KEKASIH HATI

Gavin bercerita mengenai kenapa dia akan mencoba meninjau ulang kembali hubungannya dengan Freya

"sebenarnya dari dulu aku sudah berpikir sama seperti kau Daffa, tapi karena kesibukan ku dan aku jadi mengabaikan apa yang aku pikirkan saat itu"

"sebenarnya cukup aneh juga aku melihat betapa sabarnya Freya menghadapi sikap acuh dan waktu ku yang kurang untuknya"

"aku berpikir saat itu Freya wanita yang baik yang mengerti semua kesibukan ku dan sikap acuh ku kepadanya, karena sikapnya yang berusaha bersikap baik membuat ku mau menjalani hubungan ini" ungkap Gavin

"hari pertama kerja apa kau akan melihat ruangan kerja di perusahaan ini, sambil berkenalan dengan karyawan" usul Daffa

"aku tau apa yang kau rencanakan Daffa, sebelumnya aku ucapkan terima kasih" balas Gavin sambil tergelak dia tau Daffa mau ajak dia untuk memastikan lagi Rayya diruangan finance

"oke kita berangkat sekarang, aku sudah tidak sabar" ucap Daffa

"kenapa kau yang menjadi tidak sabar Daffa, kau menggoda ku atau menyindirku" sahut Gavin

"dua duanya Gavin" balas Daffa sambil tertawa, lalu mereka berjalan keluar ruangan sebelumnya Daffa memanggil manager hrd ny untuk ikut bersama dengan mereka

"tuan Gavin mau keruangan mana dulu tuan" tanya manager hrd nya pak Soni

"aku mau dari lantai 1 dulu sepertinya, bagaimana Daffa apa kau ada usul lain" tanya Gavin

"saya ikut tuan Gavin saja" sahut Daffa

"mari tuan Gavin, tuan Daffa kita ke bawah dulu" ajak manager soni

Mereka bertiga berjalan memasuk ruangan yang ada di perusahaan itu, dan sekarang mereka sedang berada di ruangan Finance dimana Rayya saat ini bekerja dengan staff keuangan yang lainnya

"silahkan tuan Gavin, tuan Daffa sekarang kiita di divisi finance" jelas manager soni lalu nereka masuk kedalam ruangan itu,

Melihat kedatangan ceo baru mereka membuat manager keuangan pak Yusuf tergopoh gopoh menghampiri tuan Gavin dan asistennya tuan Daffa

"selamat siang tuan" sapa pak yusuf pada kedua petinggi perusahaan Denandra itu, yang dibalas dengan anggukan dari kedua petinggi itu

"selamat siang semua nya, saya hari ini ingin melihat keadaan divisi keuangan, maaf kalau mengganggu pekerjaan kalian" ucap Gavin membuat Daffa menatap kearah sahabatnya itu

"salah makan apa nih orang, tiba tiba berubah baik begitu, dari tadi hanya diam dan mengangguk saja, sekarang malah banyak bicara" gumam Daffa dalam hatinya

"pak soni, bisa disuruh mereka memperkenal kan dirinya dengan menyebutkan nama kepanjangan nya?" perintah Gavin

"siap tuan Gavin" sahut pak soni

"silahkan kalian memperkenalkan diri kalian dengan memakai nama panjang kalian serta nama panggilan kalian sehari hari" terang pak Soni kepada karyawan yang bekerja di divisi keuangan

"oh ya sekalian dulu sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas kalian juga sebutkan, mana tau kita satu sekolah dulunya" ucap Gavin

"ini anak sedang mencari identitas Rayya secepat nya, dia tidak mau menunggu, dasar Gavim kalau sudah ada mau nya, ada saja akalnya, tapi ide yang bagus" gumam Daffa

Gavin menoleh kepada Daffa yang seperti orang melamun, Gavin menarik bibir nya keatas, dia tau saat ini sedang merutuk dia, karena apa yang dia lakukan saat ini

Daffa menoleh kearah Gavin yang terlihat sedang menatapnya dengan wajah isengnya, membuat Daffa kesal

Satu persatu diantara mereka memperkenalkan diri, sekarang tiba giliran Rayya untuk memperkenalkan dirinya, Rayya orang terakhir memperkenalkan diri di divisi finance itu

"selamat siang tuan Gavin, nama saya Rayya Savitri dulu saya sekolah di sekolah menengah pertama 11, dan sekolah menengah atas 3 dan kuliah di universitas X, panggilan saya sehari hari, Rayya tuan" jelas Rayya

Gavin langsung menarik nafas panjang dan terlihat senyum puas dari bibir nya, dia menatap Rayya sekilas lalu menoleh kearah Daffa, lalu Gavin menganggukkan kepalanya

"oke terima kasih semua, cukup sekian perkenalan kita, saya harap kedepan nya kita bisa bekerjasama dengan baik" ucap Daffa

Setelah itu mereka bertiga pamit undur diri dari divisi keuangan, sebelum keluar ruangan Gavin masih sempat menatap Rayya, dan Rayya yang ditatap oleh ceo nya itu memberikan senyuman sambil menunduk kan kepalanya sedikit.

Gavin membalas senyuman Rayya dengan anggukan kepalanya disertai senyuman tipis dibibir Gavin, semuanya tidak luput dari perhatian Daffa

"pak soni, saya rasa cukup untuk hari ini, karena ada pekerjaan lain yang harus saya kerjakan, lain kali saya akan mengajak pak soni lagi untuk melihat ruangan yang lain di perusahaan ini" jelas Gavin setelah mereka sampai diluar ruangan Finance

"iya tuan Gavin dengan senang hati saya akan mengantarkan tuan Gavin keruangan lain yang ada di perusahaan ini" balas pak Soni

"oke pak Soni, kami akan segera kembali ke ruangan tuan Gavin, terima kasih atas bantuan nya pak Soni" ucap Daffa

"sama sama pak, itu memang sudah tugas saya tuan Daffa" balas pak Soni dan setelah itu mereka berpisah dan pergi keruangan masing masing

Terlihat wajah senang Gavin di sepanjang jalan menuju keruangan nya, Daffa sudah tau apa yang membuat sahabat nya itu terlihat bahagia

Sesampai diruangannya Gavin masih senyum senyum sendiri

"jangan lupa minum obat, kau sudah mulai senyum senyum sendiri membuat aku takut" sindir Daffa yang langsung mendapat tatapan tajam dari Gavin

"untuk kali ini aku tidak akan marah mendengar sindiran yang kau ucapkan tadi, karena aku saat ini sedang bahagia, karena gadis kecilku ada di depan mataku" ungkap Gavin

"seperti nya dia lupa dengan kita Gavin, kelihatan dari tadi dia bersikap biasa biasa saja, tidak ingat sama sekali kepada kita, terutama kepada kamu" ungkap Daffa

"iya sepertinya Rayya lupa dengan ku, tapi tidak apa apa, pelan pelan aku akan membuatnya mengingat masa sekolah menengah pertama dulu" sahut Gavin

"apa kau akan mendekatinya lagi Gavin?" tanya Daffa

"pasti, Rayya wanita yang aku suka dan aku cintai selama ini Daffa, aku sudah lama ingin mencari nya, tapi semenjak kita kuliah di luar negeri, aku kehilangan jejaknya" jelas Gavin

"aku ingatkan padamu Gavin, cepat selesaikan masalah mu dengan Freya" ucap Daffa kembali mengingatkan Gavin akan masalah yang dia hadapi sekarang

"iya aku akan segera mengurus nya Daffa, aku tidak mau kehilangan Rayya lagi untuk kedua kalinya" terang Gavin

"ya kau urus lah Freya aku akan menjaga dan menyelidiki Rayya, mana tau saat ini Rayya sudah menikah dengan pria lain" ucap Daffa

Spontan Gavin berdiri dari duduknya dia terkejut mendwngar apa yang Daffa katakan barusan, dia menatap tajam kearah Daffa

"aku tidak mau Daffa, Rayya harus jadi milik ku!" tegas Gavin