NovelToon NovelToon
Selalu Menunggu

Selalu Menunggu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Windia

Seorang perempuan yang selalu menunggu kedatangan lelaki tercintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Windia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam yang Indah

Akhirnya Lila dan Devan segera menyantap makanan mereka.

"Dev kamu mau nggak jelasin ke nyokap aku kalo kita udah balikan lagi" ucap Lila.

"Iyah mau tapi kenapa harus aku sayang"

"Supaya mamah aku percaya dan nggak akan nyariin cowok lagi buat aku"

"Kalo gitu aku bakal ngomong secepatnya aku nggak mau bidadari aku di rebut orang lain" ucap Devan.

Lila hanya menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Devan yang terlihat sangat menggemaskan.

Keduanya telah menyelesaikan Makan malamnya.

"Sayang besok gimana kalau besok kita ke pantai buat ngeliat surat kita" ajak Devan

"Boleh aku juga penasaran sama ungkapan kamu di surat itu" ungkap Lila.

"Tumben gengsinya nggak muncul" goda Devan.

"Kok gengsi sih kan aku cuma penasaran sama isi surat kamu"

"Isi surat aku yah berkenaan tentang kamu sayang".

"Ihhh udah lah kamu makin ngawur" kesal Lila.

"Jangan cemberut gitu dong" goda Devan sambil mencubit pipi Lila.

"Sakit Dev" Lila membalas dengan mencubit pinggang Devan.

"Udah mulai nakal yah" Devan langsung menggelitik Lila, dia yang mendapat perlakuan dari Devan mulai merasa geli dan coba melarikan diri akan tetapi akhirnya Devan menarik pinggang Lila dan langsung memeluknya dari belakang.

"Tetap kayak gini dulu sayang aku suka" bisik  Devan di samping telinga Lila.

Lila yang mengerti maksud Devan kemudian tersenyum.

Dan akhirnya Devan dan Lila dengan posisi Devan memeluk Lila dari belakang sambil menatap pantai dengan segala keindahan malam itu.

"Sayang" panggil Devan dengan suara yang sudah serak.

"Iyah" Lila yang merasa ada yang berbeda dari suara Devan segera membalikkan badannya menghadap kekasihnya.

"I love you" ucap Devan kemudian mendekatkan wajahnya dengan wajah Lila sehingga jarak dia antara keduanya mulai terkikis.

"I love you too" balas Lila dangan tatapan yang sangat teduh.

Devan yang mendengar balasan cintanya dari Lila kini menerbitkan senyum indahnya.

Devan semakin mendekatkan wajahnya sehingga napas mereka mulai terasa satu sama lain.

Cup

Devan mengecup bibir Lila begitu lama dan juga Lila yang menikmati apa yang saat ini di lakukan kekasihnya lalu Lila menutup matanya membiarkan Devan berbuat apa yang ingin dia lakukan.

Begitu lama Devan dan Lila menikmati apa yang mereka lakukan sekarang Devan yang menyadari bahwa Lila yang kesusahan bernapas langsung menyudahi adegan romantisnya.

"Makasih sayang" ucap Devan sambil mengelus lembut bibir bawah Lila.

Lila hanya mengangguki perkataan Devan dan langsung memeluk lelaki itu karena dia merasa malu menatap mata Devan karena adegan yang sudah mereka lewati tadi.

"Ngapain malu sayang kita kan pacaran" ucap Devan.

"Tetep aja malu" ucap Lila yang menyembunyikan mukanya di depan dada Devan.

"Sayang betah banget meluk aku" goda Devan yang merasa bahwa Lila belum melepas pelukannya.

Seketika Lila menyadari bahwa dirinya sampai saat ini belum melepaskan pelukannya pada Devan, Lila langsung melepaskan pelukannya.

"Sorry" ucap Lila merasa malu.

"Kalo nymana sampe pagi juga nggak masalah" ucap Devan dengan begitu enteng.

"Nggak lah ntar aku di cariin mamah sama papah"

Devan terkekeh dengan ucapan Lila yang begitu polos.

"Lucu banget sih pacar aku, nggak mungkin lah sayang kalo kita berdiri sampe pagi di sini kasian kaki kamu ntar keram" ucap Devan.

"Tapi aku tetap nggak mau"

"Iyah sayang" Devan langsung mengecup singkat kening Lila.

..........

Akhirnya Devan dan Lila sudah sampai di halaman rumah kekasihnya.

"Giman sayang kamu suka untuk hari ini?" Tanya Devan sebelum Lila keluar dari mobil.

"Aku suka makasih buat hari ini" ucap Lila lalu memberikan senyuman pada Devan.

"Suka apa?"

"Suka kamu" ucap Lila lalu mengecup pipi Devan dan segera membuka pintu mobil akan tetapi pergerakannya berhenti ketika dia mengetahui bahwa pintu mobil masih terkunci.

Devan yang melihat tingkah Lila langsung terkekeh.

"Kamu udah nyium aku trus kamu nggak mau tanggung jawab?" Goda Devan yang melihat Lila sudah menahan malu atas tindakannya tadi.

"Dev bukain aku mau keluar" pinta Lila.

"Kamu harus tanggung jawab dulu"

"Tanggung jawab apa"

"Kalo mau nyium jangan kayak di kejar hantu, yang bener dong nyiumnya sayang" ucap Devan yang semakin menggoda Lila.

"Udah ihh Dev becandanya ntar kalo di liat orang gimana kita udah lama di dalam mobil"

"Emang orang ngiranya kita ngapain di mobil"

Lila diam karena Devan tahu maksud dari ucapannya bertujuan ke mana.

"Kenapa Hem?" Tanya Devan yang melihat Lila bengong.

"Nggak ada"

"Yau udah sekarang aku bakal bukain kalo kamu nyium aku yang lama" ucap Devan yang membuat Lila bingung.

"Iyah tapi kamu tuto kata yah" suruh Lila.

"Kamu malu kalo aku liat kamu nyium aku?" Tanya Devan yang suka sekali menggoda Lila.

"Nggak gitu tapi aku maunya kamu tutup mata"

"Oke" Devan langsung menutup matanya sesuai dengan perintah dari Lila.

"Jangan lama lama sayang" ucap Devan yang sudah tak sabar menunggu Lila.

Lila langsung mengecup pipi Devan dengan sangat lama membuat Devan seketika membuka matanya dan melihat wajah Lila begitu sangat dekat dengan wajahnya.

Devan yang sudah tak bisa melihat Lila dengan keadaaan dekat seperti ini, dia pun langsung menarik Lila dan mencium bibir mungil milik Lila kemudian Lila yang mendapatkan perlakuan yang tiba tiba dari Devan hanya bisa mengikuti saja.

Beberapa menit keduanya pun menyudahi adegannya.

"Makasih sayang" Devan langsung mengelus lembut puncak kepala Lila.

Lila mengangguki ucapan Devan Kemudian Lila segera keluar dari pintu mobil. Tetapi Lila berjalan menuju pintu mobil yang tepat berada di samping Devan.

Devan yang melihat Lila menghampirinya dari balik pintu mobil langsung membukakan kaca mobil tersebut.

"Makasih yah buat hari ini sayang" ucap Lila lalu mengacak rambut Devan.

"Apa aku nggak dengar sayang kamu ngomong apa tadi" Devan pura pura tidak mendengar ucapan Lila.

"Makasih sayang" ucap Lila kembali mengulangi kalimatnya.

"Sama-sama, oh jadi beraninya udah di luar mobil coba kalo kamu di dalam mobil udah aku kasih pelajaran" ucap Devan yang tau Lila sengaja menggodanya di luar karena ketika Lila melakukan di dalam mobil tadi maka tamatlah riwayat Lila saat ini.

"Emang mau ngapain?" Lila balik menggoda Devan karena dia merasa drinya sudah aman berada di luar mobil.

"Sayang pliss jangan gini kamu udah bikin kesabaran aku nggak ada"

"Sayang jangan kayak gitu aku mau naik dulu yah utututu byee sayangku" Lila mengusap lembut pipi Devan lalu beranjak meninggalkan

Devan.

Devan terkekeh dengan tingkah Lila yang menggodanya saat Devan tidak punya kesempatan untuk membalasnya.

"Ahh sial kamu udah bikin aku frustasi sayang". Ucap Devan dengan mengacak rambutnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!