Arsya adalah seorang gadis yang memiliki cita-cita menjadi seorang dokter yang hebat. Sejak dibangku SMP dia tertarik mempelajari ilmu kedokteran. Semangatnya yang tinggi dalam belajar menjadikan dirinya diterima di salah satu kampus kedokteran yang cukup terkenal di kota X. Namun justru jurusan kedokteran ini menyebabkan suatu trauma yang mendalam baginya sehingga dia harus mengubur mimpinya karena suatu kesalahan yang membuat dia dipertemukan dengan Dion laki-laki playboy yang cukup terkenal di kampus. Bagaimanakah kisah perjuangan Arsya mengubur mimpinya dan menjadi sukses di bidang yang berbeda? Bagaimana juga perjuangan Dion untuk mendapatkan Cinta Arsya? yuk simak novel kedua ku. dan jangan lupa untuk like dan subscribe.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratri Larasati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Setelah mendapatkan ijin dari sang kakak Arsya bergegas mengirimkan pesan kepada Dion bahwa dia di bolehkan untuk pergi dengan nya.
Dion yang menerima pesan yang sudah dinantikan sejak tadi menjadi sangat bahagia. Bahkan dia loncat-loncat seperti anak kecil yang mendapatkan hadiah dari ibunya. Dia lupa kalau dirinya bukan lagi anak kecil melainkan pria dewasa yang sedang dimabuk asmara. Bahkan wibawa nya sebagai seorang dokter hilang jika melihat kelakuannya sekarang. Namun hal itu tidak mungkin dia tunjukkan kepada orang lain kecuali keluarga dekatnya saja.
" ok aku bersiap otw kesana. Tunggu aku ya" balas Dion
" iya mas hati-hati di jalan jangan ngebut" balas Arsya
Arsya segera bersiap memoles wajahnya dengan make up tipis agar tidak terlihat pucat. Sedangkan sang kakak sedang di ruang TV. Tidak lama kemudian terdengar suara mobil masuk ke pekarangan rumah mereka. Arsya sengaja tidak keluar dulu dari kamar. Memberikan waktu kepada kakaknya untuk berbincang sebentar dengan Dion.
" Assalamualaikum. " ucap Dion
" walaikumsalam masuk aja bro" ucap Firman
" Ada apakah gerangan dr. Dion pagi -pagi sudah rapi disini?" sindir Firman
" gaya lho ini udah nggak pagi tau. tu lihat kalau lho nggak bisa baca jam ini udah jam 10. " ucap Dion
" ini anak lama kelamaan nglamak juga. Sorry gue belum memberikan ijin lho deketin adek gue. Ingat perjanjian nya lho hanya ingin ketemu adek gue nggak ada acara lebih kayak gini. " ucap Firman sekaligus menggoda Dion
deg...pucat langsung wajah Dion.
" sorry bro. Please jangan gitu donk. Bantuin Napa biar segera kuhalalkan adek lho. " ucap Dion memelas
" itu tergantung bagaimana usaha lho lah bukan di gue keputusan nya. " ucap Firman
" lha secara kan lho wali nya. Masak gue minta ke orang lain. " ucap Dion
" iya...iya ...asal lho nggak nyakitin Ade gue lagi. " ucap Firman
" ngomong dimana Arsya?" tanya Dion
" tidur kali di kamar. " ucap Firman enteng
" boleh nich gue langsung masuk kamar aja?" goda Dion
" no....lho tunggu disini. " ancam Firman
" iya... iya gue juga nggak mau babak belur lagi muka ganteng ku. lagian situ ditanyain baik-baik juga." ucap Dion
Firman berdiri dan menuju ke kamar adeknya.
" de....itu Dion udah datang" ucap Firman
" iya kak bentar. " ucap Arsya
Tidak lama kemudian mereka berdua keluar menuju ke ruang tamu dimana disana sudah ada Dion menunggu
" emang kalian mau kemana?" tanya Firman
" jalan-jalan lah. " ucap Dion
" awas lho aneh-aneh ke adek gue. " ucap Firman
" apaan sih kak. " ucap Arsya
" cie ngebelain. Iya...iya udah sana berangkat hati-hati di jalan. Awas jangan ngebut. " ucap Firman
" De lho kuras aja tu dompet Dion. Nggak bakal habis -habis uangnya. " goda Firman
" gue bukan cewek matre kali kak. " ucap Arsya
" udah sana berangkat keburu siang. " ucap Firman
" ya udah gue berangkat dulu bro. " ucap Dion
" awas nggak boleh mojok berduaan. " ucap Firman mengingatkan
" iya kakak ku sayang. Aku berangkat dulu kak. " ucap Arsya
" siap bos ku. Bawel banget mau keluar aja. " ucap Dion seraya pergi keluar
" lho itu ya. semoga kalian bahagia selalu" ucap Firman lirih
Mereka berjalan menuju ke mobil Dion. Jujur di dalam hati Arsya deg... deg an. Sudah lama mereka tidak pergi berduaan seperti ini.
" masuklah " ucap Dion seraya membukakan pintu mobil
" terimakasih kak" balas Arsya
Mereka berdua sama -sama diam tidak ada yang memulai pembicaraan. entah sejak kapan nyali nya untuk mendekati cewek hilang begitu saja menjadi rasa grogi seperti yang di rasakan sekarang. Sedangkan Arsya dia sungkan untuk memulai percakapan. Karena merasa tidak nyaman diam-diam an dia memutuskan untuk memulai percakapan
" kakak kok bisa kenal dengan kak. Firman bagaimana?"
" kami cukup dekat sejak dia masuk kerja di rumah sakit. Kebetulan kami satu devisi. Dia dokter yang berkompeten yang di miliki oleh rumah sakit. " ucap Dion
" kamu sendiri selama ini berada dimana?" tanya Dion
" aku awalnya ambil di Surabaya terus lanjut S 2 di Finlandia barulah ketrima dosen di Yogyakarta. " ucap Arsya
" kamu tidak melanjutkan studi doktermu?" tanya Dion
cukup lama Arsya diam. Tiba-tiba Dion menepikan mobilnya lalu manghadap ke arah Arsya
" maaf pasti karena aku ya. aku emang Brengsek de. Benar seperti yang kamu bilang dulu. " ucap Dion
" nggak kok kak. Aku off selama 1 tahun fokus ke pesantren setelah itu baru lah aku melanjutkan studiku. Aku sengaja ambil dosen karena saat itu yang buka pendaftaran fkip. kedokteran udah terlewat. " ucap Arsya sedikit berbohong
" Sya aku minta maaf padamu. Aku tidak menyebarkan video itu. Demi Allah setelah kamu pergi waktu itu aku nyari siapa yang udah nyebarin video itu. Ternyata Amel yang melakukan semua itu. Dia cemburu padamu. Aku tidak pernah memberikan kejelasan status padanya karena memang aku tidak memiliki perasaan apapun padamu. Maka nya dia melakukan aksinya. " ucap Dion menjelaskan
" astaghfirullah kak Amel. Sudah sering dia memperingatkan ku waktu itu. Tapi aku tidak menyangka kalau dia bakal berbuat senekat itu. " ucap Arsya
" Arsya dari awal kita bertemu aku sudah memiliki ketertarikan padamu namun aku gengsi hingga ku lihat Rangga dia dekat dengan mu dan kalian cukup akrab. Aku cemburu hingga mengikuti taruhan teman-teman ku waktu itu. Bahkan tanpa aku ketahui Amel mendengar percakapan itu serta merekamnya. Hal itu semakin memperlancar rencana Amel untuk membuat perhitungan padamu. Berkali-kali Rangga sudah mengingatkan ku untuk hati-hati dengan perasaan ku nanti aku benar-benar jatuh hati padamu. Namun tak ku indahkan. Aku menyadari itu semua setelah dirimu pergi. " jelasnya hingga ku lihat dirinya menangis
" jadi kalian sudah merencanakan semuanya. hiks..hiks...." tangis Arsya lirih
" Maaf sya aku benar-benar minta maaf." ucap Dion
" huh... astaghfirullah sudah kak semua sudah berlalu. Insyaallah aku sudah memaafkan kakak. Kalau belum mana mungkin aku disini sekarang " ucap Arsya setelah lebih baik.
" semua memiliki masa lalu kak. Dengan adanya masalah itu kita menjadi lebih bijak dalam bersikap. " Tambah Arsyaa
" makasih sya. aku udah berjanji akan memperbaiki semuanya. Apakah kamu bersedia menerima ku?" tanya Dion
" untuk itu aku belum bisa menjawab sekarang kak. Maaf " ucap Arsya
" ok nggak papa mungkin kamu belum percaya kalau aku serius mengingat aku yang kamu kenal dulu jauh berbeda dengan sekarang. Kita jalani dulu aja. Asalkan kamu memberikan aku kesempatan pasti akan aku buktikan de. " ucap Dion mantap
Arsya tidak memberikan jawaban dia hanya mengangguk kepala nya. Namun hal itu sudah bisa membuat hati Dion berbunga-bunga.