Diculik dan hendak dijual organ tubuhnya membuat Eva salah jalan dengan meminta pertolongan kepada pria asing yang rupanya seorang Mafia Berdarah Dingin??
Tinggal bersama kumpulan orang-orang bringas yang hobi berbisnis ilegal di Mansion D'Alle. Mansion milik seorang mafia berdarah dingin bernama Damiano Shaw D'Allesandro— pria dengan ambisi yang ingin menguasai 3 wilayah terbesar milik mafia terkenal dan memperluas kekuasaannya.
Pertemuannya dengan Eva malah membuatnya menemukan arti kehidupan yang sesungguhnya. Lalu bagaimana nasib Eva? Hidup bersama lima keluarga mafia yang masing-masing memiliki kisah dan dendamnya tersendiri. dibunuh dan membunuh! menyiksa, merebut, memaksa, seks, kriminal.
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MY MR.MAFIA — BAB 27
KEPUTUSAN YANG KETERLALUAN
Oh, Eva tak pernah percaya bila dirinya hari ini benar-benar seperti difilm action.
Keduanya bernapas ngos-ngosan hingga Eva merasa lemas dan bersandar di bahu Shaw yang juga memejamkan mata karena dia berhasil menghentikan mobilnya tepat pada waktunya. Jika tidak, maka entahlah apa yang akan terjadi.
“That's absolutely crazy! (Itu benar-benar gila) !!” gumam Eva disela napas memburu nya.
Keadaan mobil mewah dan mahal Shaw benar-benar kacau sehingga disaat kedua orang tadi terdiam untuk menetralkan kepanikannya. Salah satu pengendara di sana menghampirinya dan berdiri di samping pintu mobil Shaw. Tok! Tok!
Pria itu mengetuk atap mobil Shaw sehingga Eva dan pria yang ada dibawahnya sama-sama menoleh ke kiri. Tentu saja wanita itu terkejut dan tersadar akan posisi mereka saat ini.
Sementara pria asing tadi menatap dengan terkejut setelah mengetahui posisi duduk yang..... Wow!
“She is my wife (Dia istriku)." Ucap Shaw begitu saja untuk mengelabuhi mereka yang kini menghampirinya dan melihat kondisi nya.
“Yeahhh.... are you okay?” tanya salah satu dari mereka yang menetap di sana.
“Yeah!” Eva segera turun dari pangkuan Shaw dan duduk di kursi sebelah sambil membenarkan pakaian serta rambutnya.
Pria itu kembali mengendarai mobilnya seusai lampu hijau terlihat menyala. “fucking crazy!” gumam Shaw menggeleng hingga membuka mata lebar-lebar lalu kembali menatap tajam ke depan.
“Siapa mereka? Kenapa mereka ingin mencelakai kita?” tanya Eva heran.
“Mereka bukan urusanmu.” Balas Shaw masih saja dingin setelah ketegangan tadi.
Eva merasa pusing karena harus menjadi korban pembunuhan. Apakah ajalnya memang sedekat itu sehingga nyawanya terancam berulang kali?
...***...
Mansion D'Alle
Mereka yang menunggu kedatangan Shaw di luar halaman, terkejut bersamaan saat melihat kondisi mobil milik Shaw kacau balau. Kedua jendela rusak, bagian depan dan samping juga rusak parah, namun untungnya itu masih bisa bergerak.
Brakk! Kedua orang yang tadinya di dalam mobil, keluar bersamaan. Eva melambatkan kakinya sementara Shaw berjalan seperti biasa.
“Apa yang terjadi?” tanya Kate khawatir.
“Mobilmu rusak parah!” ujar Camila tak heran lagi karena sudah beberapa mobil di Mansion yang rusak seperti itu karena ulah musuh. Sangat keterlaluan.
“Mereka menyerang lagi.” Ucap Shaw mengeluarkan sebatang rokok dan menyumatnya seperti biasa.
Eva yang melihat kebiasaan itu sangat muak. Yang benar saja! Pria itu merokok satu hari menghabiskan 3 kotak rokok, apa dia tidak memikirkan organ di dalamnya?
“Ini pasti ulah Elgort!" tukas Kate geram sekaligus kesal.
“No. This is someone else's doing. (Ini ulah orang lain)." Ucap Shaw sambil berjalan masuk ke arah rumah, namun sebelum itu, dia menoleh ke arah Eva.
“Kau juga masuk." Pintanya kepada Eva untuk mengikutinya ke dalam dan tidak memilih kabur.
Tentu saja hal itu membuat Camila, Will dan Kit menatap sekilas ke arahnya sebelum akhirnya mereka semua mengikuti langkah Shaw ke dalam rumah. Sementara Eva yang berada paling belakang, wanita itu memutar kedua bola matanya seraya menengadahkan kepalanya dengan pasrah. “Oh God...” gumam Eva melangkah tanpa semangat.
.
.
.
“Bagaimana keadaan kapalnya?” tanya Shaw yang barusan meletakkan kotak rokoknya ke atas meja.
Kini mereka berada di lantai tengah tepatnya diruang perapian yang tak kalah luasnya.
“Mereka sudah menjauh, dipastikan semuanya berjalan lancar. Jantungku hampir saja copot karena para polisi itu.” Jelas Will merasa gila karena nekat.
Sungguh, jika kapal mereka sampai tertangkap maka habislah semua bisnis Shaw. Mereka akan masuk ke dalam penjara dan akan dihukum mati.
“Di sini juga lancar." Ujar Kate.
Shaw meneguk segelas beer, mencecap sekilas lalu meletakkannya kembali. “Segera hubungi pria Italia itu, bahwa barang berada di perjalanan.” Ucap pria tampan dengan pakaian mantel lengkapnya itu kepada mereka, siapapun yang akan bergerak melakukannya.
“Biarkan aku saja yang memberitahu Ali di bawah.” Ucap Kit mengangkat tangannya dan berharap mendapat persetujuan.
Shaw menatap lekat ke adiknya tanpa ekspresi sehingga laki-laki remaja tadi merasa gugup. “Pergilah.” Balas Shaw memberikan izin karena itu hanya berupa menyampaikan pesan saja bukan melawan musuh ataupun merokok dan alkohol.
Tentu saja Kit senang hingga bergegas cepat menuju ke lantai bawah, tempat dimana para pekerja D'Alle menyibukkan diri mereka dengan pekerjaan masing-masing.
“Excuse me! What about me? (Permisi! Bagaimana dengan ku)?” Eva dengan berani mengangkat tangan kanannya dan menghentikan pembicaraan Shaw dan yang lain. Tentu dia menjadi pusat perhatian sekarang.
Camila menatap sinis dengan kedua tangan terlipat di depan perut, namun percayalah wanita itu cukup baik. Sementara Will dan Kate kembali menatap ke Shaw yang hanya diam beradu pandang dengan Eva secara tegas dan datar.
“You will stay here (Kau akan tetap di sini).” Ujar Shaw dengan santainya membuat semua orang di sana terkejut termasuk Eva sendiri.
“What?”
“Kau tidak bisa melakukan ini Mr.Shaw, aku sudah membuat bisnis kalian dan sekarang aku meminta imbalan akan itu.” Tegas Eva yang masih tak mau ditipu.
Sudahlah dia bertaruh nyawa, kini pria itu dengan entengnya menyuruh tetap singgah di Mansion ini? Mansion penuh adrenalin?? Yang benar saja.
Shaw berjalan menghampiri Eva yang langsung berdiri tegap dengan kedua mata melebar dan terpaku setiap kali dia beradu pandang dengan Shaw dalam jarak dekat.
“Yeah! You stay here until I think it over. (Yeah! Kau tetap di sini sampai aku memikirkannya kembali)." Jelas Shaw dengan sejelas-jelasnya, kedua alis tebalnya sedikit terangkat dengan tatapan datar namun menjengkelkan bagi Eva.
Pria itu menyesap rokoknya lalu menghembuskan asap rokok tersebut hingga menerpa wajah ayu Eva lalu berbalik dan kembali melangkah ke arah posisi awalnya dengan satu tangan ia lipat ke belakang dan tangan kanan yang membawa rokok berada di depan.
“Aku tidak peduli aku ingin pulang. Kau tidak bisa menipuku seperti ini.” Gertak Eva yang hanya berani disaat pria itu sedikit berjarak dengannya.
Shaw mengehentikan langkahnya, memutar kepalanya ke kiri. “I don't care.” Balas pria itu lanjut berjalan.
Kate dan Camila hanya menyeringai kecil melihat wanita malang itu. “Poor woman!” gumam Kate menggeleng heran dengan seringaian kecil dan mata memicing seraya meneguk beer nya.
“Berkumpul setelah tiga jam berikutnya. Ada sesuatu yang ingin aku sampaikan, sekarang kalian boleh istirahat.” Ujar Shaw yang meraih gelas beer miliknya seraya memutar kecil sebelum dia minum.
Tentu, ketiga orang tadi pergi dari sana dan hanya meninggalkan Eva dan Shaw. Sebenarnya pria itu ingin sendiri, namun dikarenakan Eva yang masih tak terima akan keputusan Shaw membuatnya memilih menetap di sana.
“Kenapa kau lakukan ini kepadaku?” tanya Eva berjalan menghampirinya.
“What do you think? (Bagaimana menurut mu)?” tanya balik Shaw yang tadinya menatap ke gelasnya kini menatap tajam dan lekat ke arah Eva yang berada tepat di depannya saat ini.
Wanita itu terdiam mendapat pertanyaan seperti itu.
biasanya klo orang Indonesia untuk cm ..... gag sampe dalem..... jd selamat /Grin/
tapi aku kepikiran jg sm Shaw /Sob/
mudahan Eva sama Shaw baik² aja
dan si licik itu cepetan koid lah.
tolong kabulkanlah ya Thor 🫶🥺😁
ayo Eva bilang SM suami mu siapa pacar nya will
jadi ga selalu tergantung pada laki²
harus tahan banting lah ya va 😁🤭
klo ga salah ada salah satu anak buahnya yg disebutkan di bab awal