NovelToon NovelToon
Tetesan Air Mata Anggrek

Tetesan Air Mata Anggrek

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Cerai / Mengubah Takdir / Keluarga / Persahabatan
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sebuah Kata

Menceritakan kisah seorang gadis malang bernama Anggrek. Gadis yang tak pernah diharapkan kehadirannya oleh siapapun termasuk ibu kandungnya sendiri.

Bahkan, gadis itu tidak mengetahui dimana keberadaan ayah kandungnya karena sang ibu selalu saja mengatakan jika ayahnya telah meninggal dunia. Bukan hanya keluarganya yang hancur, Anggrek harus menerima pahitnya kehidupan setelah masa depannya direnggut paksa oleh karyawan sang paman.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sebuah Kata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Digedung terbangkalai itu, Ratu meringis kesakitan, badannya terasa diremuk dan bahkan hatinya juga hancur saat mendapati kenyataan buruk yang menimpanya.

Hancur sudah keinginannya untuk merebut Revan, sedangkan dirinya lebih buruk daripada Anggrek.

Niat awal ingin menghancurkan Anggrek tapi mengapa kehancuran itu malah berbalik padanya? Apa dunia ini memang tidak seadil itu? Hingga untuk mendapatkan setitik bahagia dia harus hancur terlebih dahulu.

Berbeda dengan Ratu, kini Revan tengah bergeluk dengan pikirannya mengenai hal yang Anggrek katakan.

Apa benar, dirinya lebih percaya kepada Ratu ketimbang istrinya sendiri? Jika benar yang foto yang Ratu kirimkan adalah bentuk ketidaksukaan nya pada Anggrek, sungguh Revan merasa bersalah pada wanita itu.

Dan bagaimana bisa, Revan kembali mengungkit masalalu disaat dirinya telah berkata bahwa dia tidak mempermasalahkan hal itu tapi sekarang dirinyalah yang selalu membahas masalalu kelam istrinya.

Dengan bermodalkan benda pipi yang terhubung langsung pada Cctv kantor, pria itu mulai mengecek benar kah apa yang Anggrek katakan atau malah sebaliknya.

Revan mulai ngecek, Cctv kantor dimulai dari awal hingga cctv gerbang kantor yang kini menampilkan dua orang yang sedang bertengkar dan tak lama pak satpam datang menghampiri keduanya.

Rahang Revan mengeras saat mendapati kebenaran atas foto yang Ratu kirimkan. Wanita itu hampir berhasil menghancurkan rumah tangganya.

Tangannya terkepal, "awas kamu Ratu! Saya tidak akan tinggal diam, ini sudah keterlaluan." geramnya marah, dan bisa dipastikan jika Ratu ada dihadapannya sudah pasti dapat amukan darinya.

"Mas, kamu sedang apa?" tanya Anggrek yang baru datang dengan nampan ditanganya yang berisi kopi untuk Revan.

"Aku sedang memastikan Cctv kantor." jawabnya jujur.

Anggrek mengambil posisi disebelah suaminya setelah meletakan nampan diatas meja, "jadi gimana?" tanyanya membuat Revan membuang nafas lelah.

"Maafin aku ya, harusnya aku gak percaya gitu aja." sesalnya.

Anggrek tersenyum, "gak apa-apa mas, aku kalau jadi kamu juga bakal ngelakuin hal yang sama, apa lagi masa lalu aku begitu buruk. Jadi aku paham perasaan kamu gimana." balasnya. Karena Anggrek sangat tau perasaan suaminya seperti apa saat mendapati foto mesra istrinya dengan orang yang pernah ada dimasalalu pasangannya.

"Aku menyesal, harusnya aku gak terbawa suasana, dan harusnya aku lebih tenang lagi menghadapi hal seperti ini."

Anggrek memegang bahu suaminya, "mas, aku senang kamu sudah tau yang sebenarnya, aku cuman minta kedepannya kita harus saling percaya, karena kunci dari sebuah hubungan adalah kepercayaan." ucapnya.

Revan mengangguk sambil menggenggam jemari istrinya, "aku akan percaya dengan kamu begitupun sebaliknya." ucapnya diakhiri pelukan hangat diantara mereka.

"Anggrekkk," panggil Tuti dari luar pintu kamarnya.

Anggrek melepas pelukannya dan membuka pintu untuk menghampiri Tuti, "iya ada apa tan?" tanyanya.

"Kamu ada lihat Ratu hari ini ga? Soal nya mama dia nyariin dia dari tadi."

Kening Anggrek berkerut, "memangnya udah ditelpon?"

"Katanya udah tapi ga diangkat."

Anggrek mencoba memikirkannya, "tadi dia sempat datang ke kantor mas Revan tan, tapi udah pulang dua jam yang lalu." jelasnya seadanya.

"Ratu temui Revan? Ngapain?" tanya Tuti tak habis pikir dengan keponakannya itu.

Anggrek membuang nafasnya malas, "mau rebut mas Revan, katanya mas Revan milik dia." ucap Anggrek kesal jika harus mengingat Ratu.

Tuti menggeleng mendengar penjelasan Anggrek, "Astagfirullah, anak itu emang gak bisa dibilangin ya." kesalnya.

"Gak tau lagi tan, dia juga ngirim foto ke mas Revan buat ngefitnah aku, untungnya ada Cctv depan kantor mas Revan."

"Ratu sampai segitunya? Dia sampai fitnah kamu segala?" tanyanya yang dibalas anggukan oleh Anggrek.

Tampak Tuti menghela nafas lelah, wanita itu sudah tak bisa berpikir jernih lagi tentang keponakannya itu, sungguh perbuatan Ratu sudah diluar nalar manusia.

"Tan, aku takut kedepannya Ratu akan terus gangguin rumah tanggaku, tante tau kan, kalau aku gak punya siapa-siapa lagi selain tante dan mas Revan." ucapnya menyampaikan semua yang ada didalam hatinya, Anggrek merasa bahwa Tuti bisa membantu keluar dari masalah ini.

Wanita itu sudag menganggap Tuti sebagai ibunya sendiri, jadi menceritakan semua ketakutannya kepada Tuti bukanlah hal yang salah.

Tuti memegang bahu Anggrek, "tante yakin, rumah tangga kamu akan baik-baik saja selama masih ada kepercayaan diantara kalian, karena seberapa kuat kita membela diri, jika rasa percaya itu sudah tidak ada diantara kalian, rasanya sulit untuk bersama sebaliknya, sebanyak apapun masalah dan guncangan untuk rumah tangga kalian, tapi masih ada rasa saling percaya tante yakin kalian akan bersama selamanya." jelasnya sependek pengetahuannya karena Tuti sudah merasakan gagal dalam pernikahan.

Tuti, mengalami kegagalan dikarenakan kurangnya rasa percaya terhadap mantan suaminya hingga rumah tangga mereka selalu dihiasi dengan debat tak jelas yang berakhir perpisahan.

"Tapi rasa takut aku lebih besar tan, aku percaya kunci keberhasilan sebuah hubungan adalah kepercayaan. Namun, aku masih tidak bisa tenang selama Ratu masih mengganggu kami, karena bagaimana pun, mas Revan itu laki-laki dan aku juga punya masa lalu yang buruk, aku takut suatu saat kepercayaan mas Revan hilang dan semuanya hancur begitu aja."

"Tante paham, tapi kamu gak boleh memikirkan sesuatu yang belum terjadi, atau mungkin tidak akan pernah terjadi. Jadi berhenti untuk mengatakan jika nanti, atau suatu saat nanti karena ucapan itu adalah doa, maka katakanlah yang baik-baik saja, agar hal buruk tidak menghampiri kamu."

Anggrek hanya bisa diam yang dikatakan Tuti ada benarnya juga, karena percaya tak percaya, setiap yang kita khawatir kebanyakan terjadi jika kita terus memikirkannya, ibaratnya kita memanifestasikan sesuatu, jika itu baik tak apa tapi jika itu buruk lebih baik jangan.

Tuti mengusap kepala Anggrek penuh kasih sayang, "banyaklah berdoa, yakinkan semuanya akan baik-baik saja dan mintalah pertolongan pada Allah, jangan pernah lupa bahwa sebaik-baiknya rencana manusia lebih baik rencana yang kuasa."

Anggrek mengangguk, sedikit kegelisahannya sudah hilang karena berbagi dengan Tuti, sungguh Tuti sudah seperti orangtua kandungnya saja.

Drrrtt drttt

Ponsel Tuti berbunyi, wanita itu mengambil ponselnya dan menekan tombol hijau, setelah tersambung dia mendekatkan ketelinganya, "Waalaikumsalam, gimana? Ratunya udah ketemu?" tanyanya pada orang disebrang telepon.

"Ga, dia gak ada disini, ini juga lagi nanya Anggrek, kata Anggrek dia sempat ke kantor Revan." lanjut Tuti.

"Mungkin dia ketempat temannya, coba tanya ke taman dekat dia." sarannya.

"Iya, kabarin aja kalau ada apa-apa." ucap Tuti dan sambungan telepon berakhir.

Anggrek mengangkat alisnya, seolah bertanya ada apa. Tuti membuang nafasnya lelah, "itu si Ratu masih belum ketemu, tu anak kemana sih, bikin pusing semua orang." kesalnya karena Ratu terkenal dengan ulahnya yang menyebalkan.

"Udah tanya ke teman-temannya tan?"

Tuti mengangkat bahunya, "ga tau, mamanya malah nanya-nanya ke tante, tante mana tau kemana tu anak."

"Yaudah tan, kita tunggu aja dulu, kalau dia belum juga pulang kita lapor polisi aja lagi." ucapnya berusaha menenangkan Tuti.

1
Inayah Riyadi
jadi males baca
Inayah Riyadi
banyak cramahnya di timbang cerita nya
Sebuah Kata: haloo kak, makasih atas kritikannya
total 1 replies
Arsène Lupin III
Terus terang, aku harus tahu kelanjutan cerita ini sekarang juga.
Phedra
Aksinya keren banget, semangat terus author!
Sebuah Kata: terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!