Terpaksa menikah dengan pria yang tak dicintai dan mencintainya
tifany larasati harus bergelut dengan perasaannya sendiri mempertahankan rumah tangganya.
demi keluarga yang diambang kehancuran tifany merelakan menikah muda dengan cavero abraham.
sosok angkuh dan egois yang tak mau melepas masalalu walaupun setelah menikah.
dengan semangat dan dukungan keluarga, tifanya menguatkan diri untuk tidak bercerai dari cavero.
bisakah tifany membuat cavero mencintainya atau hanya akan tetap menjadi pemilik raga tapi tidak hatinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjuangan cavero
"terima kasih untuk waktunya, mas harap kamu bisa kasih kesempatan lagi untuk kita bertemu" ucap cavero usai obrolannya dengan tifany selesai
Keduanya berjalan menuju kamar hotel masing-masing dan cavero mengantarkan tifany sampai ke depan pintu kamarnya
"tentu saja, kita masih bisa ketemu atau ngobrol santai kalau pak ceo ada waktu luang" tifany tak mau menyimpan dendam yang membuat hatinya makin terluka
tifany mencoba untuk mengikhlaskan apa yang sudah terjadi dan menjalin hubungan baik seperti dengan arya bukan masalah baginya
"bisa saja kamu fan, tentu saja mas akan selalu luangkan waktu untukmu" cavero merasa senang setidaknya bisa bertemu dengan tifany meski sepertinya akan sulit mendapatkan hatinya kembali
tifany melihat elsa dan regi berjalan menuju kamarnya "sebaiknya mas pergi" tifany tak mau regi dan elsa melihat dan mereka salah paham
"mas mau menyapa mereka dulu, oh iya kapan kamu pulang ke jakarta?"
Tifany pura-pura tak mendengar ucapan cavero, karena setelah tiba di jakarta tifany akan segera mengurus ke pengadilan perceraiannya dengan cavero
"kalian dari mana?" tifany curiga jika cavero mengetahui tifany di restoran adalah ulah elsa dan regi
"kami dari jalan-jalan sayang, besok kan kita harus kembali ke jakarta, em" elsa dibekap mulutnya oleh tifany dan diajak masuk ke kamar agar tak mengatakan hal yang tak perlu
"cav, ayo ngobrol sebentar" regi ingin menyampaikan beberapa hal dari orang tua tifany
bahwasanya kedua orang tuanya menyetujui cavero dan tifany kembali bersama tanpa ada paksaan dan atas dasar kemauan tifany sendiri
"boleh, dimana?" tanya cavero yang mengikuti langkah kaki regi dan belum tahu akan kemana perginya
regi mengajak cavero berjalan di dekat pantai yang cukup jauh dari hotel untuk pejalan kaki
lalu keduanya duduk di sebuah kafe dan memesan kopi kesukaan cavero dan regi
"terima kasih atas bantuan kalian!" cavero mengucapkan rasa terima kasihnya untuk yang sudah regi and the gank lakukan untuknya bisa bertemu dengan tifany dan saat ini bisa bicara berdua
"saya tak butuh ucapan itu, yang jelas saya dan keluarga butuh bukti yang harus kamu tepati jika tifany mau kembali padamu, tapi saya rasa akan sulit.
Tifany sosok yang cukup sulit untuk dipengaruhi untuk keputusannya" regi memberitahu tentang tifany meski jarak jauh antara regi dan tifany namun keluarganya sangat dekat dan sejak kecil tifany sangat menyayangi regi
anak semata wayang dari kakak papinya yang tinggal diluar negeri dan regi kembali ke tanah air karena mengejar cita-citanya sebagai abdi negara
"saya terlalu bodoh selama ini!" cavero menyadari perbuatannya sungguh sangat membuat tifany sakit "saya tidak membenarkan tindakan saya apapun alasannya, namun saya sadar tifany adalah orang yang saya butuhkan"
"sudahlah yang berlalu sudah biarkan saja menjadi pembelajaran, sekarang saatnya perbaiki semuanya, saya titip tifany dan elsa selama saya belum menikah"
Regi percaya jika cavero akan berubah dan bisa membahagiakan adiknya
"pasti gi, saya janji akan membuat tifany bahagia selamanya, tapi kenapa bisa kamu ngga tahu tifany menikah?" cavero juga heran kenapa bisa baru ketahuan jika regi ternyata sepupu tifany
sedangkan sejak kecil tifany sering diajak ke rumahnya oleh orang tua tifany
"entahlah dunia begitu sempit ternyata, waktu kalian menikah saya masih pendidikan untuk kenaikan pangkat dan ngga bisa keluar asrama sama sekali selama enam bulan" jawab regi juga masih tak menyangka akan menjadi kakak dari sahabatnya
Masih dalam tema membahas hubungan cavero dan tifany, keduanya saling berbagi cerita masalah kehidupan asmaranya dan saat ini regi yang sedang berbahagia karena satu bulan lagi akan menjadi hari yang paling membahagiakan untuknya
Elsa dan regi akan menikah di bali dan semua telah disiapkan atas bantuan tifany, sesuai pesta impian elsa
"Sudah malam istirahat lah, besok saya harus tugas pagi karena ada apel, bisakah saya minta tolong antarkan tifany dan elsa ke bandara?" regi baru saja dapat kabar jika harus ada apel pagi dan tak bisa ditinggalkan
padahal sudah berjanji untuk menemui sang kekasih hati sebelum kembali ke jakarta dan regi juga belum mengabarkan pada elsa karena sudah larut malam
"bisa gi, tenang saja besok juga saya harus kembali ke jakarta sudah lama cuti pasti kerjaan menumpuk" cavero dengan senang hati melakukannya dan tentu saja tak akan melewatkan satu kesempatan pun untuk tak bersama dengan tifany
"ayo!" cavero bersemangat untuk tidur agar tak bangun kesiangan esok dan ingin bertemu dengan tifany wajahnya segar
regi hanya tersenyum " baru lihat saya seorang cavero begitu bersemangat masalah wanita"
Regi berpamitan untuk langsung ke rumah dinasnya agar tak kesiangan esok saat apel dan meminta cavero menyampaikan pada tifany juga elsa
******
Pagi hari sekitar pukul enam
Cavero menghubungi regi untuk menanyakan jam keberangkatan tifany dan elsa untuk memesan tiket untuk penerbangan yang sama,
Ternyata regi sudah membelikan tiketnya dan akan diantarkan ke bandara oleh anak buahnya
Regi memberitahu jika penerbangannya jam delapan pagi agar cavero tak ketinggalan pesawat
Cavero menghampiri tifany kekamarnya setelah bersiap dengan barang dan juga membelikan sarapan untuk tiga orang
Ting...tong
Elsa berlari membukakan pintu karena tau siapa yang akan datang, dengan senyumnya yang merekah
"saya...ng" tak jadi senang karena bukanlah regi namun cavero yang ada dihadapannya saat ini
"hai! Boleh masuk?" cavero meminta izin pada elsa
kamar yang ditempati oleh tifany dan elsa sangat luas dan ada ruang tamu jadi cavero berani untuk izin masuk ke kamar
"masuklah" ucap elsa dengan memanyunkan bibirnya sedikit kecewa sudah hampir jam tujuh tapi regi belum muncul juga
"regi ngga bisa antar kalian karena ada apel pagi yang tak bisa ditinggal, nanti setelah selesai akan menghubungimu dan saya yang akan antar kalian" ucap cavero sembari berjalan masuk ke ruang tamu
"fan, ada tamu!" panggil elsa pada tifany yang baru selesai mandi dan sudah bersiap dengan barangnya
tinggal menunggu regi mengantarkan ke
bandara
"kak, kamu!" tifany mengehentikan aktifitas mengeringkan rambut saat melihat siapa yang datang
"hai, ini sarapan buat kalian sebelum pulang, saya yang akan antar kalian, regi sedang sibuk" ucap cavero mengatakan lagi pada tifany apa yang dikatakan pada elsa tadi
"oh!" tifany kembali ke kamar dan memarahi elsa karena membiarkan cavero masuk ke kamarnya
melihat tanggapan tifany cavero sedikit sadar diri, benarkah dia memperjuangkan tifany atau hanya keegoisannya saja ingin kembali
"ayo sa, nanti terlambat" tifany menarik elsa yang masih video call dangan regi yang baru selesai apel dan masih ada kegiatan lain
"sabar!" elsa berteriak menjawab tifany " yang udsh dulu ya, mau berangkat nanti adikmu tantrum" elsa memutuskan panggilan telfonnya
"ayo om, itu barang tifany banyak banget" elsa memberitahukan jika barang yang tifany bawa sangatlah banyak
"tolong bawakan ini untuk sarapan dipesawat" ucap cavero pada elsa dan mengambil alih koper milik elsa dan tifany dan membawanya keluar kamar
Awalnya tifany menolak namun tatapan cavero membuat tifani diam dan memberikan dua kopernya yang cukup berat
ada karya baru author loh... jangan lupa kepoin ya mulai besok sudah terbit
"kutukan cinta gadis desa"