Elena Andrade gadis 19 tahun tumbuh diantara keluarga konglomerat yang penuh konflik....
Sang ayah menikah lagi dengan sahabat baik mendiam sang ibu,membuat Elena sering bertengkar dengan ayah nya itu,karna tidak terima sang ayah menikah dengan sahabat masa kecil ibu nya sendiri....
bagaimana kisah nya?
yuk mampir dan baca....
(boca harap minggir)🚩
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 24
"Ikut motor itu," perintah Elena tergesa-gesa takut kehilangan jejak.
Pengawal itu pun menganguk mengerti,lalu mengendari mobil itu mengikuti motor Ricky....
"Astaga...semoga ini tidak seperti yang aku pikirkan," batin Elena tak ada habis-habis berdoa.
Terlihat motor Ricky terus melaju dengan kecepatan tinggi menuju sebuah taman hiburan,dan mereka pun berhenti disana dan memarkirkan motor....
"Kenapa mereka kesini?" batin Elena terus bertanya dengan perasaan yang mulai bercampur aduk,sambil menatap nanar Ricky dan Tina yang berjalan masuk ke dalam taman sambil tertawa lepas.
Karna penasaran,Elena pun menyewa baju teddy bear,lalu memakai nya,dan diam-diam berjalan masuk ke dalam taman sambil membawa beberapa baloon di tangan nya tampa diketahui oleh Tina dan Ricky,yang kini sedang asik mencoba beberapa permainan di dalam taman tersebut....
"Mereka...." lirih Elena menahan air mata,saat melihat Ricky dengan senang hati menghibur Tina,dan membuatnya tertawa dengan lepas.
Tak bisa di pungkiri kalau hati Elena saat ini sangat sakit.bagaimana tidak,sang kekasih hati nya itu tidak memperdulikan dirinya sama sekali,malah sibuk menghibur gadis lain yang bukan kekasih nya....
"Ricky,ayo kita makan eskrim!" seru Tina dengan bahagia,lalu berlari kecil menuju tempat jualan eskrim.
Ricky pun mengangguk mengerti,lalu berjalan mengekori Tina sambil tersenyum hangat,senyuman yang sudah lama tidak ia tunjukan kepada Elena....
Deg!
Jatung Elena berdetak dengan kencang melihat reaksi Ricky,lalu ia mencoba berjalan mendekati mereka,namun....
"Halo,kakak teddy bear," tegur suara gadis kecil menarik lengan Elena.
Elena pun menghentikan langkah kaki nya,lalu menoleh ke arah gadis kecil tersebut....
"Iya,ada apa gadis kecil?" tanya Elena sambil menahan air mata.
"Boleh tidak,kita mengambil foto bersama," pinta gadis kecil itu dengan wajah polos nya.
Elena pun menoleh sejenak ke arah Ricky dan Tina,lalu kembali menoleh ke arah gadis kecil tersebut....
"Bisa,ayok,"
Mendengar persetujuan dari Elena,gadis kecil itu langsung tersenyum lebar,lalu memanggil ibu nya untuk mengambil gambar mereka....
Dari kejauhan Tina yang melihat itu,meraih lengan Ricky yang sedang sibuk makan eskrim miliknya,lalu membawa nya ke arah Elena....
"Kakak Teddy bear,bolehkah kami ikut berfoto dengan mu?" panggil Tina sambil tersenyum bahagia.
Mendegar suara Tina,Elena mematung sejenak,lalu menganggukan kepala....
"Rick,ayo kita foto," ajak Tina dengan manja.
"Tina,kita ini bukan anak kecil,sudah foto yang lain saja," tolak Ricky.
"Ayolah,aku sedang sedih nih," rengek Tina memaksa.
"Haaah...ya sudah,"
Ricky pun mengeluarkan ponsel nya dari dalam saku celana,lalu mulai berpose,namun tampa di sangka oleh Elena Ricky,tiba-tiba Tina menjijitkan kaki nya,lalu mencium pipi Ricky....
Deg
Tes
Air mata Elena pun turun tampa permisi dengan deras,karna dia tidak menyangka sahabat baiknya itu akan melakukan sebrani ini kepada kekasih nya sendiri....
"Tina...kamu nakal ya," ucap Ricky memegan pipi bekas ciuman tidak sambil mengeran kesal.
"Bleeew...coba tangkap aku," ejek Tina sambil menjulurkan lidah,lalu berlari pergi.
Ricky yang kesal,langsung mengejar Tina,dan aksi lari-larian pun terjadi,tampa mereka berdua ketahui kalau Elena sedang menatap mereka berdua penuh rasa kecewa....
"Ternyata perkataan Inez benar,betapa bodoh nya aku...." batin Elena menggerutu kebodohan nya sendiri karna sering mengabaikan ucapan orang-orang di sekitar nya.
Namun hari ini Elena menyaksikan secara langsung,bagaimana Ricky memperlakukan Tina dengan sangat hangat....
"Semoga kalian berdua bahagia,setelah mengkhianati aku," batin Elena menitikan air mata.
Elena tak kuat lagi untuk menyaksikan mereka berdua,dan akhirnya Elena memilih pergi begitu saja dari sana....
Sepanjan perjalanan Elena terus menitikan air sedih tampa henti,membuat Mathew yang sedang menyaksikan Elena dari kemera pemantau yang ada di dalam mobil menjadi marah,lalu langsung menelfon Elena....
Kringgg...kringgg
Ponsel Elena berbunyi keras membuyarkan Elena,dengan cepat Elena mengusap air mata nya,lalu mengeluarkan ponsel nya dari dalam tas,lalu menjawab nya....
"Ha~halo Om," ucap Elena setelah mengeser tombol hijau.
"Kamu kenapa menangis,Elena?" tanya Mathew dari seberang ponsel.
"Ti~tidak apa-apa,hanya sedang ingin menangis saja Om," elak Elena berbohong.
"Cepat berhenti menangis,atau akan ku suruh mereka membawa mu kesini," perintah Mathew dengan tegas.
"Tidak perlu,aku akan berhenti menangis Om," ucap Elena langsung mematikan ponsel sepihak.
Di seberang kamera,diam-diam Mathew tersenyum sambil mengusap ponsel nya dengan lembut,ia sangat ingin memeluk Elena,dan membiarkan Elena menangis di bahu nya,namun saat mengingat kalau Elena menangis karna Ricky,membuatnya menjadi kesal sendiri dan marah....
gercep amat si mathew