Berceritakan tentang karakter utama kita, yang dipindahkan ke dunia lain. Dia sangat senang sekali mengetahui bahwa, dia telah dipindahkan ke dunia lain, seperti di Komik, Manga, dan Novel yang dulu pernah dia baca. Mereka akan mendapatkan jari emas atau sistem, untuk membantunya menjadi kuat dan tak terkalahkan. Tapi... "APA-APAAN INI!!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Morarty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 Seperti Sudah Pernah Terjadi?
Sebelumnya, Zane menerobos masuk ke dalam Domain God. Ia telah banyak membunuh para dewa yang menghalangi langkahnya,
mayat bertebaran dimana-mana, Zane bertarung tanpa ada rasa lelah sedikitpun.
Pertarungannya berlangsung sangat lama, Domain God yang terlihat indah sebelumnya. Tempat itu porak-poranda, banyak bangunan hancur, tempat itu sudah menjadi medan tempur.
Tak ada satupun dewa yang bisa menghentikan Zane, sampai pada titik dimana, hanya tersisa 5 dewa dan sang raja Artur.
Mereka bertarung selama bertahun-tahun, dan mencapai klimaksnya, dengan hancurnya Domain God oleh teknik tebasan Zane.
"Ehh! Sepertinya aku pernah melihat ini? Bukankah didepan sana itu, pintu yang terbuat dari emas, dinding yang menjulang tinggi yang terlihat kokoh itu. Tapi sebenarnya sangat rapuh!"
"Bukankah ini pintu gerbang Domain God, yang sudah kuhancurkan?"
Ia sebenarnya merasa sedikit bingung, tapi ada rasa senangnya juga, "Baguslah! Aku masih bisa membantai mereka lagi, haha!"
"Ini pertanda bukan? Takdir membantuku untuk membalas mereka, berkali-kali lipat! Hahaha."
Zane kembali mengetuk pintu gerbang dengan tinjunya, ledakan demi ledakan, kericuhan, kepanikan kembali terjadi.
"Hahaha! Kali ini aku akan sedikit menyiksa mereka, aku tidak akan membiarkan mereka mati dengan mudah, apalagi dengan damai."
Pertarungan sengit kembali terjadi, namun kali ini lebih kejam, lebih sadis, dan lebih brutal. Hanya karena satu kesalahan para dewa padanya, dan tanpa mereka sadari, mereka sudah membuat monster.
Terjadi pembantaian sekali lagi, Zane tentu saja sangat menikmatinya. Dia melakukan pembunuhan sama persis seperti saat dia mati di alam hampa.
Semuanya di praktekkan, tanpa ada keraguan, menghancurkan sampai berkeping-keping, membakarnya, mengeluarkan isi perut mereka, "Rasakan itu bajingan!"
Semuanya ia lakukan sama persis seperti saat Zane, melakukan kematian berulang, walaupun mereka memohon-mohon meminta belas kasih, meminta ampunan.
Zane tidak memperdulikannya, tangisan dan teriakan itu, terdengar sangat indah di telinganya, "Berteriaklah! Menangislah! Hahaha!" Zane lebih kejam dari iblis itu sendiri.
Kali ini pertempurannya berlangsung sangat lama, karena Zane menghabisi para musuh, dengan menyiksanya. Sampai akhirnya kembali tersisa 5 dewa dan raja Artur, yang menghentikan pertarungan mereka.
"Berhenti!"
Artur turun dari atas, suaranya begitu menggelegar seperti kilatan petir, Artur melihati 5 dewa yang bertarung cukup lama dengan Zane.
Artur yang melihat kondisi kelima dewa, yang lebih mengenaskan dari kejadian sebelumnya, ia langsung mengerut keningnya, "Siapa kau! Apa alasanmu melakukan semua ini?"
Artur bertanya dengan marah, terlihat jelas dari raut wajahnya.
"Alasan kah? Tentu saja tidak ada, aku hanya ingin melakukannya!"
Mendengar itu amarah Artur langsung meledak, tidak seperti sebelumnya, ia terlihat sedikit tenang. Kali ini dia melompat dan menghampiri Zane, ia menyerang dengan kekuatan penuhnya diawal.
Pertarungan sengit terjadi, sampai bertahun-tahun lamanya. Walaupun terlihat Artur yang banyak mengeluarkan serangan-serangan mematikan pada Zane, tapi sebenarnya. Dialah yang tersudutkan di sini.
Zane melawannya dengan senyuman jahat dan mata gilanya, dia sangat bersemangat sekali, setiap beradu pukulan. Sampai pertarungan itu menuju akhirnya, Domain God hancur satu tebasan Zane.
'DUAAAARRRR!'
Ledakan terjadi dari benturan tebasan Zane, dan telapak tangan pemusnah segalanya dari raja Artur. Kilatan cahaya yang menyilaukan membuat Zane menutup matanya dengan satu lengan, "Urgh!"
Zane secara perlahan membuka matanya, "Hm?" Ia mengusap-usap kedua matanya.
"Hmmm...."
"Hah!"
"Eeeehhhh!"
Saat Zane benar-benar bisa membuka matanya, dan melihat dengan jelas, ia sangat terkejut. Ia kembali lagi di luar Domain God, tepatnya didepan pintu gerbang, saat dia datang ke tempat ini untuk pertama kalinya.
Bersambung....