NovelToon NovelToon
Membalas Hinaan Dengan Kesuksesan

Membalas Hinaan Dengan Kesuksesan

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / CEO / Wanita Karir / Keluarga / Slice of Life / Menjadi Pengusaha / Careerlit
Popularitas:558.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: Mbak Ainun

Widia Ningsih, gadis berusia 21 tahun itu kerap kali mendapatkan hinaan. Lontaran caci maki dari uanya sendiri yang bernama Henti, juga sepupunya Dela . Ia geram setiap kali mendapatkan perlakuan kasar dari mereka berdua . Apalagi jika sudah menyakiti hati orang tuanya. Widi pun bertekad kuat ingin bekerja keras untuk membahagiakan orang tuanya serta membeli mulut-mulut orang yang telah mencercanya selama ini. Widi, Ia tumbuh menjadi wanita karir yang sukses di usianya yang terbilang cukup muda. Sehingga orang-orang yang sebelumnya menatapnya hanya sebelah mata pun akan merasa malu karena perlakuan kasar mereka selama ini.

Penasaran dengan cerita nya yuk langsung aja kita baca....

Yuk ramaikan ....

Update setiap hari...

Selamat membaca....

Semoga suka dengan cerita nya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mbak Ainun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Keesokan harinya, awak media sudah berkumpul di perusahaan Widi dan Denis. Seketika Widi bingung melihat kerumunan awak media yang cukup ramai, Ini pertama kalinya bagi Widi didatangi awak media.

"Kenapa ramai sekali, Dina?" tanya Widi seraya tangannya menutupi wajah.

"Itu awak media Bu Widi."

"Ngapain mereka ke sini?"

"Sepertinya mereka penasaran sama yang viral saat itu, Bu" balas Dina dengan ragu-ragu.

Widi bingung, seolah-olah buntu jalan untuk dia keluar dari masalah ini. Di tengah kebingungan tiba-tiba HP Widi berdering panggilan masuk dari Pak Cakra.

"Halo Assalamualaikum Pak Cakra, ada apa?" tanya Widi dengan sopan.

"Widi tolong ke kantor saya sekarang," sahut Pak Cakra dari sebrang sana.

"Maaf Pak Cakra, ada apa ya?" Widi pun bingung.

"Sudah, kamu datang saja ke sini, " balas Pak Cakra, karena penasaran ia menuruti saja perintah Pak Cakra.

"Pak, ayo kita ke perusahaan Pak Cakra," titah Widi pada sopirnya.

"Nggak biasanya Pak Cakra nyuruh aku ke perusahaannya, daripada mati penasaran mending aku datang saja deh."

Setibanya di kantor, Widi juga di kejutkan dengan hal yang sama di kantornya. Ia bingung bagaimana cara masuk ke dalam, sedangkan depan gerbang terlalu ramai dengan awak media.

"Maaf Bu Widi. Bagaimana caranya kita masuk ke dalam?" tanya sopir yang tengah bingung dengan kerumunan orang.

"Sebentar Pak, saya telepon Pak Cakra dulu," balas Widi bergegas menekan tombol yang langsung menuju nomor Pak Cakra.

Tut

"Halo Widi. Kamu sudah di mana?" tanya Pak Cakra dengan nada khawatir.

"Saya sudah di depan Pak, tapi ramai sekali. Bagaimana cara saya masuk ke dalam?" tanya Widi seraya melihat ke luar yang sangat heboh.

"Kamu lewat belakang saja, saya sudah menyuruh seseorang menunjukkan jalan."

"Oh baik Pak."

Tak berselang lama, datanglah seseorang menggedor kaca mobil Widi. Yang diutus Pak Cakra untuk menuntun jalan lewat belakang atau jalan rahasia.

"Bu Widi ya?" tanyanya dengan lirih, takut jika awak media mendengar.

"Iya, Bapak orang yang di bilang Pak Cakra kan?" tanya Widi seraya menunjuk dengan sopan.

"Iya Bu, mari saya tunjukkan." ucapnya dengan melaju sedikit kencang, agar tidak terlihat oleh wartawan.

"Ayo Pak, kita ikutin Bapak tadi," titah Widi sedikit gelisah.

Mobil Widi melaju meninggalkan kerumunan wartawan, tak berselang lama tibalah mobil Widi di halaman belakang yang cukup luas. Bapak yang menuntun jalan Widi tadi, membukakan pintu mobil Widi pun bergegas turun.

"Mari Bu, ikuti saya."

"Baik pak," Widi mengekor di belakang Bapak itu seraya melihat ke arah gerbang yang sudah di tunggu ratusan orang, tak lama mereka tiba di ruangan Pak Cakra.

"Silahkan Bu, sudah di tunggu Pak Cakra," ucapnya dengan ramah.

"Terima kasih Pak," balas Widi dengan tersenyum ramah.

Widi langsung masuk ke dalam ruangan Pak Cakra. Ternyata di dalam ruangan sudah ditunggu banyak orang termasuk Denis dan bersangkutan di dalam foto viral dengan dirinya.

"Siang Pak Cakra, Pak Denis." Sapa Widi dengan ramah, ia mengangguk pada orang yang tidak di kenali.

"Silahkan duduk Widi." titah Pak Cakra menunjuk ke arah sofa empuk yang sudah tersedia di ruangannya, Widi menuruti perintah Pak Cakra.

"Berhubung sudah ada Widi di sini, mari kita bahas soal yang viral. Widi Bagaimana bisa terjadi hal seperti ini?" tanya Pak Cakra butuh penjelasan agar bisa menyelesaikan dengan mudah.

"Beneran Pak, Saya dan Pak Denis tidak ada hubungan apa-apa, apalagi itu pertemuan kami kedua kalinya setelah insiden tumpahan teh," ujar Widi dengan tegas seraya melirik ke arah Denis yang sedang senyum-senyum sendiri.

"Iya, saya mengerti. Denis juga cerita, sekarang harus bagaimana?" tanya Pak Cakra yang ikut pusing perkara anaknya.

"Apa kalian mencurigai seseorang?" sambung Pak Cakra. Widi dan Denis saling melempar pandangan.

"Bagaimana Widi? " tanya Pak Cakra.

"Hmm." Widi mencoba mencari seseorang yang benci dengan dirinya.

"Bagaimana dengan kamu Denis? Apa ada orang yang benci sama kamu?" tanya Pak Cakra dengan tatapan penuh pertanyaan.

"Hm, kalo yang benci mah banyak Pa. Aku nggak tahu siapa? Belakangan ini aku nggak memikirkan hal itu,"

"Atau ada orang yang suka dengan kamu, tidak sengaja kamu membuat ia sakit hati?" tanya lagi Pak Cakra. Merasa belum puas dengan jawaban anaknya.

"Aku anggap itu hal biasa, Pa. Apa itu membuat cewek-cewek yang menyukai aku sakit hati?" Denis pun heran, ia merasa tidak melakukan kejahatan para wanita yang menyukainya.

"Cih, belagu amat jadi cowok, sok kegantengan!"batin Widi merasa aneh dengan ucapan Denis.

"Terkadang kita merasa ucapan kita biasa saja, tetapi, tanpa disadari ucapan itu mampu membuat orang sakit hati." jelas Pak Cakra.

Denis dan Widi menganggukkan kepalanya paham apa yang dikatakan oleh Pak Cakra.

"Kok aku jadi curiga sama Dela? Tapi gak mungkin deh, soalnya ua Henti udah sesenggukan meminta maaf sama aku. "batin Widi.

.

.

.

Di rumah pun Widi sama tampak gelisah, ia terus mondar-mandir di dalam kamar.

Sementara itu, Ibu dan Bapaknya Widi merasa heran karena anaknya tak kunjung keluar dari kamar sejak pulang kerja tadi.

"Widi mana Bu, kok nggak keluar-keluar ya?" tanya Wendi pada istrinya seraya menatap pintu kamar Widi.

"Mungkin cape, kan Bapak tahu Widi baru pulang kerja."

"Tapi, Bapak penasaran dengan kejadian siang tadi."

"Sabar aja, nanti juga dia keluar sendiri Kok."

Tak berselang lama, Widi pun akhirnya keluar dari kamar. Ibu dan Bapaknya pun menatap penuh tanya padanya, ia keluar dengan wajah yang tampak banyak pikiran.

"Malam Bu, Pak." Sapa Widi dengan senyum kecut langsung duduk di kursi sebelah Ibunya.

"Kamu kenapa Nak, demam ya?" tanya Nia menempelkan punggung tangan di dahi Widi.

"Widi nggak apa-apa kok Bu," balasnya yang terdengar lemas.

"Kalau nggak ada apa-apa, kenapa muka kamu pucat? Coba ceritakan aja sama Bapak apa yang terjadi di luar sana," sahut Wendi yang tidak dapat memandangi wajah putrinya.

Huft!

Widi hanya bisa melengos, ia tahu kondisi buruk orang tuanya ketika menceritakan kejadiannya di kantor. Capek-capek dia merahasiakan masalah di kantor, tidak sengaja siaran televisi menayangkan wartawan yang ramai di depan kantor.

Seketika Nia dan Wendi menoleh ke sumber suara televisi yang membuat mereka tertarik untuk mendengarnya, begitu terlalu fokus mengamati siaran televisi. Seketika Nia dan Wendi terkejut melihat perusahaan Widi ikut terseret di berita.

"Loh, itu bukannya perusahaan kamu Widi?" tanya Wendi yang masih fokus pada siaran televisi.

Deg!

^^^"Sialan padahal aku merahasiakan ini dari orang tua, eh malah dia yang beritahu!" batin Widi.^^^

"Widi, kamu baik-baik saja kan?" tanya Nia memegang lembut bahu anaknya.

"Eh, iya Bu maaf." Widi pun tergugu di hadapan orang tuanya, ia senyum-senyum malu dengan tingkahnya.

"Kamu kenapa sih Nak, dari tadi seperti anak ayam yang kehilangan induknya," celetuk Nia dengan wajah bingungnya, ia tahu Widi sedang tidak baik-baik saja.

"Coba cerita ada apa?" sambung Wendi.

1
Sutarno Tarno
ini cerita apa sihhhh
M Holis
keluarga bodoh😠😠😠😠😠😠
Yuyun Wahyu Fibriati
keren
dhedoy wahyudi
Luar biasa
susanti Tri
dari awal baca gak ngrti thor..critany membingungkn...
Nor Azlin
berapa banyak si mantan nya si Danis ini yah ...bukan nya yang hari itu juga mantanya si Danis yang hamil anak rakan kerja mereka berdua yah ...ini datang lagi yang namanya si siren ini deh selepas ini sispa lagi nama nya santi ,Rani ,Julia banyak banget deh😁😁😁 yang penting thor jangan terjadi apa2 sama widi juga calon anak nya deh ...berhubung dia udah seperti ini jangan tinggal diam yah tuntaskan ssmpai akar umbi nya sekali kalau perlu berikan racun yang sama buat nya biar si siren tau rasa ...kalau perlu hantar aja ke laut lepas deh bukan nya kaum nya ada di laut juga tu😂😂😁😁 nama siren adik beradik dengan sirena kan ...lanjutkan thor
Yanti Susilawati
pemeran cewenya lemah...jdi males baca
Yanti Susilawati
si Widi bloon mau"nya nyium kaki ga punya harga diri banget
Cut Dini
Thor typo,Bu Nia ciuman dr pingsan
Annisa Rahman: iya kk harusnya siuman
total 1 replies
syska
Luar biasa
Duda Fenta Duda
tensi gua baca nya thor
Nor Azlin
si Nia ini terlalu bagik banget deh orang udah terang2angan mempunyai niat enggak baik masih aja di ledanin aja ...jadi orang iru biar jangan mengandalkan kesabaran aja deh sekali2 itu dibalas aha omongan yang tidak bermutu itu deh ...sampai bila kalian harus bersabar kayak gitu hinan deni hinaan yang kalian dapat mujur kalian berdua suami isteri tidak tinggal di warung bubur sumsum itu deh kalau tidak bukan hanya warung yang terbakar berangkali kalian berdua mati di bakar api deh ...jadi manusia itu berpikiran lebih kedepan lagi janfan asik kena tindas aja kayak kalian ini mengemis pada mereka aja deh ....cukup sudah dari si widi iru masih kecil sampai widi udah menikah & kaya raya pun masih aja kalian kena tindas jangan demi menjaga nama baik & tali persudaraan membuat kalian madih menunduk kepala ...buat apa menhaga tali persaudaraan lagi denfan mereka ini enggak ada guna nya lho datang minta maaf katanya namun masih aja mulut pedas bagai cabe rawit aja ...semoga selepas ini tidak ada lagi penindasan yang keluarga mu dspat yah Nia wendi nya ..lanjutkan thor
Nor Azlin
sekaya apa di kamu & keluarga mu itu yah paling2 cuman cukup pakai cukup makan aja deh segitu nya masih belagu deh dasar orang kurang waras deh kalian ini yah ...bisa2 nya menghina orang miskin yah apa kalian udah benar ni kaya nya kayak apa yah ck ck ck ck dasar orang enggak waras ni ...semoga kalian nikmat aja keombongan kalian sementara keluarha widi sukses berniaga kalian masih ditempat yang sama menghina orang tampa melihat seperti apa kehidupan yang mereka jalani yah dasar orang iri ...lanjutkan thor
Nor Azlin
Kecewa
Nor Azlin
sangat bagus ceritanya aku suka penuh dengan pengajaran hidup yang ada di dunia nyata...author sangat pintar & bijak sana kerana udah menggabungkan kisah masyarakat yang ada di dunia nyata pada kenyatan nya memang ada pembully & juga wanita malam begitu juga tetangga yang julid ...semoga sukses selalu thor
Nor Azlin
Buruk
Nor Azlin
pebasaran juga ni bukan nya si Dela dipecat yah apa aku yang keliru disini yah heemmm...lanjutkan thor
Nor Azlin
betul tu nasih aja mengingatkan akan tali persaudaraan ibu nya itu deh ...terlalu lembut menghadspi manusia seperti mereka yang rugi kamu sama keluarga mu ...ingat nama baik keluarga mu itu udah di fitnah merata2 di sosmad deh yang buruk nama kedua orang tua mu juga kamu sendiri ...memaafkan orang biarlah setimpal dengan kelakuan nya tapi ini udah menyangkuti maruah diri mu sama orang tua mu lho ...semoga kedepan nya bisa lebih tegas baik Nia windi atau widi sendiri biar orang lain tidak mengambil kesempatan terhadap kalian lagi ...lanjutkan thor
Nor Azlin
jangan kasih ampun ni orang udah lama mereka ini brrmain kotor deh ...saudara tidak saudara kerana kelakuan ini terlalu merugikan kamu sama keluarga mu & nama baik kalian semua yang menjadi buruk ...penjarakan aja biar kapok ni kerana udah mencemari nama baik keluarga mu lho...banyak sekali kamu & keluarga mu memaafkan kesalahan yang mereka perbuatkan pada keluarga mu kali ini jangan ada impati atau simpati & jangan berbelas kad8han kerana dia bude mu sekaligus kakak ibu mu kerana tidak ada keluarga yang memfitnah keluarga nya sendiri kalau mereka baik hati anggap aja mereka orang luar deh ...lalau ibu mu berbaik hati terhadsp nya jadi kamu jangan sesekali mengasihani nya kerana makin dibiarkan makin menjadi2 deh ...lanjutkan thor
Nor Azlin
tetangga kayak mereka seram banget kalau ada dekat2 rumah aku yah pada kepo semuanya bukan hanya itu tapi mereka juga ada ketua grupi nya sendiri deh ....dengan cepat aja berita yang dibawakan tersebar kemana2 yah...kenapa juga tidak ada yang benaran yah di persekitar tempat mereka tingggal yah...membahaskan tentang agama enggak papa lagi ini membincangkan tentang kehidupan orang lain lagi ...apa kehidupan mereka udah berkecukupan atau banyak uwang gitu yah fenhan seenak jidat mereka bergosip tentang orang lain tetangga kayak gini ni harus di jauhi agar kehidupan kita lebih aman tenteram yah ck ck ck bukan nya mendalamkan ilmu agama malah bergosip yang enggak benar tentang kehidupan orang lain ...lanjutkan thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!