Bijaklah memilih bacaan. Ada beberapa adegan kekerasan dan dewasa disini. Bocil skip ya..
FOLLOW IG @zarin.violetta
(Sequel dari novel in the dark room with you, cerita anak Belle dan Bryan)
Valery Larkin, mengalami masa masa remaja paling kelam dalam hidupnya setelah menyaksikan langsung pembunuhan kedua orang tuanya.
Hidupnya hanya dihabiskan untuk menunggu waktu yang tepat untuk balas dendam pada pembunuh kedua orang tuanya.
Gennadius Robert, teman masa kecil Valery yang dulu menjadi musuh bebuyutannya. Dipertemukan kembali oleh takdir dimana Valery mencoba menggodanya untuk membuat Gen putus dari kekasihnya.
Seperti biasa cerita otor ga berat berat banget. Dibuat seringan mungkin ma otor biar pembaca ga puyeng.
Hanya karya author receh yang tulisan/PUEBI jauh dari sempurna... tapi dijamin alurnya menarik😁.. semoga sukaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#32
Val mengangkat tangannya ke atas ketika Gen membuka bajunya.
Gen kembali mencium bibir Val dan mengangkat Val hingga kaki Val menjepit pinggang Gen.
Gen membawa Val ke sofa dan melanjutkan membuka pakaian Val satu persatu.
Hingga akhirnya tubuh Val polos tanpa tertutup sehelai benangpun.
Val duduk di atas pangkuan Gen, pemandangan di depan matanya benar benar memanjakan matanya.
Gen langsung mencium dada Val yang berada tepat depan matanya.
Val menyisir rambut Gen dengan jari tangannya yang lentik. Tangan Gen memegang bokong Val yang padat.
Val membuka kancing baju Gen dengan cepat. Setelah membuka bajunya, Gen merebahkan Val di atas sofa dan dia membuka celananya.
Kemudian mereka kembali berciuman dengan kulit yamg saling bersentuhan.
Gen mulai menggerakkan tubuhnya dan bergerak perlahan.
"Kau tak masalah jika aku bergerak cepat?", tanya Gen berbisik di telinga Val.
"Hmm..lakukanlah", jawab Val dengan nada mendesahh.
Gen akhirnya menggenjot tubuhnya dengan cepat dan tangannya saling bertautan dengan tangan Val.
"I love you", kata Gen sembari menatap netra indah Val yang terlihat seperti awan biru.
Val tersenyum dan mencium bibir Gen. Tangannya mencengkeram erat pinggang Gen.
Tubuhnya bergerak seirama dengan tubuh Gen. Cukup lama mereka melakukan percintaan panas ini dengan saling memuaskan hasrat masing masing.
Setelah selesai bercinta, mereka hanya berpelukan di sofa dengam tubuh tertutup selimut bulu yang hangat.
Gen menciumi tangan Val dan memeluk hangat tubuh Val.
Ponsel Gen tiba tiba berbunyi dan ternyata Rev yang meneleponnya.
Gen mengambil Ponselnya yang ada di meja sofa.
"Halo Rev..ada apa?", tanya Gen.
"Kak..bagaimana Val?apa kita jadi bertemu hari ini?", tanya Rev balik.
Gen melihat ke arah Val, begitu juga dengan Val.
"Val masih sibuk di luar negeri.. unclenya menyuruh dia untuk ke luar negeri sementara", jawab Gen sembari memainkan rambut pirang Val dengan jarinya.
"Ck...kenapa kakak tak mencegahnya? apa dia membenciku?", tanya Rev.
"Tidak Rev... bukan begitu.. sudahlah..kakak sibuk..nanti kita bertemu di mansion mommy", kata Gen dan menutup ponselnya.
"Jadi kau sibuk?", tanya Val.
Gen tertawa pelan dan mengecup bibir Val.
Setelah itu mereka pun mandi dan berganti baju. Hari sudah akan menjelang malam, jadi Gen memesan makanan dari luar untuk makan malam mereka.
Dan merekapun kemudian makan malam bersama sembari mengobrol.
"Kau akan ke mansion aunty?", tanya Val.
"Hmm..sebentar saja..kau jangan pergi kemanapun", jawab Gen.
"Kenapa aku tak boleh pergi? apa kau mendengar kabar? apakah anak buah Spencer sudah bergerak? aku bisa menghadapinya", tanya Val santai.
"Val.. sudah kubilang... sisanya akan menjadi urusanku..menurutlah..jangan membangkang", kata Gen serius.
"Tapi aku tak suka bersembunyi...aku sangat bisa menghadapi mereka", kata Val menatap mata Gen.
Gen memegang tangan Val dan mengusapnya.
"Untuk kali ini... biarkan ini menjadi urusanku.. aku tak ingin kau terlibat lagi...biar aku yang menghukum mereka", kata Gen pelan.
"Tidak..tidak bisa...ini yang tak kusuka...kau akan menjadi tamengku..aku tak suka itu..aku bisa menghadapinya sendiri, Gen...", kata Val mulai emosi.
"Baiklah..kita hadapi bersama...kau tak boleh sendiri..kau harus selalu bersamaku..aku mohon", ucap Gen memohon.
"Ada yang kau sembunyikan dariku?", tanya Val memandang tajam mata Gen.
Gen terdiam sebentar dan membalas tatapan Val.
"Spencer sadar dan dia sudah keluar dari rumah sakit", jawab Gen.
"Whatt???? kenapa kau tak mengatakannya sejak kemarin?", emosi Val.
"Karena kau akan bertindak brutal jika kau mengetahui hal ini...aku sudah menyuruh semua anak buahku untuk mencarinya..kau tak perlu melakukan apapun lagi", kata Gen dengan tegas.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤
