NovelToon NovelToon
Aku Ingin Jatuh Cinta{Lagi}

Aku Ingin Jatuh Cinta{Lagi}

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Romansa / Slice of Life
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rara_07

Elara, seorang gadis periang. Hidupnya penuh dengan kebahagiaan, dia hidup dengan penuh cinta dan kasih sayang yang melimpah. Baginya tidak ada kesedihan yang akan berkepanjangan, namun semua menjadi sirna ketika dia beranjak remaja. Ayah dan Ibu yang selalu perhatian terhadapnya, kini telah acuh. Bahkan Ayah yang dulu ia anggap sebagai seorang pangeran, kini berubah menjadi seorang iblis. Cinta merupakan hal yang paling ia hindari, tapi seorang pria bernama Estele malah tertarik pada Elara, wanita yang jarang tersenyum, selalu jutek dan keras kepala. Akankah Elara jatuh cinta kepada Estele? atau Estele akan menyerah pada Elara yang cukup sulit di buat luluh?



Please follow dan like postingan IG Author :
@Zahra_Arara07
Please follow dan like postingan Tiktok Author :
@rara_01075

Dukungan anda, teramat berarti untuk saya❤️🌹

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rara_07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MAKRAB{6}

5 hari kemudian, disinilah Elara berada sekarang. Bersama dengan Aira, mereka berdua sedang berada di tengah hutan yang cukup lebat. Seluruh anggota UKM bela diri baru saja tiba ke lokasi tempat mereka akan melakukan malam keakraban. Aira bergidik ngeri ketika melihat begitu lebatnya hutan tempat mereka akan menginap selama dua hari.

“Gila! Serem amat! Gue mau pulang!”keluh Aira.

“Ck, payah lo! Padahal waktu itu lo yang paling semangat!”ledek Elara.

Elara tersenyum melihat Airs yang sejak tadi memegang lengan kanannya. Wanita itu benar-benar terlihat sangat takut. Elara juga merasa sedikit takut, karena untuk pertama kalinya dia mengikuti acara yang berhubungan dengan orang banyak seperti saat ini. Namun, dia tetap memasang wajah datar dan juteknya.

“Sini, biar saya bawa tasnya.”tutur Estele pada Elara.

“Apa?”Elara melihat sekeliling, pandangan para wanita terlihat menakutkan. Mereka seperti akan menerkam Elara saat ini juga.

“Gila! Ayo Aira kita pergi!”seru Elara.

Mereka pergi begitu saja, sementara Estele. Pria itu menatap hampa tangannya yang kosong, dia menertawakan dirinya sendiri karena bantuannya yang di tolak oleh Elara.

“Sungguh tragis sekali.”guman Estele sambil tersenyum.

“Teman lo kenapa tuh?”ujar Wilow sambil melirik Estele dari jauh.

“Mana gue tahu, butuh di ruqyah kali.”balas Vero.

Semua orang membangun tenda mereka masing-masing, satu tenda akan terdapat dua orang. Dimana tenda laki-laki dan perempuan di berikan batas. Elara berdecak sebal karena sejak tadi hanya dia saja yang membangun tenda sementara teman tendanya sibuk berfoto.

“Hei! Kenapa kamu tidak menolong ku?”tegur Elara.

Wanita itu melirik sinis, dia merasa tak suka dengan Elara. Baginya perempuan itu hanya tebar pesona saja ke Estele, makanya dia masuk ke UKM bela diri. 

“Ck, saya ini senior kamu ya! Jadi kamu saja yang pasang tendanya!”tegasnya dengan angkuh.

Elara memutar bola mata malas, kenapa semenjak masuk kuliah. Semua orang selalu saja mengujinya dengan kesabaran, semua rasa sakit yang ia terima sejak beberapa tahun lalu telah membuat Elara muak. Dia tidak mau bersabar lagi, dia sudah lelah. Dirinya sudah memutuskan untuk membalas semua. Ia tak akan sanggup memendam lagi banyak luka yang baru dalam perasaannya.

“Hei! Jangan mentang-mentang senior tapi seenaknya ya! Saya juga lelah Kak!”tegas Elara.

“Kamu berani sama saya ha!?”hardiknya dengan marah.

Aira berlari mendekati Elara, dia memegang tubuh Elara. Menahan agar temannya itu tidak melawan. Aira bisa melihat kalau saat ini Elara benar-benar sangat marah.

“Kenapa Lisa?”tanya Ria dan Lena.

“Ini nih, bocah kemarin sore berani banget sama gue!”jawab Lisa dengan angkuh.

Kesombongan dan keberanian dari Lisa menggebu-gebu di saat teman-temannya tiba. Dia semakin terlihat seperti seorang ratu yang sok berkuasa. Sementara Elara, wanita itu sama sekali tidak takut. Dia paham betul jika seniornya saat ini seperti seekor anjing yang hanya berani menggonggong di kandangnya sendiri. 

“Kau mau mati ya!?”ujar Ria.

“Iya nih! Mau mati lo ha!?”hardik Lena.

“El, udah. Mereka bertiga, sedangkan lo sendiri. Gue juga gak berani tahu lawan mereka!”bisik Aira.

“Tapi, Kakak itu kurang ajar banget sama gue! Dia anggap gue babunya!”balas Elara tak terima.

“Sst, biarin aja. Nanti lo tinggal di tenda gue aja.”usul Aira.

Mereka berdua menjauh dari ketiga seniornya. Para senior itu terlihat senang, mereka bersedekap dada sambil menatap angkuh kepergian Elara dan Aira saat ini. 

“Kita kasih aja dia pelajaran Lis! Dia udah berani godain Estele!”usul Lena.

“Ide yang bagus.”balas Lisa sambil tersenyum miring.

Elara membantu Aira dengan tendangannya. Aira sudah mengusulkan pada kakak yang bertanggung jawab mengenai letak tempat tidur mereka. Akhirnya kakak penanggung jawab itu menyetujui jika dia dan Elara bisa tidur di tenda yang sama. Tanda Aira dekat tali hijau yang berbatasan dengan tenda para lelaki.

“Kiw, rajin banget dek.”

“Hehe, iya nih Kak. Kakak-kakak juga rajin banget.”balas Aira.

Sementara Elara, wanita itu menampilkan wajah jutek dengan tatapan tajam. Dia begitu sibuk memasang tali tenda. Membuat kakak-kakak yang tadi menyapa, buru-buru untuk pergi karena merasa takut dengan Elara. Wilow tersenyum saat melihat ada Aira dan juga Elara. Wilow menghampiri kedua perempuan itu, Wilow menatapi sambil memberikan tos kepada Aira, tentu saja Aira menerima tos itu dengan senang hati.

“Yoi, Halo Elara.”sapa Wilow sambil mengangkat tangan untuk tos dengan Elara.

Elara menunduk sambil menutup wajahnya dengan lengan kiri. Dia seperti orang yang sedang berusaha melindungi diri dari orang yang akan memukulnya. Melihat sikap Elara, membuat Wilow menautkan kedua alisnya. Elara menutup mata dengan hati yang berdebar, dia takut di pukul.

“Teman lo kenapa?”tanya Wilow pada Aira.

“Gak tahu.”balas Aira yang juga bingung.

“WILOW!”teriak Estele.

Wilow meneguk ludah saat melihat tatapan tajam Estele. Melihat dahi Estele yang telah berkerut, membuat Wilow mudah menyadari bahwa pria itu sedang dalam mode senggol dikit bacok. Wilow langsung menyingkir saat Estele ingin berjalan mendekati Elara.

“Hei, kamu kenapa?”tanya Estele dengan lembut.

“Ah! Jangan! Aku mohon!”jawab Elara sambil menepis kasar tangan Estele.

Wilow tertegun, bagaimana bisa Elara begitu berani menepis tangan Estele. Padahal saat ini Estele berada dalam mode menyeramkannya. Estele menghela nafas, dia kembali berusaha untuk melihat wajah Elara yang masih disembunyikan dibalik lengannya.

“Biarkan aku melihat wajahmu. Jangan sembunyikan.”tutur Estele dengan lembut.

Elara perlahan-lahan menurunkan lengannya, wajahnya pucat pasi saat menatap mata Estele. Melihat Elara yabg yang pucat, entah mengapa Estele merasa sedih dia merangkul Elara dan mengajak wanita itu untuk berjalan menuju ke tenda medis. 

“Gila! Temen gue kerasukan apa ha?”gumam Wilow.

“Memangnya Kak Estele kenapa Kak? Padahal dia cuma merangkul kedua bahu Elara.”sahut Aira dengan bingung.

Wilow menoleh, “biasanya si Estele itu ogah nolongin wanita. Tapi, kali ini kok beda.”ujar Wilow.

Estele memberikan minyak kayu putih kepada Elara. Pria itu berjongkok di hadapan Elara yang sedang duduk didepannya. Dia mendongak menatap wajah wanita yang saat ini sedang pucat dengan keringat dingin yang membasahi dahinya.

“Kamu berkeringat.”tutur Estele sambil mengusap keringat Elara dengan tangannya.

“Menjauhlah!”tegas Elara sambil memundurkan wajahnya.

Elara merasa salah tingkah saat Estele bersikap manis pada dirinya. Tidak, dia tidak boleh terlena pada pria seperti Estele. Pria yang terkenal dikalangan wanita sepertinya adalah seorang play boy. Apalagi sepertinya Estele ini bukan berasal dari keluarga biasa. Elara harus hati-hati.

“Kenapa hmm? Apa jantung mu berdebar saat melihatku?”goda Estele sambil tersenyum.

“Cih! Jangan gr Kak! Sudahlah, aku mau pergi!”tegas Elara.

Elara hendak berdiri, namun dengan cepat Estele menahan tangan wanita itu untuk duduk kembali. Elara melotot kesal, dia tidak terima di tahan oleh Estele. Estele terkekeh saat melihat kedua bola mata Elara seperti akan copot dari tempatnya.

“Jangan menatapku begitu, kamu semakin cantik saja jika begitu.”rayu Estele sambil tersenyum.

“Gombal! Apakah setiap perempuan yang Kakak tolong selalu diperlakukan begini ha?”ledek Elara sambil bersedekap dada.

“Tidak, cuma kamu saja. Terdengar mustahil sih, tapi memang benar.”jawab Estele.

Estele tak berbohong, dia memang pernah berpacaran sekali sebelumnya. Namun, dia tidak pernah berkata manis terhadap mantannya itu. Karena dia menganggap hubungan dengan Nikita adalah sebuah komitmen. Namun, di tengah jalan hubungan itu kandas. Membuat Estele kecewa karena Nikita memilih pria lain.

“Estele!”teriak Nikita.

Elara dan Estele menoleh, Elara menautkan kedua alis menatap bingung pada wanita yang mempunyai tinggi semampai, berkulit putih, wajah yang tirus, gaya yang elegan dan make up yang sedikit tebal. Datang menghampiri mereka. Sementara Estele, pria itu menatap dingin wanita berambut pendek sebahu berwarna kecoklatan yang mendekati dirinya saat ini.

“Estele, siapa wanita ini?”tanya Nikita sambil tersenyum.

Sudut mata Nikita menatap sinis kepada Elara, tapi dia selalu menunjukkan senyuman dikala memandang Estele. 

“Kenapa kau disini?”tanya Estele.

“Oh itu, aku … hem … aku.”

“Bukankah kekasihmu anak UKM Cinema dan Fotografi? Lau kenapa kau ada di UKM bela diri?”ujar Estele.

“Aku itu, aku hanya ingin bertemu denganmu saja.”balas Nikita sambil tersenyum tipis.

Elara menatap kedua orang dihadapannya secara bergantian, sepertinya ada hubungan perang dingin di antara keduanya. Membuat Elara ingin segera lari saja. Nikita melirik datar ke arah Elara, hal itu membuat Elara jadi bingung. Dia merasa bahwa perempuan dihadapannya saat ini menunjukkan aura perperangan terhadap dirinya.

“Estele, siapa dia?”tanya Nikita sambil melirik Elara.

Estele menoleh menatap wanita yang saat ini sedang kebingungan, itu sangat lucu baginya. “Dia pacar ku!”jawabnya dengan santai.

“APA!?”Elara dan Nikita serempak terkejut.

“Haha, tidak mungkin Estele. Kamu pasti berbohong kan?”ujar Nikita sambil tertawa canggung.

“Siapa yang bercanda? Dia memang pacarku.”balas Estele dengan santai.

“Buktikan! Aku tidak percaya Estele!”tegas Nikita.

Elara melotot kesal, dia tidak suka harus terlibat dalam hubungan konflik percintaan orang lain yang rumit. Hidupnya saja sudah rumit, bagaimana bisa dia menambahkan lagi kerumitan hidupnya itu. Estele diam, membuat Nikita tersenyum senang. Sudah dia duga bahwa Estele tidak mudah move on dari dirinya.

“Sudah ku duga bahwa kamu tidak mudah untuk melup….”

Cup!

Kedua bola mata Nikita hampir copot karena terkejut. Begitu juga dengan Elara, wanita itu melotot sambil diam mematung saat Estele mengecup singkat pipi kanannya. Estele kembali menarik tubuhnya, dia tersenyum tipis menatap Nikita, berusaha meyakinkan wanita itu bahwa Elara adalah kekasihnya.

“Percaya kan? Sekarang pergilah! Kami sedang sibuk!”ujar Estele.

Nikita menggeram kesal, dia menatap sinis ke arah Elara. Setelah kepergian Nikita, Estele melirik Elara. Dia tertegun saat melihat Elara yang sudah berdiri dan berkacak pinggang. Elara melotot dengan tatapan tajam.

Buk!

Satu pukulan kecil yang sama sekali tak sakit di layangkan oleh Elara di dada pria itu. Membuat Estele ingin tertawa, tapi berusaha ia tahan mengingat kalau wanita dihadapannya sedang marah.

“Aku benci padamu!”ujar Elara.

“Hei, maafkan aku. Sungguh aku minta maaf.”tutur Estele.

“BRENGSEK!”hardik Elara dengan marah.

1
Arina Arina
kak tolong donggg
Arina Arina
kak tebal buku nya berapa kak
Arina Arina: ayo dongg plissss🙏🙏
Arina Arina: kak tolong bantu jawab ya
judul buku
penulis
penerbit
tahun terbit
tebal buku
media
total 3 replies
·Laius Wytte🔮·
cerita ini layak dijadikan best-seller, semangat terus!
Zahra Putri: Hallo reader, terimakasih atas dukungannya ❤️🌹
total 1 replies
Haris Saputra
ceritanya keren abis! Thor, kamu hebat!
Zahra Putri: Hallo Reader, Terimakasih atas komentarnya🌹❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!