihat CEO R.N grub karena setiap ada pertemuan,asistennya saja yang dia libatkan.Dia memeriksa berkas-berkas kerjasama yang diajukan beberapa perusahaan.Diantara berkas-berkas itu ternyata ada salah satu perusahaan pamannya Lidya yang mengajukan kerjasama.
Tut......tut....tut.....
Reno"(halo,apa kamu sudah memeriksa semua berkas-berkas sebelum kamu mengantarnya disini?)"
Asisten"(sudah tuan,apa ada masalah?)"
Reno"(ada salah satu berkas dari perusahaan M.J grup yang mengajukan kerjasama,apa kamu tau dia ini siapa?)"
Asisten "(Sudah tuan,itu perusahaan pamannya nona Lidya)"
Reno "(Aku ingin kamu menyelidiki perusahaan ini sedetail mungkin aku tunggu paling lambat tiga hari dari sekarang)"
Asisten "(baik tuan,akan aku cari informasi sedetail mungkin)"
Reno "(ingat jangan sampau ketahuan)"
Reno pun mematikan panggilannya,iya tidak ingin kalau harus berurusan dengan keluarga Lidya.Sehingga dia menyuruh asistennya untuk menyelidiki perusahaan itu.Cukup sekali iya kecolongan seperti ini,jadi dia harus hati-hati dari sekarang.setelah semua berkas selesai dia pelajari iya pun langsung memilih perusahaan yang bisa di ajak kerjasama dan mempunyai keuntungan yang banyak untuk perusahaannya.
******
Terus kenapa kamu gk mau mengakui Adara kekasihmu dihadapan Anita
Sudah Adara jauhi Reno biar dia tahu rasa
yg tegas Reno sama Anita
Tinggalin aja Reno, biar dia tahu rasa Adara. Orang koq plin plan omongannya
Maksudnya iya itu sama dengan dia ?
Jadi bingung baca nya