NovelToon NovelToon
Kartina ( Kau Dan Dia Pemenang Nya)

Kartina ( Kau Dan Dia Pemenang Nya)

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Persahabatan / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: RESKI OEY

Tentang masalalu yang belum selesai, cinta karena terpaksa, rasa yang tak lagi sama, Restu yang tak berpihak, dan penyesalan yang selalu menghantui. terkadang, Kehilangan sering terjadi karena kesalahan kita sendiri. Begitu juga dengan Ares, Dia tidak pernah menganggap Kartina ada selama masalalu nya belum selesai. padahal jelas-jelas Kartina bertekad membantu Ares untuk lepas dari masalalu. Namun setelah berhasil, hubungan mereka terhalang restu, hingga pada akhirnya, keduanya memilih mengakhiri meski keduanya kembali ingin memiliki. akankah mereka kembali bersama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RESKI OEY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 15. Jalani aja dulu

FAHRI.

tin aku di depan

rumah kamu.

Kartina tersentak kaget saat membaca pesan dari Fahri. pasalnya, Fahri tidak memberi kabar kalau dia akan ke rumahnya. Kartina yang sedang tiduran dari kasur langsung berdiri depan cermin. menyisir rambutnya yang sedikit berantakan. untung saja, dia sudah mandi sore. jadi tidak perlu mandi lagi.

Kartina segera bergegas untuk menemui Fahri di depan rumahnya. benar saja, cowok itu sedang duduk di kursi depan rumahnya. Kartina menatap kesal Fahri yang tiba-tiba datang ke rumah nya.

"Kok gak ngabarin dulu sih kalau mau ke sini?" Kartina menatap Fahri kesal. pasalnya Fahri datang ke rumahnya tidak mengabarinya dulu.

"Haha, emang kenapa sih?" Fahri terkekeh pelan saat mendengar itu.

"Ya kan aku malu ri, masa kamu datang ke rumah, aku nya  berantakan kaya gini"

"Kamu selalu cantik tin di mata aku." ucap Fahri tulus.

"Mulai, nanti Elisa marah Lo haha." jawab Kartina tidak mau kalah dengan gombalan Fahri.

Tak lama dari situ, Bu Siti, ibunya Kartina menemui keduanya.

"Kirain ada tamu, ternyata ada kamu Ri" Fahri yang melihat Bu siti langsung berdiri dan menyalami sebelah punggung tangannya.

"Iya Tante hehe, maaf gak ngabarin dulu."

"Gapapa, kalau mau main mah main aja, iya kan tin?" Kartina langsung menatap ibunya. maksud dari pertanyaan nya apa?

Kartina langsung menatap ibunya bingung.

"Ayo masuk, ngapain di luar." Bu siti berjalan ke dalam rumah.

"Baik Tante." Jawab Fahri dengan senyuman tipis.

Keduanya segera masuk ke dalam rumah.

"Duduk dulu, kamu mau minum apa?" tanya Kartina.

"Anggur merah ada?"

Kartina langsung memukul Fahri pelan. pasalnya Fahri main ngomong aja. bagaimana jika itu kedengaran oleh Bu Siti?

"Jangan aneh-aneh deh. nanti kalau mamah denger gimana?" Kartina memarahi Fahri.

Sementara Fahri, cowok itu terkekeh pelan. sebenarnya maksud dia itu bercanda.

"Apa aja."

"Yaudah, aku ambilik dulu."

Kartina pergi ke dapur mengambil minum untuk Fahri.

"Mamah seneng lihat kamu ceria lagi. pasti karena Fahri kan?" Bu Siti menggodanya.

Kartina yang sedang menuangkan air ke dalam gelas pun langsung menatap ibunya.

"Apasih mah, gak ada hubungannya sama Fahri, jangan mulai deh."

"Ya kalau ada hubungan juga mamah restuin kok"

"Udah ah, Kartina ke depan dulu." Kartina kembali ke ruang tamu menemui Fahri.

Sementara Bu Siti yang melihat putrinya cemberut terkekeh pelan.

"Ini Ri minum nya, cuma air putih aja gapapa kan?" Kartina meletakkan gelas berisi air di atas meja. lalu dia duduk di sofa.

"Gapapa."

"Lain kali kalau ke sini itu kabarin ya, jangan kayak tadi." Kartina memberi tahu Fahri sekali lagi.

"Iya tin, oh ya gimana? Novel itu udah kamu baca?"

"Aku kan baru pinjem novel tadi siang ri, terus sekarang kamu ke sini, mana ada waktu aku buat baca novel." jelas Kartina.

"Pasti kalau baca novel nunggu mood bagus dulu ya?"

"Hehe iya sih."

"Dasar."

"Oh ya Ri, Elisa tau kalau kamu mau ke sini?" Kartina bertanya, pasalnya dia merasa tidak enak dengan Elisa, mau bagaimana pun Elisa harus tau. karena Elisa adalah sahabatnya.

"Emang harus tau?"

"Ya harus lah, kalau dia marah gimana? gak enak tahu Elisa."

"Aku sama Elisa itu gak ada hubungan apa-apa tin, kita cuma sahabatan, Elisa juga gak pernah ngomong kalau dia suka sama aku. berarti emang dia gak suka kan?" Fahri menceritakan hubungan keduanya yang sebenarnya.

"Gak ada cewek yang nyatakan perasaannya duluan Ri, cewek itu lebih ke mendem kalau dia suka sama orang, apalagi kalau sampai tau orang yang dia suka, sukanya sama orang lain, pasti sakit ri rasanya."

"Kok malah jadi Bahas Elisa sih? aku itu beneran gak ada hubungan sama dia. aku udah anggap Elisa kayak adik aku sendiri tin."

"Ya aku gak mau persahabatan kalian hancur cuma gara-gara aku Ri, semua orang itu taunya kamu itu lagi Deket sama Elisa. bukan sama aku." Kartina terlihat mengkhawatirkan kedekatannya dengan Fahri.

"Aku sukanya sama kamu tin, bukan sama Elisa." Kartina yang mendengar itu terdiam.

"Dari dulu aku suka nyari tau tentang kamu ke Elisa, dari mulai kamu suka ke perpustakaan, kamu suka coklat, hobby kamu apa. semua aku cari tau. coklat yang kamu temui di meja, itu dari aku tin, setelah denger kalau kamu udah punya pacar kemarin, jujur perasaan aku hancur Waktu itu. aku cuma bisa jadi cowok pengecut yang mendem perasaan aku tanpa berani buat ngungkapin. sekarang? Kamu udah putus sama cowok itu. izinin aku buat masuk ke dunia kamu tin, ajari aku biar gak jadi orang pengecut."

Kartina terharu mendengar itu, tapi masih banyak pertimbangan yang harus dia pikirkan untuk masalah itu. pasalnya, sampai sekarang. Ares masih jadi pemenang di hatinya meski cowok itu ini sudah pergi entah kemana.

"Aku butuh waktu, kita jalani aja ya."

•••••

Setelah sholat magrib, Ares memutuskan untuk pergi ke rumah Aldo. karena dari tadi sore cowok itu belum sempat kelihatan dari pandangannya. saat Ares tengah membuka pintunya, dia melihat dari depan rumahnya Aldo tengah merokok di depan teras. tidak biasanya, dari situ Ares marah, dia berjalan cepat menghampiri sahabatnya lalu melempar batang rokok jauh-jauh.

"Apaansih Lo Res!" Aldo berdiri tegak dari tempat duduknya dengan kedua mata menyorot tajam.

"Lo yang apaan! Gak biasanya Lo ngerokok!" Ares menegurnya, pasalnya Aldo bukan tipikal cowok perokok, bahkan pemabuk juga. Ares tau itu karena Ares sudah mengenalnya dari kecil.

"Ya terserah gue lah mau ngerokok apa enggak! itu urusan gue bukan urusan Lo paham!" balas Aldo tidak terima, karena pikiran nya Ares terlalu ikut campur dengan urusannya.

"Gue tau Lo do, Lo bukan orang perokok! Lo kenapa jadi gini sih!"

"Keadaan yang merubah gue jadi kaya gini, puas Lo!"

Aldo berjalan masuk ke dalam rumah, meninggalkan Ares sendirian. Ares tidak tinggal diam. cowok itu mengejar Aldo masuk ke dalam rumah.

"Nyokap Lo sedih kalau lihat Lo kaya gini do sadar!"

Aldo berbalik badan, menatap Ares seperti menatap musuh di depannya.

"Sekali lagi gue peringatin sama Lo, ini urusan gue! mending sekarang Lo keluar! gak usah ngurusin gue lagi. Keluar!"

Ares yang mendengar itu sedikit kecewa. sahabatnya itu benar-benar sudah berubah, bahkan Ares pun tidak bisa berkata-kata lagi selain mengikuti kemauannya.

••••••

Keesokan harinya, Sri dan Bu Mila terlihat tangah sarapan pagi di ruang makan. tatapannya terlihat bingung mencari keberadaan ayahnya yang entah dimana. biasanya mereka selalu sarapan bareng -bareng. tapi di lagi ini Sri sama sekali tidak melihat ayahnya.

Ayah kemana bun? kok tumben gak sarapan bareng." tanya Sri sesekali memasukkan nasi kedalam mulutnya.

"itu di depan lagi ngobrol."

"sama siapa?"

"Ares."

setelah mendengar nama itu,  Sri membulatkan kedua matanya. dia berlari menemui ayah nya yang kata bundanya tengah mengobrol dengan Ares. dan benar saja, pemandangan yang dia lihat dari balik jendela itu tidak salah lagi. Ares, ngapain pagi-pagi dia ke rumahnya?

Sri pun membuka pintu, menemui keduanya.

"Ngapain pagi-pagi ke sini?" rautan wajah nya terlihat datar saat mengajak Ares berbicara.

"Ini katanya Ares minta izin sama ayah buat anter jemput kamu tiap hari gapapakan?" Pak resa menjelaskan maksud kedatangan Ares ke rumahnya.

Sri yang mendengar itu langsung menatap ayahnya kaget.

"Terus ayah izinin?"

"ya izinin lah, lagian kan ayah kan gak bisa tiap hari antar jemput kamu sayang, mendingan kamu sama Ares aja ya? Ares orangnya baik, Ayah percaya Ares bisa jagain kamu."

"Tenang aja om, saya pastiin Sri aman kalau sama saya." Ares tersenyum tipis sebagai bentuk menghargai pujian yang di berikan oleh laki-laki paruh baya itu.

"Kenapa ayah izinin segala sih! dia itu rese! nyebelin."

"Bohong om, orang saya baik dan tidak sombong, jangan di percaya." Balas Ares tidak mau kalah.

"Kamu ngomong gitu karena kamu belum kenal Ares. coba kalian kenal lebih dekat, enak kan gak ada musuh-musuhan lagian kalau kata ayah gak salah kok kamu di anterin sama dia."

Sri yang mendengar itu menatap kesal pada ayahnya.

"Udah ah Sri berangkat dulu." ucap Sri kesal, kemudian dia segera berpamitan pada ayahnya.

begitu juga dengan Ares, mereka pun segera bergegas pergi ke sekolah. dengan terpaksa, Sri pun memutuskan untuk berangkat bareng berdua dengan Ares. sesampainya di sekolah, keduanya jadi pusat perhatian orang-orang.

Ares memberhentikan motor nya di parkiran, sementara Sri, cewek itu sudah turun terlebih dahulu meninggal kan Ares sendirian.

Ares pun berjalan cepat menghampiri nya. saling berdampingan. sementara Sri, merasa risih karena Ares tidak pernah berhenti mengejar mengikutinya.

"Aku anterin ke kelas ya."

Sri berhenti dari langkah nya, menatap Ares dengan sinis.

"ngapain?"

"Pastiin kalau kamu selamat sampai tujuan."

"Gak usah!"

Sri Melanjutkan kembali perjalanan nya yang sempat tertunda oleh Ares. sementara Ares, cowok itu hanya tertawa pelan melihat tingkah Sri, yang begitu dingin kepadanya. Ares pun memutuskan untuk tidak menyusulnya dan segera pergi ke kelasnya.

•••

1
Muhammad Rizkiamaludin
Pantengin terus!
Dyah Ayu
jadi meweeeekkk aku 😭😭😭
Dyah Ayu
please semoga pertemanan nya gak berantakan yaaa gara2 cwe
Muhammad Rizkiamaludin: hallo kak, staytune ya, maaf ceritanya maju mundur, ini emang cerita kisah nyata. jadi pantengin terus ya🤗
total 1 replies
Dyah Ayu
astgaaaaaa 🤣🤣
Dyah Ayu
ini salah satu contoh ,,akibat dari perceraian org tua
Dyah Ayu
kocak anjiirrr 🤣
Kartina Kartina
Ditunggu part selanjutnya🤗
Muhammad Rizkiamaludin
sudah update!!
Muhammad Rizkiamaludin
Sudah update 🫣
Black Jack
Bagus banget ceritanya, thor jangan berhenti menulis ya!
Muhammad Rizkiamaludin: staytune ya
total 1 replies
Alexander
Liat karakter kaya gini bener-bener bikin aku dapat inspirasi!
Muhammad Rizkiamaludin: BAB 4 aku udah update ya kak makasih 🤲
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!