Sugih Ronggeng merupakan kisah terdahulu hingga kini yang tidak pernah usai (terkecuali). Nadia merupakan gadis cantik dari keluarga Kartaca yang ia ketahui bahwa dirinya merupakan cucu ke 7. Banyak kejadian yang tidak Nadia pahami, namun Nadia yakin, di ujung sana "pasti ada penawarnya".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RAYYA , isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sugih Ronggeng
Nadia yang tersadar lantas kaget dengan posisinya saat itu.
Posisi Nadia berada di lantai yang beralaskan tikar dengan badan terlentang terikat kuat dengan tali.
Nadia lantas teriak,
"Lepassssss! Siapapun kamu, keluarrrrrrr! Kenapa badanku di ikat seperti ini, lepassssss! Ucap Nadia.
Nyi Rondo yang mendengar teriakan Nadia langsung bergegas menghampirinya.
"Maneh tinggal milih Kinasih" (Kamu tinggal memilih Kinasih) Ucap Nyi Rondo kepada Kinasih.
Kinasih yang pada saat itu tiba - tiba terlihat dan muncul di hadapan Nadia lantas terdiam dan menghela nafas,
"Milih apa? Milih apaaaa? Apa yang sebenarnya sedang kalian rencakanan? Apaaaa? Lepassssss!!! Ucap Nadia sembari berontak ingin melepaskan ikatan tali dari badannya.
Kinasih yang pada saat itu tak kuasa melihat anaknya tersiksa lantas berucap,
"Kumaha Nyai we, mun enta penawarna, lajengkeun" (Gimana Nyai saja, jika itu penawarnya, silahkan lanjutkan) Ucap Kinasih kepada Nyi Rondo.
Nyi Rondo yang tersenyum ke girangan lantas berkata,
Belum sempat berkata, Kinasih pun lantas menimpalnya,
"Nyaiiii, tapi abdi nyuhungkeun widi ka Nyai" (Nyai, aku meminta izin kepada mu) Ucap Kinasih.
"Naon?" Jawab Nyi Rondo dengan muka masam.
"Neng Nadiaaaa..." Kinasih pun menatap ke arah Nadia dan menyapanya.
"Neng... Murangkalih ibu, leres Neng, Neng teh murangkalih Ibu, abdi Kinasih" (Neng... Anak ibu, betul Neng, Neng itu anak ibu, aku Kinasih) Ucap Kinasih.
Nadia pun semakin bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi. Nadia mulai lelah dengan kejadian demi kejadian yang menimpa nya selama ini.
Niat Nadia kembali ke desa Aden tidak lain yakni memiliki harapan besar untuk memutus tali penderitaan keluarga Kartaca. Pikir Nadia, semoga ada penawarnya supaya dirinya bisa memutus penderitaan tersebut.
Nadia menginginkan dirinya untuk hidup lebih lama sebagai cucu ke 7 dari keluarga Kartaca. Nadia ingin menjadi turunan terakhir yang merasakan penderitaan, jangan sampai keturunannya kelak merasakan apa yang Nadia rasakan.
Alih - alih mengutarakan keinginannya itu, Nadia di kagetkan dengan perkataan dan timpalan dari Nyi Rondo dan Kinasih. Baik Nyi Rondo ataupun Kinasih bersikeras memberi tahu bahwa Nadia bukanlah keturunan dari Kartaca, melainkan anak dari Kinasih dan Damar.
Nadia pun tetap tidak mempercayai perkataan Kinasih dan Nyi Rondo.
Nyi Rondo, yang pada saat itu posisinya ingin segera menuntaskan keinginannya,
"Halahhhhh kumaha Maneh we, Aing geus teu sabar hayang geulis abadi" (Halahhhh, gimana kamu saja, aku sudah tidak sabar ingin menjadi cantik abadi) Ucap Nyi Rondo.
Kinasih pun sontak sedih karena anak semata wayangnya itu tidak menerima bahkan tidak percaya bahwa dirinya merupakan anak yang hilang dari kandungannya semasa dahulu. Bukan di sengaja, melainkan permainan licik yang dilakukan oleh Nyi Rondo.
Nyi Rondo pun melancarkan aksinya.
Terlihat oleh Nadia bahwa jasad Kinasih menyatu dengan tubuh Nyi Rondo, perlahan tubuh Nyi Rondo berubah, yang asalnya seperti nenek tua, kini dirinya berubah perlahan menjadi gadis belia yang sangat begitu cantik, persis seperti Kinasih pada masa itu.
Nadia tampak tercengang, dan Kinasih pun perlahan menghilang dan berubah menjadi debu.
"Hahahahhahah ahahahahahha" Nyi Rondo pun tertawa lepas, kini dirinya menjadi wanita cantik yang abadi.
"Aing geulis pan?" (Saya cantik kan?) Ucap Nyi Rondo bertanya kepada dirinya sendiri sembari melihat cermin.
Nadia pun merasa murka dengan apa yang di lihatnya.
"Kenapa? Kenapa jadi seperti ini?" Tanya Nadia.
Nyi Rondo pun dengan menaikan alisnya lantas berkata,
"Ahahahaha, geulis geulis tapi bodoh" (Ahahah, cantik cantik tapi bodoh) Ucap Nyi Rondo.
"Nadia, pan Aing geus ngomong ka Maneh, Maneh lain turunan Kartaca. Indung asli Maneh nya eta si Kinasih" (Nadia, kan sudah aku bilang, bahwa kamu itu bukan turunan Kartaca, melainkan anak dari Kinasih) Timpal Nyi Rondo.
Nyi Rondo pun menceritakan secara gamblang apa - apa yang menjadi misteri di kehidupan Nadia.
Nyi Rondo bercerita bahwa Kinasih lah yang membuat dirinya menjadi jahat seperti sekarang. Tanpa Nyi Rondo bayangkan sebelumnya bahwa kini Nyi Rondo sudah benar - benar bersekutu dengan iblis karena Kinasih.
"Aing jadi kieu gara - gara indung Maneh, si Kinasih" (Aku jadi seperti ini gara - gara ibu kamu, si Kinasih) Ucap Nyi Rondo.
Nyi Rondo pun menceritakan kembali bahwa kejadian - kejadian yang membuat keluarga Kartaca tidak tersisa itu atas ulahnya, bukan karena Kinasih.
Yang Nadia lihat pada saat itu bukanlah memori tentang kelakuan Kinasih, melainkan memori tentang kelakuan Nyi Rondo. Nyi Rondo pun mengakui bahwa dirinya lah yang meminjam raga Kinasih untuk mewujudkan semua keinginannya.
Ketika Nyi Rondo menjadi dirinya. Nyi Rondo tidak pernah merasakan di cintai oleh laki - laki.
Namun ketika Nyi Rondo meminjam raga Kinasih,
Nyi Rondo pun lantas puas dengan apa yang di lakukannya.
Nyi Rondo pun memberi tahu Nadia bahwa dirinya juga lah yang memindahkan kandungan Kinasih kepada rahim Arum. Karena Nyi Rondo pikir jika raga Kinasih mengandung, maka kesempatan dirinya untuk merasakan kepuasan tidak akan kondusif.
Mendengar penjelasan Nyi Rondo, Nadia pun menangis sejadi - jadinya.
"Ja... Jadi, Kinasih" Ucap Nadia terbata - bata.
Nadia pun menangis dan menyesali perbuatannya karena di akhir pertemuannya dengan Kinasih, Nadia tidak mempercayai bahwa Kinasih merupakan ibu kandungnya.
Nasi sudah menjadi bubur, Nadia pun hanya bisa meratapi nasibnya.
Kini Nyi Rondo mengubah identitasnya menjadi Nyi Sugih yang berarti pemuja, dan di akhir kehidupan abadinya yang sudah berhasil memiliki raga Kinasih, kini dirinya pun melakoni keinginannya mejadi penari Ronggeng tercantik di desa Aden.
Itulah, kenapa penulis memberikan judul novel ini
"S U G I H Ronggeng" ❤️
Ya karena peran utamanya Nyi Rondo, yang kini merubah identitasnya menjadi Nyi S U G I H dengan profesinya sebagai Penari Ronggeng.
"Walahualam, tidak pernah terpikir logika, bagaimana bisa manusia yang sudah tua renta, kemudian berubah menjadi belia, kemudian bisa mengembalikan kehidupan sebelumnya menjadi kehidupan abadi, Ibu pun hanya bisa menceritakan sampai sini saja" Ucap Nadia kepada anaknya Kinanti.
"Wahhhh, seru ya bu, Kinanti senang mendengar cerita yang ibu ketahui" Jawab Kinanti.
Nadia pun merasa lega. 10 tahun yang lalu merupakan memori kelam bagi Nadia, tapi kini, dirinya tidak pernah terbayangkan, bisa menjadi seorang ibu dan berkeluarga dengan Randy,
Ya Randy, pria yang lebih muda satu tahun dari Nadia ini sudah berhasil mempersunting Nadia,
Tekad kuat Randy untuk menemukan Nadia di desa Aden berhasil.
Randy yang menemukan Nadia pingsan dengan posisi tubuh yang terlentang terikat tali, kemudian membuka tali tersebut dan membawanya pulang ke kota.
Randy pun menikahi Nadia,
Kini Randy dan Nadia hidup bahagia dan di karuniai anak perempuan yang mereka beri nama Kinanti.