Content Warning ⚠️
Selain focus ke revenge arc/plot balas dendam, ada focus ke perkembangan karakter FL yaa. Enjoy the story 🌻
Kayla meninggal karena ditabrak oleh mobil. Sebelum meninggal dia sempat melihat pelaku yang menabrak dirinya. Terkejut, ternyata mereka adalah adik tiri dan teman baik Kayla. Persis sebelum menjelang ajalnya, Kayla memohon kepada Tuhan berharap bisa dihidupkan kembali untuk membalaskan dendamnya kepada mereka yang membuat Kayla hidup sengsara. Terutama adik tirinya.
Lalu, keajaiban datang. Kayla hidup kembali, terbangun di usianya sebelum ulangtahun ke-17 tahun. Kayla memanfaatkan kehidupan keduanya ini untuk merencanakan pembalasan dendam.
Masalahnya, selama hidup Kayla dikenal sebagai antagonis yang mejahati adik tirinya, Amarilys.
Bagaimana cara Kayla membalaskan dendamnya? Ikuti dan bantu Kayla balas dendam yuk!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 🌻Shin Himawari 🌻, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 - Kondisi Ibu (3)
Keajaiban datang.
Setelah dokter Xafier dan tim tenaga medis lainnya berusaha keras selama kurang lebih 4 jam menyelamatkan ibu Ratih dan calon bayi di ruang gawat darurat, akhirnya mereka bisa mendengar kabar yang sangat baik.
Pendarahan yang dialami memang hebat, namun karena kondisi kehamilan yang sangat sehat dokter menyatakan masih bisa menyelamatkan keduanya.
Kayla, Ayah Arya yang senantiasa berdoa sejak tadi menangis bahagia mendengar berita ini.
Gala tersenyum lega.
Amarilys tidak ada, kemungkinan besar dia sudah pulang duluan.
"Xafi, makasih udah menolong istriku." ucap Ayah Arya menjabat tangan lalu memeluk temannya itu.
"No, Ar. Puji Tuhan, kami sangat bersyukur diberikan pertolongan Tuhan untuk bisa membantu."
"Oh ya. Setelah tadi kami amati kondisinya, dosis obat itu lumayan bisa membahayakan. Namun karena asupan gizi dan vitamin dalam tubuh sang ibu sangat baik kami bisa dengan baik memberi penanganan yang tepat."
Syukurlah.
Terima kasih Tuhan! Terima kasih atas keajaibanmu.
Kayla tidak henti hentinya bersyukur dalam hati.
Ayah Arya juga memeluk Kayla erat, seolah mengatakan kalau dirinya juga sama bahagia dan bersyukurnya seperti Kayla. Bahkan ayah Arya juga mengucapkan terima kasih ke Kayla.
Atas segala perhatian dan usaha Kayla yang turut menjaga ibunya selama ini.
Ini juga berkat Kayla yang memantau asupan gizi dan vitamin setiap hari. Terima kasih Kay, begitu bisikan dari Ayah saat memeluk Kayla.
Kayla merasa hatinya menghangat dan terharu.
"Selain itu baik sang ibu dan bayi juga sangat kuat." terang dari Dokter Xafier lagi.
"Ini kasus yang tidak banyak terjadi, maka dari itu saya bilang ini pertolongan Tuhan."
Dokter Xafier memaparkan dengan jelas sebelum dia pamit undur diri.
Ucapan terimakasih yang tidak terhitung lagi sekali lagi disampaikan oleh Arya dan Kayla kepada tim dokter dan tenaga medis lainnya.
Setelah melewati masa krisis, Ibu Ratih sudah boleh dipindahkan ke ruangan perawatan tipe suite. Ruangan khusus yang mewah dengan fasilitas terbaik di dalam rumah sakit itu.
Ibu sempat bangun, dan membuka mata.
Wajahnya yang cantik itu terlihat masih syok, meraba perut menanyakan kabar anak yang dikandungnya. Sepertinya kejadian ini membuat psikologis dan mental ibu menjadi down.
Ayah Arya menjelaskan dengan lembut, kalau semua baik baik saja. Menenangkan istrinya yang masih terlihat linglung. Memeluk dan menciumi wajah istrinya dengan penuh kasih sayang.
"Ratih sayang. Everything is gonna be okay. Kamu dan bayi kita baik baik saja. Aku disini bersamamu. Tenang ya sayang."
Gala dan Kayla ikut mendengarkan dari sisi ranjang yang sebelahnya.
"Sayang. Kau boleh ceritakan padaku. Apa yang kamu rasakan. Apa yang masih kamu khawatirkan. Hm?" Arya menenangkan istrinya kembali.
"Aku...aku takut. Darahnya banyak s-sekali. Aku takut terjadi hal buruk pada anak kita Ar." suaranya Ratih bergetar mengingat kejadian itu.
"Shuusshh. Jangan menangis sayang."
"Anak kita dan kamu juga sangat sehat. Maafkan aku ya tidak berada disampingmu saat itu ya." Arya bicara lembut sambil menghapus air mata istrinya itu.
Kini Kayla juga sudah mendekat ke ranjang ibunya. Menggenggam tangan ibunya yang satu lagi.
Kayla memang tidak pandai mengucapkan kata kata penghiburan, namun Kayla akan selalu berada di sisi ibunya sampai kapanpun.
Ibu Ratih seolah tahu dan menerima perhatian itu dengan membalas genggaman Kayla.
Ibu mulai tersenyum. Sedikit tenang.
Tapi tiba tiba ibu terlihat syok lagi. Ibu seperti ingin mengatakan sesuatu.
"Kenapa sayang? Katakan padaku apapun yang kamu rasakan?" ucap Ayah Arya.
"Aku ingat."
Ratih terbata bata, seakan ragu untuk mengatakan yang ada dipikirannya saat ini.
"Ingat apa hm?" mencoba membuat Ratih nyaman untuk berbicara dengannya, Arya terus menggenggam tangan istrinya itu.
"Aku ingat makanan terakhir yang aku makan sebelum...aku mengalami pendarahan." meskipun sempat ragu, akhirnya Ratih mengatakannya juga.
Tidak hanya Ayah Arya, Kayla dan Sekretaris Gala yang ikut mendengarkan sedari tadi kaget.
"Ibu. Apa ibu tahu siapa pengirimnya?" tanya Kayla.
"Iya sayang. Katakan pada kami semuanya. Akan ku buat siapapun yang melakukan hal ini padamu dan anakku menyesal." Arya yang sedang menahan amarahnya.
Dari awal dia ingin mencari tahu apa dan siapa penyebab semua tragedi ini terjadi, namun masih belum dilakukan karena Arya ingin memastikan keadaan istri dan anaknya dalam kondisi baik terlebih dahulu.
Ibu Ratih terlihat berpikir sejenak lalu melanjutkan perkataannya.
"Aku hanya ingat makanannya. Papperlunch. Tapi tidak tahu siapa pengirimnya. Kata Adel kurirnya tidak menyampaikan dari siapa." ucapannya ini lebih tepatnya dibilang berbisik.
Seakan Ibu Ratih tidak ingin membicarakan ini lebih jauh. Kayla tahu sesuatu.
Seperti ibunya yang mengenalnya luar dalam, Kayla juga sangat paham semua tindakan dan sifat ibunya itu.
Ibunya sedang menyembunyikan sesuatu.
"Gal, cari tahu semua tentang pengirim ini. Pastikan pelakunya tertangkap." ucap Arya dengan sangat geram.
Apa yang kamu sembunyikan bu? Kenapa ibu tidak jujur saja kepada ayah.
Aku yakin ibu tahu siapa pengirimnya. Karena ibu bukan tipe orang yang akan makan makanan dari pengirim yang tidak di kenal.
Aku harus menanyakannya langsung ke ibu.
Nanti. Saat kami hanya berdua saja.
Bersambung.
Jangan lupa like komen dan dukung aku ya. Kalau berkenan boleh juga tolong vote dan hadiah dari nonton iklannya.
Arigathanks 🌻