Rania, dua puluh tahun memiliki paras yang cantik yang menurun dari Mama nya. kehidupan nya berubah sejak kedua orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan yang membuat nya menjadi seorang yatim piatu disaat usianya menginjak empat belas tahun.
Dan lebih parah nya Rania dipaksa menikah oleh bibi nya dengan seorang pria lumpuh yang telah beristri.
Raka pria berusia tiga puluh tahun setelah selamat dari kecelakaan mengakibatkan kaki nya lumpuh sementara. setelah kaki nya lumpuh pria itu mendapat kenyataan pahit, istrinya berselingkuh dengan beberapa laki laki.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja ardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Setelah Raka berpamitan untuk berangkat, Rania pun juga ikut berangkat.
Kebetulan taxi online yang ia pesan juga sudah datang.
"Pak tolong antarkan saya ke jalan cempaka nomor 220"
"Bukan kah alamat itu rumah kosong Nona, kenapa Nona hampir setiap hari datang kesana" tanya pak driver yang memang sudah langganan Rania selama beberapa minggu ini.
"Meski rumah itu kosong, tapi setiap hari saya bersihkan pak. satu satu nya rumah peninggalan kedua orang tua saya"
ujar Rania mata nya mulai berkaca kaca mengingat semua kenangan sebelas tahun yang lalu, betapa bahagianya mereka bertiga di rumah itu.
Hanya rumah itu lah yang kini ia miliki tanpa sepengetahuan Tante Widi dan anak nya, yang sudah menghabiskan semua kekayaan yang kedua orang tuanya tinggalkan pasca kecelakaan sepuluh tahun yang lalu.
Untung nya Hesti mama nya Rania. selain memiliki rumah yang kini dikuasai oleh Widi, dia juga memiliki satu rumah lagi, yang tidak diketahui Widi selaku adik ipar nya. sehingga rumah itu masih bisa diselamatkan oleh Rania
Dijadikan nya tempat berkeluh kesah disaat dirinya merasa sendirian.
Dirumah itu lah saksi bisu susah senang Rania menguatkan diri dari segala kesedihan dan kesulitan nya sejak ditingal kedua orang tuanya.
Pagi itu jalanan kota begitu padat, dengan lautan kendaraan yang bergerak lambat.
Mobil mewah yang dikendarai Raka terpaksa harus berjalan lambat karena kemacetan panjang.
Sementara Raka tanpa asik dengan iPadnya, mengecek beberapa e-mail yang masuk.
"Jo, gimana dengan hasil anak buah mu" tanya Raka pada Johan yang masih fokus di balik kemudi.
"Tuan, nona Gea sekarang sedang di Singapura bersama laki-laki itu"
"Biarkan saja dulu, biarkan dia menikmati apa dia inginkan"
"Apa karena Nona Rania anda jadi tidak perduli lagi dengan Nona Gea"?
" Ya bisa jadi, karena aku sekarang punya mainan baru yang lebih menarik "
Johan merasa ngeri melihat senyum Raka.
"*Apa yang direncanakan tuan Raka pada Nona Rania" batin Johan*.
"Apa tuan juga sudah tidak perduli dengan apa yang dilakukan Nona Gea.?
" Aku punya rencana sendiri soal itu"
"Apakah masih lama" tanya nya kemudian.
"Seharusnya sebentar lagi tuan, tapi seperti nya di depan ada kecelakan sehingga membuat kemacetan panjang" jawab Johan.
Raka hanya mengangguk paham, lalu mengalihkan pandangan nya ke luar jendela.
Tiba-tiba tatapan nya terpaku pada seseorang yang tengah bersimpuh duduk dijalanan menolong salah satu korban kecelakaan.
"Rania"?
Gumam Raka ketika melihat pakaian yang dikenakan orang tersebut sama persis dengan yang dikenakan Rania pagi tadi.
Dengan cepat Raka membuka kaca mobil nya, memastikannya apakah benar dia Rania.
Bersamaan dengan itu Johan pun juga menoleh ke arah yang bersamaan dengan tuan nya.
Rania masih fokus dengan membantu korba kecelakaan itu.
Sementara Raka sendiri masih menatap ke arah orang itu dengan rasa penasaran yang semakin tinggi.
Johan yang merasa penasaran pun juga membuka kaca mobil nya.
"Nona Rania" gumam nya ketika melihat seorang yang tengah membatu korban kecelakaan itu.
"Apa kau sepemikiran dengan ku Jo"? tanya Raka yang menyadari kemana arah pandangan asisten nya itu.
" Iya tuan, sepertinya dia Nona muda"
"Mana mungkin gadis itu, lagi pula ngapain juga dia disana. mau sok jadi pahlawan?
" Apa tidak sebaik kita menghampiri kesana saja tuan biar jelas" tanya Johan hati hati.
"Mendekat lah, tapi kamu ambil jarak yang sedikit jauh" titah nya.
Johan pun langsung mengendarai mobil nya mendekat ke arah kerumunan itu.
Namun disaat bersamaan, sebuah mobil ambulans datang dan membawa beberapa korban kecelakaan itu.
Merasa korban nya sudah aman dibawa oleh ambulans, Rania pun bergegas hendak melanjutkan perjalanan nya.
Gadis itu berjalan ke arah mobil sport merah dan masuk ke dalam mobil tersebut.
"Mobil siapa itu"? gumam Raka
" Tuan, sepertinya Nona muda mengemudi kan mobil itu sendiri" ujar Johan.
"Segera kamu ikuti mobil itu" titah nya.
"Tuan" pekik Johan dengan kaget saat melihat bagaimana Nona muda nya mengendarai mobil sport nya dengan kecepatan tinggi.
"Wah,,, benar benar sangat keren dia" pujiannya kemudian tanpa menyadari tatapan tajam Raka saat ini.
"Fokus lah mengemudi" ujar Raka dengan tegas.
"Berani nya kau memuji wanita yang menjadi istri ku, dihadapan ku secara langsung"!
Lanjut nya, yang membuat Johan kesusahan menelan saliva nya sendiri.
" Ma-maaf tuan"
"Hufft,,, hampir saja kena marah. Apa sekarang tuan muda sudah memiliki perasaan terhadap istrinya itu? kalau iya, cinta memang benar-benar bisa merubah segalanya. lanjut nya lagi.
Johan kembali fokus mengemudi mengikuti mobil sport merah di depan nya.
"*Benar benar gila!*
Gadis itu benar-benar hampir membuat ku jantungan sekaligus tidak waras dengan kenyataan yang ada" batin Raka dengan fokus melihat kedepan dimana Rania mengemudi kan mobil sport Merah nya dengan kecepatan tinggi.
"Aku sangat yakin tuan, cepat atau lambat anda akan jatuh pada pesona Nona muda" gumam Johan yang masih bisa di dengar oleh Raka.
Raka sendiri hanya mendengus kesal dan menatap Johan sekilas.
"Berhenti omong kosong, fokus lah mengemudi agar tidak kehilangan jejak Rania. Ujarnya dengan tegas.
"*Mau kemana gadis itu? ini bukan jalan ke arah kampusnya" batin Raka mulai penasaran dengan tujuan Rania*.
Hingga beberapa saat kemudian, mobil Raka berhenti di sebuah rumah sakit yang cukup terkenal di kota itu.
"Untuk apa dia kesini? apa dia sedang sakit"? tanya Raka dengan bingung.
Johan sendiri langsung menoleh ke arah belakang dimana tuan nya duduk.
" Apa anda belum tau tuan"? Tanya Johan dengan heran.
"Saya sudah memberikan informasi dengan lengkap kepada Anda" ujar nya lagi.
"Maksud mu"?
Raka kembali bertanya dengan expresi yang tak kalah heran.
" Rumah sakit ini tempat kerjanya Nona muda tuan" jawab Johan dengan sedikit mengela nafas nya.
"Apa"! teriak Raka setengah tidak percaya dengan apa yah di dengar nya.
yolo typonya banyak amat da...